“Jika memang langit mengizinkan, maka kita akan bertemu lagi. Kalian harus tetap berhati-hati, ya,” ucap Bai Rao saat membalikkan badannya untuk meninggalkan Wang Lian dan Li Ning.Aauuuum!Bai Rao pergi dengan bentuk tubuh harimaunya, dia tampak begitu lincah meloncat menerobos hutan untuk kembali ke tempat asalnya. Tugasnya menjaga Wang Lian dan Li Ning sudah selesai, karena saat ini sepasang suami istri tersebut sudah memasuki Bukit Bambu, atau gerbang awal menuju ke Lembah Bambu.Bai Rao, memiliki perjanjian dengan seekor singa yang menjaga Bukit Bambu yang bernama Bai Fei kalau mereka tidak boleh saling memasuki wilayah masing-masing. Entah untuk keperluan apapun. Dulunya, ada perperangan besar antara Bai Rao dan Bai Fei untuk merebut wilayah kekuasaan, yang berujung pada kesepakatan yang masih mereka tepati hingga saat ini.Sementara itu, Wang Lian dan Li Ning mulai memasuki Bukit Bambu itu yang disambut dengan angin semilir menerbangkan daun-daun bambu hingga saling bergesekan.
Karena beberapa lama panas dari tubuh Li Ning belum juga merada, Wang Liang mengeratkan pelukannya hingga tanpa sadar dia malah ikut tertidur.Bught! Shhaaat!Li Ning mendorong tubuh Wang Kian dengan keras, bahkan dia mendorong Wang Lian dengan tenaga dalamnya saking terkejutnya saat melihat Wang Lian memeluknya dengan tanpa baju.“Apa yang kau lakukan?” tanya Li Ning kesal dan segera mengenakan kembali pakaiannya. Dia sangat emosi saat melihat kulitnya yang putih terekspos.Wang Lian duduk sambil mengucek matanya, dia sangat terkejut mendapat perlakuan yang kasar dari Ling padahal dia tidak memiliki niat papaun, dia hanya ingin menolong Li Ning yang sedang sakit.“Kamu demam, Li Ning. Tubuh kamu sangat panas dan kamu menggigil kedinginan. Tidak mungkin aku membiarkan kamu demam seperti itu. Dalam kondisi sekarang kita tidak memiliki obat dan juga mau mencari diluar sudah sangat gelap karena ini sudah malam,” jelas Wang Lian kepada Li Ning.“Jangan banyak alasan!” teriak Li Ning kesal
Tubuh Wang Lian semakin gemetar, bahkan saat ini Wang Lian memejamkan matanya. Dia pasrah dengan apa yang terjadi dengan apa yang akan terjadi kedepannya.“Wang Lian…,” gumam Li Ning sambil menutup mulutnya. Tanpa terasa air matanya mengalir deras. Dia tidak bisa lagi berkata-kata lagi, kali ini Wang Lian mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Li Ning.Auuum!Suara singa itu kembali menggema, walaupun hujan yang cukup deras tapi suara singa itu terdengar sangat jelas di teling Wang Lian dan Li Ning.Namun, menunggu waktu yang cukup lama, singa itu tidak juga menyantap tubuh Wang Lian yang sudah pasrah. Padahal Wang Lian sudah bisa mencium bau singa itu yang tidak jauh dari tubuhnya.Dengan memberanikan diri, perlahan Wang Lian membuka matanya. Kali ini dia sangat terkejut saat melihat singa itu duduk di sampingnya dengan santai.“Jangan takut, aku bahkan tidak tertarik untuk memakan kalian,” ujar singa itu kepada Wang Lian.Wang Lian dan Li Ning pastinya sangat terkejut karena tidak
Wang Lian berharap pertolongan dari Bai Fei, karena jika mengandalkan usahanya dia tidak akan mampu membaca tipu daya iblis. Bisa jadi dia akan salah masuk gerbang.Bai Fei tampak terdiam.Wang Lian menatap Bai Fei dengan penuh harap, karena hanya Bai Fei lah yang bisa diharapkan terakhir kalinya untuk menemukan Lembah Bambu. Saat ini keinginan Wang Lian untuk berguru di Sekte Merak Emas semakin menggebu-gebu. Karena dia merasa perjalanan mereka hanya tinggal sedikit lagi, dan Wang Lian berharap kalau dia bisa menjadi lebih berguna, pastinya dia bisa menjaga Li Ning.“Aku mohon, bantulah kami untuk menemukan gerbang untuk memasuki Lembah Bambu dan sampai menemui keberadaan Sekte Merak Emas,” mohon Wang Lian lagi.Dia yakin kalau Bai Fei pastinya akan sebaik Bai Rao. Mereka sama-sama dari keluarga Bai, harapannya kalau kebaikan mereka sama dan bersedia membantunya.“Apakah kau nanti akan sanggup? Aku merasakan kekuatan tersembunyimu akan bangkit dan tidak terkendali. Kalau itu terjadi
