Beranda / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Perburuan Roh Di Lembah Xīngyè

Share

Perburuan Roh Di Lembah Xīngyè

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-01 07:00:52

Angin musim gugur bertiup sejuk melalui Lembah Xīngyè, membawa aroma dedaunan kering yang berguguran dan sisa embun pagi. Matahari siang bersinar terang di atas lembah yang luas, menyinari puncak-puncak gunung yang menjulang tinggi dengan cahaya keemasan yang hangat.

Lembah Malam Berbintang ini memang terkenal dengan pemandangan langit malamnya yang menakjubkan, namun di siang hari pun pemandangannya tak kalah memukau. Cahaya matahari memantul dari bebatuan dan aliran sungai kecil, menciptakan kilauan yang menenangkan mata.

Kali ini, lembah yang biasanya sunyi itu menjadi pusat perhatian karena Perburuan Roh tahunan Kekaisaran Bìxiāo akan segera dimulai.

Di Kota Suǒyún, hiruk-pikuk persiapan terasa di mana-mana. Kota yang dijuluki Awan Terkunci ini memang pantas menyandang nama tersebut—dikelilingi gunung-gunung tinggi dengan kabut tebal yang senantiasa menyelimuti, bagaikan awan yang terjebak dalam cengkeraman pegunungan.

Penginapan-penginapan te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Penakluk Sihir Iblis    Yāo Ming Bertindak

    Angin sore bertiup kencang ketika ketiga sosok itu melesat dengan kecepatan penuh menuju Lembah Xingye. Cahaya pedang mereka meninggalkan jejak berkilauan di langit yang mulai meredup, seperti meteor jatuh yang bergerak melawan gravitasi.Huànyǐng menoleh pada Qing Yǔjiā yang terbang di sampingnya dengan berdiri di atas pedang pendek hijau pucat. Wajah gadis itu pucat dan tegang, kedua tangannya terkepal erat di sisi tubuh untuk menjaga keseimbangan."Qing Gūniang, kau tidak apa-apa?" tanya Huànyǐng dengan nada yang lebih lembut dari biasanya."Aku baik-baik saja," sahut Qing Yǜjiā singkat tanpa menoleh. Meski begitu, tubuhnya bergetar sedikit—entah karena angin atau karena kekhawatiran.Tiānyin yang terbang di depan mereka di atas pedang Xīn tiba-tiba melambat dan mengangkat tangan, memberi isyarat untuk berhenti. Ketiga sosok itu mendarat dengan mulus di atas sebuah puncak bukit yang tinggi, pedang-pe

  • Penakluk Sihir Iblis    Wù Líng Jiàn Untuk Xiǎo Bai

    Huànyǐng dan Tiānyin masih terbang dengan pedang mereka dan hampir tiba di Yinluo Chéng saat pesan darurat dari Líng Qingyu sampai pada mereka. Kertas segel itu terbakar di udara dengan kilat merah yang menyilaukan, pertanda darurat yang tidak pernah mereka harapkan akan mereka terima."Chénxī, kita harus kembali ke Lembah Xingye," ucap Huànyǐng dengan panik, suaranya bergetar sambil menunjukkan abu kertas segel yang masih mengepul di tangannya."Baiklah. Tetapi kita harus membawa kedua anak ini pada Qing Gūniang," sahut Tiānyin dengan tenang. Atau mungkin dia berusaha untuk bersikap tenang karena ekspresi wajahnya sama sekali tak berubah meski mata birunya berkilat tajam.Huànyǐng mengangguk dan segera mendarat begitu tiba di Yinluo Chéng. Angin dari pendaratan mereka yang terburu-buru membuat dedaunan beterbangan dan debu mengepul tinggi.Qing Yǔjiā sudah menunggu mereka di halaman depan dengan kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya yang pucat

