공유

202.Si Cakar Merah

작가: Gibran
last update 최신 업데이트: 2025-04-16 08:17:22

Bima tersenyum sinis.

"Sampah-sampah ini selalu ada di mana-mana. Harus di bersihkan hingga ke akar-akarnya," ucap Bima lalu melesat ke arah puluhan perampok yang menerjang ke arahnya.

Dengan satu gerakan cepat Bima menghajar perampok paling dengan menggunakan tinjunya.

Tubuh perampok itu terpental dengan dada remuk. Dia tewas seketika.

Para perampok yang lain terkejut. Mereka segera mencabut golok mereka dan kembali menyerang.

Kali ini serangan mereka lebih terarah dengan membentuk formasi kurungan.

Bima tak peduli dengan formasi mereka, yang dia incar, tetap saja tumbang dan tewas dalam keadaan mengenaskan.

Kalabunta yang melihat keadaan itu segera ambil tindakan. Dengan cepat tubuhnya melesat menggunakan senjata roh miliknya berupa sepasang cakar merah.

Bima terkejut melihat kecepatan Kalabunta.

"Meski berada di ranah Keabadian, gerakannya sangat cepat!" batin Bima.

"Dia sepertinya fokus melatih kecepatan nya. Berbeda denganmu yang lebih fokus ke elemen milikmu," Sahut Ib
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    203.Penginapan

    Kalabunta dan anak buahnya berdiri lalu membungkuk hormat kepada Bima. Lalu pamit pergi. Bima tersenyum. Apa yang dia rencanakan sudah dia mulai dari sekarang. "Sepertinya kau senang bermain catur anak nakal," kata Iblis Bayangan sambil bermain catur melawan Iblis Tanduk Emas. Bima tertawa keras. "Aku baru mau mencobanya, sepertinya seru juga bermain menjadi dalang," kata Bima. Ratu Azalea memegang tangan suaminya. "Kakang, apakah itu akan baik-baik saja?" tanya Ratu dengan wajah yang tidak begitu setuju dengan keputusan Bima. Bima tersenyum. "Tenang saja istriku, aku hanya memanfaatkan Kalabunta untuk menyingkirkan Ki Kalam. Kalau aku turun langsung membunuh orang tua tersebut, namaku akan tersebar di Kerajaan Angin Timur. Kamu tahu kan, apa jadinya jika pendekar-pendekar sakti dari Kerajaan tahu? Aku akan menjadi buronan, rencana balas dendam ku juga menjadi sia-sia," kata Bima. Ratu Azalea mengangguk. Bagaimana pun, itu adalah keputusan suaminya. Yang dia inginkan sebenarn

    최신 업데이트 : 2025-04-17
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    204.Perguruan Harimau Perak

    Malam itu Bima dan Ratu Azalea beristirahat dengan nyaman di kamar mereka. "Apakah sore tadi kakang menekan pemilik kedai dengan ilusi?" tanya Ratu sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. "Iya, dia ingin berbuat curang. Masa penginapan seperti ini lima tail emas, yang benar saja," kata Bima sambil membelai rambut Ratu yang tergerai. Malam itu Ratu Azalea terlihat semakin cantik. Rambutnya yang biasa di ikat kini di biarkan lepas tergerai. Membuatnya semakin terlihat mempesona. "Ratu... Kamu sangat cantik..." bisik Bima. "Aaah, kamu selalu memujiku seperti itu, aku malu mendengarnya," ucap Ratu sambil menutup kedua mata Bima dengan telapak tangannya. Bima tersenyum. Dia menggenggam tangan Ratu dengan lembur. Di ciumnya tangan itu lalu dia menatap mata wanita yang sekarang adalah istrinya tersebut. "Aku tak akan pernah lelah memuji, kamulah keindahan yang tak ada duanya, Ratu ku..." ucap Bima sambil menarik tubuh Ratu agar lebih dekat dengannya. "Kakang... Kamu sa

