Share

133.Topeng Iblis Mata Tiga

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-03-10 16:33:41

Bima menatap tajam ke arah bola hitam raksasa yang mengambang di udara.

"Memang sangat kuat... Iblis Es, apa kegunaan Topeng Iblis Mata Tiga?" Tanya Bima sambil mengeluarkan topeng berwarna merah tersebut.

"Kekuatan yang ada pada Leluhur kami adalah Waktu, Angin dan Api! Jika topeng itu memang asli warisan leluhur dari kami seharusnya tiga kekuatan itu ada pada topeng tersebut," Jawab Iblis Es.

Bima tersenyum.

"Bagus sekali, ular ini tahan dengan es dan serangan pedang, aku akan melakukan satu cara untuk mengalahkannya!" Ucap Bima.

"Apakah kau akan menggunakan topeng tersebut?" Tanya Iblis Es.

Bima mengangguk. Dia menatap sesaat topeng bertanduk perak tersebut. Dengan perlahan Bima memakai topeng itu. Saat topeng menempel di wajahnya, tiba-tiba Bima merasa tubuhnya tersedot satu kekuatan yang tak terlihat.

Pandangan matanya gelap dan dia tak bisa melawan sama sekali!

"Puluhan ribu tahun tak ada yang berani memakai topeng hasil karyaku sendiri... Sekarang, manusia lemah seperti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    134.Bertahan Dari Maut

    Bola kekuatan berwarna hitam itu meledak dengan sangat dahsyat. Dentuman nya menggelegar hingga jarak ratusan tombak. Ratu Azalea berdiri dari atas singgasananya. Dia meraih tongkat emas nya menatap para dewan yang duduk di depannya. "Suara apa itu?" tanya Ratu Azalea dengan suara lembut. "Kami akan selidiki Ratu, berdasarkan arah suara, itu tak jauh dari arah toko milikku," Kata Dewan Pertahanan Dwaraka. "Apakah tamu kehormatan itu belum datang ke balai kemuliaan?" Tanya Ratu Azalea. "Mohon maaf Ratu, tamu itu masih ingin berjalan-jalan di kota untuk melihat-lihat. Kami tidak bisa memaksanya untuk segera datang..." Ucap Dwaraka sambil membungkuk. "Baiklah, sekarang cepat selidiki arah suara itu. Aku merasa ada tidak beres," Perintah sang Ratu. "Baik, akan kami perintah kan tim penyelidik," ucap Dwaraka lalu pamit pergi. Ratu Azalea menatap ke arah jendela besar yang ada di istana itu. Dari raut wajahnya yang cantik terlihat jelas jika dia tengah menyembunyikan perasaan gelisa

    Last Updated : 2025-03-10
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    135.Ratu Azalea

    Dari kejauhan terlihat istana Kerajaan Peri Pelindung yang sangat megah dan menjulang tinggi ke langit. Gedung-gedung di kota tersebut juga menunjukkan arsitektur yang terkesan mewah. "Benteng itu..." desis Bima yang melihat benteng raksasa setinggi dua puluh tombak berdiri megah sebelum memasuki gerbang kota utama. "Itu adalah benteng pertahanan jika terjadi serangan siluman yang tidak di duga, benteng itu tinggi dua puluh tombak dan tebal dua tombak,sangat kuat untuk di tembus siluman ranah Tulang Dewa sekalipun." kata Lesmana. Mata Bima menatap tajam ke arah benteng tersebut. Di atas tembok itu terlihat berjejer para kesatria penjaga dengan senjata lengkap. Mereka terlihat selalu waspada. Bima tersenyum kagum. "Kota ini sangat penting di Kerajaan, kami harus bisa bertahan setiap terjadi serangan besar. Untungnya dalam dua ribu tahun terakhir hanya ada beberapa serangan besar yang berhasil di patahkan dengan mudah oleh Ratu Azalea," Jelas Lesmana. "Dua ribu tahun terakhir...?"

