Share

72.Kau Atau Aku Yang Mati!

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-02-04 07:16:17

Bima terpaku dengan apa yang Arimbi lakukan. Namun bibir mereka telah bertemu dan Arimbi telah memulai ciumannya.

Bima tak bisa berbuat apa pun, tubuhnya terasa bergetar saat dia merasakan lembutnya bibir Arimbi yang melumat bibirnya. Napas mereka terdengar memburu dan ciuman mereka semakin basah.

Darah terasa mengalir begitu cepat di seluruh tubuh Bima. Baru kali ini dia merasakan nikmatnya berciuman dengan seorang gadis.

Merasakan lembutnya bibir Arimbi.

Setelah cukup lama mereka saling mencium, akhirnya mereka saling melepaskan dan saling bertatap mata.

Arimbi tersenyum penuh arti lalu merebahkan kepalanya di dada Bimasena. Arimbi merasakan detak jantung Bima yang berdebar-debar.

Perlahan tangan Bima bergerak ke arah rambut panjang nanti wangi itu. Dengan lembut Bima membelai rambut Arimbi.

"Kakang..." desis Arimbi merasakan kelembutan belaian tangan Bima.

Wajah cantik itu terasa begitu dekat. Dengan lembut Bima menyentuh pipi Arimbi. Betapa halusnya kulit putih itu. Membua
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    73.Sengkapura

    Mendengar ucapan Pangeran Baka yang kasar membuat ketua itu langsung melompat ke arena. Pangeran Baka bersiap memasang kuda-kuda. "Sengkapura, aku sebenarnya salut dengan kesetiaan mu pada Klan, tapi aku tak menyangka kau akan menjadi salah satu dari para penghianat karena Abiseka siapan itu!" kata Pangeran Baka. "Dimana Abiseka dan dua belas pendekar lainnya!?" tanya Sengkapura. "Mereka sudah tewas, kemungkinan Abiseka masih hidup, namun dia butuh seumur hidupnya mengembalikan kekuatan nya yang hilang, jika itu terjadi, mungkin aku sudah berada di puncak kedigdayaan," jawab Pangeran Baka. Sengkapura terlihat tak percaya dengan ucapan Pangeran Baka. Dia tetap menduga bahwa Pangeran telah menyiasati Abiseka dan lbali ke Klan untuk mencari dukungan. Itu yang ada di dalam benak Sengkapura. Sengkapura adalah orang terkuat setelah Abiseka. Dia menjabat sebagai salah satu ketua. Perhitungan nya yang cermat sangat berguna bagi Klan. Pikiran nya yang membuat Klan Iblis yang lain tak ber

    Last Updated : 2025-02-05
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    74.Keturunan Iblis Terkuat

    Sengkapura mengeluarkan belati dari dalam telepak tangannya. Dia benar-benar ingin merobek mulut Pangeran Baka. Arimbi yang melihat hal itu merasa terpanggil untuk membantu. Namun Bima meremas tangannya. "Kamu tak perlu khawatir, ini masih belum apa-apa, kau akan terkejut saat melihat kekuatan Pangeran Baka," kata Bima dengan wajah serius. Arimbi menatap sejenak wajah Bima. Tak ada tanda bercanda dari wajah kekasihnya itu. "Apa maksud kakang?" tanya Arimbi. Bima tersenyum dan menatap ke arah Arena. "Ada kekuatan khusus miliknya yang akan bangkit saat nyawanya benar-benar dalam keadaan terancam, aku melihatnya sendiri saat melatihnya kemarin, dia aku hajar habis-habisan hingga sekarat, dan anehnya saat aku benar-benar akan membunuhnya, dia justru menjadi gila! Dia menghantam apa saja dengan liar dan brutal. Untungnya aku segera pergi dan bersembunyi di balik batu. Jika kami bertempur, salah satu dari kami sudah pasti akan mati," kata Bima. "Kekuatan seperti apa yang di miliki di

    Last Updated : 2025-02-05
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    75.Warisan

