Pak tua Sung dengan sangat serius memperhatikan tubuh Fu Xi yang benar-benar terluka sangat parah, Pak tua Sung berpikir untung dirinya mengetahui tentang pengobatan mengobati luka Fu Xi cukup mudah baginya tapi tetap dengan usaha Fu Xi sendiri.
"Aku membutuhkan banyak bahan herbal untuk penyembuhan luka luar mu, Sedangkan untuk penyembuhan luka dalam aku bisa membantumu," ucap Pak tua Sung setelah memperhatikan tubuh Fu Xi."Tapi saat ini kamu bisa melihatnya sendiri aku tidak bisa berdiri, bagaimana caraku mencari bahan herbal seperti yang kamu katakan?" sahut Fu Xi."Sudah ku bilang asal kamu mau menjadi murid ku Semua akan aku lakukan," ucap Pak tua Sung."Saat ini aku akan mengobati luka dalam mu, jadi pastikan jangan terlalu banyak bergerak," Sambung Pak tua Sung dengan nada serius.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya setelah mendengar perkataan Pak tua Sung, lagi pula sangat tidak mungkin dirinya bergerak untuk saat ini karena tubuhnya benar-benar terluka sangat parah.Pak tua Sung yang sudah siap langsung duduk di belakang Fu Xi, Pak tua Sung menaruh tangannya di punggung Fu Xi dan langsung menutup matanya, Pak tua Sung mengirimkan energinya ke tubuh Fu Xi untuk menekan luka luka yang ada di dalam tubuhnya.Setelah beberapa saat kemudian Pak tua Sung yang berhasil menyembuhkan sebagian lebih luka dalam Fu Xi mulai merasa cukup kelelahan, tubuh tuanya membuatnya tidak sebebas dulu waktu masih muda mengirim sedikit energi saja sudah menguras banyak tenaganya."Huuuuh, akhirnya aku berhasil menyembuhkan luka dalam mu," ucap Pak tua Sung."Coba kamu perlahan bangkit berdiri dan rasakan perbedaannya," sambung Pak tua Sung.Fu Xi tanpa menjawab perkataan Pak tua Sung perlahan bangkit berdiri, benar saja Fu Xi bisa merasakan kalau saat ini dirinya merasa jauh lebih baik dari sebelumnya, walau masih berjalan pincang Fu Xi benar-benar senang karena dirinya bisa sembuh."Aku mengeluarkan banyak kekuatanku untuk menyembuhkan luka dalam mu tapi tidak masalah, kamu cukup bermeditasi untuk memulihkan diri biar aku yang mencari bahan untuk mengobati luka luar mu," ucap Pak tua Sung."Tapi aku ingin membantu mu mencari bahan bahannya, aku bisa melakukannya," Sahut Fu Xi."Tidak perlu, dengan keadaan mu yang seperti itu mungkin saja kamu akan mati di jalan jika itu terjadi aku yang menyesal sudah menyelamatkan mu," ucap Pak tua Sung."Tenang saja itu tidak sulit aku hanya perlu mencari 3 bahan saja, bahan itu bisa aku cari sendiri di hutanyang pertama jamur tiga mata, kedua akar jari satu, terakhir ilalang naga," sambung Pak tua Sung."Apa yang kamu tunggu, cepatlah bermeditasi," ucap Pak tua Sung.Mendengar apa yang dikatakan Pak tua Sung Fu Xi dengan cepat menganggukkan kepala, Fu Xi yang awalnya ragu karena dirinya tidak pernah berkultivasi langsung duduk bersila dan menutup matanya.Setelah melihat Fu Xi bermeditasi Pak tua Sung bergegas menghilang berpindah tempat, Pak tua Sung sangat hafal setiap tempat yang pernah di datanginya termasuk atas jurang tempat Fu Xi terjatuh, tempat sebelum Fu Xi terjatuh adalah hutan yang banyak di tumbuhi tanaman herbal.Pak tua Sung yang menghafal nama bahan yang dicarinya bergegas pergi mencari, Pak tua Sung sangat teliti tumbuhan herbal yang mirip dengan yang dicarinya diketahuinya dengan mudah hanya dengan sekali melihatnya."Bahan pertama sudah aku dapatkan, hanya tinggal dua bahan lagi," ucap pak tua Sung penuh semangat.Masih dengan langkah pelannya dan memperhatikan setiap tumbuhan pak tua Sung kembali melanjutkan langkahnya mencari dua bahan yang tersisa, Pak tua Sung masih mengingat sangat jelas kalau