Pak tua Sung yang sampai di rumahnya melihat Fu Xi masih bermeditasi, Fu Xi terlihat sangat fokus membuat Pak tua Sung tersenyum melihatnya.
"Haaaah, Aku sudah menemukan semuanya," ucap Pak tua Sung.Mendengar suara pak tua Sung Fu Xi membuka matanya, Fu Xi menatap ke arah Pak tua Sung yang sedang menaruh bahan herbal di depannya."Setelah kamu pulih sepenuhnya dan berhasil berkultivasi kamu tidak perlu takut lagi pada siapa pun termasuk keluarga mu, kamu hanya tinggal membantai mereka semua sampai tuntas," ucap Pak tua Sung menyemangati Fu Xi yang hanya terdiam menatapnya."Aku juga berharap seperti itu, bukan hanya mereka semua anggota keluarga Xi akan ku habisi," sahut Fu Xi mengepalkan tangannya."Sekarang bagaimana? Apa yang harus ku lakukan dengan tiga bahan ini?" Tanya Fu Xi yang sama sekali tidak tahu tentang pengobatan."Aku bisa membuat pil tapi karena tidak ada tungku untuk membuat pil kamu tidak memiliki pilihan selain mengunyah semua itu sampai hancur, setelah itu kamu hanya tinggal melaburkannya ke seluruh tubuhmu yang terluka," ucap Pak tua Sung."Tunggu tunggu, mengunyah tiga bahan ini!" sahut Fu Xi terkejut."Benar, karena jika kamu menghaluskannya dengan batu khasiatnya akan berkurang," ucap Pak tua Sung menatap Fu Xi yang menelan ludah."Aku sudah mencarikannya untuk mu, tidak mungkin kamu mau meminta ku juga mengunyahkannya untuk mu bukan," sambung Pak tua Sung.Fu Xi menelan ludah berulang kali mendengar apa yang dikatakan Pak tua Sung, Fu Xi sangat yakin semua bahan obat tidak ada yang manis apalagi tiga bahan yang ada di tangannya saat ini malah terlihat seperti racun mematikan, tapi memang dirinya tidak mungkin meminta Pak tua Sung mengunyahkannya untuknya."Tunggu apalagi cepat kunyah," sambung Pak tua Sung.Fu Xi yang bertekad untuk sembuh menarik nafas panjang, dengan enggan satu persatu bahan di masukannya ke dalam mulut sambil menutup matanya.Tepat setelah mulai mengunyah Fu Xi ingin sekali memuntahkan semua yang ada di mulutnya, bukan hanya merasakan rasa yang tidak enak Fu Xi juga merasakan kalau isi di dalam perutnya beberapa hari lalu akan segera keluar semua."Tahan, jika kamu memuntahkannya kamu harus mencari bahan baru," ucap Pak tua Sung."Kamu cukup mengunyah sampai semua hancur, tidak perlu terlalu lembut," sambung Pak tua Sung.Fu Xi menganggguk pelan sambil terus mengunyah sesekali menjulurkan lidahnya, setelah merasa cukup Fu Xi bergegas melepehkan semua bahan dari dalam mulutnya dan menaruhnya di atas batu.Hoooooeeeek.Hoooooeeeeek.Rasa tidak enak yang tertinggal di lidahnya membuat Fu Xi tidak berhenti muntah muntah, rasa pahit yang tidak bisa hilang begitu saja memaksa Fu Xi terus meludah agar semua hilang dari lidahnya."Heeeeh, bahan obat itu tidak akan membunuhmu itu juga masih layak di makan," ucap Pak tua Sung.Deg.Mendengar perkataan Pak tua Sung Fu Xi menjadi teringat kembali apa yang selama ini terjadi padanya saat berada di keluarga cabang Xi, selain mendapatkan makanan sisa setiap harinya dirinya juga sering mendapatkan makanan basi yang tidak layak di makan, mereka semua sengaja melakukannya agar dirinya cepat mati tapi karena sampai saat itu dirinya masih hidup mereka tidak memiliki pilihan selain menyewa Assassin.Fu Xi