    Setelah kekalahan Sengkapura, tak ada lagi satu Iblis pun yang berani melawan Pangeran Baka. Mereka berlutut dan menjura kepada Raja baru mereka. Bima bertepuk tangan. Dia mendatangi Pangeran Baka yang masih berdiri tegap. Melihat kedatangan Bima, Pangeran Baka tersenyum senang. "Akhirnya, aku bisa tunjukkan kepada mereka, siapa diriku pendekar..." ucap Pangeran Baka dengan mata berkaca-kaca. "Simpan rasa terharumu, mulai sekarang jangan pernah tunjukkan sisi lemahmu, kau adalah Iblis terkuat di Klan ini," ucap Bima sambil menepuk bahu Pangeran. "Ini berkat pengajaran darimu Pendekar, harusnya aku memanggilmu guru..." kata Pangeran Baka. Bima tertawa. Dia merasa lucu dengan panggilan tersebut. "Aku tak pantas kau panggil guru, panggil saja aku saudara, bukankah Iblis Neraka dan Iblis Es bersaudara?" tanya Bima sambil tertawa. Pangeran Baka tersentak, lalu sesaat kemudian dia tertawa. Arimbi tersenyum melihat keakraban mereka berdua. Sedangkan para Iblis hanya terheran-heran mel

    Last Updated : 2025-02-05
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    76.Dharmasraya

    Dharmasraya merasa Bima hanya bermain-main saja dengannya. Dia merasa jika pemuda itu belum mengeluarkan keliatan aslinya. "Manusia! Aku tahu kamu menahan kekuatanku! Kamu sangat mempermalukanku jika kamu tidak serius di pertarungan ini!" kata Dharmasraya marah. Bima tersenyum. Dia melompat mundur. "Aku ingin membuat perjanjian denganmu, jika kau mau, maka akan ku tunjukkan kekuatan ku padamu, bagaimana?" tanya Bima. "Apa yang ingin kau sepakati?" tanya Dharmasraya. Bima tersenyum dan menoleh ke arah Raja Baka. "Jika aku bisa mengalahkanmu, maka kamu harus berjanji untuk melayani Raja Baka sampai mati! Apakah itu cukup?"Dharmasraya tertegun. Begitu pun semua Iblis. Raja Baka tak kalah kagetnya. Dia tak menyangka Bima akan membuat perjanjian seperti itu. "Saudaraku ternyata sedang mengetes Dharmasraya..." batin Raja Baka terharu. Dharmasraya menatap ke arah Bima. "Baiklah, aku akan sepakat dengan perjanjian ini, jika kau kalah, aku akan memakan gadis itu," tunjuk Dharmasraya

    Last Updated : 2025-02-06
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    77.Rencana

    Raja Baka duduk di singgasana pemimpin. Tempat duduk ayahnya dulu. Kini dia secara resmi dan di akui oleh seluruh anggota Klan, bahwa dia adalah Raja yang syah dan wajib di ikuti. Raja Baka mengumumkan kepada para tetua tentang warisan leluhur yang selama ini terkunci. Hampir tak ada satu orang pun yang mampu membuka gerbang itu.Gerbang itu berada di balik gunung yang ada di belakang Klan Iblis Tanduk Api. "Tapi untuk ke sana bukankah tidak adak mudah Raja?" tanya Dharmasraya. Raja Baka menoleh ke arah Bima. "Benar, Saudaraku, sejauh ini belum ada orang yang mampu membuka gerbang itu. Perjalanan ke sana juga banyak sekali hambatan. Ada binatang mistis yang kami takuti," kata Raja Baka. Mata Bima memicing mendengar kalimat binatang mistis. Rasa penasarannya pun muncul. "Maksudmu para siluman binatang?" tanya Bima. "Benar! Banyak sekali siluman binatang yang sangat berbahaya. Banyak dari mereka yang berkelompok menyerang orang yang akan mendatangi gerbang tersebut!" jelas Dharma

    Last Updated : 2025-02-07
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    78.Jembatan Tengkorak

    Bima melepaskan ciumannya lalu menatap Arimbi. Keduanya saling bertatap mata dan tersenyum. "Apakah sekarang sudah tenang?" tanya Bima. Arimbi menggeleng dengan wajah yang membuat Bima sangat gemas. "Kenapa? Aku akan kembali dengan selamat, apakah kamu tidak bisa menunggu?" tanya Bima lagi. Arimbi menghela napas panjang. "Aku tak mau sendirian di tempat ini sama kakang, itu saja...Kakang tidak tahu perasaan ku, bagaimana rasanya di tinggal jauh saat kita baru saja menjalin kasih..." ungkap gadis itu. Bima tertawa kecil lalu mencubit hidung gadis itu. Di kecupnya kening Arimbi. "Jangan kuatir Arimbi, aku akan selalu mencintaimu meski kita berjauhan, aku akan segera selesaikan dan kembali lagi... Kamu bersabarlah dan tunggulah kakangmu ini," ucap Bima sambil membelai wajah mulus Arimbi. Gadis jelita itu tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia sandarkan kepalanya di dada pemuda itu untuk menghilangkan rasa gelisah. Jari jemari Bima menyisir lembut rambut panjang Arimbi dengan lembut.

