Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Melodi Yang Mengikat Kenangan Dan Takdir

Share

Melodi Yang Mengikat Kenangan Dan Takdir

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-06-01 11:00:51

Huànyǐng menarik lengan Tiānyīn dengan semangat yang menggebu, membawanya keluar dari kedai teh yang masih dipenuhi diskusi hangat para kultivator. Langkah mereka meninggalkan hiruk-pikuk Desa Qiūyǔ, menuju jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kuning dan jingga.

Musim gugur telah mewarnai desa kecil ini dengan palet hangat yang menenangkan. Hujan ringan yang turun semalaman meninggalkan aroma tanah basah yang menyegarkan, berpadu dengan udara sejuk yang membuat paru-paru terasa bersih. Dedaunan berguguran perlahan, menari mengikuti irama angin yang berdesir lembut.

"Chénxī, dari bukit itu kita bisa melihat Lembah Xīngyè," ucap Huànyǐng sambil menunjuk ke arah sebuah bukit yang berdiri di sudut desa.

Bukit itu memang terpencil, menjadi batas alami antara Lembah Xīngyè, Desa Qiūyǔ, dan Yīnluò Chéng. Pepohonan di sana tampak lebih rimbun, dengan warna-warni musim gugur yang memukau mata.

Tiānyīn mengangguk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Gelombang Bahaya Yang Mengintai

    Di tengah Lembah Xīngyè, bunyi gong berdengung keras, bergema hingga ke setiap sudut lembah yang luas. Suara logam yang menggetarkan itu menandai bahwa Perburuan Roh benar-benar dimulai. Para kultivator peserta mulai memasuki medan perburuan dengan semangat tinggi dan strategi yang telah mereka persiapkan berhari-hari sebelumnya.Tak lama kemudian, langit lembah dihiasi sinyal warna-warni—cahaya hijau, biru, merah, dan kuning yang melesat ke udara seperti kembang api. Setiap warna menunjukkan bahwa sekte-sekte telah berhasil mendapatkan target mereka di babak pertama. Sorak-sorai bergema dari berbagai penjuru arena, menambah ketegangan dan antusiasme yang membakar semangat para penonton.Di sebuah kedai sederhana yang terletak agak jauh dari jalur utama, Huànyǐng dan Tiānyīn duduk bersama A Jun dan Xiǎo Bai, menikmati suasana yang lebih tenang di tengah hiruk-pikuk Perburuan Roh. Kedua bocah bandel itu mulai kelaparan setelah berkeliling arena seharian, hingga akhi

  • Penakluk Sihir Iblis    Kejutan di Antara Pawai Perburuan Roh

    Sementara itu, Huànyǐng menikmati kegembiraan bersama Tiānyīn, Qing Héng Zhì, dan dua bocah bandel yang kini asyik mengulum tanghulu dengan penuh semangat. Xiǎo Bai bahkan sampai mengotori pipinya dengan gula merah yang meleleh, sementara A Jun terus berceloteh tentang berbagai hal yang menarik perhatiannya.Mereka berlima berkeliling arena, membeli aneka jajanan, camilan, dan mainan dari pedagang yang memadati sepanjang jalur penonton. Huànyǐng sempat membeli balon kertas berbentuk naga untuk A Jun dan boneka kelinci kecil untuk Xiǎo Bai. Mereka berbincang-bincang dengan para penonton yang ramah, pedagang yang menawarkan dagangannya, kultivator yang tidak ikut Perburuan Roh, bahkan sesekali berinteraksi dengan para pengawas acara yang berjaga.Hari itu benar-benar terasa ringan, bebas, dan penuh tawa. Sebuah kebahagiaan langka bagi Huànyǐng, Tiānyīn, dan Qing Héng Zhì setelah dua tahun terakhir yang diwarnai berbagai tragedi dan pergolakan