    Last Updated : 2025-03-10
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    136.Ratu Azalea(2)

    Gerbang besi raksasa itu terbuka secara perlahan. Suaranya berderit. Sepuluh penjaga mendorong pintu tersebut menggunakan tenaga dalam. "Pintu ini beratnya lebih dari sepuluh ribu kati, sepuluh penjaga itu mengerahkan setengah kekuatan mereka untuk membuka gerbang...! Luar biasa!" Batin Bima. "Nanti saat kamu bertemu dengan Ratu, aku sarankan kamu untuk bersikap lebih lembut. Ratu sangat tidak suka dengan sifat kasar. Jangan ulangi kesalahan Barata di depan sang Ratu. Dia tidak tahu tata krama dan sopan santun, sehingga gagal ujian dalam sekejap. Tak hanya itu, dia juga kesulitan dalam menjawab pertanyaan Ratu, padahal itu hanyalah pertanyaan penguji. Jadi, berkata sesuai hati, jangan menyembunyikan atau pun merencanakan jawaban, itu sudah termasuk gagal," Kata Lesmana panjang lebar. Bima menoleh dan menatap lelaki peri tersebut. Lesmana tersenyum. Lalu menepuk bahu Bima. "Jangan berterima kasih, aku hanya bisa membantumu seperti ini. Lagi pula bantuan mu saat malam itu lebih bera

    Last Updated : 2025-03-10
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    137.Ratu Azalea(3)

    Bima melangkahkan kakinya ke dalam istana yang sangat megah tersebut. Gedungnya yang tinggi dan menjulang ke langit itu terlihat semakin menawan dan indah. Dari istana tersebut Bima juga bisa melihat kaki gunung yang jauh di bawah sana. "Istana ini sangat megah dan indah, benar-benar istana para Peri..." batin Bima. Sesampainya di balai pertemuan para dewan dan Ratu, Bima menghentikan langkahnya dan melihat sekeliling. Banyak Dewan Kerajaan yang menatap nya dengan berbagai macam tatapan. Ratu Azalea berdiri dari singgasananya. Senyumnya mengembang. Bima merasakan tekanan yang sangat kuat saat Ratu Azalea tersenyum ke arahnya. "Inikah tekanan Sang Ratu...? Sangat kuat...Bahkan darahku ikut terhenti oleh tekanan ini...!" batin Bima yang bertahan dari tekanan sang Ratu. Kakinya mulai menekuk. Bima tengah berusaha mati-matian menahan tekanan kekuatan, Ketiga Iblis di dalam tubuh Bima justru tengah terpana melihat sosok Ratu yang benar-benar cantik jelita. "Sesuai ucapan mu saudara

    Last Updated : 2025-03-10
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    138.Ratu Azalea(4)

    Semua mata menatap ke arah Bima. Pemuda itu pun bersiap dengan tenaga dalamnya jika terjadi serangan mendadak. Ratu Azalea tersenyum lalu menyuruh kepala pasukan penyelidik itu pergi. Ratu pun menoleh ke arah Bima. Kali ini Ratu tersenyum hingga giginya yang putih rapi terlihat. Bima melihat senyum yang berbeda dengan saat pertama tadi dia melihat. Senyum kali ini murni senyum seorang Ratu. "Ada apa Ratu?" tanya Bima yang merasa penasaran kenapa Ratu itu tersenyum seperti itu padanya. Tiba-tiba para Dewan bertepuk tangan meriah. Bahkan Ratu pun turut bertepuk tangan. Bima yang masih kebingungan menatap mata wanita cantik di depannya itu. "Aku tidak tahu apa yang di bicarakan prajurit tadi, apa kau mengerti?" tanya Bima kepada Iblis Es. "Mereka memakai bahasa yang kami tidak tahu. Mungkin itu untuk menjaga rahasia agar tidak di ketahui orang lain," jawab Iblis Es. "Tapi melihat senyuman Ratu yang tulus tadi, aku merasa ini bukan hal yang buruk," kata Iblis Bayangan. Ratu Azalea

    Last Updated : 2025-03-10
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    139.Naik Ranah!