    최신 업데이트 : 2025-04-17
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    205.Rencana Mulai Berjalan

    Dua puluh peserta yang akan melewati tes tahap kedua itu duduk melingkari arena. Bima dan Ratu Azalea duduk berdampingan. Satu persatu peserta tes menjalani tesnya melawan pelatih Aryo. Namun, beberapa peserta tumbang hanya dengan satu jurus saja. "Sampah-sampah tak berguna ini..." batin Aryo. Akan tetapi, ada juga beberapa yang berhasil lolos tes itu meski harus berusaha sekuat tenaga. Hingga akhirnya Ratu pun maju setelah semua peserta melewati tes dengan susah payah. Bima duduk menanti giliran nya yang terakhir. Dia melihat Ratu yang berdiri tegap menatap pelatih Aryo. Aryo bergerak cepat memukul dengan jurus yang biasa di pakai untuk mengetes murid. Ratu dengan mudah menghindari serangan lelaki itu dengan gerakan gemulai. Satu jurus pun berhasil, lalu dua jurus hingga akhirnya tiga jurus Ratu berhasil melewatinya dengan aman. Dia menghindari semua pukulan dengan baik. Para peserta yang sebelumnya sempat menertawai Ratu di test pertama semua melongo tak percaya. Apalagi mer

    최신 업데이트 : 2025-04-18
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    206.Tantangan Ki Kalam

    Tiga bulan pun berlalu semenjak Bima dan Ratu Azalea masuk ke dalam perguruan Harimau Perak. Selama tiga bulan itu Bima dan Ratu membuat kejutan para guru yang melatihnya. Pasalnya apa yang di ajarkan hanya dengan sekali lihat langsung bisa memperagakannya dengan sempurna.. Kedua pasangan itu semakin terkenal dan disegani di kalangan murid pertengahan dan murid baru. Setiap ada murid yang menantang Bima untuk berduel latihan, semua di hajar hingga babak belur. Lucunya mereka meminta Bima memberikan Ratu Azalea kepada mereka jika mereka menang. Taruhan yang mengantar nyawa sendiri. Bahkan Bima tak segan-segan mematahkan tulang lawan karena marah. Kabar sepak terjang kedua orang itu pun di dengar Ki Kalam yang juga seorang tetua di perguruan tersebut. Hanya saja dia sering pergi bersama dua muridnya. "Sepasang kakak beradik? Murid jenius,hmmm..." batin Ki Kalam mendapatkan laporan peningkatan murid-murid perguruan Harimau Perak dari muridnya. Namun karena Bima berada di bawah bimb

    최신 업데이트 : 2025-04-18
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    207.Reruntuhan Kuil Kuno

    Bima mengikuti kemana Ki Cokro pergi. Mereka melesat dengan cepat membelah hutan yang rimbun. Akhirnya Ki Cokro berhenti tepat di depan sebuah air terjun. Dia menoleh ke arah Bima dan melihat pemuda itu sudah menyusul nya. "Dia cepat juga, padahal aku sudah menggunakan kecepatan tertinggi," batin Ki Cokro. Tanpa sadar saat Bima mengikuti Ki Cokro, Bima telah mengeluarkan kekuatan aslinya. Untungnya di tengah jalan dia sadar dan segera menekan kekuatannya kembali. Bima melihat Ki Cokro yang tengah memandang air terjun. Sesampainya dia disana, Bima bisa merasakan ada hawa hangat yang menyapa tubuhnya. Hawa hangat itu berasal dari air terjun di depan mereka. "Kamu harus bersemedi disini, dalam beberapa hari kamu akan merasakan kekuatan mu bertambah sangat cepat. Ini hanya bisa dirasakan bagi mereka yang berada di ranah Pukulan Sakti dan Keabadian. Lebih dari itu tak akan banyak membantu," kata Ki Cokro. "Sebenarnya aura apa yang keluar dari dalam air itu Ki?" tanya Bima. "Hm, aur

