Share

6. Bangsawan Wei

Author: Adnosekai
last update Last Updated: 2022-11-25 09:00:41

“Perjalanan kita masih jauh, sebaiknya isi perutmu terlebih dahulu!”

Sepotong roti diberikan oleh Yin Yiyue pada Zhao Lin yang sedang tiduran di atas jerami di dalam sebuah gubuk tua. Wajah Zhao Lin terlihat masam melihat gadis muda yang menculiknya.

“Cuma roti, apa tidak ada hidangan daging?”

“Kamu sedang diculik, jangan minta yang macam-macam!”

Zhao Lin menghela nafas, “Kukira diculik oleh kakak cantik berwajah bangsawan akan mendapatkan pelayanan kelas bangsawan, ternyata sama saja dengan om-om botak garang berkumis.”

“Jika yang menculikmu om-om botak garang berkumis, kamu tidak akan bisa bicara seperti ini.”

Tidak ada niat buruk dari Yin Yiyue menculik Zhao Lin. Apa yang ia lakukan semata-mata untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh gurunya. Entah apa alasannya, sang guru begitu tertarik menjadikan Zhao Lin sebagai seorang murid.

Permintaan sang guru terasa sedikit janggal. Mengapa harus membawa Zhao Lin secara diam-diam, padahal bisa meminta secara baik-baik pada sekte Lampion Merah. Namun, Yin Yiyue tidak terlalu memikirkannya. Yang ia pikirkan adalah imbalan yang ia dapat dari menjalankan tugas.

Di sisi lain, Zhao Lin juga tidak keberatan dibawa oleh Yin Yiyue, bahkan ia merasa senang karena sang guru bersedia memperbaiki Lingkaran Pusat-nya. Terlebih lagi, Zhao Lin sudah merasa tidak diinginkan lagi di sekte Lampion Merah, mengingat Chen Shou akan membawanya ke keluarga Huang.

Zhao Lin dan Yin Yiyue kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat sang guru. Zhao Lin terlihat bersemangat, sebentar lagi ia akan kembali bisa mengumpulkan Tenaga Dalam. Jalan menjadi seorang Pendekar kembali terbuka. Ambisi untuk membalaskan kematian keluarganya bukan lagi sebuah angan-angan.

“Kakak... apa guru akan mengajariku jurus seperti yang kakak gunakan kemarin?” tanya Zhao Lin.

“Maksudmu Jurus Cakar Naga! Aku tidak bisa menjamin. Dari lima murid guru, hanya aku yang diajari jurus tersebut.”

Zhao Lin garuk-garuk kepala mendengar bahwa sang guru hanya memiliki lima orang murid. Bisa diambil kesimpulan bahwa sang guru tidak terikat pada sebuah sekte, melainkan seorang Pendekar bebas yang mengangkat murid yang ia inginkan saja.

Butuh beberapa hari untuk sampai ke tempat tujuan. Perjalanan berlangsung lancar, tanpa hambatan berarti. Namun, pada hari keempat....

“Kakak... apa kau dengar itu?” ucap Zhao Lin sambil menaruh telapak tangan di daun telinga untuk mendengar sesuatu.

Itu adalah suara pertarungan. Yin Yiyue langsung menarik tangan Zhao Lin. “Sebaiknya kita cari jalan lain, di situ berbahaya!”

Zhao Lin berusaha menahan tarikan Yin Yiyue, “Sebaiknya kita lihat apa yang sedang terjadi! Siapa tau ada yang membutuhkan bantuan kita!”

“Bantuan seperti apa yang bisa dilakukan oleh anak kecil sepertimu! Sudah, jangan ikut campur urusan orang lain!”

Zhao Lin berhasil melepaskan diri dari genggaman Yin Yiyue, ia langsung berlari menuju arah pertarungan. Yin Yiyue terlihat kesal dangan apa yang dilakukan oleh Zhao Lin.

“Bocah nakal...!”

Zhao Lin dan Yin Yiyue mengamati dari jauh. Sebuah rombongan bangsawan terlihat sedang diserang oleh sekelompok penjahat. Para pengawal rombongan berusaha melawan penjahat tersebut, tapi mereka kalah jumlah sehingga membuat mereka terdesak.

