Share

4. Ke Kota

Author: Rafli123
last update Last Updated: 2022-12-08 00:23:55

Aera keluar dari ruang manajer, bergegas menemui Jean dan Ga Eun sahabatnya yang berada di dapur.

"Jean, sepulang kerja bisakah kau datang kerumah? Ada hal yang ingin aku katakan padamu. Jean dimana Ga Eun?" tanya Aera.

"Tentu aku bisa. Sepulang kerja aku akan ke rumahmu. Aera ada apa denganmu?"

"Kau belum menjawab pertanyaan ku, dimana Ga Eun? sejak tadi aku tidak melihatnya,"

"Ga Eun sedang keluar. Satu jam lagi dia akan kembali, kamu tidak perlu khawatir aku pastikan mengajaknya kerumah mu. Sekarang kamu kenapa tidak menjawab pertanyaan ku?"

"Aku tidak apa-apa, aku tunggu kamu di rumah. Aku harus pulang sekarang, sampai ketemu di rumah." Aera meninggalkan Jean yang terpaku melihat sikap Aera yang tidak seperti biasanya.

"Aera Hati- hati. Hubungi aku jika ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman!" Aera mengangguk dan melambaikan tangannya pada Jean.

Aera yang tidak henti-hentinya memikirkan surat yang di tinggalkan untuknya dan kata-kata yang di tuliskan ibu semalam sebelum meninggal. Hatinya kembali gelisah, namun sekuat mungkin ia berusaha untuk menyimpannya sendiri.

'Apakah ini yang ingin ibu bicarakan denganku?' kata Aera dalam hati.

Sesampainya di rumah Aera langsung menuju kamar ibunya. Berharap Aera menemukan sesuatu yang bisa membuat hatinya lega.

'Ibu selama ini aku sangat menyayangimu. Bahkan aku sangat percaya padamu, tapi kenapa ibu tega membohongiku. Anak yang aku anggap telah tiada ternyata masih hidup. Apakah ini perjanjian ibu dengan tuan besar Hyun ibu, hiks.. hiks... kesalahan apa yang aku perbuat dimasa lalu, sehingga aku di bohongi oleh ibuku seperti ini," Area menjatuhkan tubuhnya di atas lantai yang dingin. Tubuhnya bergetar seiring isak tangisnya.

Dulu disaat ibunya terbaring di rumah sakit, tuan besar menemuinya. Hingga ia bersedia mengandung anak dari tuan muda Hyung, pria yang tidak pernah ditemuinya dan alasan tuan besar yang tidak ingin memiliki cucu dari wanita yang tidak di kenalnya.

Sudah berapa lama Aera terus menangis, membuatnya kelelahan dan kembali tersadar. Dengan tubuhnya yang lelah ia berusaha untuk berdiri.

Aera kembali ke kamar dan membersihkan tubuhnya. Tidak butuh waktu lama setelah selesai Aera mengambil koper di atas lemari dan memasukan baju-bajunya. Aera bertekad untuk bertemu putranya yang tidak pernah ia temui sesaat setelah melahirkannya.

Suara ketukan pintu menyadarkan lamunan. Aera membiarkan kopernya yang tergeletak di atas tempat tidur ia memilih melihat siapa yang datang kerumahnya.

"Jean, Ga Eun. Kalian sudah datang?"

"Aera ini makanlah, aku yakin kamu pasti belum makan." Tanpa menjawab perkataan Aera. Jean memberikan satu bungkus kotak pizza.

"Terima kasih Jean, tapi aku belum lapar."

"Kamu bisa menyimpannya. Jika kamu lapar nanti bisa kamu makan, aku letakan di atas meja makan jika kamu lapar. Dan ini ada berapa menu makanan yang bisa kamu hangatkan jika kamu sudah lapar."

"Aera, sekarang katakan ada apa? Apa kamu ada masalah. Atau kamu ingin kita tinggal disini untuk menemani mu? Dengan senang hati kami akan tinggal disini." Jean tersenyum lebar melihat wajah sahabatnya yang terlihat sendu.

"Jean, Ga Eun, besok aku akan ke kota, aku titip rumahku pada kalian. Datanglah jika kalian ada waktu untuk menengok rumahku." Jean dan Ga Eun saling pandang. Mereka bersamaan bertanya dengan suara terkejut.

"Ke kota!! apa maksudmu Aera? Apa karena ini, kamu keluar dari restoran? Aera katakan padaku apa yang kamu sembunyikan dari kami. Biarkan aku yang membantumu nanti disana, jika kamu memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi,"

"Kamu benar Jean, tapi aku ingin ke kota. Ada yang harus aku lakukan."

"Apa ada hubungannya dengan surat yang di tulis ibumu? Jika iya aku akan mendukungmu. Dan ini alamat sepupuku dia pasti membantumu, kau bisa menemuinya di sana,"

"Terima kasih Jean. Kalian adalah teman terbaik yang aku miliki,"

"Sudahlah Aera selama di sana jangan lupa beri kabar padaku, dan pada Ga Eun. Atau jika perlu aku akan mencari kerja disana agar bisa bersamamu, dan tentunya Ga Eun ikut bersama dengan kita nantinya."