    최신 업데이트 : 2025-04-18
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    208.Teritori Tongkat Naga Emas

    Bima melesat ke samping saat Api Biru panas itu kembali menghantam dinding es miliknya. Seolah tahu Bima bergerak ke arah mana, Naga Hitam bermata merah itu menoleh ke arah Bima lalu menyemburkan kembali api biru miliknya. Bima kertakkan rahang lalu melesat dengan cepat menghindari serangan api biru milik naga tersebut. Namun ternyata naga itu tidak melepas Bima begitu saja, dia kembali menyerang. Kali ini dengan semburan bertubi-tubi ke arah Bima. "Binatang sialan! Di dalam air ini aku tidak bisa banyak berkutik, jika berlama-lama aku yang akan dirugikan!" batin Bima. "Bima, keluarkan saja Qinglong untuk melawannya!" seru Iblis Es. "Tidak bisa, naga hitam ini sudah berada di ranah Tulang Dewa, Qinglong bisa tewas terbunuh!" kata Bima dalam hati. Naga Hitam meluncur ke arah Bima. Tubuhnya ternyata sangat besar. Dengan panjang lebih dari sepuluh tombak. Bima nenghindari serangan mulut Naga hitam yang hampir saja menyambar nya. Meski sayap es cukup membantu dirinya bergerak cepa

    최신 업데이트 : 2025-04-18
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    209.Putri Naga Ling Xia

    Bima melihat gadis bernama Lingxia itu masuk ke dalam air. Tak berapa lama air itu bersinar merah muda. Namun hanya sesaat. Setelah merasa gadis itu tidak akan muncul lagi, Bima melompat ke arah tanah dimana pedangnya tadi tertancap. "Bahkan bayangan ganda pun tidak bisa menghentikan. Aku tidak merasa ada aura pertempuran..." Tiba-tiba Bima teringat saat gadis bernama Lingxia itu menari lalu mendadak berhenti. Mungkinkah dia merasakan pertempuran dua bayangan melawan salah satu anak buahnya itu?" batin Bima. Bima garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sekarang dia bingung sendiri mau kemana. Dia tahu Gerbang Hitam dan Gerbang Biru itu menuju ke Perguruan Harimau Perak. Akan tetapi, dia di suruh berada di hutan itu selama tujuh hari, jika dia nampak di Perguruan dan menyelidiki pedangnya, bukankah dia akan di curigai. Ki Cokro bukanlah musuh. Namun dia sendiri kurang tahu seberapa kuat lelaki tua tersebut. Yang jelas Ki Kalam masih segan kepadanya itu menandakan Ki Cokro punya k

    최신 업데이트 : 2025-04-18
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    210.Putri Naga Ling Xia(2)

    Lingxia melompat ke dalam air di susul oleh Bima. Setelah Lingxia memberi ijin, Bima bisa dengan mudah masuk ke dalam teritori Tongkat Naga Emas tanpa perlu bersusah payah. Sementara itu Gerbang Hitam dan Biru yang berada di Perguruan Harimau Perak tengah menyelidiki pengguna pedang yang Gerbang Hitam bawa. Ki Cokro menggenggam pedang tersebut. Ada hawa dingin yang menyakitkan merasuk ke dalam tubuhnya. "Pedang celaka ini sebaiknya jangan di bawa, hanya dengan menggenggam nya saja, bisa membuat kita keracunan racun dingin," kata Ki Cokro. Gerbang Hitam memasukkan pedang Darah ke dalam cincin ruang penyimpanan miliknya. "Benar, pendekar ini sangat kuat. Hanya pedangnya saja sudah membekukan semua benda di dalam cincin milikku," kata Gerbang Hitam. "Ki Cokro, apakah kau benar-benar tidak tahu mengenai pemilik pedang ini?" tanya Gerbang Biru. Ki Cokro menggeleng kan kepala. "Tidak ada murid kami yang sekuat itu. Terus kami pun hanya Ki Kalam seorang dan Nyai Anjani yang berada di