    Bima duduk bersila di atas lantai. Matanya terpejam. Dia mulai memusatkan pikiran. Saat itulah dia bertemu ribuan aura berbagai warna. "Hm... Warna hitam besar itu, pasti punya Sanca Banteng Hitam..." Pikir Bima. Dia segera melayang mendekati aura hitam yang sangat pekat. "Kekuatan yang terpancar sangat pekat... Kekuatan ini sangat besar,"Bima menaruh tangan kanannya ke dalam aura gelap tersebut. Tiba-tiba dia merasa tangannya tersedot ke dalam aura. Dengan sekuat tenaga Bima bertahan. Dari dalam aura gelap itu muncul sepasang mata bercahaya merah. "Sanca Banteng Hitam!?" Seru Bima sambil terus menahan tangannya. "Lucu sekali... Aku adalah makhluk kelas atas, bagaimana bisa berakhir di dalam tubuh bocah ini... Hmmmm..." ucap Sanca Banteng Hitam. "Aku tidak tahu, salahkan sendiri Nyai Sri Wedari yang tak bisa merawat mu dengan baik!" balas Bima. "Hmm? Kau berani menjawab perkataan ku!? Makhluk lemah!" gertak Sanca Banteng Hitam marah. Bima merasakan tarikan yang sangat kuat. D

    Last Updated : 2025-03-11
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    140.Pintu Makam

    Keesokan harinya Bima telah berada di Istana bersama Ratu Azalea dan beberapa Dewan. Lesmana dan Dwarawati juga ada di sana. "Hari ini adalah pertama kalinya selama aku menjadi Ratu, akan membuka pintu gerbang makam Raja Iblis Tanduk Api... Sekali lagi aku ucapkan selamat kepada Pendekar Bima yang akhirnya menjadi orang yang paling ditunggu Guru." ucap Ratu Azalea lalu membuka pintu gerbang itu menggunakan kekuatan miliknya. Pintu itu adalah pintu dengan segel tak terlihat. Hanya Ratu yang bisa membukanya karena dia adalah satu-satunya murid Iblis Tanduk Api. "Ingat nak, kekuatan Iblis Tanduk Api ini utuh dan murni, karena dia tidak terpecah dan juga tidak ternoda seperti Iblis Bayangan ini. Jadi, kamu adalah satu-satunya manusia yang paling beruntung jika berhasil menyerap kekuatan saudara kami..." kata Iblis Es. Bima mengangguk. Matanya menatap ke arah gerbang besi yang di selimuti aura merah. Saat gerbang itu terbuka, aura Iblis Tanduk Api menyebar keluar. Semua yang ada di te

    Last Updated : 2025-03-11
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    141.Isi Hati Sang Ratu

    Bima terpaku mendengar perkataan Ratu Azalea yang tak pernah dia duga. Perasaannya bercampur aduk. Pemuda itu terkejut dengan pernyataan Ratu yang tiba-tiba itu. Entah bagaimana dia akan menanggapinya. "Ratu... Apakah warisan itu sungguh untuk mendapatkan calon suami untukmu?" tanya Bima. Ratu Azalea mengangguk. "Guru tak ingin aku menikah dengan orang lemah. Dan benar apa yang dia katakan, banyak pendekar yang berada di ranah Keabadian datang tapi gugur di jembatan ilusi. Di ujian terakhir saat kamu berbicara padaku, itu adalah ujian kelayakan yang hanya aku penentu lolos dan tidaknya pewaris tersebut. Jika aku tidak menyukai nya ataupun mencintainya, itu sudah di anggap tidak lolos..." kata Ratu masih dengan posisi menghadap dinding. Bima melihat tangan Ratu yang terkepal. Perasaannya bimbang. Dia tak menampik bahwa Ratu itu membuatnya jatuh cinta karena kecantikan nya yang luar biasa. Namun, dia juga mencintai Arimbi.

