Share

Pendekar Naga Kembar
Pendekar Naga Kembar
Penulis: Cici aremanita

Diujung Tanduk

Penulis: Cici aremanita
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-03 16:05:11

Fu Xi adalah anak pertama Hang Xi dari istri pertamanya yang sudah mati, keluarga Xi sendiri salah satu keluarga terkaya yang mendominasi perdagangan wilayah timur, karena sebuah ramalan roh hewan spirit di dalam tubuhnya di hancurkan keluarganya dan dia di krim ke keluarga cabang di desa.

Di keluarga cabang Fu Xi selalu ditindas hanya karena lemah dan tidak bisa berkultivasi, Fu Xi setiap hari diberi makan makanan sisa yang sudah basi bahkan hewan peliharaan lebih baik darinya dan diberi makan dengan layak, keluarga Xi berpikir hewan peliharaan lebih berguna dari pada Fu Xi yang tidak bisa melakukan apapun dan menjadi aib keluarga.

Bruaaaaaaaaaak.

Pukulan keras membuat Fu Xi terlempar jauh ke belakang, tubuhnya yang lemah setelah di hajar dipaksanya bangkit berdiri, darah segar yang ada di sudut bibirnya diusapnya menggunakan ibu jarinya.

Walau tidak bisa bela diri dan tidak pernah berkultivasi Fu Xi tidak mau hanya diam, Fu Xi menatap tajam ke arah sekumpulan Assassin yang baru saja menghajarnya dan membuatnya terluka cukup parah.

"Sebenarnya siapa kalian? Kenapa kalian terus mengincar ku?" Tanya Fu Xi berteriak keras.

Bruuuuuuuuuuaaaaaak.

Fu Xi berlari ke arah salah satu Assassin dengan kayu di tangannya sebelum para Assassin menjawab pertanyaannya, belum sempat kayu di pukulkannya ke salah satu Assassin Fu Xi dibuat kembali terlempar ke belakang.

"Siapa kami bukan urusanmu, kami dikirim untuk mengambil nyawamu, salahkan dirimu sendiri yang tidak berguna dan membuat malu keluargamu," ucap salah satu assassin.

"Berhentilah melawan karena kamu tidak akan menang melawan kami, pasrah saja mati di tangan kami," sambung Assassin lainnya.

"Aku mengerti sekarang, ternyata kalian di suruh oleh keluarga ku sendiri untuk membunuhku, aku cukup puas mengetahui keluarga yang aku anggap bisa menerima kekurangan ku malah menginginkan nyawaku, Hahahaha." sahut Fu Xi tertawa keras.

Fu Xi sadar memang dirinya tidak akan bisa menang dan mengalahkan para Assassin, tapi dari pada mati di tangan mereka Fu Xi lebih memilih mati dengan cara lain, Fu Xi yang sejak tadi sudah menyadari ada jurang di belakang nya hanya tersenyum.

"Kalian tidak perlu membunuhku, karena aku lebih memilih mati jatuh ke dalam jurang. Kalian hanya perlu mengingat satu hal, jika kesempatan datang padaku aku akan membunuh kalian semua dan seluruh anggota keluarga Xi!" Sambung Fu Xi yang dipenuhi dendam.

Para Assassin yang ingin menahan Fu Xi terdiam tak berkutik, jika target mereka jatuh ke dalam jurang mereka tidak tahu apa dia sudah mati atau belum, karena jika Fu Xi masih hidup mereka yang gagal menjalankan misi harus mati.

"Sekarang bagaimana?" Tanya salah satu Assassin.

"Kita hanya perlu mengatakan sudah membunuhnya bukankah akan selesai, lagipula jurang itu sangat dalam mana mungkin ada yang selamat," sahut pemimpin Assassin dengan santai.

***

Beberapa jam kemudian Fu Xi seperti mendengar suara seseorang, mengira para Assassin datang lagi untuk membunuhnya Fu Xi membuka matanya.

"Menyesal memang selalu datang terakhir anak muda, semua manusia sama," suara seseorang yang terdengar mengejutkan Fu Xi.

Deg, deg, deg.

Mendengar suara yang tidak tahu dari mana asalnya Fu Xi bergegas memalingkan wajahnya mencari asal suara, Fu Xi yang saat itu mau bangkit berdiri tertahan karena tubuhnya kembali merasa sangat kesakitan, Fu Xi bahkan kembali terduduk lemas dan hanya bisa menyandarkan kembali tubuhnya.

"Siapa kamu?" Tanya Fu Xi dengan tubuh gemetar.

Fu Xi baru menyadari kalau saat ini dirinya berada di dalam rumah seseorang, orang yang saat ini berjalan ke arahnya pasti orang yang membawanya keluar dari jurang pikirnya.

"Anak muda siapa aku tidaklah penting, luka di tubuh mu sangat parah bagaimana jika kamu mengobatinya lebih dulu," sahut pria tua yang berjalan mendekat ke arah Fu Xi.

