Elmaut Berwajah Merah

Elmaut Berwajah Merah

Oleh:  Jack Mad  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
10 Peringkat
140Bab
6.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Seorang Tokoh yang di takuti di dunia persilatan tewas setelah di bokong dalam satu pertempuran, setelah kejadian tersebut, tempat tinggal sang tokoh juga ikut di hancurkan oleh orang-orang tak di kenal, anak tokoh tersebut yang ber usia 7 tahun berhasil selamat, dengan di bekali 2 kitab pusaka oleh sang ibu, Si Bocah bernama Thian Sin hidup di asuh oleh seorang kakek dan berniat mencari tahu siapa yang sudah membunuh sang ayah dan menghancurkan perkampungan merah tempat dimana ia tinggal, dapatkan Thian Sin mengungkap misteri pembunuhan sang ayah yang ternyata melibatkan banyak pihak dalam satu konspirasi besar dunia persilatan? Semua jawaban dapat kawan dapatkan di novel Ang Bit Sat Sin ( Elmaut Berwajah Merah ) satu cerita silat Classic karya Jack mad. Untuk Informasi Novel Silahkan Folow IG and DM di, jack_mad76

Lihat lebih banyak
Elmaut Berwajah Merah Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
SAN 28 YT
mantap dan selalu seru,dan juga punya ciri khas tersendiri....
2024-01-23 06:57:40
2
user avatar
Andi Heryadi
penulis favoritku
2024-01-08 16:59:58
2
user avatar
Jack Mad
Thanks for the Review
2024-01-06 01:54:35
2
user avatar
Jack Mad
Thanks buat yang udah kasih Review ...
2023-12-31 20:21:04
1
user avatar
Pinnacullata
Klo abang ini nggak usah ragu, ceritanya pasti keren!!!
2023-12-29 12:00:49
1
user avatar
Kenziki Kyozaki
Langsung bintang 5 untuk bang jack. Tidak diragukan lagi udah... .........
2023-12-25 21:51:35
2
user avatar
Rana Semitha
jadi inget Han Ciu dan empat selirnya, plus satu permaisuri ini kan baru Kin Bwe, Qin Qin, terus cewe topeng merah. dua lagi belum keliatan, tapi aku sabar menunggu hahahaha
2023-12-19 00:59:00
1
user avatar
Rana Semitha
mantap om Jack
2023-12-19 00:52:52
1
user avatar
Zhu Phi
Bagus sekali ceritanya. Jadi ingat cerita silat KPH.
2023-12-18 03:16:21
1
user avatar
Ling Qhinzhu
sukses tru om jack
2023-12-07 13:07:49
2
140 Bab
Bab : 1 Masa Suram Dunia Persilatan
Pada tahun 1272 Bangsa Mongol berhasil menaklukan Dynasti Song, membuat bangsa Han harus merelakan negara mereka di pimpin oleh Bangsa asing.Pemerintah Mongol yang di pimpin oleh Kubilai Khan resmi mendirikan negara yang di beri nama Yuan Raya.Sejak kerajaan Song runtuh, bangsa Han mulai kehilangan kepercayaan diri.Bangsawan serta mantan pembesar Song memilih bersembunyi agar keluarga mereka selamat.Hal tersebut juga terjadi di dunia persilatan, para pesilat bangsa Mongol yang terus membanjiri Tiongkok membuat kerusuhan dan menantang para pesilat Han, tetapi para pesilat bangsa Mongol masih menahan diri dan tidak terlalu berani lebih jauh mencampuri urusan bangsa Han karena para pesilat bangsa Han mempunyai 8 tokoh yang sangat di segani oleh dunia persilatan, termasuk para pesilat dari Mongol.Walau ke delapan tokoh tersebut terbelah menjadi dua dan saling berseberangan, tetapi mereka dalam satu hal mempunyai satu kesamaan, mereka sangat membenci bangsa Mongol yang sudah menjajah
Baca selengkapnya