“Bangsawan Wei, kelompok Kelelawar Darah! Kakak... sebaiknya kita menolong mereka!” ucap Zhao Lin.

“Mereka sudah punya pengawal, tidak perlu bantuan kita. Sebaiknya kita pergi!” balas Yin Yiyue.

Zhao Lin melihat seorang gadis yang seumuran dengannya dalam bahaya. Ia menghiraukan kata-kata Yin Yiyue dan segera bergerak ke tempat pertarungan. Yin Yiyue membulatkan mata melihat apa yang dilakukan oleh Zhao Lin.

Zhao Lin menabrakkan diri pada salah satu anggota kelompok Kelelawar Darah sehingga melepaskan gadis bangsawan itu dari genggamannya. Tanpa pikir panjang, Zhao Lin langsung memberikan pukulan pada orang tersebut.

“Apa yang kau lakukan, bocah!” teriak orang itu.

Melihat kehadiran Zhao Lin, anggota lain menjadi bereaksi. “Bocah, kau mau cari mati, berani mencampuri urusan kami!”

Kelelawar Darah adalah sebuah kelompok perampok terbesar di Kekaisaran Zhou. Meski bukan aliran hitam terkuat, tapi mereka adalah yang paling meresahkan diantara seluruh aliran hitam.

Pada dasarnya, Kelelawar Darah hanya terdiri dari para Pendekar kelas rendah. Kebanyakan mereka hanya berada di tingkat Pendekar Pemula dan Pendekar Kecil. Hanya sedikit dari mereka yang merupakan Pendekar Besar.

Pada umunnya, sekte-sekte menerapkan aturan bahwa seseorang harus mencapai tingkat Pendekar Besar sebelum berusia 17 tahun. Jika sampai usia tersebut tidak mencapai tingkat Pendekar Besar, maka mereka akan dikeluarkan dari sekte.

Sebagian dari mereka yang gagal akan mencoba mencari profesi lain. Namun, kebanyakan dari mereka lebih memilih bergabung dengan kelompok aliran hitam, terutama Kelelawar Darah.

Kelelawar Darah lebih sering mengandalkan jumlah dalam menjalankan aksi. Seperti saat ini, ada sekitar 30 orang anggota kelompok Kelelawar Darah dibandingkan dengan bangsawan Wei yang hanya memiliki lima orang pengawal yang hanya berada pada tingkat Pendekar Besar.

Meski para pengawal bangsawan Wei lebih kuat dari pada para perampok, tapi jarak antara Pendekar Pemula, Pendekar Kecil dan Pendekar Besar tidaklah terlalu jauh. Jumlah yang dominan membuat para pengawal menjadi kesulitan.

Lain halnya jika sudah berada pada tingkat Pendekar Ahli. Jarak kekuatannya sudah terbilang jauh. Tiga atau empat orang Pendekar Ahli sudah cukup untuk melawan gerombolan Kelelawar Darah tersebut. Bisanya, para bangsawan akan dikawal oleh sejumlah Pendekar Ahli, entah kenapa kali ini mereka hanya membawa Pendekar Besar.

Keberanian Zhao Lin tidak sebanding dengan kemampuannya. Ia babak belur dihajar oleh para perampok.

Melihat Zhao Lin yang terkapar, Yin Yiyue baru mulai beraksi. Ia berlari menghampiri kelompok Kelelawar Darah.

Gerakan Yin Yiyue begitu cepat, tiap langkah yang ia lalui selalu diiringi dengan tumbangnya anggota Kelelawar Darah. Para perampok bahkan tidak memiliki kesempatan untuh menahan serangan Yin Yiyue.

Anggota Kelelawar Darah bahkan tidak bisa melihat gerakan Yin Yiyue. Mereka hanya melihat cahaya berwarna kuning menghampiri tiap anggota Kelelawar Darah.

Para perampok terlihat mulai panik dengan kedatangan Yin Yiyue. Dalam waktu yang relatif singkat, 20 diantaranya langsung terbunuh.

“Kita bukan tandingannya... cepat lari!” ucap salah seorang perampok.

Mereka yang tersisa berusaha untuk kabur, tapi Yin Yiyue tidak membiarkan mereka lolos. Kembali langkah cepat gadis muda itu menjadi malapetaka bagi anggota Kelelawar Darah. Mereka semua tewas seketika tanpa sempat melihat wajah Yin Yiyue.