dua bahan lainnya tidak sampai ke luar dari hutan.Dug, dug, dug.Suara langkah kaki yang terdengar dari balik pepohonan tak jauh darinya membuat Pak tua Sung bergegas bersembunyi, Pak tua Sung menebak-nebak kalau yang saat ini menyebar ke dalam hutan adalah Assassin yang sebelumnya ingin membunuh Fu Xi dan membuat Fu Xi terjatuh ke jurang."Bukankah para pembunuh bayaran sudah mengatakan kalau sampah tidak berguna itu sudah mati kenapa kita masih harus mencari mayatnya," gumam seseorang yang berjalan tidak jauh di belakang pohon tempat Pak tua Sung bersembunyi."Kita hanya perlu menuruti perkataan Tuan, kita tidak menemukannya Kita hanya tinggal pulang dan mengatakan yang sebenarnya," sahut suara lainnya.Mendengar pembicaraan keduanya Pak tua Sung sangat tahu Tuan mereka maksud, semua yang sudah mencarinya saat ini adalah orang suruhan dari keluarga Fu Xi, keluarga Xi adalah salah satu orang yang membuat hidup Fu Xi selama ini menderita.Setelah suara menghilang Pak tua Sung kembali berjalan pergi mencari dua bahan lainnya, Pak tua Sung mencoba sebisa mungkin menghindari jalan yang akan dilewati suruhan kepala keluarga Xi, Pak tua Sung menghindar bukan karena takut pada mereka tapi akan lebih bagus jika sementara dirinya tidak terlibat dengan mereka agar tidak ketahuan kalau Fu Xi ada bersama nya.Melewati belasan pohon besar Pak tua Sung kembali menemukan dua bahan yang tersisa, Pak tua Sung yang menemukan Akar jari satu dan ilalang Naga sekaligus merasa sangat beruntung dan membuatnya tersenyum sendiri."Aku bisa merasakan kehadiran seseorang di sekitar sini," ucap suara tidak jauh dari Pak tua Sung.Mendengar suara tidak jauh darinya Fu Xi langsung bergerak cepat mengambil dua bahan yang ada di depannya, setelah mengambil keduanya Fu Xi bergegas pergi menjauh ke arah yang berlawanan.Suruhan kepala keluarga Xi yang yakin dengan instingnya dengan cepat berpindah tempat, saat tidak menemukan siapapun di sana suruhan keluarga Xi berpikir apa mungkin dirinya salah, atau yang ada di sekitarnya tadi hanya hewan spiritual yang biasa mereka buru."Benar aku tidak mungkin salah, tapi hewan spiritual apa yang bau dan auranya menyerupai manusia," ucap suruhan keluarga Xi mencoba berpikir jernih walau tidak yakin.Di tempat lain sebelum suruhan keluarga Xi mendatanginya Pak tua Sung lebih dulu menghilang, Pak tua Sung tidak menyangka suruhan keluarga Xi masih bisa merasakan kehadiran nya walau dirinya sudah bersembunyi."Ternyata mereka bukan orang biasa, kalau hanya pengawal biasa mereka pasti tidak akan mengetahui keberadaan ku," ucap Pak tua Sung."Haaaah, kenapa aku memikirkannya, mau orang biasa atau bukan mereka bukan lawan Fu Xi jika aku sudah melatih nya, saat ini aku hanya perlu fokus melatih anak itu agar bisa membangkitkan kedua roh hewan di tubuhnya," sambung Pak tua Sung yang langsung menghilang berpindah tempat.Pak tua Sung yang sampai di rumahnya melihat Fu Xi masih bermeditasi, Fu Xi terlihat sangat fokus membuat Pak tua Sung tersenyum melihatnya."Haaaah, Aku sudah menemukan semuanya," ucap Pak tua Sung.Mendengar suara pak tua Sung Fu Xi membuka matanya, Fu Xi menatap ke arah Pak tua Sung yang sedang menaruh bahan herbal di depannya."Setelah kamu pulih sepenuhnya dan berhasil berkultivasi kamu tidak perlu takut lagi pada siapa pun termasuk keluarga mu, kamu hanya tinggal membantai mereka semua sampai tuntas," ucap Pak tua Sung menyemangati Fu Xi yang hanya terdiam menatapnya."Aku juga berharap seperti itu, bukan hanya mereka semua anggota keluarga Xi akan ku habisi," sahut Fu Xi mengepalkan tangannya."Sekarang bagaimana? Apa yang harus ku lakukan dengan tiga bahan ini?" Tanya Fu Xi yang sama sekali tidak tahu tentang pengobatan."Aku bisa membuat pil tapi karena tidak ada tungku untuk membuat pil kamu tidak memiliki pilihan selain mengunyah semua itu sampai hancur, setelah itu kamu han
