Share

42. Kembalinya Pedang Pusaka

Suara gemericik teh yang dituang pada cangkir menjadi lebih jelas dalam kesenyapan. Padahal ada enam orang yang duduk melingkar di ruangan itu. Kesemuanya dengan kompak menahan diri untuk bicara. 

Setelah semua cangkir terisi, salah seorang di antara mereka mengangkat cangkir lebih dulu, lekas diikuti oleh yang lainnya. Kini mereka menyesap teh bersama-sama. Tampak ketenangan di wajah mereka atas aroma khas teh yang mengudara bersama kepulan asap.

“Jadi, inikah kejutan yang Tuan Liu maksud tempo hari?”

“Menteri Wang memang bijak.”

“Hahaha, kalau begitu tunggu apalagi? Ketua Wang, ayo keluarkan semua anggurmu!” seru Ju Shen tanpa basa-basi, membuat Wang Weo mengangguk mantap dan memberi isyarat kepada para pelayan untuk mengambilkan anggurnya yang berharga. 

Sekejap saja ruangan yang semula hening itu menjadi ramai dan hangat. Gelak tawa terdengar di sela-sela pujian yang diberikan para anggota Aliansi J

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status