Share

Penari Kesayangan Putra Mahkota
Penari Kesayangan Putra Mahkota
Penulis: Anies

Bab 1

Penulis: Anies
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-15 17:18:44

Bab 1

Clare Winter ditugaskan oleh atasannya memimpin penyergapan kasus penyelundup narkoba disebuah pelabuhan Samosa.

Pelabuhan Samosa adalah pelabuhan kecil yang terletak disebuah teluk yang hampir tidak dikenal oleh warga yang bukan berasal dari kota kecil HeLion.

Penduduk Helion kebanyakan merantau keluar dari daerahnya, menuju kekota besar untuk mengadu nasib. Anak muda dikota tersebut lebih suka mencari pekerjaan dikota besar sebagai pekerja kantoran atau membuka bisnis lain.

Otomatis kota Helion semakin lama makin sepi karena ditinggal penghuni usia produktif.

Clare sampai dikota itu karena ada informan yang memberi tahu bahwa pengiriman narkoba dalam jumlah besar akan diturunkan dipelabuhan Samosa.

Biasanya penyelundup menggunakan pelabuhan yang sudah jarang digunakan. Bisa dikatakan pelabuhan ini hanya digunakan untuk kapal pencari ikan berukuran kecil.

Tempat ini dipilih hanya sebagai kota perantara saja. Nantinya paket itu akan diedarkan kewilayah perkotaan besar lain dan antar negara melalui jalan darat.

Clare adalah seorang specialist agent yang ditugaskan menangani kasus penyelundupan narkoba dan obat-obatan terlarang.

Usianya baru 25 tahun tapi karena kepintarannya dalam mengungkapkan beberapa kasus pelik membuat atasannya tertarik untuk menugaskan Clare kekasus yang lebih besar lagi.

Sebagai agent special tentu saja Clare mempunyai kemampuan bela diri. Dia adalah pemegang sabuk hitam Taekwondo dan beberapa bela diri juga dipelajarinya serta ahli menggunakan senjata api.

Saat dia mengintai penyelundup dipelabuhan dia ditemani oleh beberapa rekan pria. Dia bersembunyi dibalik batu karang agak besar. Dua orang berpakaian hitam sedang menurunkan barang dari kapal.

Empat orang menunggu dibawah dengan kendaraan pick up yang siap mengangkut beberapa peti berukuran sedang yang berisi narkoba.

Setelah peti terakhir diturunkan, Clare dan beberapa rekannya yang sudah mengintai sedari awal mengacungkan senjata kepada penyelundup itu untuk menyerah.

bukannya menyerah penyelundup itu malah menembakkan senjatanya membabi buta kearah Clare dan rekan - rekannya.

Tembak menembak terjadi. 3 orang berhasil dilumpuhkan, satu pria yang berusaha lari berhasil dijegal kakinya lalu senjata dari tangan pria itu berhasil dirampas.

Clare melihat dua orang lain diatas kapal berusaha kabur. Tidak menunggu lama dia mengejar naik keatas kapal diikuti oleh rekannya.

Dengan memberi isyarat memakai bahasa tangan mereka berpencar. Clare berjalan mengendap menuju buritan. Tanpa diduga seorang penyelundup menyerang dari bagian belakang.

Terjadilah baku hantam antar keduanya. Dengan keahlian bela dirinya Clare dengan mudah menaklukkan pria tersebut namun pria yang satunya muncul dari balik instrumen pengendali kapal dan menembakkan senjata kearah dirinya.

Letusan senjata mengenai dada sebelah kanan.

Tubuh Clare terpental. Meskipun dia memakai kevlar tapi tembakan itu diarahkan dari jarak dekat mengakibatkan badannya terpental dan kepalanya menabrak pinggiran kapal.

Byurrr...!!! ....Tubuhnya jatuh kelaut.

Pandangan matanya menjadi gelap. Tubuhnya terseret oleh arus laut dan menenggelamkan dirinya. suara-suara diatas makin mengecil lalu hilang.

Matikah aku...? Clare bertanya dalam hati.

Seberkas sinar berwarna kebiruan berbentuk bulat berpendar didepannya.

Apa itu pikir Clare. Antara sadar dan tidak sadar tubuhnya seperti ditarik masuk kedalam pusaran. Kakinya tidak bisa digerakkan, badannya seperti kapas yang tertiup angin, begitu ringan.