    최신 업데이트 : 2025-04-18

최신 챕터

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    290.Kekalahan Dua Tetua

    Tangan Darah mencoba bangkit berdiri. Meski dengan gontai dia berhasil berdiri kembali. Sekujur tubuhnya melepuh terkena serangan Petir Semesta milik Ki Romo.Sedangkan Ki Romo tak lebih baik dari Tangan Darah, setelah terpental keras tubuhnya malah justru melesat ke arah perisai emas milik Ratu Azalea.Saat tubuhnya menghantam perisai emas milik Ratu Azalea, Ki Romo merasa tubuhnya remuk dan terbakar.Beberapa saat lamanya dia tak bisa bangkit berdiri kerena tubuhnya tak bisa dia gerakan.Tangan Darah berjalan kearah Ki Romo dengan langkah perlahan. Wujudnya yang terlihat hancur menambah keangkeran sosok pengikut Bima tersebut."Harus dibunuh...harus dibunuh..." gumam Tangan darah.Ki Romo mencoba mengangkat tubuhnya. Namun tidak bisa. Kakinya telah patah setelah menghantam perisai emas milik Ratu Azalea."Bagaimana bisa disini terpasang sebuah perisai yang sangat kuat...?bahkan lukaku justru aku dapat karena menghantam perisai aneh ini...!" batin Ki Romo masih mencoba untuk bangkit

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    289.Masa Lalu Tangan Darah

    Tangan Darah terpental setelah menangkis serangan beruntun dari Ki Romo,salah satu dari Tiga Setan Emas.Ki Romo yang dibantu oleh enam pengikutnya berhasil sedikit mendesak Tangan Darah."Siapa makhluk menyeramkan ini? kalau melihat serangan yang dia lancarkan aku tidak merasa asing. Pukulan itu seperti milik seorang pemburu Harta Karun yang pernah ramai dibicarakan oleh Yang Mulia. Dia adalah Datuk Manggala! Orang yang pernah mengalahkan Ketua Pemburu Senyap, Panglima Kerajaan!" batin Ki Romo dengan wajah berubah sedikit pucat.Kejadian Datuk Manggala mengalahkan panglima Kerajaan adalah sebuah cerita lama. Sebelum para pendekar kerajaan berkembang pesat seperti sekarang.Datuk Manggala pernah di ajak oleh kerajaan untuk bekerjasama dalam mencari sebuah harta karun yang konon bisa membawa mereka keluar dari pulau kutukan tersebut.Namun seperti yang di duga,Datuk Manggala tidak mau bergabung dan memilih untuk mencarinya sendiri.Panglima kerajaan mengancam akan mengurung Datuk Mangg

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    288.Mempermainkan

    Wujud Bima saat ini telah berubah menjadi wujud Balaraja. Sosok iblis dengan tanduk berwarna emas.Ki Sutan yang melihat perubahan wujud Bima terkejut. Dia tak pernah menduga jika lawannya dari tadi adalah manusia setengah iblis.''Jadi kau manusia setengah iblis? Tak disangka sama sekali ada manusia selain tuan Anggoro yang juga mempunyai kekuatan ibis,huh! tapi kau berbeda dengannya. Aku tak takut sama sekali pada iblis sepertimu!" umpat Ki Sutan.Bima tersenyum sinis. Matanya menatap tajam ke arah Ki Sutan."Aku tak peduli dengan ocehan mu itu! ayo kita lanjutkan lagi pertarungan kita!" teriak Bima lalu menancapkan Pedang Darah ke tanah. 'Jurus Bayangan Ganda!" seru Bima dalam hati.Pedang Darah miliknya bersinar emas.Dari dalam pedang itu muncul dua sosok yang menyerupai Bima. Keduanya langsung menyerang dengan cepat ke arah Ki Sutan. Terkejut dengan serangan dua bayangan yang menyerupai Bima tak membuat Ki Sutan lengah. Dengan jurus Tinju Semesta, Ki Sutan menyongsong serangan

