Wang Lian frustasi, dia tidak tahu harus mencari Li Ning kemana. Sebab, tidak ada jejak sedikitpun. Apalagi saat ini ditambah dengan hujan, semakin sulit Wang Lian mencari dan dia kehilangan jejak."Li Ning! Kamu dimana?!" teriak Wang Lian sambil menangis.Kresh! Kresh!Terdengar suara kaki yang berjalan, namun Wang Lian tidak peduli. Dia harus menemukan Li Ning. Kalaupun harus melawan monster dia akan jabani, meskipun tidak memiliki kemampuan ilmu beladiri. Wang Lian yakin kalau dia pasti bisa menemukan Li Ning."Hei bodoh! Ngapain kau disana?" tanya suara merdu membuat Wang Lian mendongak. Dan wajahnya berseri saat melihat kalau yang memanggilnya adalah Li Ning."Li Ning, kamu gak apa-apa, kan?" tanya Wang Liang kepada Li Ningbdan menelisik tubuh Li Ning dari atas hingga bawah.Li Ning mendengkus kesal. "Apa maksudmu? Aku bersama nenek Yan Li pergi memetik jagung. Karena sebentar lagi kita akan pergi, nenek ingin memberikan kita bekal jagung untuk dibawa sebagai makanan di jalan nan
Li Ning segera naik ke darat dan menutupi tubuhnya dan mengambil persiapan untuk menyerang.Sementara pemilik mata tajam itu berjalan pelan dan semakin mendekat."Jangan mendekat!" teriak Li Ning mengeluarkan jurusnya untuk mendorong dari jarak jauh. Namun, karena badannya yang besar, dorongan Li Ning bahkan tidak membuatnya bergeming.Disaat itulah Wang Lian yang sudah mengumpulkan kayu bakar melihat hal itu, dia segera berlari ke depan Li Ning untuk melindungi sang istri.Iya, binatang yang ada di depan mereka adalah seekor harimau raksasa. Tubuhnya begitu besar dan tinggi dengan tatapan yang sangat tajam.Aauuuum!Tiba-tiba harimau itu membuka mulutnya dan memperlihatkan taringnya yang tajam. Bahkan dalam hati Wang Lian berpikir kalau ini adalah akhir sari hidupnya.Disaat panik seperti itulah, Wang Lian teringat akan kain yang diberiian oleh Nek Yan Li. Tanpa berharap lebih, Wang Lian mengeluarkan kain itu dan menunjukkan kepada sang harimau. Harimau itu tampak terdiam, dia mempe
Wang Lian mengerjapkan matanya, dia terkejut mendapati dirinya tertidur bersama dengan Li Ning di pinggir sungai itu. Sedangkan bau dari jagung bakar itu cukup menggugah selera.“Kau sudah bangun?” tanya Bai Rao kepada Wang Lian.Manusia harimau tersebut tampak sedang sibuk dengan jagung di tangannya, ternyata Bai Rao yang melanjutkan membakar jagung, Li Ning malah ikut tertidur di samping Wang Lian.“Mengapa aku bisa tertidur?” tanya Wang Lian penasaran.Bai Rao tampak tergelak mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Wang Lian, dia heran dengan lelaki yang sedang bersamanya saat ini. Dan wajar saja kalau Yan Li memintanya menjaga kedua orang ini, karena Wang Lian sungguh tidak memiliki kekuatan apapun.“Kau tadi pingsan saat mencoba menahan serangan dariku. Tadinya aku akan mengetes kemampuan beladirimu, dan melihat kekuatan spiritualmu. Ternyata kau sangat payah, bahkan sampai pingsan,” jawab Bai Rao menjelaskan.Wang Lian menunduk mendengar apa yang disampaikan oleh Bai Rao. Saat
“Mengapa?” tanya Wang Lian heran.Menurut Wang Lian, perjalanan mereka belum terlalu jauh. Dan pastinya pasti ada kesempatan untuk kembali. Dia tidak yakin bisa menguasai ilmu tersebut, dan dia mau menjadi orang yang jahat. Dia akan rela menjadi orang bodoh seumur hidupnya daripada gagal.Bai Rao menghela nafas berat dan menatap ke arah Li Ning. “Li Fang memiliki suatu tujuan mengirimkanmu ke Merak Emas. Dan sekali kau melangkah meninggalkan Naga Hitam, itu artinya kau tidak bisa kembali kecuali dengan membawa keberhasilan. Jika kau membatalkan rencana kepergianmu, maka bukan hanya kau yang akan mati, tapi juga Li Ning.”Deg!Jantung Wang Lian terasa berhenti berdetak mendengar penjelasan dari Bai Rao. Walaupun dalam hatinya juga merasa penasaran mengapa Bai Rao bisa tahu semuanya. Padahal selama ini Bai Rao tidak pernah datang ke Sekte Naga Hitam, namun dia bahkan bisa tahu tujuan Li Fang. Meskipun tidak tahu secara detailnya apa yang diinginkan Li Fang dari Wang Lian.“Sebenarnya ap
“Jika memang langit mengizinkan, maka kita akan bertemu lagi. Kalian harus tetap berhati-hati, ya,” ucap Bai Rao saat membalikkan badannya untuk meninggalkan Wang Lian dan Li Ning.Aauuuum!Bai Rao pergi dengan bentuk tubuh harimaunya, dia tampak begitu lincah meloncat menerobos hutan untuk kembali ke tempat asalnya. Tugasnya menjaga Wang Lian dan Li Ning sudah selesai, karena saat ini sepasang suami istri tersebut sudah memasuki Bukit Bambu, atau gerbang awal menuju ke Lembah Bambu.Bai Rao, memiliki perjanjian dengan seekor singa yang menjaga Bukit Bambu yang bernama Bai Fei kalau mereka tidak boleh saling memasuki wilayah masing-masing. Entah untuk keperluan apapun. Dulunya, ada perperangan besar antara Bai Rao dan Bai Fei untuk merebut wilayah kekuasaan, yang berujung pada kesepakatan yang masih mereka tepati hingga saat ini.Sementara itu, Wang Lian dan Li Ning mulai memasuki Bukit Bambu itu yang disambut dengan angin semilir menerbangkan daun-daun bambu hingga saling bergesekan.
