Nyonya Hana mencari Katy dikamarnya. Katy sedang menyiapkan baju untuk penampilannya malam nanti setelah rehat kurang lebih 1 bulan." Apakah kamu benar-benar yakin bisa tampil. Jangan dipaksa kalau kamu belum sehat betul," Nyonya besar Hana mengingatkan. Bagaimanapun dia mengkhawatirkan kondisi tubuh Katy."Jangan kuatir, aku sudah sehat. Justru tubuhku sakit semua karena tidak bergerak diatas panggung," jawab Katy tertawa kecil."Apakah kamu butuh bantuan penari latar?" tanya Nyonya Hana karena penari latar kadang dibutuhkan untuk menutupi kelemahan penari utama. dan memecah konsentrasi penonton." Bukankah penari latar akan menjadi tarian pembuka ? well...aku rasa bisa mengatasinya dan membuat sedikit perbedaan dari tarianku sebelumnya," ucap Katy. " Baiklah kalau begitu aku akan memeriksa persiapan penari lainnya," Nyonya Hana keluar dari kamar Katy dengan terburu-buru.Katy yang tubuhnya berisi jiwa Clare bukanlah penari tapi bukan berarti dia tidak bisa menari. Dia sudah meliha
Akhirnya hari yang ditunggupun tiba. Panggung bentuk bundar dan dikelilingi oleh kursi penonton mulai dipenuhi oleh pengunjung. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang kaya, tidak mungkin orang biasa bisa melihat pertunjukkan disini.Sekelompok yang terdiri dari beberapa orang datang. Sepertinya mereka adalah orang penting, begitu mereka masuk orang yang berpapasan dengan mereka minggir ketepi sambil mengangguk hormat. Pria ditengah yang dikelilingi oleh beberapa pengawal seperti biasa menunjukkan wajah dingin dan kaku namun menimbulkan iri bagi yang lain.Mata hitam, bibir tipis dan hidung yang lancip nenunjukkan wajah aristokratnya. Siapa lagi pemiliknya kalau bukan Prince Hector. Disisi kiri kanannya adalah Tobias dan Wade pengawal kepercayaannya. Dibelakangnya adalah pengawal biasa bawahan Tobias dan Wade.Begitu juga dengan wajah Tobias dan Wade. Mereka berdua juga memiliki wajah tampan namun sedikit ramah dibanding tuannya.Rombongan tersebut mengambil tempat duduk yang sudah
Sebenarnya Prince Hector juga mengetahui kalau wanita yang berada didepannya memegang pisau yang diarahkan kedirinya. Dia menunggu saat yang tepat untuk merebut pisau itu dan akan menangkap serta mengirimnya kepenjara bawah tanah untuk diinterogasi namun gerakkannya kalah cepat oleh Katy.Tobias dan Wade tidak menyadari kalau tuannya sedang dalam bahaya. Mereka disibukkan dengan gerakkan salto Katy yang mengagumkan dan bertepuk tangan saat Katy sudah mendekati mereka. Katy berhasil menyeret wanita itu ketengah panggung dengan tangan memegang pinggang wanita itu lalu dia berbisik ditelinganya, " Kalau mau selamat, ikuti kata-kataku," Musikpun mulai memanggil penari untuk berkumpul ditengah panggung memberikan penghormatan sebagai tanda berakhirnya pertunjukkan. Bagi yang ingin meneruskan bersenang-senang mereka bisa naik kelantai 3 sambil minum dan ditemani oleh gadis-gadis cantik Palais Royal.Katy masih mencengkeram tangan wanita itu. Dia menggandeng dan menyeret kekamarnya. Wanit
Tiba-tiba pintu diketuk dari luar.Tok...tok...tok...!!" Nona...ada tamu yang mencari Nona. Tolong diterima," "Sepertinya suara pelayan, ada apa mencariku," bisik Katy. Instingnya cepat menyadari sesuatu. Dia lalu memberi isyarat dengan tangan supaya Brenda bersembunyi. Dorothy mengerti isyarat itu lalu menarik tubuh Brenda dan mendorong Brenda ke lemari pakaian untuk bersembunyi setelah itu dia mengunci pintu lemari dari luar." Nona...Nona Katy ada pengawal kerajaan yang mencari anda. Tolong buka pintunya," seru pelayan dari luar." Ya...ya...ya tunggu sebentar," jawab Katy bergegas menuju pintu kamar. Sebelumnya dia melihat Dorothy mengangguk tanda bahwa target sudah diamankan.Begitu pintu kamar dibuka 2 orang pengawal istana sudah berdiri didepan. Mereka pelan-pelan bergeser kesamping lalu wajah dingin seperti salju yang semula berdiri dibelakang pengawal menampakkan diri. Alis Katy terangkat keatas, dia tidak mengira kalau Prince Hector dan kedua pengawalnya langsung mendatan