Yin Yiyue langsung berlutut setelah menghabisi seluruh perampok, “Aku terlalu banyak menggunakannya. Tenaga Dalam-ku langsung terkuras habis.”

Jurus yang digunakan Yin Yiyue adalah Jurus Langkah Naga. Seperti halnya Jurus Cakar Naga, Jurus Langkah Naga merupakan bagian dari Seni Naga yang diajarkan oleh sang guru.

Hanya saja, Yin Yiyue belum sepenuhnya menguasai Jurus Langkah Naga sehingga penggunaan jurus tersebut membuat Tenaga Dalam Yin Yiyue terkuras sangat banyak. Apalagi ia menggunakannya terlalu banyak, Tenaga Dalam-nya langsung terkuras habis.

Zhao Lin dan Yin Yiyue saling bertatapan.

“Kenapa kakak baru membantu sekarang!”

“Kenapa kau tidak mendengar perkataanku!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lukman Hakim
ceritanya menarik .........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   99. Kota Dongcheng III

    Xia Liruo terlibat pembicaraan empat mata dengan Patriark Yin di sebuah ruangan. Tidak seorang pun diizinkan masuk dan terlibat pembicaraan.Di sisi lain, Zhao Lin sangat ingin tau apa yang sedang mereka bicarakan. Ia mencoba menguping, tapi para murid sekte Telaga Dewi menghalangi. "Tuan Muda Zhao, ini adalah pembicaraan penting antara Ketua kami dengan Patriark Yin. Harap Tuan Muda memberi muka pada kami!"Zhao Lin mendengus kesal mendapat peringatan dari para gadis itu. Si pemuda tau ini adalah sebuah pembicaraan penting. Namun, ia perlu tau agar bisa memahami situasi apa yang terjadi antara lima sekte besar aliran putih dengan keluarga Yin serta hubungannya dengan Aliansi Lima Tombak. "Lin-gege... aku tidak tau mereka membicarakan apa, tapi aku tau arah pembicaraan mereka!" Yin Xuehua membisikkan sesuatu pada Zhao Lin. "Kira-kira mereka membicarakan apa?" tanya Zhao Lin"Aku tidak bisa mengatakannya di sini. Sebaiknya, kit

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   98. Kota Dongcheng II

    Rombongan wanita yang datang ini adalah anggota dari sekte Telaga Dewi. Bukan sembarang rombongan, tapi diantara mereka terdapat pemimpin tertinggi mereka, Xia Liruo. "Hormat kami, Kepala Biarawati Xia!"Orang-orang dari sekte Pulau Bunga Persik memberi hormat pada rombongan Telaga Dewi, terutama kepada Ketua mereka, Xia Liruo. Sementara itu, Zhao Lin tidak melakukan apa-apa. Ia merasa tidak perlu memberi hormat kepada orang-orang ini karena si pemuda menganggap mereka adalah teman dari Pulau Bunga Persik. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian ribut-tibut?" Pertanyaan dari Xia Liruo. Orang-orang dari sekte Pulau Bunga Persik menjelaskan apa yang terjadi. Xia Liruo pun melirik pada Zhao Lin. "Anak muda... apa alasanmu memukul Pendekar ini. Apa kau memiliki masalah dengannya?" "Bukan hanya dengan dia, tapi aku memiliki masalah dengan Pulau Bunga Persik. Sebaiknya kalian jangan ikut campur! Aku tidak memiliki masalah denga

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   97. Kota Dongcheng I

    Zhao Lin terbangun dari tidurnya. Ia segera membangkitkan badan dan terduduk di atas ranjang. Bola mata pemuda itu berkeliling melihat ruang yang terasa asing baginya. Si pemuda memegangi bagian belakang kepalanya yang masih terasa sedikit sakit. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi saat terakhir kali ia tersadar. Saat itu, jiwa Pedang Penguasa Dunia menguasai tubuhnya. "Apa-apaan! Dia bilang dia baru bisa berinteraksi denganku setelah aku mencapai tingkat Pendekar Bumi! Tapi, kemarin dia bisa menguasai tubuhku. Dia tidak bisa dipercaya!" Zhao Lin bergumam sendiri. Zhao Lin menuruni ranjang untuk mencari tau di mana ia berada saat ini. Ia berjalan ke arah jendela dan membuka jendela tersebut. Dari apa yang ia lihat, ia bisa menduga bahwa saat ini sedang berada di kediaman sebuah keluarga besar. Itu terlihat dari bentuk serta tata letak bangunan tersebut.Namun, suasana kediaman ini tidak terlihat seperti kediaman keluarga besar lainn