    Last Updated : 2025-02-07
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    79.Siluman Hutan Pinus

    Langkah mereka semua terhenti di depan hutan pinus yang menjulang tinggi. Mata mereka menatap pepohonan tinggi yang terlihat seram tersebut. Bima tersenyum lalu melangkah lebih dulu masuk ke dalam hutan pinus tersebut. Arimbi segera menyusulnya. "Aku heran, kenapa mereka yang manusia ini tak kenal rasa takut sama sekali?" bertanya-tanya Dharmasraya di dalam hatinya. Saat pertama memasuki hutan pinus itu, Bima langsung merasakan hawa yang berbeda. "Hutan Awan Hitam saja sudah terasa sekali tekanan mistisnya, tapi di tempat ini, malah semakin terasa kuat...Aku penasaran apa yang akan muncul nanti," batin Bima. Tak berapa lama muncul Arimbi dari belakang."Kakang...!" panggil Arimbi. Tiba-tiba hutan itu mulai berkabut. Bima yang awalnya melihat Arimbi menjadi terhalang oleh kabut tebal. "Arimbi...!" panggil Bima. Saat dia sibuk mencari Arimbi, dari arah sebelah kanan muncul sesosok wanita yang sangat mirip dengan Arimbi. Bima segera mendatanginya. Saat jaraknya cukup dekat, dia t

    Last Updated : 2025-02-09
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    80.Raksasa Iblis

    Setelah kejadian di Hutan Pinus itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka membelah hutan lebat tersebut. Sepanjang jalan itu terlihat gelap dan berkabut padahal hari mulai sudah mulai siang. Mereka berhenti di sebuah pohon besar. Bima meminta semua Iblis yang ada di situ menggabungkan kekuatan. Tak banyak bertanya, semua menuruti apa kata Bima. "Aku merasakan siluman gelap yang sangat jahat sedang mengintai kita..." bisik Bima kepada Raja Baka. Mendengar Bima berkata seperti itu, mereka semua langsung bersikap waspada. "Dulu Hutan ini tak begitu banyak siluman, kami juga jarang bertemu siluman seperti mereka tadi, setelah hilangnya para pendekar Ranah Keabadian, kami tak pernah berkunjung ke sini lagi, mungkin karena itu mereka menjadi liar dan berusaha menguasi kawasan hutan ini," kata Dharmasraya. "Siluman tadi tidak begitu berbahaya, yang kali ini akan muncul, sebaiknya kita sangat berhati-hati..." kata Bima. Tak berapa lama setelah Bima merasakan aura siluman itu, d

    Last Updated : 2025-02-09

Latest chapter

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    310. Mempermainkan Pangeran

    Kerusuhan semalam tidak membuat jalannya turnamen berubah. Malah justru pihak Kerajaan tidak mempedulikan soal kematian Kala Merta. Bahkan pihak Kerajaan justru menuding Klan Kelelawar Merah melakukan pelanggaran karena menyerang perguruan Harimau Perak. "Mereka pintar sekali menyembunyikan muka," batin Bima. Hari itu adalah pertarungan memperebutkan posisi satu, dua dan tiga. Hanya ada tiga perguruan yang mendapat hal istimewa dari istana. Perguruan Serigala Hitam yang di wakili oleh Leksono dan Gayatri akan melawan Perguruan Rajawali yang di wakili oleh dua saudara Indrayana dan Indrayanti. Pertarungan dua Perguruan ini cukup seru, meski berujung maut dari pihak Perguruan Rajawali. Kedua kakak beradik itu di buat lumpuh oleh Leksono dan Gayatri. Mereka berdua sudah mendapat pesan dari Anggoro agar tidak membunuh musuhnya. Keduanya pun patuh dan hanya membuat lawannya lumpuh saja. Pertarungan kedua ada

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    309. Kala Merta(2)