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    287.Tinju Semesta

    Bima bangkit berdiri. Dia merasakan dadanya sesak setelah terpental jauh karena ledakan Tinju Semesta milik Ki Sutan. "Kekuatan yang sangat dahsyat, apakah ini kekuatan khusus miliknya?" batin Bima sambil menatap ke depan. Ki Sutan berjalan dengan seringai di bibirnya. Tubuhnya terlihat lebih besar dari saat pertama Bima melihatnya. "Bisa bertahan dari serangan Tinju Semesta milikku, aku akui, kau satu-satunya pendekar kelas atas yang bisa melakukannya," kata Ki Sutan memuji. Bima tak menyahut. Dia berusaha mengembalikan jalan napasnya yang sempat sesak. "Tapi, kau hanya beruntung karena tinju ku ini tidak mengenai wajahmu secara langsung... Jika tinjuku berhasil mengenai wajahmu, mungkin kepalamu sudah hilang..." Ucap Ki Sutan lagi. Bima menyeringai. "Jangan banyak membual, coba saja kau buktikan, apakah benar tinju mu itu sesakit yang kau katakan?" tantang Bima. Ki Sutan menggeram marah. Dia melebarkan kedua kakinya lalu mengeluarkan kekuatan sejati miliknya hingga tanah ber

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    286.Ki Sutan

    Dengan Pedang Hantu Biru Bima melesat ke langit lalu terbang mengitari desa. Matanya menyapu sekeliling desa dan dia menemukan tiga kelompok yang terpisah seperti yang Kalabunta katakan. Dengan perlahan Bima terbang rendah mengintai kelompok Ki Sutan dari belakang. "Satu Ranah Puncak Tulang Dewa, lima ranah Tulang Dewa tahap tengah. Tidak buruk," batin Bima. Diambilnya beberapa jarum senjata rahasia. Lalu dengan menggunakan Kekuatan Ruang dan Waktu, Bima menghentikan waktu sesaat. Tubuhnya melesat cepat dan melempar tiga jarum ke arah mereka. Saat jarum itu tepar berada di dekat tubuh mereka, Bima kembali menghilang lalu melepas Waktu kembali. Clep! Clep! Clep! Tanpa suara tiga pemburu Senyap tewas setelah leher mereka di tembus jarum milik Bima. Ki Sutan yang mendengar suara benda menancap di leher anak buahnya segera menoleh. Dia sangat terkejut melihat tiga anak buahnya mati tanpa tahu siapa yang membunuh. "Gawat! Ada yang mengintai kita!" ucap Ki Sutan perlahan. Dia menata

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    285.Pemburu Senyap

    Matahari mulai tenggelam. Cahaya emas yang bersinar dari ufuk barat perlahan mulai menghilang digantikan kegelapan malam. Suara lolongan anjing hutan pun mulai terdengar. Dari balik pohon besar yang ada di pinggir desa, berdiri beberapa sosok berpakaian hitam. Wajah mereka mengenakan topeng. "Kau yakin mereka adalah orang yang berhasil mengalahkan dua tim yang seharusnya menjemput ketua Anjani?" tanya satu sosok dengan topeng bergaris biru. Melihat yang lain semuanya memakai topeng bergaris merah, agaknya orang dengan topeng bergaris biru itu adalah ketua kelompok tersebut. "Benar tak salah lagi, pemuda dengan kekuatan es itu ada di rombongan tersebut. Hanya saja ciri-cirinya tidak begitu jelas," kata sosok lain. "Apakah kau yakin dia bukan murid Perguruan Harimau Perak?" tanya sosok bertopeng garis biru. "Pasti salah satu tetua mereka yang melakukan serangan kepada tim Nyai Anjani. Hanya saja tidak ada berita mengenai ciri-ciri khusus dari pendekar tersebut. Hanya dikatakan pe

