Brubuh Krendobumi - Pendekar Kembara Semesta Seri 3

Brubuh Krendobumi - Pendekar Kembara Semesta Seri 3

last updateLast Updated : 2025-04-13
By:  Suwito SarjonoOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
17views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Suro Joyo ingin kembali ke kerajaannya, Krendobumi. Di tengah perjalanan diserang sosok yang sama persis dengan dirinya. Bedanya, yang menyerang berpakaian warna putih, sedangkan Suro Joyo berpakaian warna merah. Suro Joyo jadi-jadian ini samaran dari Badas Wikatra. Badas Wikatra pendekar dari golongan hitam yang memiliki kesaktian luar biasa. Satu kesaktian yang membahayakan, dirinya mampu mengubah dirinya sama persis dengan Suro Joyo sejati! Sebelumnya, dengan cara menyamar sebagai Suro Joyo, Badas Wikatra membunuh Maeso Item dan Trinil Manis. Maeso Item dan Trinil Manis guru Suro Joyo. Badas Wikatra juga telah membunuh kedua orang tua Suro Joyo, Agung Paramarta dan Niken Sari, serta para punggawa Kerajaan Krendobumi. Dalam pertarungan melawan Badas Wikatra, Suro Joyo hampir tewas. Dia ditolong Ki Tambung Bumandala. Pendekar yang dijuluki Pendekar Bisu. Suro Joyo digembleng berbagai ilmu dan kesaktian di Padepokan Carang Giring. Suro Joyo juga menapatkan Mantra Sakti Pemanggil Tombak Bowong warisan dari Maeso Item dan Trinil Manis. Setelah dirasa cukup menguasai ilmu dari Pendekar Bisu, Suro Joyo pamit ke Krendobumi untuk menumpas Badas Wikatra dan pengikutnya. Suro Joyo siap mengembalikan rakyat Krendobumi kembali ke masa kejayaan, makmur, dan sejahtera. Masa kejayaan untuk rakyat jelata, bukan untuk para punggawa. Suro Joyo tahu, melawan Badas Wikatra itu sama saja bunuh diri. Ilmu yang dimiliki Suro Joyo tak seberapa dibandingkan Badas Wikatra. Namun Suro Joyo siap bertaruh jiwa demi menegakkan keadilan dan kebenaran di alam semesta. ***

View More

Chapter 1

Serangan Maut Badas Wikatra

Setelah berhasil menyelesaikan kewajibannya di Kerajaan Pulungpitu, Suro Joyo ingin melanjutkan pengembaraannya. Mengembara ke segala penjuru jagat raya untuk menebarkan kebaikan. Namun dia tiba-tiba merasa rindu orang tuanya. Dia berencana kembali ke tempat asalnya, Istana Kerajaan Krendobumi.

Suro Joyo putra mahkota Kerajaan Krendobumi yang dipimpin Agung Paramarta. Beberapa tahun silam Agung Paramarta ingin menyerahkan tahta kepada Suro Joyo. Waktu itu Suro Joyo menolak secara halus dengan alasan ingin mengembara terlebih dahulu untuk mendapatkan pengalaman hidup. Itu hanya alasan. Padahal Suro Joyo memang tidak berminat menjadi raja. Dia lebih memilih mengembara sebagai jalan hidup untuk melakukan kebaikan terhadap seluruh alam semesta.

Orang-orang di dunia persilatan menganggap Suro Joyo pendekar yang aneh. Mengapa dia menolak menjadi penguasa? Mengapa Suro Joyo tidak mau menjadi raja? Jawabannya hanya Suro Joyo yang tahu. Yang jelas, dia pernah berkali-kali mengatakan kepada para sahabat sesama pendekar bahwa dia merasa tidak mampu. Suro Joyo merasa tidak mampu menjadi raja. Dia hanya merasa mampu mengembara ke segala penjuru dunia. Di setiap pengembaraan, Suro Joyo selalu menolong siapa pun yang membutuhkannya.

