Share

Mengobati Luka Luar

Pak tua Sung yang sampai di rumahnya melihat Fu Xi masih bermeditasi, Fu Xi terlihat sangat fokus membuat Pak tua Sung tersenyum melihatnya.

"Haaaah, Aku sudah menemukan semuanya," ucap Pak tua Sung.

Mendengar suara pak tua Sung Fu Xi membuka matanya, Fu Xi menatap ke arah Pak tua Sung yang sedang menaruh bahan herbal di depannya.

"Setelah kamu pulih sepenuhnya dan berhasil berkultivasi kamu tidak perlu takut lagi pada siapa pun termasuk keluarga mu, kamu hanya tinggal membantai mereka semua sampai tuntas," ucap Pak tua Sung menyemangati Fu Xi yang hanya terdiam menatapnya.

"Aku juga berharap seperti itu, bukan hanya mereka semua anggota keluarga Xi akan ku habisi," sahut Fu Xi mengepalkan tangannya.

"Sekarang bagaimana? Apa yang harus ku lakukan dengan tiga bahan ini?" Tanya Fu Xi yang sama sekali tidak tahu tentang pengobatan.

"Aku bisa membuat pil tapi karena tidak ada tungku untuk membuat pil kamu tidak memiliki pilihan selain mengunyah semua itu sampai hancur, setelah itu kamu hanya tinggal melaburkannya ke seluruh tubuhmu yang terluka," ucap Pak tua Sung.

"Tunggu tunggu, mengunyah tiga bahan ini!" sahut Fu Xi terkejut.

"Benar, karena jika kamu menghaluskannya dengan batu khasiatnya akan berkurang," ucap Pak tua Sung menatap Fu Xi yang menelan ludah.

"Aku sudah mencarikannya untuk mu, tidak mungkin kamu mau meminta ku juga mengunyahkannya untuk mu bukan," sambung Pak tua Sung.

Fu Xi menelan ludah berulang kali mendengar apa yang dikatakan Pak tua Sung, Fu Xi sangat yakin semua bahan obat tidak ada yang manis apalagi tiga bahan yang ada di tangannya saat ini malah terlihat seperti racun mematikan, tapi memang dirinya tidak mungkin meminta Pak tua Sung mengunyahkannya untuknya.

"Tunggu apalagi cepat kunyah," sambung Pak tua Sung.

Fu Xi yang bertekad untuk sembuh menarik nafas panjang, dengan enggan satu persatu bahan di masukannya ke dalam mulut sambil menutup matanya.

Tepat setelah mulai mengunyah Fu Xi ingin sekali memuntahkan semua yang ada di mulutnya, bukan hanya merasakan rasa yang tidak enak Fu Xi juga merasakan kalau isi di dalam perutnya beberapa hari lalu akan segera keluar semua.

"Tahan, jika kamu memuntahkannya kamu harus mencari bahan baru," ucap Pak tua Sung.

"Kamu cukup mengunyah sampai semua hancur, tidak perlu terlalu lembut," sambung Pak tua Sung.

Fu Xi menganggguk pelan sambil terus mengunyah sesekali menjulurkan lidahnya, setelah merasa cukup Fu Xi bergegas melepehkan semua bahan dari dalam mulutnya dan menaruhnya di atas batu.

Hoooooeeeek.

Hoooooeeeeek.

Rasa tidak enak yang tertinggal di lidahnya membuat Fu Xi tidak berhenti muntah muntah, rasa pahit yang tidak bisa hilang begitu saja memaksa Fu Xi terus meludah agar semua hilang dari lidahnya.

"Heeeeh, bahan obat itu tidak akan membunuhmu itu juga masih layak di makan," ucap Pak tua Sung.

Deg.

Mendengar perkataan Pak tua Sung Fu Xi menjadi teringat kembali apa yang selama ini terjadi padanya saat berada di keluarga cabang Xi, selain mendapatkan makanan sisa setiap harinya dirinya juga sering mendapatkan makanan basi yang tidak layak di makan, mereka semua sengaja melakukannya agar dirinya cepat mati tapi karena sampai saat itu dirinya masih hidup mereka tidak memiliki pilihan selain menyewa Assassin.

Fu Xi yang mengepalkan tangannya menggertakkan giginya sangat keras, Fu Xi bersumpah di dalam hati kalau dirinya pasti akan membalas mereka yang memperlakukannya seperti itu.

"Apa yang kamu tunggu, cepat laburkan bahan obat yang sudah kamu kunyah itu ke seluruh tubuhmu yang terluka," ucap Pak tua Sung.

Fu Xi kembali tersadar dari lamunannya, tanpa banyak bicara Fu Xi mengambil sedikit demi sedikit bahan di depannya dan langsung melaburkannya ke seluruh tubuhnya yang terluka.

Setelah semua terlabur merata Fu Xi kembali menyandarkan tubuhnya, saat itu Fu Xi sangat berharap semoga dirinya cepat sembuh agar bisa membalas mereka semua.

Fu Xi yang menunggu lukanya sembuh tanpa sadar tertidur pulas, Fu Xi seketika memperhatikan sekelilingnya dan mendapati dirinya tidak lagi berada di dasar jurang.

"Di mana ini?" Fu Xi bertanya tanya sendiri.