Bab : 2 Di Selamatkan Oleh Seorang Kakek
Di dalam gubuk kecil di tengah hutan yang berada di pinggiran sungai, dua orang lelaki berwajah menakutkan berdiri di depan pintu gubuk.“Apa kalian sudah menemukan kitab pusaka Ang-bin-Moko? Tanya suara berat dari dalam rumah.“Kami berdua sudah mencari di seluruh rumah dan perkampungan, tetapi tidak ada apa-apa, jangan kan kitab, benda berharga juga tidak kami temui,” gerutu seorang pria bertubuh pendek.“Aneh! Kemana semua pusaka milik perkampungan merah, apa mereka sudah tahu akan penyerangan dan menyembunyikan semua pusaka? Batin Pria di dalam gubuk.“Tuan Lo! Kami sudah melaksanakan tugas kami, pusaka apapun kami tidak berminat, tetapi kami sudah puas dengan tewasnya Ang-bin-Moko, karena menurut kami dia bukan golongan hitam sejati dan dia tidak pantas menjadi pemimpin golongan hitam.“Tutup mulut dan Jangan sebut namaku!? Bentak pria dari dalam gubuk, “kalian pergi dan ambil hadiah yang sudah di siapkan,” lanjut perkataan pria tersebut.Kedua lelaki berwajah menakutkan tersebut
Baca selengkapnya
Bab : 3 Menjadi Anggota Kiang Jiang Pang
Kedatangan Thian Sin di perkumpulan sungai panjang menarik perhatian para anak murid perkumpulan sungai panjang yang sebaya dengannya, salah satunya adalah Kin Bwee, anak dari Pangcu Jiang-Kiang-PangKin Bwee setelah tahu Thian Sin tinggal di rumah kakek Hay, ia mengajak kawan-kawannya untuk melihat Thian Sin.Kin Bwee tertegun melihat bocah berwajah tampan tengah jalan sambil memanggul papan.“Apa dia yang bernama Thian Sin? Tanya Kin Bwee.“Benar Siocia! Jawab A Gu.“Kenapa sih Suheng selalu memanggilku Siocia, panggil saja aku Sumoi, aku kan adik seperguruan Suheng,” Kin Bwee berkata dengan nada kesal, sudah sering ia beritahu A Gu untuk tidak memanggilnya Siocia ( nona ) tetapi tidak di indahkan oleh A Gu.A Gu hanya tundukan kepala mendengar perkataan sang Sumoi, A Gu yang ber umur 12 tahun memang sangat hormat kepada Kin Bwee beserta keluarganya, karena A Gu di angkat murid oleh Kin Tho sesudah Kin Tho berhasil menolong ia beserta keluarganya dari rampok gunung yang menyerang pe
Baca selengkapnya
Bab : 4 Menaklukan 2 Kitab Pusaka
Thian Sin terkejut mendengar perkataan kakek Hay, tanpa banyak bicara Thian Sin melesat ke arah dapur, kemudian mengambil air lalu air tersebut di taruh ke dalam baskom.Raut wajah Thian Sin berubah pucat, ketika melihat seluruh kulit wajahnya berubah warna menjadi merah, mirip seperti wajah sang ayah.“Apa yang salah? Menurut keterangan yang di tulis oleh ayah jika mempelajari Hud Kong Sing Kang, racun ular merah tidak menyebar,” batin Thian Sin.“Jelaskan kepada kakek kenapa wajahmu menjadi merah? Terdengar suara kakek Hay di belakang Thian Sin.“Aku kemarin memetik buah berwarna merah di hutan, setelah makan buah itu, tubuh Thian Sin gatal-gatal, Thian Sin lalu tidur untuk menghilangkan gatal, pas Thian Sin bangun sudah seperti ini,” jawab Thian Sin.“Celaka! Kau keracunan, nanti kakek panggilkan tabib untuk memeriksa tubuhmu,” balas Kakek Hay dengan nada khawatir ketika mendengar perkataan Thian Sin.“Ja….jangan, kek! Biarkan saja, nanti juga hilang sendiri, Thian Sin sudah tidak
Baca selengkapnya
