Share

32. Interogasi

“Siapa namamu, Tabib?” tanya Cula Garang, di saat para prajuritnya menggeledah rumah Tabib Juku Getir.

“Tabib Juku Getir, Gusti,” jawab sang tabib.

Beberapa prajurit keluar dengan wajah mengerenyit, bahkan memencet hidung besarnya, setelah mereka keluar dari dalam rumah Tabib Juku Getir.

“Rumah ini kosong, Arjuna!” lapor seorang prajurit sambil memencet hidungnya sehingga terdengar sengau dan lucu. Dia menutup hidungnya karena tidak tahan mencium bau minyak obat di dalam rumah.

“Jika kalian mencari Anggar Sukolaga, dia sudah pergi,” kata Tabib Juku Getir.

“Sudah pergi? Aku dengar dia terluka parah. Setidaknya butuh istirahat beberapa hari. Kenapa kau biarkan dia cepat pergi jika ingin menolongnya?” debat Cula Garang.

“Mohon maaf, Gusti Prajurit. Dia memang terluka parah, tapi sepertinya dia buru-buru. Dia dibantu oleh seorang pemuda….”

“Pemuda yang bicaranya cadel?” terka Cula Garang memotong perkataan sang tabib.

“Benar, Gusti,” jawab Tabib Juku Getir.

Sementara itu, Ki Pawang Api da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status