yang mengepalkan tangannya menggertakkan giginya sangat keras, Fu Xi bersumpah di dalam hati kalau dirinya pasti akan membalas mereka yang memperlakukannya seperti itu."Apa yang kamu tunggu, cepat laburkan bahan obat yang sudah kamu kunyah itu ke seluruh tubuhmu yang terluka," ucap Pak tua Sung.Fu Xi kembali tersadar dari lamunannya, tanpa banyak bicara Fu Xi mengambil sedikit demi sedikit bahan di depannya dan langsung melaburkannya ke seluruh tubuhnya yang terluka.Setelah semua terlabur merata Fu Xi kembali menyandarkan tubuhnya, saat itu Fu Xi sangat berharap semoga dirinya cepat sembuh agar bisa membalas mereka semua.Fu Xi yang menunggu lukanya sembuh tanpa sadar tertidur pulas, Fu Xi seketika memperhatikan sekelilingnya dan mendapati dirinya tidak lagi berada di dasar jurang."Di mana ini?" Fu Xi bertanya tanya sendiri."Itu di alam bawah sadarmu."Suara Pak tua Sung mengejutkan Fu Xi, Fu Xi ingin bertanya bagaimana bisa dirinya mendengar suara Pak tua Sung sedangkan dirinya saat ini berada di alam bawah sadarnya sendiri."Perhatikan yang ada di depan mu," ucap Pak tua Sung membuat Fu Xi yang kebingungan langsung melihat jurus ke depan."Tidak mungkin," sahut Fu Xi cukup terkejut.Fu Xi bahkan tak sadar kalau dirinya perlahan mundur setelah melihat wujud hewan spiritualnya yang sebenarnya, hewan besar berwarna merah dengan tubuh yang dipenuhi sisik tertidur pulas seperti tidak menyadari kedatangannya."Itu seekor Naga," Sambung Fu Xi tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini."Bukankah aku sudah bilang padamu kalau kamu memiliki hewan spirit suci," ucap Pak tua Sung santai."Tapi kamu tidak mengatakan kalau wujudnya adalah Naga," sahut Fu Xi."Kalau aku mengatakan roh hewan spirit mu adalah Naga memangnya kamu akan percaya? Sudahlah aku membawamu masuk ke alam bawah sadar mu bukan tanpa sebab coba kamu perhatikan sekelilingmu," ucap Pak tua Sung.Fu Xi langsung memutar badan memperhatikan sekelilingnya, saat melihat ada gumpalan darah yang cukup besar tidak jauh dari Naga yang tertidur Fu Xi merasa terkejut sekaligus kebingungan."Gumpalan apa itu?" Tanya Fu Xi kebingungan.Pak tua Sung yang merasa Fu Xi sudah cukup melihat semuanya langsung membawa nya kembali keluar, Pak tua Sung akan menjelaskan pada Fu Xi gumpalan apa yang ada di samping Naga miliknya yang tertidur."Sebenarnya apa itu? Kenapa bentuknya seperti gumpalan darah? Bukankah aku sudah memiliki wujud Lulang?" Tanya Fu Xi berturut-turut tepat setelah membuka mata."Kalau kamu bertanya banyak aku jadi bingung mau menjawab yang mana lebih dulu, kalau begitu bagaimana jika aku menceritakan semua tentang rahasia di dalam tubuhmu," ucap Fu Xi"Rahasia di dalam tubuhku?" sahut Fu Xi kembali kebingungan."Sebenarnya ada dua alasan kenapa keluarga mu ingin menghancurkan darah hewan spirit yang ada di dalam tubuhmu, alasan pertama dan utama karena ramalan dari peramal mengatakan kalau kamu adalah anak istimewa yang memiliki roh hewan spirit terkuat, alasan kedua karena kamu adalah anak dari istri pertama yang sudah mati," ucap Pak tua Sung."Peramal hanya memberitahu kalau darah hewan spirit di tubuhmu akan membentuk hewan spirit terkuat tanpa menyebutkan kalau sebenarnya ada dua darah hewan spirit di dalam