"Aera apa kamu tahu alamat rumah Tuan besar Hyung?"

"Tidak Jean, aku tidak tahu. Tapi aku akan mencarinya. Yang aku dengar Tuan besar Hyung orang no satu di kota J. Aku yakin bisa menemukannya."

"Baiklah, sekarang kamu makan. Dan pergilah tidur besok kau akan melakukan perjalanan jauh. Maksudku adalah jalan yang panjang untuk memulai semuanya."

"Baiklah Ga Eun, Jean. Malam ini kalian akan menginap disini, bersamaku?"

"Tentu kami akan menginap,"

Mereka menghabiskan banyak waktu, mereka saling bertukar cerita. Sesekali tawa mereka terdengar saat Ga Eun dan Jean membuat cerita yang membuat Aera tersenyum lebar.

"Aera, sudah malam. Sebaiknya kamu istirahat bukankah besok pagi kamu akan pergi."

"Benar yang di katakan oleh Jean, kau harus istirahat. Kami tidak ingin kamu salah alamat karena kamu tertidur saat berada di dalam mobil." Ga Eun, mengingatkan Aera untuk beristirahat. Mengingat besok adalah sejarah baru yang akan di jalani oleh Aera sahabatnya. Tanpa mereka sebagai sahabat yang selalu ada.

Tidak jauh di berbeda dengan dua sahabatnya. Aera yang tidak bisa memejamkan matanya, walau berapa kali ia berusaha untuk menutup matanya.

Bayangan pengakuan ibu Seo, kembali terbayang membuat Aera terbangun dan memutuskan untuk membuat coklat panas di dapur.

"Aku, tahu kau tidak bisa tidur malam ini." Area tersentak saat Ga Eun berdiri di sampingnya.

"Jean sudah tidur?"

"Ya, kau tahu bagaimana sahabat kita bukan?"

"Ya, Jean tidak bisa menyentuh bantal. Jika menyentuhnya dalam hitungan detik dia akan terbuai dengan mimpi indahnya."

"Katakan apakah tujuan kamu yang terpenting saat ini? Apakah surat dari Bibi yang membuatmu tidak bisa tidur malam ini?" tanya Ga Eun.

"Kamu benar Ga Eun, kenapa ibu membohongiku?"

"Bibi, pasti memiliki alasan yang kuat. Percayalah Bibi tidak akan melakukan hal seperti ini jika tidak.."

"Ga Eun, aku tahu. Tapi kenapa ibu tidak mengatakan yang sebenarnya padaku? Aku akan memahaminya jika ibu bicara jujur padaku Ga Eun."

"Percayalah, Bibi memiliki alasan yang tidak bisa mengatakan padamu. Dan inilah tugas untukmu mencari tahu apa yang terjadi dan perjanjian apa antara tuan besar Hyun dan bibi Seo." Aera terdiam sesaat. Dan ia mengangguk membenarkan perkataan Ga Eun.

"Sudahlah habiskan coklat panasnya. Dan istirahat,"

Mereka kembali ke kamar untuk beristirahat. Besok adalah waktu yang baru untuk Aera.

****

Keesokan harinya Aera yang telah bersiap untuk pergi. Ga Eun dan Jean dua sahabatnya menemaninya sampai taksi online yang di pesannya datang.

Mobil yang di pesan Aera tiba berhenti di depan rumah Aera. Sang sopir memasukan barang Aera ke dalam bagasi. Aera menoleh kearah dus sahabatnya dan berkata dengan lirih.

"Jean aku pergi dulu, GA Eun, aku titipkan rumahku pada kalian."

"Kamu jangan khawatir, kami akan sering-sering mengunjungi rumahmu."

"Jaga diri baik-baik, jangan lupa kau hubungi sepupuku. Dia akan membantumu disana, dan hubungi kami jika kau baik-baik saja."

"Tentu Ga Eun, Jean, aku pasti menghubungimu dan juga sepupumu. Sekarang aku pergi dulu." Ga Eun dan Jean melepas kepergian sahabat yang seperti saudara, sungguh sesuatu yang sangat berat, baik Aera maupun dua sahabatnya. Mereka sebenarnya enggan berpisah namun takdir mereka tidak sama. Aera harus menemui putranya. Yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. bermodalkan alamat Aera mencari keberadaan putranya.

Butuh waktu yang panjang untuk menuju kota Seoul, tetapi tekad Aera untuk mencari putranya yang membuatnya tidak merasakan lelah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    108. Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya 2.

    "Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    107. Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya.

    "M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    106. Menyesal 2.

    "Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    105. Menyesal.

    Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    104. Balasan Yang Sama 2.

    "Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    103. Balasan Yang Sama.

    "A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status