    Last Updated : 2025-03-12

Latest chapter

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    295.Sisa Pertempuran

    Bima sedikit terkejut mendengar kata-kata terkahir Iblis Es sebelum tertidur. "Guru dari Nyai Wingit?" batin Bima sambil menatap Nyai Wingit yang tergeletak di atas tanah.Dia mendekati wanita tersebut. Ternyata wanita tersebut masih hidup. Bima segera pasang kuda-kuda sambil menatap tajam ke arah wanita tersebut.Nyai Wingit terlihat kepayahan saat berdiri. Matanya menatap tajam kearah Bima."Bedebah...Bisa-bisanya aku kalah darimu..." umpat Nyai Wingit.Bima tersenyum lebar. Dia ingat tujuan utamanya adalah menangkap wanita itu mengekstraknya menjadi pil."Kau sudah tak bisa berbuat apa-apa bukan?" tanya Bima lalu bersiap mengambil ancang--ancang."Mau apa kau!?" teriak Nyai Wingit dengan wajah panik.Saat ini dia tak mempunyai kekuatan sedikit pun untuk melawan. Sedangkan Bima masih segar bugar."Menangkap mu," kata Bima dengan wajah terlihat sangat bahagia. Hal itu karena mata Bima melihat inti jiwa dari Nyai Wingit terlihat jelas. Hal itu dikarenakan kekuatan Nyai Wingit telah

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    294.Seribu Tinju Matahari

    "Cepat! sebelum terlambat!" ucap Ratu Azalea keras.Gerbang Hitam dan Gerbang Biru segera mengikuti Ratu Azalea keluar dari penginapan. Ternyata di luar keadaan sudah sangat kacau. Semua orang berlarian dengan wajah ketakutan. "Apa yang terjadi Ratu!?" tanya Gerbang Hitam.Dia melihat dari atas langit sebelah barat dan terlihat ribuan pedang es raksasa sedang melayang turun ke bumi. "Itu...bukankah itu kekuatan Pendekar Bima!?" tanya Gerbang Biru.Ratu Azalea tak menyahut. Dia mengeluarkan tombak emas miliknya."Jika aku tak bisa menahan ledakan kekuatan dari dua tenaga dalam itu, maka kita semua akan mati..." kata Ratu dengan wajah serius.Gerbang Hitam dan Gerbang Biru paham dengan keadaan saat ini. Mereka segera duduk bersila disebelah kanan dan kiri Ratu Azalea."Kami akan membantu. Tenang saja Ratu, kekuatan kami berdua bisa membentuk perisai yang bisa menahan serangan Dewa sekali pun!" kata Gerbang Hitam."Tak perlu banyak kata,cepat keluarkan perisai kalian! Dua kekuatan itu

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    293.Pertemuan Kembali

    Bima menatap Nyai Wingit yang terlihat baik-baik saja setelah bentrok kekuatan. Iblis Es yang menyadari sesuatu langsung tanggap dengan keadaan Nyai Wingit. Dia menduga di dalam tubuh Nyai Wingit ada sesuatu yang lain, yang melindungi tubuh asli Nyai Wingit.Mata Nyai Wingit bersinar terang. Bibirnya kembali menyeringai."Manusia, di dalam hatimu ada iblis jahat yang yang terpendam, jika kamu tidak segera menjauh darinya maka kamu akan ikut dia ke dalam neraka!" kata Nyai Wingit. Bima terkejut dengan suara Nyai Wingit yang seperti suara seorang pria."Apa urusanmu peduli pada diriku! Siapa kau!?" tanya Bima balik.Nyai Wingit tertawa terbahak-bahak. Suaranya memang suara seorang pria. Besar dan berat."Kau tanya siapa akku!? Apakah kau siap mendengarnya?" Bima menatap tajam. Iblis Es mengepalkan tinjunya. Dia bisa merasakan aura yang tidak asing dari sosok yang ada di dalam tubuh Nyai Wingit.."Tak perlu banyak berlagak, katakan siapa kau!?" tanya Bima dengan nada keras. Nyai Wingit