tubuhmu," sambung Pak tua Sung."Ahhh, jadi itu juga roh darah hewan spirit," sahut Fu Xi."Aku belum selesai bicara, gumpalan darah yang kamu lihat tadi adalah Naga pertama mu, dia yang melindungi Naga adik kembarnya agar tidak hancur, itu yang membuatnya lebih dulu terbentuk sedangkan dia masih membutuhkan banyak energi untuk berubah bentuk," ucap Pak tua Sung."Ternyata ada rahasia seperti itu di tubuhku, Aku memiliki dua Naga kembar, tapi kamu mengetahui nya dari mana?" sahut Fu Xi."Itu sebabnya kamu diperlakukan berbeda, mereka saat ini pasti tidak mengira kalau bukan hanya hewan spirit di tubuhmu sudah terbentuk tapi kamu memiliki satu lagi, dan untuk aku mengetahui nya dari mana kamu tidak perlu tahu," ucap Pak tua Sung."Apa ini berarti aku bisa menjadi orang terkuat?" Tanya Fu Xi."Tentu saja, kamu bukan hanya akan menjadi orang terkuat di daratan China, kamu bahkan bisa menjadi kuat di seluruh dunia," sahut Pak tua Sung.Mendengar ucapan Pak tua Sung Fu Xi tersenyum penuh semangat, jika yang dikatakannya benar berarti dirinya bukan lagi sampah, semua orang yang mengatakan dirinya sampah akan memakan perkataannya sendiri."Jangan senang dulu, walau memiliki hewan spirit Naga kembar di tubuhmu jika tidak berlatih kamu tetap akan menjadi sampah, kamu harus memulainya dari pelatihan awal," ucap Pak tua Sung."Aku mengerti, mohon bimbingannya," sahut Fu Xi penuh semangat."Saat ini tubuhmu bahkan gumpalan darah Naga dan Naga mu sendiri sangat membutuhkan banyak energi, yang harus kamu lakukan adalah berlatih menyerap energi alam sebanyak mungkin," ucap Pak tua Sung."Setelah itu aku baru bisa membantumu berlatih," sambung Pak tua Sung disambut anggukan kepala oleh Fu Xi.Fu Xi yang kelelahan setelah menyerap energi alam segera tertidur setelah menutup mata, di dalam mimpinya Fu Xi kembali teringat semua yang dilakukan keluarga Xi padanya, semua terjadi sejak dirinya masih kecil hingga dewasa mimpi menjadi satu seperti mengingatkan Fu Xi tentang penderitaannya selama ini."Tidak!"Fu Xi berteriak sangat keras saat di mimpinya dirinya dipaksa memakan makanan basi sisa beberapa hari lalu, Fu Xi yang membuka matanya melihat langit sudah terang, Pak tua Sung yang ada di samping nya terlihat duduk bersila dan menutup matanya.Haaaaah, haaaaah, haaaaah.Sambil mengatur nafasnya Fu Xi mengepalkan tangan penuh amarah, Fu Xi langsung bangkit berdiri tidak sabar ingin menjadi kultivator agar dirinya bisa membalaskan dendamnya."Pak tua mari kita mulai berkultivasi, semakin cepat aku menjadi kultivator semakin cepat aku bisa membalaskan dendamku, Aku ingin membuat mereka juga merasakan bagaimana rasanya makan makanan sisa yang sudah basi," ucap Fu Xi."Semangatmu
Fu Xi terdiam sejenak melihat Pak tua Sung, tapi mengetahui yang menyerangnya adalah Pak tua Sung Fu Xi malah tidak ingin berhenti."Saat saat terakhir aku tahu kamu sengaja tidak menyerang ku, sekarang mari kita bertarung dengan serius," ucap Fu Xi."Benar, aku sengaja tidak serius karena sudah bisa mengetahui hasilnya, karena kamu sudah berlatih dengan serius aku punya hadiah untuk mu," sahut Pak tua Sung."Hadiah," ucap Fu Xi kebingungan.Langsung saja Pak tua Sung mendekat ke arah Fu Xi, Pak tua Sung memegang kepala Fu Xi dan membuat Fu Xi tersentak.Fu Xi memperhatikan semua yang tiba-tiba ada di kepalanya dengan sangat teliti, serang menyerang yang dilakukan dalam pelatihan anak-anak keluarga Xi berhasil diingat semua oleh hanya dalam waktu setengah jam.Walau tidak tahu kenapa Pak tua Sung memberikan bayangan latihan anak-anak keluarga Xi Fu Xi tetap mengingat semuanya tanpa sisa, setelah membandingkan dengan latihan nya Fu Xi yakin kalau pelatihan nya selama satu bulan jauh leb