Fu Xi yang kelelahan setelah menyerap energi alam segera tertidur setelah menutup mata, di dalam mimpinya Fu Xi kembali teringat semua yang dilakukan keluarga Xi padanya, semua terjadi sejak dirinya masih kecil hingga dewasa mimpi menjadi satu seperti mengingatkan Fu Xi tentang penderitaannya selama ini."Tidak!"Fu Xi berteriak sangat keras saat di mimpinya dirinya dipaksa memakan makanan basi sisa beberapa hari lalu, Fu Xi yang membuka matanya melihat langit sudah terang, Pak tua Sung yang ada di samping nya terlihat duduk bersila dan menutup matanya.Haaaaah, haaaaah, haaaaah.Sambil mengatur nafasnya Fu Xi mengepalkan tangan penuh amarah, Fu Xi langsung bangkit berdiri tidak sabar ingin menjadi kultivator agar dirinya bisa membalaskan dendamnya."Pak tua mari kita mulai berkultivasi, semakin cepat aku menjadi kultivator semakin cepat aku bisa membalaskan dendamku, Aku ingin membuat mereka juga merasakan bagaimana rasanya makan makanan sisa yang sudah basi," ucap Fu Xi."Semangatmu
Fu Xi terdiam sejenak melihat Pak tua Sung, tapi mengetahui yang menyerangnya adalah Pak tua Sung Fu Xi malah tidak ingin berhenti."Saat saat terakhir aku tahu kamu sengaja tidak menyerang ku, sekarang mari kita bertarung dengan serius," ucap Fu Xi."Benar, aku sengaja tidak serius karena sudah bisa mengetahui hasilnya, karena kamu sudah berlatih dengan serius aku punya hadiah untuk mu," sahut Pak tua Sung."Hadiah," ucap Fu Xi kebingungan.Langsung saja Pak tua Sung mendekat ke arah Fu Xi, Pak tua Sung memegang kepala Fu Xi dan membuat Fu Xi tersentak.Fu Xi memperhatikan semua yang tiba-tiba ada di kepalanya dengan sangat teliti, serang menyerang yang dilakukan dalam pelatihan anak-anak keluarga Xi berhasil diingat semua oleh hanya dalam waktu setengah jam.Walau tidak tahu kenapa Pak tua Sung memberikan bayangan latihan anak-anak keluarga Xi Fu Xi tetap mengingat semuanya tanpa sisa, setelah membandingkan dengan latihan nya Fu Xi yakin kalau pelatihan nya selama satu bulan jauh leb
Fu Xi pergi bersama Pak tua Sung menuju kota, yang di dengarnya tadi masih menjadi misteri, saat dirinya bertanya tentang suara itu Pak tua Sung hanya diam dan memintanya untuk bersiap pergi.Beberapa jam mengikuti jalan besar Fu Xi dan Pak tua Sung akhirnya tiba di depan gerbang kota, Fu Xi menghentikan langkahnya sejenak memperhatikan nama kota yang berada di depannya saat ini, melihat Fu Xi yang seperti memikirkan sesuatu Pak tua Sung yakin semua pasti masih berkaitan dengan keluarganya."Kota Yamana, kota ini masih bersebelahan dengan kota Danq tempat di mana keluarga cabang Xi tinggal," ucap Fu Xi."Kenapa? Apa kamu masih takut untuk bertemu mereka?" Tanya Pak tua Sung."Heeeeeh, jangan bercanda aku bukan takut bertemu mereka, tapi kamu tahu sendiri aku masih belum cukup kuat untuk berhadapan dengan mereka," sahut Fu Xi."Benar juga, akan lebih bagus jika tidak bertemu dengan mereka saat ini dan saat bertemu nanti buat mereka terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi," ucap Pak tua