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    292.Pukulan Sinar Kematian

    Blaaaarrrr!!!Ledakan dahsyat dengan hawa dingin yang luar biasa merebak. Nyai Wingit yang berada di udara tak bisa menghindar dari serangan tersebut. Tubuhnya langsung membeku setelah terkena serangan Ledakan Es.Namun Bimma merasakan Nyai Wingit masih hidup dan mampu bertahan dari serangan miliknya tersebut."Pantas saja Iblis Bayangan kalah darinya...Rupanya dia kuat dan sangat berbahaya...!" batin Bima.Dia segera memanfaatkan waktu tersebut untuk menolong Iblis Bayangan. Dengan satu lompatan,Bima telah berada di dekat Iblis Bayangan yang terkapar di bawah pohon. Untung saja Bima meredam kekuatannya sehingga Iblis Bayangan tidak terkena dampak dari serangan Ledakan Es miliknya."Hei, apakah kau masih hidup?" tanya Bima sambil mengguncang tubuh Iblis Bayangan. Mata Iblis tersebut terbuka. Dia menyeringai lebar. Bima sedikit merinding melihat luka pada tubuh Iblis Bayangan."Bagaimana kau bisa terluka seperti ini?" tanya Bima."Dia sangat kuat...jurus ilusi milikku tidak berguna mel

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    291.Nyai Wingit

    Bima telah selesai mengekstrak tubuh Ki Sutan menjadi sebuah pil berwarna biru pucat. Aura dari pil tersebut cukup menyengat. Dia segera menyimpan pil tersebut ke dalam cincin nya dimana cincin itu tersimpan empat senjata dewa miliknya.Di saat yang sama Subali datang dengan membawa tubuh Ki Romo. Bima tersenyum summringah seperti melihat ikan segar. Iblis Es di dalam tubuh nya saling berpandangan dengan Iblis Tanduk Emas."Bima menjadi manusia yang lebih kejam dari kita para iblis..." kata Iblis Es."Dia mempunyai bakat alami seorang iblis, kita yang iblis malah masih berada dibawah manusia," sahut Iblis Tanduk Emas."Iblis bukanlah yang bertindak.Kita hannya menghasut mereka,namun manusia melakukan nya di luar perkiraan kita...""Kalau sudah seperti itu manusia melempar kesalahan mereka kepada kita para iblis," timpal Iblis Tanduk Emas.Dua Iblis itu tertawa. Bima hanya geleng-geleng kepala seolah hanya mendengar dua orang tua yang sedang berbincang di sore hari."Kamu boleh kembal

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    290.Kekalahan Dua Tetua

    Tangan Darah mencoba bangkit berdiri. Meski dengan gontai dia berhasil berdiri kembali. Sekujur tubuhnya melepuh terkena serangan Petir Semesta milik Ki Romo.Sedangkan Ki Romo tak lebih baik dari Tangan Darah, setelah terpental keras tubuhnya malah justru melesat ke arah perisai emas milik Ratu Azalea.Saat tubuhnya menghantam perisai emas milik Ratu Azalea, Ki Romo merasa tubuhnya remuk dan terbakar.Beberapa saat lamanya dia tak bisa bangkit berdiri kerena tubuhnya tak bisa dia gerakan.Tangan Darah berjalan kearah Ki Romo dengan langkah perlahan. Wujudnya yang terlihat hancur menambah keangkeran sosok pengikut Bima tersebut."Harus dibunuh...harus dibunuh..." gumam Tangan darah.Ki Romo mencoba mengangkat tubuhnya. Namun tidak bisa. Kakinya telah patah setelah menghantam perisai emas milik Ratu Azalea."Bagaimana bisa disini terpasang sebuah perisai yang sangat kuat...?bahkan lukaku justru aku dapat karena menghantam perisai aneh ini...!" batin Ki Romo masih mencoba untuk bangkit