Tangannya mati rasa akibat tekanan air dan rasa nyeri akibat peluru yang mengenai dadanya.

Matanya memejam pasrah mungkin dewa kematian sebentar lagi akan menjemput dan ini adalah akhir dari hidupnya.

************

Clare terbangun dari tempat tidur berukuran 3x4. Badannya terasa kaku semua. Dia memeriksa bagian tubuhnya. Tidak ada bekas luka didadanya. Apakah ini dunia arwah setelah kematian, dia bertanya dalam hati. Diamatinya kamar bernuansa hijau pastel.

Baju yang dikenakan juga bukan baju yang kemarin dia pakai saat penggerebekan dipelabuhan. Sekarang dia mengenakan baju panjang satin berlengan panjang.

Model rambutnya juga berubah menjadi panjang sebahu. Kepalanya dibungkus dengan perban. Apa apaan ini dia bertanya pada diri sendiri. Clare mencari cermin untuk berkaca.

Dia ingin melihat wajahnya. Untungnya ada cermin yang terletak dimeja rias samping tempat tidur. Betapa terkejut dirinya melihat sosok dalam cermin. Ini bukan dirinya. Apakah dia menjadi hantu ? pikirnya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Seorang wanita yang dandanannya mirip dengannya masuk sambil membawa botol kecil entah apa isinya dan teko terbuat dari alumunium.

" Siapa kamu, apakah kamu hantu, " tanya Clare dengan suara keras.

" Ya ampun kamu pingsan 7 hari, masak tidak kenal dengan teman sendiri," jawab wanita berparas tirus namun tegas. Matanya bulat dan indah.

" Dimana ini dan siapa kamu. Aku benar benar tidak tahu, " sahut Clare sambil menatap tajam wajah wanita didepannya.

" Ini aku...Dorothy. Apakah akibat lukamu kamu tidak ingat apa apa?"

jawab Dorothy sambil mengulurkan tangannya yang memegang botol kecil ke Clare.

" Minumlah obat ini. Bisa menghilangkan rasa kaku ditubuhmu dan meringankan rasa sakit akibat luka dikepalamu,"

" Obat apa ini, " tanya Clare sambil memerima botol kecil dan membuka tutupnya. Diciumnya aroma yang keluar dari dalam botol. Ada aroma seperti jahe bercampur dengan tanaman rosemarry dan kayu manis.

" Campurkan dengan air kalau minum, ini berbentuk serbuk," Wanita itu mengambil cawan yang ada diatas meja berisi air lalu dia menuangkan serbuk dari wadah botol dan diaduknya dengan sendok kecil.

Clare meminum ramuan itu tanpa banyak bertanya lagi. Rasanya sedikit pahit dan ada pedasnya.

" Bolehkah aku bertanya sekali lagi, siapa aku sebenarnya," tanya Clare masih bingung sekaligus linglung.

Dorothy tertawa mendengar pertanyaannya. Apa separah itu lukanya sampai tidak mengenal dirinya sendiri. Dorothy tidak tahu kalau orang yang dihadapannya adalah orang yang berbeda sama sekali, bukan orang yang selama ini dikenalnya.

" Kamu adalah Katherina panggilanmu adalah Katy. Penari terkenal di Club ini, " jawab Dorothy menatap Clare yang kebingungan.

" Apa....penari? rasanya aku tidak bisa menari. Seumur umur aku tidak bisa menari," Clare memang tidak mengenal dirinya karena tubuh ini bukan miliknya

" Lalu dimana aku sekarang, apa yang terjadi padaku dan kenapa kepalaku dibungkus," tanya Clare. Terakhir kali yang diingatnya adalah peluru yang bersarang dirompi anti peluru yang dipakainya tapi kenapa kepalanya yang dibalut.

" Ini kamar di Palais Royal Club, semacam gedung opera khusus untuk hiburan orang-orang kaya. Kemarin saat kamu menari kamu jatuh dari tiang karena selendang yang biasa kamu buat bergelayutan lepas dan kepalamu membentur tiang kayu.

Untungnya jarak antara tiang dengan lantai panggung tidak jauh tapi cukup lumayan sampai kamu hilang kesadaran dan kepalamu berdarah," Dorothy menceritakan itu dengan mimik muka ngeri.

" Syukurlah kamu hanya pingsan. Aku sudah panik setengah mati dan menangis sepanjang hari.