  • Penakluk Sihir Iblis    Masih A Zhì Yang Baik Hati 2

    Mereka terus terbang menuju area utama dengan kecepatan penuh. Semakin dekat mereka dapat merasakan energi kegelapan yang makin kuat, mencekik dan menusuk seperti ribuan jarum es.Terdengar suara-suara pertarungan dan jeritan yang mengerikan dari kejauhan."Astaga!" Léi dan Jian Xia berseru kaget secara bersamaan.Di hadapan mereka, di area utama, sesosok berhanfu dan berjubah hitam tengah mengamuk tanpa pandang bulu. Baik roh ataupun kultivator yang berada di dekatnya menjadi sasaran amukannya yang brutal dan tak terkendali."A Zhì! Ini aku!" Yāo Yu berteriak panik mencoba menahan sosok itu dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.Yāo Yu berusaha mendekatinya dengan hati-hati, tangan kanannya memegang jarum akupuntur perak yang berkilauan.Qing Héng Zhì menoleh padanya, tetapi yang Yāo Yu lihat bukanlah tatapan adik yang pemalu dan baik hati. Yang ia lihat a

  • Penakluk Sihir Iblis    Masih A Zhì Yang Baik Hati 1

    Sementara itu, Qing Héng Zhì yang baru saja tiba di jalan desa Qiuyu merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya. Langkahnya terhenti mendadak, nafasnya tersengal-sengal seakan ada sesuatu yang meremas paru-parunya dari dalam.Bocah berusia delapan belas tahun itu berhenti dan menekan dadanya yang terasa sakit, wajahnya memucat dengan keringat dingin yang mulai membasahi pelipisnya."Apa ini?" gumamnya lirih, suaranya bergetar menahan rasa sakit yang makin menjadi-jadi.Perlahan-lahan ia merasakan energi dalam tubuhnya bagai meledak, bergolak tanpa kendali seperti air mendidih yang akan meluap. Kesadarannya perlahan menghilang seiring dengan munculnya gurat kehitaman di leher dan lengannya—seperti urat-urat gelap yang menjalar dengan cepat di bawah kulitnya yang pucat.Dari kejauhan ia merasakan sesuatu memanggilnya dengan suara yang tidak dapat ditolak, sebuah desisan yang menggema di dalam kepalanya. Di luar kendali, tubuhnya melesat terbang deng

  • Penakluk Sihir Iblis    Gelombang Bahaya Yang Mengintai

    Di tengah Lembah Xīngyè, bunyi gong berdengung keras, bergema hingga ke setiap sudut lembah yang luas. Suara logam yang menggetarkan itu menandai bahwa Perburuan Roh benar-benar dimulai. Para kultivator peserta mulai memasuki medan perburuan dengan semangat tinggi dan strategi yang telah mereka persiapkan berhari-hari sebelumnya.Tak lama kemudian, langit lembah dihiasi sinyal warna-warni—cahaya hijau, biru, merah, dan kuning yang melesat ke udara seperti kembang api. Setiap warna menunjukkan bahwa sekte-sekte telah berhasil mendapatkan target mereka di babak pertama. Sorak-sorai bergema dari berbagai penjuru arena, menambah ketegangan dan antusiasme yang membakar semangat para penonton.Di sebuah kedai sederhana yang terletak agak jauh dari jalur utama, Huànyǐng dan Tiānyīn duduk bersama A Jun dan Xiǎo Bai, menikmati suasana yang lebih tenang di tengah hiruk-pikuk Perburuan Roh. Kedua bocah bandel itu mulai kelaparan setelah berkeliling arena seharian, hingga akhi

  • Penakluk Sihir Iblis    Kejutan di Antara Pawai Perburuan Roh

    Sementara itu, Huànyǐng menikmati kegembiraan bersama Tiānyīn, Qing Héng Zhì, dan dua bocah bandel yang kini asyik mengulum tanghulu dengan penuh semangat. Xiǎo Bai bahkan sampai mengotori pipinya dengan gula merah yang meleleh, sementara A Jun terus berceloteh tentang berbagai hal yang menarik perhatiannya.Mereka berlima berkeliling arena, membeli aneka jajanan, camilan, dan mainan dari pedagang yang memadati sepanjang jalur penonton. Huànyǐng sempat membeli balon kertas berbentuk naga untuk A Jun dan boneka kelinci kecil untuk Xiǎo Bai. Mereka berbincang-bincang dengan para penonton yang ramah, pedagang yang menawarkan dagangannya, kultivator yang tidak ikut Perburuan Roh, bahkan sesekali berinteraksi dengan para pengawas acara yang berjaga.Hari itu benar-benar terasa ringan, bebas, dan penuh tawa. Sebuah kebahagiaan langka bagi Huànyǐng, Tiānyīn, dan Qing Héng Zhì setelah dua tahun terakhir yang diwarnai berbagai tragedi dan pergolakan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status