Wang Lian menarik tangan Li Ning agar istrinya itu tidak terikut arus. Wang Lian memang pandai berenang, sejak kecil dia hidup di tempat yang bebas, mandi dan berenang di sungai adalah kegiatan sehari-harinya.Wang Lian tidak takut dia terbawa arus, tapi yang dia khawatirkan adalah Li Ning yang sepertinya tidak pandai berenang. Sehingga Wang Lian memegang tangan Li NIng dengan erat, mereka berdua berjuang bersama untu menyebarangi sungai ituy. Walaupun dalam hati Li Ning merutui Bai Fei yang sengaja memprsulit mereka.“Bangsat! Hanya namanya saja yang sama-sama Bai, tapi dia sangat berbeda. Dia kejam dan jahat, menolong orang tapi dengan sengaja menyusahkan!” kesal Li Ning saat mereka sudah berhasil menggapai tepian sungai itu dengan selamat.Nafas Li Ning terengah-engah karena kesal. Ingin sekali rasanya dia menyerang Bai Fei dan membunuhnya, namun sejak tadi Wang Lian memegang tangannya menahannya agar tidak marah.Dan kemudian seketika mata Wang Lian terbelalak kaget saat tidak ber
Jedaaar!Suara petir yang sangat dahsyat, bahkan tanah tempat mereka berpijak saat ini bergetar saking kuatnya suara tersebut. dan suara itu berasal dari dlama gerbang yang ada di depan mereka. Padahal saat ini kaki mereka belum melangkah measuk ke gerbang itu.“Suara apa itu?” tanya Li Ning heran karena saat ini suasana siang hari sangat cerah, walaupun matahari sudah condong ke barat, tapi tidak ada tanda hujan.“Sambutan untuk orang-orang yang akan masuk ke Lembah Bambu,” jawab Bai Fei santai dan kemudian kakinya melangkah masuk ke dalam gerbang tersebut, dan ternyata itu seperti sebuah tabir yang menghubung dunia nyata dan ilusi.Dengan ragu-ragu, Wang Lian dan Li Ning melangkahkan kaki masuk kedalam gerbang tersebut, dan yang pertama bagi mereka yang baru masuk ke gerbang itu adalah ketakjuban. Karena di tempat mereka berdiri saat ini terlihat pemandangan yang sangat indah, air terjun mengelilingi jalan mereka yang tetap dipenuhi dengan rumpun bambu."Aku tidak bisa mengantarkan
“Iya, ketua Sekte Naga Hitam mengirimkan saya kemari untuk berguru di Sekte Merak Emas,” jawab Wang Lian lagi.Lelaki tua berjanggung putih panjang yang bernama Xiao Lan itu tamapk terdiam. “Bagaimana dengannya?” tanya Xiao Lan sambil menunjuk kea rah Li Ning yang terikat di dinding.Entah mengapa, mereka mengikat Li Ning, sedangkan Wang Lian dibiarkan tanpa ikatan, hanya saja pedang tajam yang memantulkan cahaya bersilangan di depan wajahnya, bahkan sudah hampir mengenai kulit lehernya.“Dia istriku. Dia menemaniku kemari,” jawab Wang Lian berusaha menyembunyikan keterkejutannya melihat kondisi Li Ning.Xiao Lan menelisik Wang Lian dengan matanya, dia masih belum percaya dengan apa yang disampaikan oleh Wang Lian. Karena dia melihat perbedaan keduanya yang sangat kontrak. Satunya tidak memiliki ilmu beladiri, dan Li Ning memiliki ilmu yang tinggi.“Dia adalah putri semata wayang Tuan Li Fang, namun sekarang dia sudah menjadi istriku. Dia ikut datang kesini hanya menemaniku saja, dia
"Tempat apa ini?" tanya Li Ning yang baru saja terbangun dan membuka matanya. Dia melihat ruangan yang tampak bersih dan desauan suara daun bambu di luar itu terdengar begitu jelas."Wang Lian!" panggil Li Ning memastikan kalau saat ini mereka masih hidup.Namun, tidak ada jawaban dari sang suami, sehingga membuat Li Ning yakin kalau sebenarnya mereka tidak selamat saat jatuh dari tebing yang cukup tinggi.Hawa dingin dari luar menembus dinding, angin semilir terus berembus. Dan Li Ning yakin sekarang dia berada di suatu tempat. Namun, dia belum tahu tempat apakah itu. Apalagi saat ini Wang Lian tidak tahu dimana batang hidungnya.Li Ning terkejut saat melihat pakaiannya sudah berganti dengan pakaian yang entah milik siapa. Dan kening Li Ning mengkerut; "Siapa yang menggantikannya? Jangan sampai Wang Lian yang berani melakukan ini! Kalau itu perbuatan Wang Lain, dia mencari mati!"Li Ning bergidik ngeri saat membayangkan kalau Wang Lian yang menyentuh tubuhnya, dia sangat jijik dengan