Fu Xi pergi bersama Pak tua Sung menuju kota, yang di dengarnya tadi masih menjadi misteri, saat dirinya bertanya tentang suara itu Pak tua Sung hanya diam dan memintanya untuk bersiap pergi.Beberapa jam mengikuti jalan besar Fu Xi dan Pak tua Sung akhirnya tiba di depan gerbang kota, Fu Xi menghentikan langkahnya sejenak memperhatikan nama kota yang berada di depannya saat ini, melihat Fu Xi yang seperti memikirkan sesuatu Pak tua Sung yakin semua pasti masih berkaitan dengan keluarganya."Kota Yamana, kota ini masih bersebelahan dengan kota Danq tempat di mana keluarga cabang Xi tinggal," ucap Fu Xi."Kenapa? Apa kamu masih takut untuk bertemu mereka?" Tanya Pak tua Sung."Heeeeeh, jangan bercanda aku bukan takut bertemu mereka, tapi kamu tahu sendiri aku masih belum cukup kuat untuk berhadapan dengan mereka," sahut Fu Xi."Benar juga, akan lebih bagus jika tidak bertemu dengan mereka saat ini dan saat bertemu nanti buat mereka terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi," ucap Pak tua
Penjaga menyunggingkan bibirnya melihat Fu Xi yang tidak terima dihadang olehnya, tombak yang diarahkan ke Fu Xi semakin di dekatkan ke lehernya bahkan sampai menyentuh kulitnya, penjaga mengira Fu Xi hanya pengemis muda yang ingin mengotori toko persenjataan yang dijaga oleh nya."Toko senjata Asa tidak bisa dimasuki sembarang orang, jika aku membiarkan mu masuk toko akan dipandang rendah orang lain," ucap penjaga."Tapi aku punya uang untuk membeli senjata yang aku mau di dalam," sahut Fu Xi."Lihatlah pakaian yang kamu gunakan, untuk membeli pakaian saja kamu tidak mampu apalagi membeli senjata spiritual yang ada di dalam," ucap Penjaga meremehkan Fu Xi.Fu Xi langsung melihat ke bajunya yang memang sobek di beberapa bagian, Fu Xi sebelumnya tidak memperhatikan kalau baju dan celananya banyak yang sobek walau begitu penjaga yang memandangnya rendah hanya karena penampilan luar sudah sangat keterlaluan."Hanya karena ini kamu memandangku sebelah mata," ucap Fu Xi."Kota Yamana kota
Fu Xi yang seperti mendapatkan kekuatan tambahan berhasil mencabut pedang Matahari, beberapa orang yang masih berada di sana termasuk Arka dan penjaga terkejut melihat Fu Xi berhasil mencabut pedang matahari.Padahal sudah banyak orang mencoba menarik pedang matahari tapi selalu gagal, Arka tidak percaya anak muda yang dikiranya pengemis berhasil mencabutnya, dan yang membuat Arka lebih terkejut bagaimana bisa anak muda yang berada di tahap awal memiliki roh hewan spirit Naga.Bleeeeeeeeeeez.Fu Xi yang berhasil mencabut pedang matahari kembali menancapkannya, Arka dan semua orang di sana terkejut karena Fu Xi kembali menancapkan pedang matahari yang selama ini sangat susah dicabut."Kenapa kamu menancapkannya kembali?" Tanya Arka."Kamu hanya memintaku mencabutnya tanpa meminta aku harus memberikannya padamu, sekarang aku sudah mencabutnya bukankah terserah mau aku apakan pedang itu termasuk menancapkannya kembali," ucap Fu Xi membuat Arka terdiam."Karena aku berhasil mencabutnya se
