Share

Kebohongan

POV Danu

Mentari begitu terik, angin enggan bertiup. Di tepi jalan depan rumah sakit aku duduk termenung memandangi beberapa kendaraan yang lalu lalang.

Aku sengaja keluar untuk mencari inspirasi. Berbagai cara sudah aku coba untuk kembali masuk ke raga, tapi tetap saja tak bisa. Entahlah, hingga kapan aku harus seperti ini.

Di sana, di ruang ICU tubuhku masih tergolek lemah dengan perban membalut kepala. Selain itu, berbagai alat bantu kehidupan juga menempel di badan. Mungkin saja jika alat-alat itu dilepas, maka selamanya raga dan nyawa tak akan bersatu kembali.

Ketakutan demi ketakutan yang menghantuiku kini berubah menjadi semangat untuk menemukan cara agar bisa kembali ke raga itu. Seperti saat ini, setelah mencoba berkali-kali hingga putus asa akhirnya aku putuskan untuk keluar mencari ide. Berharap menemukan jalan kembali.

Apa aku perlu cenayang untuk membantu, ya? Kalaupun perlu, lalu di mana bisa aku temukan cenayang itu? Seperti di film-film horor begitu, bisa panggil arwah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status