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    289.Masa Lalu Tangan Darah

    Tangan Darah terpental setelah menangkis serangan beruntun dari Ki Romo,salah satu dari Tiga Setan Emas.Ki Romo yang dibantu oleh enam pengikutnya berhasil sedikit mendesak Tangan Darah."Siapa makhluk menyeramkan ini? kalau melihat serangan yang dia lancarkan aku tidak merasa asing. Pukulan itu seperti milik seorang pemburu Harta Karun yang pernah ramai dibicarakan oleh Yang Mulia. Dia adalah Datuk Manggala! Orang yang pernah mengalahkan Ketua Pemburu Senyap, Panglima Kerajaan!" batin Ki Romo dengan wajah berubah sedikit pucat.Kejadian Datuk Manggala mengalahkan panglima Kerajaan adalah sebuah cerita lama. Sebelum para pendekar kerajaan berkembang pesat seperti sekarang.Datuk Manggala pernah di ajak oleh kerajaan untuk bekerjasama dalam mencari sebuah harta karun yang konon bisa membawa mereka keluar dari pulau kutukan tersebut.Namun seperti yang di duga,Datuk Manggala tidak mau bergabung dan memilih untuk mencarinya sendiri.Panglima kerajaan mengancam akan mengurung Datuk Mangg

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    288.Mempermainkan

    Wujud Bima saat ini telah berubah menjadi wujud Balaraja. Sosok iblis dengan tanduk berwarna emas.Ki Sutan yang melihat perubahan wujud Bima terkejut. Dia tak pernah menduga jika lawannya dari tadi adalah manusia setengah iblis.''Jadi kau manusia setengah iblis? Tak disangka sama sekali ada manusia selain tuan Anggoro yang juga mempunyai kekuatan ibis,huh! tapi kau berbeda dengannya. Aku tak takut sama sekali pada iblis sepertimu!" umpat Ki Sutan.Bima tersenyum sinis. Matanya menatap tajam ke arah Ki Sutan."Aku tak peduli dengan ocehan mu itu! ayo kita lanjutkan lagi pertarungan kita!" teriak Bima lalu menancapkan Pedang Darah ke tanah. 'Jurus Bayangan Ganda!" seru Bima dalam hati.Pedang Darah miliknya bersinar emas.Dari dalam pedang itu muncul dua sosok yang menyerupai Bima. Keduanya langsung menyerang dengan cepat ke arah Ki Sutan. Terkejut dengan serangan dua bayangan yang menyerupai Bima tak membuat Ki Sutan lengah. Dengan jurus Tinju Semesta, Ki Sutan menyongsong serangan

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    287.Tinju Semesta

    Bima bangkit berdiri. Dia merasakan dadanya sesak setelah terpental jauh karena ledakan Tinju Semesta milik Ki Sutan. "Kekuatan yang sangat dahsyat, apakah ini kekuatan khusus miliknya?" batin Bima sambil menatap ke depan. Ki Sutan berjalan dengan seringai di bibirnya. Tubuhnya terlihat lebih besar dari saat pertama Bima melihatnya. "Bisa bertahan dari serangan Tinju Semesta milikku, aku akui, kau satu-satunya pendekar kelas atas yang bisa melakukannya," kata Ki Sutan memuji. Bima tak menyahut. Dia berusaha mengembalikan jalan napasnya yang sempat sesak. "Tapi, kau hanya beruntung karena tinju ku ini tidak mengenai wajahmu secara langsung... Jika tinjuku berhasil mengenai wajahmu, mungkin kepalamu sudah hilang..." Ucap Ki Sutan lagi. Bima menyeringai. "Jangan banyak membual, coba saja kau buktikan, apakah benar tinju mu itu sesakit yang kau katakan?" tantang Bima. Ki Sutan menggeram marah. Dia melebarkan kedua kakinya lalu mengeluarkan kekuatan sejati miliknya hingga tanah ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status