Setelah perjalanan yang cukup panjang Fu Xi akhirnya tiba di pinggiran hutan, berbeda dari hutan sebelumnya yang tidak sengaja di datanginya hutan yang saat ini ada di depannya terlihat lebih gelap dan mengerikan.Fu Xi yang menghentikan langkahnya membuat Pak tua Sung tahu apa yang dipikirkannya, hutan tempat tinggal hewan spiritual memang berbeda dengan hutan yang tidak ditinggali hewan spiritual sama sekali."Kenapa? Apa sekarang kamu takut?" Tanya Pak tua Sung."Ta takut jangan bercanda," ucap Fu Xi gugup.Walau sebenarnya Fu Xi memang sedikit takut dengan aura mencekam di hutan, tapi Fu Xi tidak bisa memperlihatkannya pada Pak tua Sung kalau dirinya merasa takut."Aku tidak takut, lihat ini," sambung Fu Xi sambil berjalan maju ke depan.Fu Xi berpikir dirinya akan menjadi seorang kultivator, jika dirinya tidak bisa menepis rasa takut sampai kapanpun dirinya tidak bisa menjadi seorang kultivator dan tidak akan bisa membalas dendam.Sambil menarik nafas panjang Fu Xi terus melanjut
Musang bertanda adalah hewan spiritual tingkat lima berbeda dari ular merah, perbedaan kekuatan ular Merah dan musang bertanda cukup besar, Fu Xi harus lebih berhati-hati melawan nya walau Musang bertanda tidak seagresif beruang darah.Wheeeeeeeeeeessss.Satu gerakan cepat Musang yang tidak disadari Fu Xi hampir membuatnya terluka, lima Musang yang ada di depan Fu Xi melompat bersama-sama ke arah Fu Xi yang masih merasa terkejut."Kalian sangat berani menyerangku bersama-sama, kalau begitu aku juga tidak akan tinggal diam," ucap Fu Xi.Pedang yang ada di sampingnya kembali diangkat oleh Fu Xi, langsung saja Fu Xi mengayunkan pedangnya ke arah salah satu Musang yang terdekat darinya."Heeeeh, mati kau," ucap Fu Xi saat melihat satu musang berhasil di bunuhnya."Sekarang giliran kalian," sambung Fu Xi.Wheeeeeeeeeeessss.Wheeeeeeeeeeessss.Wheeeeeeeeeeessss.Fu Xi mengayunkan pedangnya yang sudah dilapisi kekuatannya, setelah membunuh keempat Musang yang tersisa Fu Xi merasa energinya
Tang menatap ke arah Fu Xi yang terlihat sangat marah padanya begitu juga pria tua yang bersamanya, sambil mendekat ke arah Fu Xi Tang mengeluarkan sesuatu.Batu berwarna hitam yang di pegangnya dibawa mendekat ke Fu Xi, saat sudah berada di depan Fu Xi Tang menepuk pundak Fu Xi dan memasukkan batu ke dalam tubuhnya."Hahahahaha, aku tidak serius sebelumnya, sebenarnya berbangga diri dengan hasil yang sudah kita capai tidak salah," ucap Tang."Aku hanya menguji mu saja tadi, aku tidak menyangka pak tua membuka mulutnya," sambung Tang."Sebenarnya kamu siapa? Kenapa aku merasa kamu seperti sengaja mendekati ku?" sahut Fu Xi."Apa aku belum memperkenalkan diri? Kalau begitu biar aku beritahu namaku padamu, Namaku adalah Tang kalau membahas tujuan aku sudah melakukannya," ucap Tang.Deeeeg.Fu Xi yang terkejut dengan perkataan Tang langsung merasakan sesuatu di tubuhnya, Fu Xi baru sadar saat Tang menepuknya sesuatu di masukannya ke dalam tubuhnya."Apa yang kamu masukan ke dalam tubuhku