  • Penakluk Sihir Iblis    Kebencian Di Balik Perburuan Roh

    Di perbukitan di sisi lain Lembah Xīngyè, sekelompok pria berjubah megah berdiri memperhatikan arena Perburuan Roh dengan penuh antusias. Angin musim gugur bertiup kencang, membawa aroma daun kering dan tanah basah dari lembah yang terhampar di bawah mereka.Namun, perhatian mereka bukan pada kompetisi yang tengah berlangsung, melainkan pada dua sosok di tengah-tengah kerumunan penonton yang tampak begitu akrab dan damai."Sepertinya dia sudah benar-benar bisa mengendalikan Heibing Hùfú," gumam salah seorang pria berjubah biru langit, jubahnya berkibar diterpa angin musim gugur yang semakin kencang."Jadi cukup sulit untuk memprovokasinya seperti di Shén Wu Gu dulu?" sahut pria lain yang berjubah hitam, tampak santai seolah tidak ada yang bisa membuatnya khawatir.Pria berjubah biru langit tersenyum tipis, pandangannya tidak lepas dari sosok Huànyǐng yang tengah tertawa riang sambil menggendong Xiǎo Bai

  • Penakluk Sihir Iblis    Perburuan Roh Dimulai

    Fajar menyingsing dengan cahaya keemasan yang menyapu Lembah Xīngyè, menandai dimulainya hari yang telah dinanti-nantikan oleh seluruh dunia kultivasi Kekaisaran Bìxiāo. Udara pagi terasa segar dengan embun yang masih menggantung di ujung rerumputan, sementara kabut tipis perlahan menghilang ditelan sinar matahari yang semakin terang.Perburuan Roh resmi dimulai dengan pawai besar para peserta yang selalu menjadi daya tarik utama bagi penonton. Sepanjang jalan menuju arena, para kultivator melangkah dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah kebesaran sekte masing-masing yang berkilauan di bawah sinar mentari. Warna-warni kain sutra dengan bordir emas dan perak menciptakan pemandangan yang memukau, bagaikan pelangi yang bergerak melintasi tanah.Penonton bersorak dengan antusias, melemparkan bunga-bunga segar sebagai tanda dukungan kepada kultivator favorit mereka. Aroma mawar, melati, dan peony bercampur dengan udara pagi yang sejuk, mencip

  • Penakluk Sihir Iblis    Melodi Yang Mengikat Kenangan Dan Takdir

    Huànyǐng menarik lengan Tiānyīn dengan semangat yang menggebu, membawanya keluar dari kedai teh yang masih dipenuhi diskusi hangat para kultivator. Langkah mereka meninggalkan hiruk-pikuk Desa Qiūyǔ, menuju jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kuning dan jingga.Musim gugur telah mewarnai desa kecil ini dengan palet hangat yang menenangkan. Hujan ringan yang turun semalaman meninggalkan aroma tanah basah yang menyegarkan, berpadu dengan udara sejuk yang membuat paru-paru terasa bersih. Dedaunan berguguran perlahan, menari mengikuti irama angin yang berdesir lembut."Chénxī, dari bukit itu kita bisa melihat Lembah Xīngyè," ucap Huànyǐng sambil menunjuk ke arah sebuah bukit yang berdiri di sudut desa.Bukit itu memang terpencil, menjadi batas alami antara Lembah Xīngyè, Desa Qiūyǔ, dan Yīnluò Chéng. Pepohonan di sana tampak lebih rimbun, dengan warna-warni musim gugur yang memukau mata.Tiānyīn mengangguk

  • Penakluk Sihir Iblis    Perburuan Roh Di Lembah Xīngyè

    Angin musim gugur bertiup sejuk melalui Lembah Xīngyè, membawa aroma dedaunan kering yang berguguran dan sisa embun pagi. Matahari siang bersinar terang di atas lembah yang luas, menyinari puncak-puncak gunung yang menjulang tinggi dengan cahaya keemasan yang hangat.Lembah Malam Berbintang ini memang terkenal dengan pemandangan langit malamnya yang menakjubkan, namun di siang hari pun pemandangannya tak kalah memukau. Cahaya matahari memantul dari bebatuan dan aliran sungai kecil, menciptakan kilauan yang menenangkan mata.Kali ini, lembah yang biasanya sunyi itu menjadi pusat perhatian karena Perburuan Roh tahunan Kekaisaran Bìxiāo akan segera dimulai.Di Kota Suǒyún, hiruk-pikuk persiapan terasa di mana-mana. Kota yang dijuluki Awan Terkunci ini memang pantas menyandang nama tersebut—dikelilingi gunung-gunung tinggi dengan kabut tebal yang senantiasa menyelimuti, bagaikan awan yang terjebak dalam cengkeraman pegunungan.Penginapan-penginapan te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status