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   96. Pertemuan Dengan Ma Chao

    "Tidak salah kan, jika benda ini untukku!" Ma Chao berucap sambil menunjukkan Tombak Raja Naga. Xiao Yan dan tiga orang lainnya terkejut, ternyata teman yang membantu Chu Yin adalah Ma Chao. Pandangan mereka berempat terarah pada si gadis, seperti meminta penjelasan bagaimana mereka bisa saling mengenal. Chu Yin sendiri tidak bisa berkata apa-apa. Ia juga terkejut, ternyata keempat orang ini dan Ma Chao sudah saling mengenal. Ia juga seolah-olah terlihat seperti meminta penjelasan, bagaimana ini bisa terjadi. "Kau bisa memilikinya jika kau bergabung dengan kami!" ucap Xiao Yan. Sontak, kata-kata Xiao Yan menghadirkan protes dari Dong Fu. "Xiao Yan... kita sudah sepakat bahwa Senjata Suci kali ini akan diberikan padaku atau Gao Hao. Kau tidak bisa menyerahkannya pada Ma Chao begitu saja!"Sebelumnya, keempat orang itu memang sudah membuat kesepakatan bahwa Tombak Raja Naga adalah untuk Gao Hao atau Dong Fu. Mengingat Xiao Yan dan Yin Y

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   95. Menunggu Kedatangan Ma Chao

    "Jangan membohongiku! Tidak mungkin ada yang tau kau membawa Tombak Raja Naga itu!"Xiao Yan tidak percaya begitu saja pada Chu Yin. Setiap Senjata Suci bisa mengecil yang membuat ia mudah disimpan dan tidak mencolok saat dibawa. Jika si gadis tidak menunjukkan pada orang lain tidak akan ada yang tau Tombak Raja Naga itu berada bersamanya. Satu-satunya pihak yang memiliki kemungkinan mengetahui itu hanyalah dari sekte Pulau Bunga Persik. Merekalah yang memiliki Senjata Suci itu dan Chu Yin adalah bekas pelayan mereka. Jika pun Chu Yin ketahuan oleh pihak Pulau Bunga Persik, maka yang datang ke tempat ini bukan si gadis, tapi perwakilan dari sekte tersebut. "Ampun, Tuan! Saya tidak berbohong. Benda itu memang direbut oleh seseorang!"Chu Yin tidak sepenuhnya berbohong. Nyatanya, Tombak Raja Naga memang direbut oleh seseorang bernama Ma Chao. Sampai saat ini, si gadis tidak mengerti bagaimana pemuda itu mengetahui Senjata Suci itu berada

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   94. Ma Chao dan Chu Yin

    Ma Chao tersandar pada sebuah pohon dengan napas yang terburu. Pertarungan kemarin masih memberi efek pada tubuhnya. Terdapat sejumlah luka yang masih belum pulih. Pertarungan itu benar-benar diluar perkiraan Ma Chao. Jiwa Tombak Raja Naga dan jiwa Pedang Penguasa Dunia seperti saling membenci satu sama lain. Tidak disangka, ia dan Zhao Lin terseret dalam perselisihan tersebut. "Sepertinya, aku tidak bisa lagi berdekatan dengan pemuda itu!" Ma Chao bergumam sendiri. Dibandingkan perselisihan dua jiwa Senjata Suci itu, pikiran Ma Chao lebih terganggu dengan kejadian terakhir yang menghentikan pertarungan. Kehadiran sebuah pedang misterius yang datang entah dari mana. Meski saat itu tubuh dan pikiran Ma Chao dikendalikan oleh jiwa Tombak Raja Naga, tapi ia masih bisa melihat kejadian itu. Jiwa Tombak Raja Naga tau dengan pedang tersebut, tapi Ma Chao tidak mengenalnya sama sekali. Si pemuda hafal betul ke-26 Senjata Suci dan pedang itu tidak ter

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status