Fu Xi hanya diam melihat pria tua yang mendekati nya dan berdiri di depannya, tidak tahu kenapa Fu Xi memiliki firasat kalau pria tua itu bukanlah orang jahat.

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan, aku membawa mu karena melihat mu berada di dasar jurang dengan keadaan yang sangat memprihatinkan," ucap pria tua yang melihat Fu Xi hanya diam.

Pria tua yang melihat Fu Xi masih terdiam hanya menggelengkan kepalanya, pria tua itu memperhatikan tubuh Fu Xi dengan sangat teliti lalu menganggukkan kepalanya berulang kali.

"Padahal memiliki roh hewan spirit yang sangat langka kenapa tubuh mu sangat lemah," ucap pria tua mengejutkan Fu Xi.

"Tidak mungkin, aku sudah tidak memiliki roh hewan spirit di tubuh ku," sahut Fu Xi cepat.

"Kenapa kamu yakin seperti itu? Apa kamu tidak percaya kalau roh hewan spirit mu masih ada dan itu bukan hanya satu?" ucap pak tua.

"Tidak mungkin, saat aku berusia enam tahun sudah dipastikan roh hewan spirit di tubuhku hancur, lalu sekarang bagaimana bisa aku memiliki roh hewan spirit," sahut Fu Xi kebingungan.

"Haaaaah, Baiklah tidak masalah jika kamu tidak mempercayainya, tapi aku hanya ingin memberitahu mu sebenarnya hewan spirit di tubuhmu bukan hancur dengan sendirinya," ucap pria tua.

"Apa maksudmu?" Tanya Fu Xi tidak mengerti.

"Aku beritahu padamu, karena roh hewan spirit di tubuhmu bukan hewan spirit biasa seseorang sengaja menghancurkannya saat masih menjadi gumpalan darah, tapi tenang saja saat ini keduanya masih ada dan hanya tersegel," ucap pria tua kembali mengejutkan Fu Xi.

Deg deg deg.

Deg deg deg.

Detak jantung Fu Xi menjadi tidak menentu saat itu juga, setelah mendengar perkataan pria tua itu Fu Xi benar-benar merasa sangat marah tapi juga merasa senang karena mengetahui dirinya masih memiliki roh hewan spirit di tubuhnya.

"Hahahaha, hahahaha."

Fu Xi tiba-tiba tertawa sangat keras menertawakan semua yang sudah terjadi padanya selama ini, Fu Xi sama sekali tidak menyangka kalau saat itu ayah kandungnya yang berkata ingin memperkuat roh hewan spirit di tubuhnya malah menghancurkannya.

Dan yang membuat Fu Xi berpikir dirinya lebih bodoh lagi dirinya baru mengetahui itu setelah terpuruk diantara hidup dan mati saat ini, dan mengetahui semuanya dari orang asing yang tidak dikenalnya sama sekali.

"Kenapa? Apa saat ini kamu masih berpikir untuk mati? Dan berharap reinkarnasi untuk balasan dendam," ucap pria tua, pria tua seperti mengerti apa yang dipikrkan Fu Xi.

Fu Xi memang berpikir seperti itu karena saat ini dirinya tidak berbeda dari orang mati karena terluka sangat parah, apalagi dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk membalas dendam pada keluarga nya yang membuatnya sampai seperti ini.

"Jika menunggu semua itu sangat lama, kamu reinkarnasi juga belum tentu mengingat semuanya. Kenapa kamu tidak mencoba membalas mereka sekarang saja," ucap pria tua membuat Fu Xi menatap nya dalam diam.

"Haaaah, Memangnya apa yang bisa aku lakukan saat ini? anda sendiri seharusnya juga tahu bagaimana keadaan ku, untuk bangkit berdiri saja tidak bisa," sahut Fu Xi menundukkan kepalanya.

"Kalau aku berkata seperti itu sudah jelas berarti aku ingin membantumu, tenang saja semua sangat mudah bagiku asal kamu mau menjadi murid ku," ucap pria tua.

"Tentu saja aku mau asal bisa menjadi kuat dan membalas dendam pada mereka semua," sahut Fu Xi sambil mengepalkan tangannya.

"Tapi sebelum itu aku harus memanggilmu siapa?" Tanya Fu Xi.

"Nama tidak penting, tapi kamu bisa memanggil ku Sung," ucap pria tua.

"Aku akan memanggil mu pak tua Sung, jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Fu Xi memegangi dadanya yang terasa sangat sakit.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mbek Raya
sejauh ini enak bacanya,moga aja ga anti klimak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pendekar Naga Kembar   Terselesaikan

    Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah

  • Pendekar Naga Kembar   Berusaha Mendamaikan

    Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah

  • Pendekar Naga Kembar   Sudah Tidak Bisa

    Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F

  • Pendekar Naga Kembar   Mengancam

    Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali

  • Pendekar Naga Kembar   Mencari Seseorang

    Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di

  • Pendekar Naga Kembar   Permasalahan Selesai

    Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status