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    284.Masa Depan

    Bima memejamkan matanya. Dia pun mulai merasa tidak nyaman setelah mendengar cerita dari Ratu Azalea. "Jadi, selama ini kamu sudah tahu jika kita akan bersama... Kamu juga tahu kita akan menyerang kerajaan, kenapa dari awal kamu tidak melarang ku untuk pergi ke kerajaan?" tanya Bima. "Itu jelas tidak mungkin, kau sudah tahu, hukuman yang akan ku Terima jika aku melawan takdir. Seratus tahun. Aku tak mau dihukum seperti itu lagi. Aku hanya ingin bisa di samping dirimu selama mungkin, baik dalam keadaan senang maupun duka, aku tak akan peduli..." kata Ratu Azalea. Bima mengecup kening istrinya dengan lembut. "Apa yang akan terjadi di masa depan jika kamu ikut membantuku menghancurkan mereka?" tanya Bima. "Kakang akan kehilangan diriku, hanya itu yang aku tahu, kita akan berpisah...dan aku tidak tahu karena apa," jawab Ratu singkat namun membuat Bima seperti dihantam palu raksasa. "Bagaimana bisa aku akan kehilangan dirimu? Apakah tidak ada petunjuk apa yang membuat kita berpisah?"

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    283.Firasat

    Bima terdiam setelah Ratu Azalea menjawab pertanyaan nya. "Untuk apa kamu melakukan itu Ratu?" tanya Bima. Ratu Azalea tersenyum. Dia membelai pipi suaminya dengan lembut. "Untuk menjagamu, Sinar Pengikat Jiwa ini juga aku pasangkan pada Tangan Darah. Sebelumnya mereka berdua adalah musuh, ketika kamu menjadikan mereka pengikut, mereka akan mengikuti mu karena kamu lebih kuat. Namun, tak ada yang namanya kesetiaan abadi. Kakang, ingat pemberontakan Lesmana kepadaku?" tanya Ratu Azalea. Bima mengangguk. "Dia adalah orang yang paling ku percaya dalam banyak hal setelah Pamannya. Tapi dengan mudah dia membuang kepercayaan itu, dan menusuk dari belakang setelah aku dalam keadaan lemah. Jika bukan karena pertolongan mu, mungkin aku sedang di permainkan olehnya," kata Ratu Azalea. Kini Bima paham apa tujuan istrinya menaruh Sinar Pengikat Jiwa kepada dua pengikut nya itu. Namun sebenarnya, tanpa Sinar Pengikat Jiwa sekalipun, Tangan Darah tak akan mampu berkhianat. Karena sekali Bima

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    282.Pengikut Baru

    "Kenapa... Kenapa kamu memilih aku sebagai pengikut mu?" tanya Subali. Bima melangkah mendekati Subali yang tengah di obati oleh Wulan. "Musuhku adalah kerajaan besar. Mereka mempunyai banyak Pendekar kelas atas, dan tidak sedikit dari mereka rata-rata adalah petarung ranah Tulang Dewa. Aku butuh kekuatan untuk menghancurkan mereka," jawab Bima. "Apakah ada dendam yang membuat mu ingin menghancurkan mereka?" tanya Subali. Bima mengangguk. "Dosa mereka sangat banyak, Dewa menutup mata. Itu artinya Iblis lah yang harus menjadi hakimnya, bukan begitu?" jawab Bima. Subali tidak tahu dendam apa yang Bima emban hingga menginginkan kehancuran pada kerajaan Angin. Tapi dia paham, dendam itu pasti sangat dalam dan menyakitkan. "Apakah hanya beberapa Pendekar ini cukup untuk melawan mereka? Aku mendengar kabar mereka mempunyai kekuatan yang dahsyat. Ada beberapa tetua kerajaan yang pernah melewati tempat ini, dan mereka berada di Ranah Cakrawala tahap Tengah." kata Subali. "Ranah Cakraw

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status