Kuro Dan Naga Warisan

Kuro Dan Naga Warisan

last updateLast Updated : 2025-02-24
By:  Khomairoh Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 rating. 1 review
155Chapters
518views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di desa kecil bernama Kamashiro, hidup seorang bayi bernama Kuro, pewaris terakhir dari kekuatan kuno yang diwariskan turun-temurun dalam keluarganya. Ayahnya adalah penjaga Naga Emas bernama Gidi, makhluk legendaris yang setia kepada keluarganya selama berabad-abad. Namun, kedamaian desa itu hancur ketika musuh yang haus akan kekuasaan menyerang, memburu Kuro demi menguasai kekuatan besar yang tersembunyi dalam dirinya. Dalam pertempuran terakhir, ayah dan ibu Kuro, bersama seluruh penduduk desa, mengorbankan diri mereka untuk melindungi Kuro. Ayahnya memanggil Gidi untuk menyelamatkan putranya, memberikan perintah terakhir agar naga itu menjaga dan melatih Kuro hingga siap menghadapi takdirnya. Dengan berat hati, Gidi membawa Kuro terbang menjauh dari desa yang telah menjadi abu. Dibawa ke tempat persembunyian di puncak gunung, Kuro tumbuh besar di bawah perlindungan Gidi. Naga Emas itu menjadi pelindung, pengasuh, sekaligus mentor bagi Kuro, mengajarinya cara bertahan hidup dan melatih kekuatan besar yang mulai muncul dalam dirinya. Namun, perjalanan mereka penuh bahaya, karena musuh yang menghancurkan desa Kamashiro terus mencari jejak mereka. Saat Kuro mulai menginjak usia remaja, dia harus menghadapi kenyataan pahit tentang warisannya, kekuatan dalam dirinya, dan takdir besar yang harus dia jalani. Bersama Gidi, Kuro memulai perjalanan epik untuk mengungkap rahasia kekuatan kuno, melawan musuh-musuh yang tangguh, dan membuktikan bahwa dia layak menjadi pewaris terakhir keluarga Kamashiro. Namun, mampukah Kuro menguasai kekuatannya sebelum segalanya terlambat? Atau, akankah musuh yang menghancurkan keluarganya kembali merebut segalanya darinya?

View More

Chapter 1

Hancurnya Desa Kamashiro

Angin malam bertiup lembut di Desa Kamashiro, menggoyangkan dedaunan pohon sakura yang sedang bermekaran. Cahaya bulan purnama menyinari rumah-rumah kayu tradisional yang berjajar rapi di sepanjang jalan desa. Anak-anak masih berlarian di halaman rumah mereka, sementara para petani baru saja pulang dari ladang, membawa hasil panen musim ini. Malam ini terasa begitu damai, seakan dunia sedang beristirahat dalam ketenangan.

Di sebuah rumah besar di tepi desa, seorang pria tinggi dengan rambut hitam panjang duduk di beranda. Akihiro Kamashiro, kepala desa sekaligus seorang pendekar legendaris, tengah mengasah pedangnya yang telah menemaninya selama bertahun-tahun. Wajahnya tegas namun penuh kebijaksanaan. Ia sesekali melirik ke dalam rumah, ke arah seorang wanita yang tengah menimang seorang anak kecil.

"Kuro sudah tertidur?" tanya Akihiro dengan suara lembut.

Wanita itu, Hana, tersenyum tipis sambil mengusap rambut anak mereka yang baru berusia lima tahun. "Ya. Dia kelelahan bermain seharian tadi. Kau tahu sendiri, dia tak pernah kehabisan energi."

Akihiro terkekeh kecil, tetapi matanya tetap memancarkan kegelisahan. Hana menyadari itu. "Kau memikirkan sesuatu?" tanyanya.

Sebelum Akihiro sempat menjawab, suara dentuman keras mengguncang tanah. Getaran hebat terasa di seluruh desa, membuat lampu-lampu minyak bergoyang liar. Teriakan panik mulai terdengar dari luar rumah. Akihiro segera berdiri, meraih pedangnya, dan berlari keluar.

Dari kejauhan, api merah menjulang ke langit. Asap hitam mulai mengepul, menelan bintang-bintang yang tadi bersinar terang. Bangunan-bangunan di ujung desa mulai runtuh, dilahap oleh api yang seolah hidup.

Dan di tengah kobaran api itu, berdiri sesosok makhluk mengerikan.