Bab : 5 Tamu Terhormat
Thian Sin menggerakan kedua tangan turun naik, kemudian berputar lalu tubuhnya bergerak menghantam batu besar yang ada di depan.Sebelum telapaknya tangannya menyentuh batu, kedua telapak tangan Thian Sin berubah warna menjadi merah.Blar!Batu besar hancur dan serpihan batu berubah warna menjadi merah.Thian Sin tersenyum melihat hasil yang ia peroleh sambil melihat kedua tangan.“Ban-tok-Ciang ( tangan selaksa racun ) dari Ang-tok-Jiu sangat dasyat,” batin Thian Sin melihat hasil yang ia peroleh.Thian Sin sangat senang dengan hasil yang ia peroleh, kini racun merah benar-benar terkunci di titik jalan darahnya dan racun hanya bisa keluar menyebar ke seluruh tubuh jika ia membuka dan menyalurkannya menggunakan tenaga Hud Kong Sing Kang.Racun merah juga tidak bisa melukai Thian Sin, karena tenaga Hud Kong Sing kang melindungi seluruh tubuh bagian dalam.Jika ada kesempatan berlatih, Thian Sin berlatih di hutan ini untuk belajar dan mematangkan ilmu Ang-tok-Jiu, pohon-pohon di sekitar
Baca selengkapnya
Bab : 6 Pibu Di Sungai Panjang
Hari yang di tunggu oleh semua orang di perkumpulan sungai panjang, akhirnya tiba.Rumah-rumah yang di hias, bendera serta umbul-umbul menghiasi sepanjang jalan yang menuju perkampungan sungai panjang untuk menyambut kedatangan tamu istimewa.Satu kapal besar bersandar di dermaga sungai, beberapa orang tampak turun dari kapal tersebut.Kin Tho bersama para tetua yang menyambut kedatangan Yu Lai di dermaga tersenyum ketika melihat seorang pria dengan rambut putih turun dari kapal.Yu Lai jalan di dampingi oleh seorang pemuda tampan beserta dua orang lelaki, satu orang biksu dan seorang lagi pria tua yang tidak lain adalah Tay Hu, wakil dari Yu Lai.“Selamat datang di perkumpulan sungai panjang, Taihiap! Kin Tho berkata sambil memberi hormat saat Yu Lai ada di hadapannya.“Terima kasih sudah mengundang kami Pangcu, satu kehormatan buat lembah pedang bisa datang ke perkumpulan sungai panjang,” Yu Lai membalas perkataan serta penghormatan dari Kin Tho.Kin Tho sangat senang dengan balasan
Baca selengkapnya
Bab : 7 Melawan Biksu Tat Mo
Kening di wajah Yu Lai mengerut mendengar nama Ang-bit-sat-Sin ( Elmaut berwajah merah )Kin Tho melesat ke tengah Bu-koan, setelah berdiri di sisi Kin Bwe, Kin Tho memberi hormat dan berkata.“Taihiap! Aku adalah Kin Tho, Pangcu sungai panjang, jika Taihiap berkenan datang berkunjung ke perkumpulan ku, harap unjukan diri agar bisa bercakap-cakap karena di sini juga ada Yu Lai Taihiap serta Biksu Tat Mo.”Kin Tho sengaja menyebut nama Yu Lai dan Biksu Tat Mo agar orang tersebut berpikir dua kali jika ingin berbuat onar di perkumpulannya.Baru saja Kin Tho selesai bicara, satu bayangan bergerak melesat di atas para penonton.Whut….tap!Seorang pria dengan rambut ter urai panjang serta setengah wajahnya tertutup topeng dari kulit sudah berdiri di tengah Bu-koan.Suara dingin terdengar dari mulut pria bertopeng, “maaf sudah mengganggu acara Pangcu Sungai Panjang.”“Taihiap kenapa harus datang seperti ini? Kalau Taihiap datang secara baik-baik kami dari perkumpulan sungai panjang pasti ak
Baca selengkapnya
Bab : 8 Anggota Lama Perkampungan
