Share

3 : Cara Bik Sum Kehilangan Anaknya

Sebagian besar warga di pulau ini berprofesi sebagai nelayan. Termasuk Ardi putra satu-satunya dari Bik Sum yang berusia 25 tahun. Sudah hari ke tujuh ia tidak mendapatkan tangkapan apa pun hingga matahari meninggi. Ia gelisah tiap kali melihat wajah sedih Bik Sum yang kecewa pada hasil melautnya. Sudah banyak hutang mereka di warung untuk menutupi kebutuhan sehari-hari mereka selama hasil tangkapan ikan sedikit. Hingga hari kedelapan di tengah lautan yang gelap tanpa penerangan rembulan Ardi mengucapkan sebuah permintaan pada samudera. 

“Berikan aku banyak ikan, dan aku akan memberikanmu jiwaku!” 

Kilatan menyambar dengan tanpa aba-aba  beberapa kilat tanpa ada suara gemuruh guntur. Laut yang tenang tiba-tiba bergelombang tinggi, mata Ardi melihat banyak ikan mulai berlompatan ke arah jaringannya. 

“Badai sepertinya akan datang hingga membuat ikan takut dan berlompatan,” gumam Ardi tanpa mengetahui arti dari semua yang ia dapatkan. 

Tangan Ardi segera menarik jaringannya yang terasa berat, bola matanya hampir keluar ketika lampu petromax menerangi hasil tangkapannya. Semua ikan yang masuk adalah ikan mahal, bahkan ada lobster dan juga kepiting berukuran besar. 

“Terima kasih banyak Ratu Segara,” kata Ardi dengan kegirangan, semua warga pulau ini tahu siapa makhluk mistis penjaga lautan ini. Ia adalah Ratu Segara, sosok perempuan cantik yang kecantikannya mengalahkan makhluk mitologis seperti putri duyung. 

Ardi segera menyalakan mesin diesel kapalnya, ia pulang lebih awal hari ini. Sementara ia melihat teman-teman sesama nelayannya masih berdiam diri di tengah laut menunggu hasil tangkapan. Para nelayan tidak saling berdekatan ketika melaut, ia mengatur jarak yang jauh. Sering kali yang terlihat di antara mereka hanya berupa cahaya dari lampu petromax yang berpendar seperti sebuah titik cahaya bintang di langit.

Semua warga gempar ketika melihat hasil tangkapan Ardi yang melimpah sementara yang lain kembali dalam keadaan sepi tangkapan. Hari pertama mereka masih belum melihat kejanggalan apa pun, karena mereka menganggap Ardi hanya sedang beruntung. Tapi tangkapan banyak Ardi terus berlangsung hingga satu bulan, uang yang ia dapatkan bahkan bisa membuat ia membeli mobil bak edisi terbaru. 

“Apakah menurutmu ini tak aneh? Ia mungkin sudah melakukan persugihan!” bisik-bisik tetangga mulai berkeliaran. 

“Suamiku selalu pergi ke sekitar Ardi biasa melaut, tapi ia tak mendapatkan banyak ikan,” papar Ibu Arum. 

“Iya benar, apakah menurutmu ia melakukan perjanjian dengan Ratu Segara?” 

“Hih, bulu kudukku berdiri jika memang ia melakukan itu.”

“Jika benar, itu berarti ia akan menjadi abdi atau pengantin Sang Ratu.” Ketiga perempuan paruh baya itu mulai bergidik ngeri. 

Kabar miring mulai berseliweran hingga  sampai ke telinga Bik Sum, wanita tua yang baru mendapatkan anak satu-satunya ketika usia 40 tahun, ia tak mengambil pusing. Mereka sudah lama miskin, ini hanya cara Tuhan memutar roda kehidupan mereka, hanya hal itu yang di yakini Bik Sum. 

Sore hari Ardi hendak kembali melaut dengan kapal yang lebih besar. Ia baru membelinya seminggu lalu, kapal kayu bercat biru putih itu akan berlayar tanpa membawa awak. Dua anak buah Ardi tidak bisa datang karena sakit, mereka adalah anak buah yang baru di rekrut oleh Ardi sejak dua minggu lalu. Ardi terpaksa melayarkan kapalnya sendiri malam ini. 

Matahari sudah tenggelam ketika ia sampai ke tengah laut Timur, jarak beberapa mil dari tempat ia menjaring ada tiga nelayan lain yang selalu mengekor padanya. Tapi nasib mereka selalu tak seberuntung Ardi. 

Angin malam di tengah laut kali ini terasa berbeda begitu dingin dan lembab. Air laut terlalu tenang, hingga Ardi bahkan bisa merasakan embusan nafasnya. Tiga nelayan yang mengekor padanya kini tak ada lagi di sepanjang matanya memandang. Mereka pergi menjauh entah ke mana dan kini hanya tersisa kapal Ardi sendiri. 

Sebuah gerakan aneh muncul di permukaan laut yang tenang. Sesuatu yang besar seperti berenang di bawah permukaan laut mengitari kapal Ardi hingga mengombang-ambingkan kapalnya. Hatinya mulai berdebar dan bulu kuduknya berdiri, ia pernah melihat ikan paus dan hiu, tapi yang mengitari ia kini adalah sesuatu yang berbeda. 

Ia segera berlari menuju tempat kemudi dan mengambil golok yang ia simpan di bawah kemudi, tentu saja kapal yang tidak stabil membuat dirinya berkali-kali terjerembap. 

‘Ada apa ini? Ulah hewan atau kah setan?’ Ardi ketakutan setengah mati. 

Sesosok perempuan mulai menyembul dari dasar laut. Ia memiliki rambut panjang tergerai dengan mahkota kecil di atasnya. Wanita itu memakai kemban berwarna kuning menyala, selendangnya juga panjang menjuntai. Ia adalah wanita paling cantik yang pernah Ardi lihat. Untuk sesaat Ardi terbuai dengan kecantikan wanita yang tengah terbang setinggi lima meter dari permukaan laut. 

Ia akhirnya tersadar itu adalah Ratu Segara, sosok mistis penguasa seluruh lautan di kepulauan ini. Ardi pucat pasi seolah darah tak lagi mengaliri tubuhnya. Ia gemetaran dan menggigil. 

Ratu Segara tersenyum menyeringai ke arah Ardi, begitu cantik tapi bagi Ardi sangat menyeramkan. 

“Aku datang menagih janjimu, aku sudah memberikan banyak ikan. Maka sekarang berikan jiwamu untuk menjadi pengantinku!”

Ardi lemas ia seperti ikan yang sudah di cabut duri ditubuhnya. Keringat dingin terus bercucuran di punggung dan keningnya. 

Ia segera bersujud, “Tolong, jangan bunuh aku!” pinta Ardi memelas. 

“Aku justru menawarkanmu keabadian di dalam samudera, daripada hanya menjadi manusia fana. Di dalam sana kamu tidak perlu lagi takut lapar dan miskin.”

Tentu saat arwah Ardi di cabut dari jasadnya, ia tak akan lagi membutuhkan semua hal itu. Ardi kini mencium aroma kematian yang begitu pekat, ia bahkan tak bisa melarikan diri. Sepanjang mata memandang hanya ada lautan tempat kekuasaan Ratu Segara. 

Selendang panjang Sang Ratu di kibaskan, Ardi menjadi terhipnotis. Ia mulai berdiri dari sujudnya dengan tatapan kosong. Langkahnya perlahan menuju pinggiran kapal, tak butuh berapa lama ia meloncat ke dalam samudra dan tak pernah muncul lagi. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status