Dijaman modern Clare tidak pernah berpacaran. Saat menempuh pendidikan militer dia tidak punya waktu untuk diri sendiri. Setiap hari disibukkan dengan belajar dan latihan. Setelah lulus dia langsung mendapatkan tugas dari atasannya untuk menangani kasus kejahatan. Otomatis hari-harinya selalu diisi dengan pengintaian, penyamaran dan penangkapan mana sempat punya waktu untuk pacaran. Pernah Katy dekat dengan teman seangkatan pria, mereka saling menyukai satu sama lain tetapi hanya berlangsung singkat dan sebatas pertemanan akrab. Setelah lulus dari pendidikan teman prianya ditugaskan keluar negeri. Mereka berpisah begitu saja sebelum sempat menyatakan perasaan masing-masing.Tangan Prince Hector mengelus pipinya, lalu ujung hidungnya digosokkan pada kulit yang merona merah. " Apakah kamu masih bisa berpura-pura atau aku akan membongkar isi lemarimu," nafas Prince Hector terasa panas dipipinya.Katy menutup matanya, menahan detak jantung sekuat mungkin. Otaknya buntu antara menekan p
Setelah dirasa aman Dorothy mengajak Brenda keluar dari Palais Royal dan pindah ketempat Nyonya Hana. Rumah Nyonya besar Hana tidak begitu jauh dari Palais Royal dan dijaga oleh beberapa pengawal bayaran dan hanya orang yang diijinkan olehnya bisa masuk kesana."Untuk sementara kamu tinggal disini sampai urusan ini selesai dan aku minta jangan berbuat ulah lagi. Katy berusaha membantu menyelesaikan masalahmu," kata Dorothy menenangkan Brenda. Brenda mengangguk setuju. Dilantai atas Prince Hector memberi perintah kepada pengawalnya untuk berjaga didepan pintu ruangan yang khusus untuk dirinya.Setelah itu dia menyeret tangan Katy. Katy teringat dengan kejadian saat dia mengintip aktifitas Prince Hector dengan kakak Brenda yang bernama Megan."Bukankah kamu pernah melihat kamar ini?" Prince Hector mengejek mengingatkan dirinya." Uhm....maaf waktu itu aku tersesat. jadi aku tidak sengaja. Maafkan aku," kata Katy sambil membungkukkan tubuhnya dengan muka bersemu merah muda.Tidak ada
Dirumah Nyonya besar Hana Brenda kelihatan gelisah. Dia belum mendapat kabar apapun tentang nasibnya. Apakah Prince Hector akan mengampuni atau akan menyeret dirinya kepenjara.Baru sekarang dia merasa takut. Kemarin dia begitu berani. Bahkan membayangkan dirinya bunuh diri setelah melenyapkan putra mahkotapun dia tidak takut sama sekali.Sekarang dia merasa cemas, peluh mulai terlihat didahinya, tangannya sedikit bergetar. Dia tidak membawa ramuan yang sering diberi oleh kakaknya. Kakaknya sering memberi dia semacam serbuk yang dicampurkan kedalam minuman.Biasanya setelah minum ramuan itu dia merasa tenang, rasa cemasnya hilang dan hatinya gembira.Sejak kecil Brenda menderita gangguan kecemasan yang berlebihan akibat hidup dipanti asuhan. Siksaan yang sering dilakukan oleh pemilik panti asuhan terhadap anak-anak panti beserta pembantunya membuat psikisnya terganggu.Sewaktu mereka berdua ikut dalam rombongan tari ketua rombongan itu memberinya semacam serbuk atau pil kecil untuk di
"Darimana kakakmu mendapatkan obat ini," tanya Katy. Dia mengambil kotak itu dan menyerahkan pada Brenda. "Dia mendapatkan kiriman dari seseorang dalam rombongan penari yang dulu menampung kami tapi kakakku tidak menyebutkan siapa dia,""Apakah penyakit kecemasanmu sering kambuh?" Dorothy yang sejak tadi hanya mendengarkan menimpali percakapan mereka karena penasaran."Ya dan tidak. Aku mengkonsumsi serbuk ini saat akan naik panggung dan saat diminta untuk menemani tamu saja. Selebihnya tergantung sikon namun setelah kematian kakakku penyakitku sering kambuh," jawab Brenda dengan mata berkaca-kaca.Katy tidak bisa menyalahkan Brenda. Penyakit gangguan ini dikarenakan kehidupan mereka dipanti yang begitu buruk. Waktu mereka tinggal dengan rombongan penari kemungkinan anggota rombongan membantu Brenda mengatasi masalah penyakitnya dengan cara memberikan serbuk narkotik."Setelah kematian kakakmu darimana kamu mendapatkan serbuk ini," tanya Katy penasaran."Aku masih punya persediaan ba