Karena beberapa lama panas dari tubuh Li Ning belum juga merada, Wang Liang mengeratkan pelukannya hingga tanpa sadar dia malah ikut tertidur.Bught! Shhaaat!Li Ning mendorong tubuh Wang Kian dengan keras, bahkan dia mendorong Wang Lian dengan tenaga dalamnya saking terkejutnya saat melihat Wang Lian memeluknya dengan tanpa baju.“Apa yang kau lakukan?” tanya Li Ning kesal dan segera mengenakan kembali pakaiannya. Dia sangat emosi saat melihat kulitnya yang putih terekspos.Wang Lian duduk sambil mengucek matanya, dia sangat terkejut mendapat perlakuan yang kasar dari Ling padahal dia tidak memiliki niat papaun, dia hanya ingin menolong Li Ning yang sedang sakit.“Kamu demam, Li Ning. Tubuh kamu sangat panas dan kamu menggigil kedinginan. Tidak mungkin aku membiarkan kamu demam seperti itu. Dalam kondisi sekarang kita tidak memiliki obat dan juga mau mencari diluar sudah sangat gelap karena ini sudah malam,” jelas Wang Lian kepada Li Ning.“Jangan banyak alasan!” teriak Li Ning kesal
Tubuh Wang Lian semakin gemetar, bahkan saat ini Wang Lian memejamkan matanya. Dia pasrah dengan apa yang terjadi dengan apa yang akan terjadi kedepannya.“Wang Lian…,” gumam Li Ning sambil menutup mulutnya. Tanpa terasa air matanya mengalir deras. Dia tidak bisa lagi berkata-kata lagi, kali ini Wang Lian mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Li Ning.Auuum!Suara singa itu kembali menggema, walaupun hujan yang cukup deras tapi suara singa itu terdengar sangat jelas di teling Wang Lian dan Li Ning.Namun, menunggu waktu yang cukup lama, singa itu tidak juga menyantap tubuh Wang Lian yang sudah pasrah. Padahal Wang Lian sudah bisa mencium bau singa itu yang tidak jauh dari tubuhnya.Dengan memberanikan diri, perlahan Wang Lian membuka matanya. Kali ini dia sangat terkejut saat melihat singa itu duduk di sampingnya dengan santai.“Jangan takut, aku bahkan tidak tertarik untuk memakan kalian,” ujar singa itu kepada Wang Lian.Wang Lian dan Li Ning pastinya sangat terkejut karena tidak
Wang Lian berharap pertolongan dari Bai Fei, karena jika mengandalkan usahanya dia tidak akan mampu membaca tipu daya iblis. Bisa jadi dia akan salah masuk gerbang.Bai Fei tampak terdiam.Wang Lian menatap Bai Fei dengan penuh harap, karena hanya Bai Fei lah yang bisa diharapkan terakhir kalinya untuk menemukan Lembah Bambu. Saat ini keinginan Wang Lian untuk berguru di Sekte Merak Emas semakin menggebu-gebu. Karena dia merasa perjalanan mereka hanya tinggal sedikit lagi, dan Wang Lian berharap kalau dia bisa menjadi lebih berguna, pastinya dia bisa menjaga Li Ning.“Aku mohon, bantulah kami untuk menemukan gerbang untuk memasuki Lembah Bambu dan sampai menemui keberadaan Sekte Merak Emas,” mohon Wang Lian lagi.Dia yakin kalau Bai Fei pastinya akan sebaik Bai Rao. Mereka sama-sama dari keluarga Bai, harapannya kalau kebaikan mereka sama dan bersedia membantunya.“Apakah kau nanti akan sanggup? Aku merasakan kekuatan tersembunyimu akan bangkit dan tidak terkendali. Kalau itu terjadi