    Abinyana tak bisa menghindari serangan Kala Merta. Dia pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya. Tangan kanannya terasa di sedot oleh kekuatan yang sangat dahsyat, dan seluruh tubuhnya tak bisa dia gerakkan.Praaakkkkk!Kepala Abinyana di geprek dengan kedua telapak tangan Kala Merta.Lelaki paruh baya yang sudah mengabdikan diri di Perguruan Harimau Perak sejak lama itu pun tak bisa bertahan dari serangan kuat tersebut hingga akhirnya kepalanya hancur secara mengenaskan.Darah muncrat ke berbagai arah. Tubuh Abinyana masih berdiri dan tinjunya pun masih melekat di dada Kala Merta.Dengan keji Kala Merta mencengkram tangan Abinyana dengan kuat lalu mematahkan tulangnya hingga terdengar suara tulang hancur hingga berulang kali.Kraaak! Kraaakk!Gerbang Hitam dan Gerbang Biru berteriak keras lalu langsung menerjang setelah melihat apa yang terjadi pada Abinyana. Sementara Ling Xia menyelamatkan Aryo yang

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    308. Kala Merta

    Murid tersebut terpental hingga muntah darah. Seorang lelaki dengan wajah angker menerobos masuk ke dalam ruangan rombongan Perguruan Harimau Perak. Beberapa murid tak berani menghentikan karena kekuatan orang tersebut bukanlah lawan mereka.Aryo dan Abinyana yang mendengar keramaian langsung bergerak ke arah asal suara."Hei apa yang kau lakukan di ruangan kami!" teriak Aryo lalu langsung menyerang ke arah orang berpakaian serba merah tersebut."Sampah!!!" teriak orang tersebut sambil menghindari serangan Aryo dan memasukkan pukulan ke perut Aryo. Tetua luar dari Perguruan Harimau Perak itu masih sempat melapisi tubuhnya dengan perisai gaib miliknya,namun tubuhnya tetap saja terpental oleh serangan tinju lelaki berpakaian merah.Arrrggghhhhh!Tubuh Aryo menghantam dinding kayu hingga hancur. Dia mengeliat kesakitan. Abinnyana terkejut melihat serangan cepat dari lelaki berpakaian merah tersebut. Dia segera menyerang juga dengan

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    307. Turnamen Kerajaan(3)

    Akhirnya setelah terkena jurus ilusi beberapa waktu, Duryudana pun roboh karena jiwanya yang terguncang. Anggita segera masuk ke dalam pertarungan dan menyerang Kusumo yang sudah terlihat kelelahan.Dengan Ajian yang sama dengan milik Duryudana, Anggita menyerang dengan ganas tanpa ampun. Bahkan Kusumo belum sempat merapal saat tinju berat Anggita menghantam dadanya hingga dia terpental dan jatuh di atas arena sambil muntah darah."Sentini, lanjutkan lah dan jangan menyerang nya secara langsung!" kata Kusumo mengingatkan. Sentini pun paham dan segera melesat ke arah Anggita yang sudah siap dengan tinjunya.Seperti yang di katakan Kusumo, Sentini tidak langsung menyerang ke arah Anggita. Dia pun tahu para Pendekar dari Perguruan Kera Putih hampir semuanya mempunyai ajian Kebal Senjata yang membuat penggunanya menjadi sangat kuat dan kebal terhadap senjata apa pun.Jadi lawan yang paling tepat untuk mengalahkan ajian kebal milik mereka ad

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    306. Turnamen Kerajaan(2)

    Darmaji melompat ke arah Bima dengan cepat. Tinjunya terlihat membara merah siap menghancurkan lawan.Bima hanya tersenyum kecil. Banyak para penonton menahan napas saat Darmaji yang berasal dar Klan Kelelawar Merah itu mengeluarkan kekuatan nya. Pasalnya Klan Kelelawar Merah terkenal dengan kekuatan penghisap jiwanya.Salah satunya adalah pukulan yang sedang Darmaji gunakan, yaitu Tinju Penyedot Arwah. Sesuai dengan namanya, tinju itu mempunyai kemampuan unik yang akan menyedot kekuatan jiwa lawan hingga tewas! Namun Bima tenang saja menghadapi tinju tersebut. Saat tinju kanan Darmaji menghantam ke arah wajahnya, Bima cukup menggerakkan tubuhnya ke samping sehingga tangan Darmaji lewat di depan tubuhnya.Darmaji terkejut serangan tercepatnya dihindari begitu saja. Padahal dia sudah mengeluarkan kekuatan penuhnya sesuai yang gurunya katakan. Dia berpikir itu akan menyelesaikan misinya dengan cepat. Namun ternyata semua tak sesuai yang