Dalam perjalanan antara Pulungpitu menuju Krendobumi, Suro Joyo mendengar selentingan kabar yang menyatakan bahwa Kerajaan Krendobumi telah dikuasai sosok raja ambisius bernama Badas Wikatra. Bahkan, menurut kabar lisan dari satu orang kepada orang lain, Agung Paramarta, permaisuri, dan seluruh punggawa Krendobumi telah ditumpas Badas Wikatra!

“Kabar yang tidak masuk akal,” gumam Suro Joyo. “Ayahanda Agung Paramarta itu raja yang cerdas. Beliau tidak mungkin mudah diperdaya begitu saja oleh siapa pun. Beliau pastinya juga tidak akan menyerahkan tahta Krendobumi kepada orang lain yang tidak berhak. Aku yang paling berhak menjadi raja Krendobumi mewarisi tahta dari Ayahanada Agung Paramarta.” 

Suro Joyo semangat melangkahkan kaki untuk segera menemui ayah-ibunya. Bukan untuk minta dilantik menjadi raja, tetapi sekadar melepas rindu. Setelah tinggal dua-tiga hari, Suro Joyo berencana pamit kedua orang tua untuk melanjutkan pengembaraannya. Mengembara sebagai jalan hidup. Mengembara sebagai sarana pengabdian tenaga, pikiran, dan kebaikan untuk alam semesta.

Kini Suro Joyo telah memasuki wilayah Krendobumi. Dia menelusuri Bukit Sunyalaya. Bukit yang memiliki sejarah panjang terkait para pendekar sakti di masa lalu. Bukit ini pernah dijadikan ajang pertarungan antarpendekar sakti untuk memperebutkan gelar pendekar paling hebat ratusan tahun silam. 

Di bawah bukit ini ada lembah yang menganga lebar. Orang menyebutnya Lembah Maut Siungbowong. Lembah yang telah banyak memakan korban para pendekar hebat ketika lengah dalam pertarungan melawan musuhnya. Ketika lengah, dia tergelincur masuk lembah yang sangat dalam. Batu cadas sekeras baja menanti di dasar lembah sana!

Suro Joyo sedang meresapi cerita Ki Panjong, sahabat Maeso Item. Maeso Item salah satu guru Suro Joyo. Ada guru lain yang pernah membekali Suro Joyo dengan berbagai ilmu silat, yakni Trinil Manis. Trinil Manis istri Maeso Item. Dua pendekar aneh ini selama puluhan tahun bersaing untuk menebarkan kehaikan di dunia persilatan.

Ki Panjong pernah bercerita bahwa siapa saja yang lewat Bukit Sunyalaya, tidak boleh lengah walau hanya sekejapan mata. Begitu lengah, maut sudah siap menerkamnya. Perkataan Ki Panjong itu benar-benar dialami Suro Joyo saat ini!

Sebuah pukulan jarah jauh dari arah samping kanan siap menghantam dada Suro Joyo. Sebuah pukulan maut dalam bentuk sinar warna merah membara berbentuk cakra melesat cepat mengarah dada. Suro Joyo kaget bukan kepalang. Pukulan maut itu sepertinya berasal dari orang yang memiliki ajian sakti yang sangat dikenalnya, Ajian Rajah Cakra Geni!

Suro Joyo melemparkan tubuhnya ke kiri untuk menghindari pukulan jarak jauh yang mematikan itu. Tubuh Suro Joyo terlempar di bebatuan, sinar merah berbentuk cakra menghantam batu hitam sebesar gajah. Batu hitam hancur berkeping-keping diiringi suara ledakan yang memekakkan telinga.

“Ajian ini milikku!” gumam Suro Joyo lirih, yang hanya bisa didengar diri sendiri. “Mana mungkin ada orang lain yang mampu menguasai ajian itu? Kata guru, Ki Maeso Item, di jagat raya ini hanya hanya ada satu orang yang memiliki Ajian Rajah Cakra Geni, yakni beliau. Setelah beliau mewariskan ajian itu padaku, maka tidak ada orang lain yang bisa memilikinya.”