Penjaga menyunggingkan bibirnya melihat Fu Xi yang tidak terima dihadang olehnya, tombak yang diarahkan ke Fu Xi semakin di dekatkan ke lehernya bahkan sampai menyentuh kulitnya, penjaga mengira Fu Xi hanya pengemis muda yang ingin mengotori toko persenjataan yang dijaga oleh nya."Toko senjata Asa tidak bisa dimasuki sembarang orang, jika aku membiarkan mu masuk toko akan dipandang rendah orang lain," ucap penjaga."Tapi aku punya uang untuk membeli senjata yang aku mau di dalam," sahut Fu Xi."Lihatlah pakaian yang kamu gunakan, untuk membeli pakaian saja kamu tidak mampu apalagi membeli senjata spiritual yang ada di dalam," ucap Penjaga meremehkan Fu Xi.Fu Xi langsung melihat ke bajunya yang memang sobek di beberapa bagian, Fu Xi sebelumnya tidak memperhatikan kalau baju dan celananya banyak yang sobek walau begitu penjaga yang memandangnya rendah hanya karena penampilan luar sudah sangat keterlaluan."Hanya karena ini kamu memandangku sebelah mata," ucap Fu Xi."Kota Yamana kota
Fu Xi yang seperti mendapatkan kekuatan tambahan berhasil mencabut pedang Matahari, beberapa orang yang masih berada di sana termasuk Arka dan penjaga terkejut melihat Fu Xi berhasil mencabut pedang matahari.Padahal sudah banyak orang mencoba menarik pedang matahari tapi selalu gagal, Arka tidak percaya anak muda yang dikiranya pengemis berhasil mencabutnya, dan yang membuat Arka lebih terkejut bagaimana bisa anak muda yang berada di tahap awal memiliki roh hewan spirit Naga.Bleeeeeeeeeeez.Fu Xi yang berhasil mencabut pedang matahari kembali menancapkannya, Arka dan semua orang di sana terkejut karena Fu Xi kembali menancapkan pedang matahari yang selama ini sangat susah dicabut."Kenapa kamu menancapkannya kembali?" Tanya Arka."Kamu hanya memintaku mencabutnya tanpa meminta aku harus memberikannya padamu, sekarang aku sudah mencabutnya bukankah terserah mau aku apakan pedang itu termasuk menancapkannya kembali," ucap Fu Xi membuat Arka terdiam."Karena aku berhasil mencabutnya se
Setelah perjalanan yang cukup panjang Fu Xi akhirnya tiba di pinggiran hutan, berbeda dari hutan sebelumnya yang tidak sengaja di datanginya hutan yang saat ini ada di depannya terlihat lebih gelap dan mengerikan.Fu Xi yang menghentikan langkahnya membuat Pak tua Sung tahu apa yang dipikirkannya, hutan tempat tinggal hewan spiritual memang berbeda dengan hutan yang tidak ditinggali hewan spiritual sama sekali."Kenapa? Apa sekarang kamu takut?" Tanya Pak tua Sung."Ta takut jangan bercanda," ucap Fu Xi gugup.Walau sebenarnya Fu Xi memang sedikit takut dengan aura mencekam di hutan, tapi Fu Xi tidak bisa memperlihatkannya pada Pak tua Sung kalau dirinya merasa takut."Aku tidak takut, lihat ini," sambung Fu Xi sambil berjalan maju ke depan.Fu Xi berpikir dirinya akan menjadi seorang kultivator, jika dirinya tidak bisa menepis rasa takut sampai kapanpun dirinya tidak bisa menjadi seorang kultivator dan tidak akan bisa membalas dendam.Sambil menarik nafas panjang Fu Xi terus melanjut
Musang bertanda adalah hewan spiritual tingkat lima berbeda dari ular merah, perbedaan kekuatan ular Merah dan musang bertanda cukup besar, Fu Xi harus lebih berhati-hati melawan nya walau Musang bertanda tidak seagresif beruang darah.Wheeeeeeeeeeessss.Satu gerakan cepat Musang yang tidak disadari Fu Xi hampir membuatnya terluka, lima Musang yang ada di depan Fu Xi melompat bersama-sama ke arah Fu Xi yang masih merasa terkejut."Kalian sangat berani menyerangku bersama-sama, kalau begitu aku juga tidak akan tinggal diam," ucap Fu Xi.Pedang yang ada di sampingnya kembali diangkat oleh Fu Xi, langsung saja Fu Xi mengayunkan pedangnya ke arah salah satu Musang yang terdekat darinya."Heeeeh, mati kau," ucap Fu Xi saat melihat satu musang berhasil di bunuhnya."Sekarang giliran kalian," sambung Fu Xi.Wheeeeeeeeeeessss.Wheeeeeeeeeeessss.Wheeeeeeeeeeessss.Fu Xi mengayunkan pedangnya yang sudah dilapisi kekuatannya, setelah membunuh keempat Musang yang tersisa Fu Xi merasa energinya