Dokter sudah memeriksa kondisi tubuhmu. Katanya ada luka memar dikepalamu, bisa saja kamu tidak bangun selamanya, "

" Aku sudah kuatir memikirkanmu, tapi sekarang kamu sudah sadar, tentu saja aku senang bukan main," kata Dorothy.

Jadi selama ini Dorothylah yang merawat saat Clare tidak sadar. Dalam keadaan masih bingung bermunculan berbagai macam pertanyaan dikepalanya.

" Istirahatlah...aku akan membawakan makan siang untukmu. Nyonya besar ingin kamu cepat sembuh agar klubnya bisa ramai lagi. Kamu penari kesayangan pejabat kerajaan dan bangsawan dikota ini," Dorothy lalu pergi keluar kamar.

Clare semakin bingung. Penari..? Apakah ini dunia baru, dunia dimana orang orang mati dengan arwah tersesat bisa menari.

Semakin dia berpikir kepalanya semakin berdenyut rupanya obat ini masih belum bereaksi.

Reaksi obat herbal memang tidak secepat obat kimia. Mungkin dia harus tidur lagi untuk menghilangkan sakit kepala dan rasa sakit ditubuhnya.

Baru 5 menit Clare tidur dia mendengar pintu kamar dibuka dari luar. Terdengar suara wanita dan pria berbicara.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 124

    Bab 124Salah seorang dari mereka berdiri dan mendekati Katy saat menari. Pinggang Katy diraihnya," Bagaimana kalau kita menari barsama manis. Aku tidak tahan untuk membiarkan dirimu menari sendiri,"Seketika tubuh Katy merapat kedalam pelukan pria yang menarik pinggangnya. Pria ini tidak lebih muda usianya dari Hector. Matanya sedikit nakal dan seringai bibirnya menandakan bahwa dia sering menggoda dan berkencan dengan gadis-gadis Ruby Light.Pengalaman menjadi penghuni di Palais Royal mengajarkan jangan menolak tamu yang ingin ditemani meskipun rata-rata mereka menginginkan lebih dari sekedar teman minum atau hanya mengobrol. Kalau terpaksa menolak harus dengan cara sehalus mungkin yang tidak menimbulkan tamu tersinggung.Perbedaannya adalah di Ruby Light tamu yang datang kemari adalah punya kedekatan dengan raja atau orang dalam istana yang punya hubungan bisnis bukan tamu umum sehingga permintaan mereka tudak bisa ditolak.Katy meladeni pria yang ingin berdansa dengannya. Pria itu

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 123

    Pagi hari Katy bangun dalam keadaan seluruh tubuhnya pegal-pegal. Semalam dia menari dan menemani Raja Igor dengan tamu bisnisnya termasuk didalamnya ada Prince Hector yang menyamar sebagai pedagang bernama Costav.Berkali-kali Katy menuangkan minuman kepada para tamu dengan diikuti oleh gadis-gadis Madam Ruby. Para gadis bersikap manja terhadap tamu dan memang hal seperti itu biasa terjadi dirumah hiburan tujuannya untuk mendapatkan tip lebih.Sudah hampir 1 minggu Katy belum bisa mendapatkan info apapun mengenai pergerakan Raja Igor. Informasi itu benar-benar tidak mudah didapatkan dan sepertinya orang-orang dalam rumah hiburan juga tidak berani menceritakan apapun tentang Raja Igor beserta bawahannya.Menteri-menteri Raja Igor juga tidak mudah didekati. Kalau toh Katy menemani mereka saat minum tidak ada satupun yang membicarakan pekerjaan.Katy harus memutar otak bagaimana caranya agar dia bisa mendapatkan bocoran dalam istana.Timbul idenya untuk mendekati Madam Ruby. Dia adala