Namun kenyataannya, ada orang lain yang kini bersembunyi di balik bebatuan, memiliki ajian milik Suro Joyo. Suro Joyo pelan-pelan berdiri sambil memandangi debu yang beterbangan di udara. Dia edarkan pandangan ke segala penjuru untuk mewaspadai berbagai kemungkinan. Matanya menyipit karena terpaan sinar matahari yang terik memanggang bumi.

“Hei..., Kisanak..., jangan bersembunyi seperti pengecut yang takut ketahuan kelicikannya!” ejek Suro Joyo. “Kalau kamu laki-laki, tunjukkan kejantananmu! Kalau kamu perempuan, tunjukkan kebetiaanmu!”

Suro Joyo pasang kuda-kuda sambil mengumpulkan segala ingatan tentang para pendekar silat di jagat luas ini. Siapa orang yang mampu memiliki Ajian Rajah Cakra Geni selain dirinya?

“Kisanak Suro,” kata Ki Panjong saat bersama Suro Joyo di Gunung Sumbing beberapa waktu silam, “hati-hati terhadap seorang pendekar sangat licik bernama Badas Wikatra. Pendekar keji dari golongan hitam itu bisa menyamar sebagai siapa saja. Dia punya ajian mantra mahasakti tiada duanya. Dengan ajiannya, Badas bisa menyamar sebagai siapa saja. Ketika menyamar, Badas juga bisa memiliki kesaktian yang sama seperti yang dimiliki orang yang disamarnya. Kalau Badas menyamar sebagai dirimu, dia juga memiliki segala kesaktian yang kamu miliki!”

Suro Joyo tersenyum senang setelah ingat pesan dari Ki Panjong. “Hehehe..., aku sudah tahu siapa dirimu, Kisanak! Kamu sebenarnya seorang laki-laki tua yang dulunya pemimpin Perdikan Tirtawisa berpangkat adipati. Dulunya Tirtawisa termasuk wilayah Kerajaan Krendobumi. Oleh leluhurku, Tirtawisa diubah menjadi tanah perdikan. Sebuah wilayah yang bebas, merdeka, mandiri, tidak terikat dengan wilayah mana pun. Hal itu dilakukan leluhurku atas jasa-jasa leluhurmu dalam memajukan Kerajaan Krendobumi.”

“Tapi sayangnya,” lanjut Suro Joyo, “sejak Perdikan Tirtawisa di tanganmu berubah menjadi wilayah yang membahayakan wilayah sekitarnya. Tirtawisa terletak di perbatasan antara Kerajaan Krendobumi dengan Kerajaan Wanabisala. Luas wilayah Tirtawisa hanya seperatus dari wilayah Krendobumi. Tapi aku tahu, berkat kelicikanmu, beberapa waktu lalu, kamu serang Kerajaan Wanabisala. Wanabisala menjadi wilayah Tirtawisa. Wanabisala di bawah kekuasaanmu. Hebat! Sungguh hebat dirimu, Badas Wikatra!”

“Huahaha hahaha...!” tawa keras terdengar membelah kesunyian bukit bersamaan munculnya sosok pendekar muda berpakaian serba putih. “Memang cerdas sekali kamu, Suro Joyo alias Suro Sinting, muehehehe...!”

Suro Joyo terlonjak kaget melihat tampilan sosok Badas Wikatra. Badas bukan terlihat sebagai sosok pendekar tua berkulit hitam, wajah sangar mengerikan. Badas tampil sebagai sosok Suro Joyo berpakaian serba putih. Sedangkan Suro Joyo sejati sekarang mengenakan pakaian berwarna serba merah.

“Tidak usah kaget, Suro Joyo!” kata Badas sambil tertawa-tawa persis seperti tawa Suro Joyo sejati. “Kini saatnya kamu menyusul orang tuamu, hiaaat!”

Dari kedua telapak tangan Badas melesat sinar merah membara berbentuk cakra. Dua gumpalan sinar merah mengarah Suro Joyo. Ajian Rajah Cakra Geni dari Badas siap menghancurleburkan tubuh Suro Joyo!

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status