"Itu di alam bawah sadarmu."

Suara Pak tua Sung mengejutkan Fu Xi, Fu Xi ingin bertanya bagaimana bisa dirinya mendengar suara Pak tua Sung sedangkan dirinya saat ini berada di alam bawah sadarnya sendiri.

"Perhatikan yang ada di depan mu," ucap Pak tua Sung membuat Fu Xi yang kebingungan langsung melihat jurus ke depan.

"Tidak mungkin," sahut Fu Xi cukup terkejut.

Fu Xi bahkan tak sadar kalau dirinya perlahan mundur setelah melihat wujud hewan spiritualnya yang sebenarnya, hewan besar berwarna merah dengan tubuh yang dipenuhi sisik tertidur pulas seperti tidak menyadari kedatangannya.

"Itu seekor Naga," Sambung Fu Xi tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini.

"Bukankah aku sudah bilang padamu kalau kamu memiliki hewan spirit suci," ucap Pak tua Sung santai.

"Tapi kamu tidak mengatakan kalau wujudnya adalah Naga," sahut Fu Xi.

"Kalau aku mengatakan roh hewan spirit mu adalah Naga memangnya kamu akan percaya? Sudahlah aku membawamu masuk ke alam bawah sadar mu bukan tanpa sebab coba kamu perhatikan sekelilingmu," ucap Pak tua Sung.

Fu Xi langsung memutar badan memperhatikan sekelilingnya, saat melihat ada gumpalan darah yang cukup besar tidak jauh dari Naga yang tertidur Fu Xi merasa terkejut sekaligus kebingungan.

"Gumpalan apa itu?" Tanya Fu Xi kebingungan.

Pak tua Sung yang merasa Fu Xi sudah cukup melihat semuanya langsung membawa nya kembali keluar, Pak tua Sung akan menjelaskan pada Fu Xi gumpalan apa yang ada di samping Naga miliknya yang tertidur.

"Sebenarnya apa itu? Kenapa bentuknya seperti gumpalan darah? Bukankah aku sudah memiliki wujud Lulang?" Tanya Fu Xi berturut-turut tepat setelah membuka mata.

"Kalau kamu bertanya banyak aku jadi bingung mau menjawab yang mana lebih dulu, kalau begitu bagaimana jika aku menceritakan semua tentang rahasia di dalam tubuhmu," ucap Fu Xi

"Rahasia di dalam tubuhku?" sahut Fu Xi kembali kebingungan.

"Sebenarnya ada dua alasan kenapa keluarga mu ingin menghancurkan darah hewan spirit yang ada di dalam tubuhmu, alasan pertama dan utama karena ramalan dari peramal mengatakan kalau kamu adalah anak istimewa yang memiliki roh hewan spirit terkuat, alasan kedua karena kamu adalah anak dari istri pertama yang sudah mati," ucap Pak tua Sung.

"Peramal hanya memberitahu kalau darah hewan spirit di tubuhmu akan membentuk hewan spirit terkuat tanpa menyebutkan kalau sebenarnya ada dua darah hewan spirit di dalam tubuhmu," sambung Pak tua Sung.

"Ahhh, jadi itu juga roh darah hewan spirit," sahut Fu Xi.

"Aku belum selesai bicara, gumpalan darah yang kamu lihat tadi adalah Naga pertama mu, dia yang melindungi Naga adik kembarnya agar tidak hancur, itu yang membuatnya lebih dulu terbentuk sedangkan dia masih membutuhkan banyak energi untuk berubah bentuk," ucap Pak tua Sung.

"Ternyata ada rahasia seperti itu di tubuhku, Aku memiliki dua Naga kembar, tapi kamu mengetahui nya dari mana?" sahut Fu Xi.

"Itu sebabnya kamu diperlakukan berbeda, mereka saat ini pasti tidak mengira kalau bukan hanya hewan spirit di tubuhmu sudah terbentuk tapi kamu memiliki satu lagi, dan untuk aku mengetahui nya dari mana kamu tidak perlu tahu," ucap Pak tua Sung.

"Apa ini berarti aku bisa menjadi orang terkuat?" Tanya Fu Xi.

"Tentu saja, kamu bukan hanya akan menjadi orang terkuat di daratan China, kamu bahkan bisa menjadi kuat di seluruh dunia," sahut Pak tua Sung.

Mendengar ucapan Pak tua Sung Fu Xi tersenyum penuh semangat, jika yang dikatakannya benar berarti dirinya bukan lagi sampah, semua orang yang mengatakan dirinya sampah akan memakan perkataannya sendiri.

"Jangan senang dulu, walau memiliki hewan spirit Naga kembar di tubuhmu jika tidak berlatih kamu tetap akan menjadi sampah, kamu harus memulainya dari pelatihan awal," ucap Pak tua Sung.

"Aku mengerti, mohon bimbingannya," sahut Fu Xi penuh semangat.

"Saat ini tubuhmu bahkan gumpalan darah Naga dan Naga mu sendiri sangat membutuhkan banyak energi, yang harus kamu lakukan adalah berlatih menyerap energi alam sebanyak mungkin," ucap Pak tua Sung.

"Setelah itu aku baru bisa membantumu berlatih," sambung Pak tua Sung disambut anggukan kepala oleh Fu Xi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status