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 122

    Melihat tampilan Katy sekilas memang ada benarnya tapi itu belum membuktikan apa-apa. Banyak wanita cantik dan pilihan disini tapi bagi Raja Igor kalau belum melihatnya secara jelas bagaimana lekuk tubuhnya ditempat tidur bagi dirinya itu bohong.Mata Katy yang bening mengamati dengan cermat dari atas cadar yang menutupi sebagian wajahnya Katy bisa melihat wajah-wajah bengis haus wanita. Timbul rasa jijik namun ditahan. Perutnya seakan meledak melihat satu persatu pria-pria kaki tangan Raja Igor dihadapannya."Kemarilah Nona. Tuan-tuan yang mulia perkenalkan ini adalah Nona Gema. Dia anggota baru disini dan siap menghibur Tuan-tuan. Saya yakin Nona Gema akan membuat rumah hiburan ini lebih hidup dan meriah. Selain cantik dia juga pandai menari," Suara Madam Rubi begitu bersemangat dan renyah. Terbayang tip-tip besar yang akan diberikan oleh pejabat istana kepadanya.Tapi yang akan mencicipi lebih dulu tentu saja adalah Raja Igor. Dia adalah orang yang akan mencoba apakah pantas wanit

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 121

    Gadis itu menyembah kepada Raja Igor namun pria itu menggoyangkan sedikit kepala memberi tanda kepada pengawalnya untuk membawa gadis itu keluar.Pengawal menyeretnya dengan kasar dan lolongan gadis tersebut tidak berarti apa-apa dan seperti biasanya nasib mereka tidak diketahui kelanjutannya.Madam Rubi datang tergopoh-gopoh dan memohon ampun karena anak buahnya tidak mampu memuaskan Raja Igor padahal Raja adalah pemilik Ruby Light yang sebenarnya.Madam Rubi hanya sebagai orang yang ditunjuk Raja Igor untuk mengelola rumah hiburan sekaligus mencari gadis-gadis muda pengisi rumah hiburan Raja."Ampun Tuan, hamba tidak tahu kalau gadis itu mencoba melarikan diri. Dia memang masih baru tapi dia sangat penurut," Madam Rubi mencoba menjelaskan."Aku tidak perduli dia penurut atau tidak yang jelas dia mencoba untuk kabur dan tidak ada ampun bagi yang coba-coba kabur dari sini," Kata Raja Igor dengan suara dalam."Hamba mengerti Tuanku dan ini adalah kesalahan hamba karena tidak mendidik d

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 120

    Wajah Katy terlihat polos dan lugu seperti gadis yang belum pernah keluar dari desa. Rambutnya yang panjang dikuncir menjadi 2. Prince Hector benar-benar terpesona dengan penyamaran Katy yang jauh dari ekspektasinya. Siapa sangka bahwa dibalik keluguannya dia adalah seorang agent handal dikehidupan sebelumnya.Katy melirik Hector dengan ekor matanya. Dia agak geli dan timbul keisengannya untuk menggoda. Dia berjalan berjinjit dan melenggak lenggokan panggulnya menghampiri Hector yang masih terpana dan dengan genit Katy memasukkan sedikit ujung jari telunjuknya kedalam mulutnya yang setengah basah.Tobias dan Wade dengan cepat membalikkan tubuh mereka agar tidak melihat adegan yang menggoda hasrat pria. Akan halnya Hector dia menelan ludahnya dan kakinya bergerak maju tidak sabar diikuti dengan tangannya yang ingin meraih tubuh Katy.Katy melakukan gerakan berputar untuk menghindari tangan Hector sehingga dia hanya menangkap udara kosong. Mengetahui hal itu Hectorpun tidak mau kalah d

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 119

    Mulut Ned yang sudah sebagian membuka langsung menutup lagi. Jangan sampai dia mengusik macan tidur kalau tidak ingin kehilangan pekerjaan. Meskipun Ned asisten pribadi Katy tapi Prince Hector bisa setiap saat mencampuri urusan Palais Royal jika memang diperlukan."Salam Pangeran," Ned memberi hormat dengan membungkukan badannya setelah itu dengan cepat dia mengambil langkah seribu sebelum terjadi apa-apa dengan nasibnya.Dorothy mengangkat alisnya kearah Katy dan bergumam," Rupanya dia tidak tahan berpisah darimu setelah selesai berurusan dengan tunangannya. Gatal rasanya kalau dia tidak mengganggumu,"Katy berusaha menahan tawanya dengan cara mengatupkan bibirnya rapat-rapat tapi bahunya sedikit bergoyang dan gerakan ini rupanya ditangkap oleh Prince Hector dan dia memicingkan matanya."Salam Pangeran. Anda terlihat segar hari ini. Sepertinya perasaan Tuan dalam keadaan stabil," Dorothy menyapa Prince Hector dengan senyum yang teramat manis.Prince Hector menatap tajam kearah Doroth

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status