Tingginya hampir tiga meter, dengan tubuh bersisik hitam yang tampak sekeras baja. Sepasang tanduk menjulang dari kepalanya, dan mata merahnya bersinar seperti bara api. Di tangannya, ia menggenggam pedang besar berwarna gelap, yang setiap ayunannya menghancurkan apapun yang dilewatinya.

Akihiro menggertakkan giginya. "Ryukiro…" desisnya penuh kebencian.

Makhluk itu melangkah maju, menginjak tanah dengan kekuatan yang membuat bumi bergetar. "Akihiro Kamashiro," suaranya dalam dan bergema. "Sudah lama aku menunggumu. Malam ini, aku akan menghabisimu… dan seluruh desa ini!"

Akihiro tidak menjawab. Ia hanya mengangkat pedangnya, bersiap menghadapi musuh yang telah menghantui masa lalunya. Namun, dalam hatinya, ada satu hal yang paling ia khawatirkan—anaknya, Kuro.

Api membakar langit malam, mengubah desa Kamashiro menjadi neraka di bumi. Jeritan warga yang melarikan diri bercampur dengan dentingan pedang dan suara reruntuhan yang jatuh. Di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri tegap, menghadang sosok tinggi berbalut kegelapan.

Akihiro Kamashiro menggenggam pedangnya erat, matanya menatap tajam ke arah musuhnya. Angin membawa abu yang mengepul di udara, menambah aura kehancuran yang menyelimuti desa.

“Ryukiro…” Akihiro menyebut nama itu dengan penuh kebencian.

Di hadapannya, makhluk mengerikan dengan mata merah menyala tersenyum licik. Ryukiro, sosok yang selama ini menjadi bayang-bayang kegelapan dalam hidupnya, berdiri di antara kobaran api. Pedang hitam di tangannya meneteskan darah segar.

“Kau tak bisa lari lagi, Akihiro,” kata Ryukiro dengan suara dalam yang bergema di udara. “Takdir keluargamu berakhir malam ini.”

Akihiro tidak menjawab. Ia hanya mempererat cengkeramannya pada gagang pedang, bersiap untuk pertempuran hidup dan mati.

Tanpa aba-aba, Ryukiro melompat maju dengan kecepatan mengerikan. Pedang hitamnya menebas ke arah Akihiro, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan rumah di belakangnya. Akihiro melompat ke samping, menghindar dengan gesit, lalu membalas dengan tebasan cepat.

Benturan pedang mereka memercikkan api di udara. Akihiro menekan lebih kuat, mencoba mendorong Ryukiro mundur. Namun, makhluk itu terlalu kuat.

Di kejauhan, Hana berlari dengan Kuro dalam gendongannya. Nafasnya tersengal, matanya dipenuhi ketakutan. Ia tahu bahwa Akihiro tidak mungkin menang melawan Ryukiro.

“Aku harus menyelamatkan Kuro…” bisiknya, menguatkan diri.

Di belakangnya, kehancuran terus berlanjut. Desa Kamashiro hampir rata dengan tanah, dan harapan pun semakin memudar.

Sementara itu, pertempuran antara Akihiro dan Ryukiro semakin sengit. Akihiro mulai kehabisan tenaga, sedangkan Ryukiro tetap kuat, seolah menikmati pertarungan ini.

“Kau lelah, Akihiro,” ejek Ryukiro. “Ini akhirnya.”

Dengan satu tebasan cepat, Ryukiro menusukkan pedangnya ke dada Akihiro. Mata Akihiro membelalak, darah hangat mengalir dari lukanya. Tubuhnya melemah, namun ia tetap menatap musuhnya dengan penuh kebencian.

“Kau… tidak akan… mendapatkan anakku…” bisik Akihiro dengan napas terakhirnya.

Ryukiro tertawa dingin. Ia menarik pedangnya dan membiarkan tubuh Akihiro roboh ke tanah, tak bernyawa.

Hana yang melihat kejadian itu dari kejauhan menutup mulutnya, menahan isak tangis. Namun, ia tidak punya waktu untuk berduka. Ia harus melindungi Kuro, satu-satunya harapan yang tersisa.

Malam itu, desa Kamashiro hancur. Tapi di tengah kehancuran, takdir baru mulai terukir—takdir Kuro Kamashiro.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Khomairoh
Ayo di bantu
2025-02-10 22:26:43
0
155 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status