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    305.Turnamen Kerajaan

    "Apa kau pikir aku tidak mampu untuk menjadi lawan mu? Kau terlalu merendahkan orang lain," sahut Suryo. Leksono tersenyum sinis. Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat dia langsung menyerang Suryo. Terkejut, Suryo segera menghindari serangan dengan menundukkan tubuhnya. Kaki Leksono lewat di atas kepalanya. Jika Suryo tidak cepat menghindar, pasti dia akan terkena serangan mematikan itu. Suryo melihat celah pada kaki kanan Leksono yang masih berpijak di atas lantai sedangkan kaki kirinya baru saja melayang di atasnya. Dengan cepat dan tanpa menyia-nyiakan waktu, Suryo langsung menendang kaki kanan Leksono. Namun Suryo kecele, kaki kiri Leksono yang baru saja melayang langsung bergerak turun dan... Bugh!Tumit Leksono menghantam bahu Suryo dengan keras. Tubuh pemuda itu langsung tersungkur di lantai arena. Suryo berteriak keras menahan sakit. Kaki kanan Leksono langsung menyambar kepalanya se

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    303.Ki Mangkubumi

    Malam itu Bima menyerap Pil Hijau dan berlatih hingga dini hari. Kekuatannya meningkat pesat. Bahkan saat ini dia sudah mencapai Ranah Cakrawala tahap Akhir. Namun masih cukup lama baginya mencapai Ranah Batara. Iblis Es di dalam tubuh Bima pun telah di bangkit kan kembali dengan pil merah. Bahkan yang lebih mengejutkan, Iblis Es mempunyai kekuatan Ranah Batara setelah menyerap pil merah yang tercipta dari tubuh Nyai Wingit dan Ki Romo tersebut. Setelah berlatih semalaman, Bima berhasil menguasai satu jurus hebat yang dia dapat dari kekuatan Ki Suran. Yaitu tubuh Baja dan Tinju Semesta! Tinju Bima saat ini bisa menghancurkan benteng selebar dua tombak dengan satu kali pukulan. Kekuatan yang luar biasa. Ratu Azalea meski tidak naik ranah karena tidak mau menyerap pil yang Bima buat, dia mengalami kenaikan tingkat kecepatan. Dengan tingkatan baru, Ratu Azalea hanya butuh satu gerakan untuk membuat musuh tewas seketika.

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    304.Dua Belas Perguruan

    "Selamat datang di Arena Kerajaan Angin yang megah ini para kesatria muda, hari ini juga turnamen besar ini telah di buka!" sambut moderator dengan suara lantang.Gemuruh suara para penonton terdengar menggetarkan arena. Bima menoleh ke arah Ratu Azalea. Mereka berdua saling tersenyum."Undian akan segera di lakukan! Sesuai nomer acak," Nomer undian dari pasangan kandidat pun mulai di undi oleh moderator. Bima menyadari, ada sesuatu yang aneh dengan cara moderator mengundi. Namun Bima hanya tersenyum tenang. Karena siapa pun lawannya, tidak akan ada yang bisa mengalahkan dirinya.Pada turnamen kali ini seharusnya ada lima belas perguruan yang ikut dalam turnamen kerajaan. Namun kandidat dari Perguruan Banteng Api telah terbunuh sehingga tidak bisa mengikuti turnamen.Perguruan Naga Air pun tidak bisa karena kandidat mereka pun telah terbunuh oleh para pendekar dari Klan Kelelawar Merah. Meng Sui pun memutuskan untuk bersekutu d

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    302.Sebuah Rencana Besar

    Bima melepaskan beberapa ekor merpati ke langit. Di kaki merpati itu sebuah gulungan kertas terikat. Senyum lebar terlihat di bibir Bima. Sebuah rencana besar telah dia tulis di dalam surat tersebut. "Kali ini, sekuat apapun Kerajaan ini, apakah mereka bisa menghadapi dua Kerajaan sekaligus? Hahaha!" ucap Bima senang. Ratu Azalea tersenyum. Dia merasa takdir yang dia lihat di masa lalu bergeser sedikit dengan sendirinya. "Apakah takdir ini tergeser oleh kakang Bima atau Dewa sedang mempermainkan takdir seseorang?" batin Ratu Azalea. Merpati itu terbang tinggi ke langit dan menembus awan. Terbang dengan kecepatan tinggi ke arah selatan dan ke arah barat Kerajaan Angin Timur. Malam itu para kandidat berkumpul di kamar masing-masing. Bima dan Ratu Azalea menyendiri dengan menyegel kamar mereka dari dunia luar.Dengan perisai emas milik Ratu, kekuatan sebesar apapun yang ada di dalam perisai tidak akan tembus

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status