Yu Lai serta Biksu Tat Mo saking terkejut melihat raut wajah merah yang selama 10 tahun kebelakang menjadi momok menakutkan di dunia persilatan, sampai lupa untuk mengejar Thian Sin yang melarikan diri, padahal jika saat itu Thian Sin di serang, ia pasti kalah.Dada Thian Sin terasa sesak setelah menerima pukulan Tat Mo, itu sebabnya sambil menahan rasa sakit di dada Thian Sin langsung pergi meninggalkan Bu Koan.Setelah mengganti pakaian serta sedikit membersihkan noda darah di bibir, Thian Sin kembali ke rumah Kin Tho.Suasana di rumah sang Pangcu langsung ramai, ketika Thian Sin hendak masuk dari sisi rumah terdengar suara A Gu.“Darimana saja kau? Tanya A Gu.“Dari belakang, Suheng! Perut ku tidak bisa di ajak kompromi, baru makan yang enak enak sudah minta di keluarkan lagi,” jawab Thian Sin sambil balik bertanya.“Ada apa, kenapa semuanya meninggalkan Bu Koan, apa acaranya sudah selesai?“Guru serta Yu Lai Taihiap dan biksu Tat Mo sedang berunding di dalam, membahas musuh yang b
Baca selengkapnya
Bab : 9 Perselisihan Dua Penguasa Air
Thian Sin sangat tertarik dengan kitab pemberian dari kakek Hay dan terus membuka serta membaca isi dari kitab tersebut.“Sepertinya ini kitab ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi,” batin Thian Sin setelah membaca isi kitab.“Darimana kakek dapat kitab ini? Tanya Thian Sin.“Dulu sewaktu kakel tengah memancing ikan untuk makan, ada mayat tersangkut di semak-semak sisi sungai, aku menarik mayat dari sungai untuk di makamkan, sebelum kakek makamkan, kakek memeriksa tubuh orang itu dan menemukan kitab ini,” jawab Kakek Hay.Thian Sin lalu memberitahu kitab apa yang di berikan sang kakek.“Itu bagus! Kau pelajari isinya agar tuan Thian Bu bisa tersenyum di atas sana,” balas kakek Hay sambil lanjut berkata.“Kau tekuni saja kitab itu! Mulai sekarang kau tidak usah membantuku membuat perahu, tetapi jika kau sudah mempelajari kitab, bakar kitab tersebut karena aku yakin itu adalah kitab pusaka yang menjadi rebutan, terlihat dari mayat yang aku makamkan, tubuhnya penuh dengan luka.”Thian Si
Baca selengkapnya
Bab : 10 Membantu Kian Jiang Pang
Sekitar dua puluh orang anggota perkumpulan Naga Air langsung cabut senjata dan bergerak mengepung Thian Sin.Thian Sin melihat anggota Naga Air mengurung dirinya sambil menggenggam senjata, langsung berpikir bahwa orang-orang tersebut memang bersipat kejam dan ingin membunuh lawannya tanpa memberi kesempatan untuk bertanding adil satu lawan satu.Apalagi setelah mendengar perkataan salah seorang dari mereka bahwa besok tidak akan ada lagi nama Perkumpulan Sungai panjang di dunia persilatan, itu membuktikan bahwa mereka berniat menghabisi perkumpulan sungai panjang hari ini.“Kalian salah berjumpa dengan ku, karena perjumpaan ini adalah hari terakhir kalian hidup di bumi,” ucap Thian Sin.Salah seorang anggota langsung melesat dan menebas kepala Thian Sin setelah mendengar perkataan sang lawan.Shing!Tapi bukan main terkejutnya anggota naga air ketika ia menebas tempat kosong, karena orang yang di serang sudah tidak ada di tempat.Belum sempat anggota naga air yang menyerang bergerak
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status