Share

Penghakiman sang Penguasa Dunia
Penghakiman sang Penguasa Dunia
Author: Azure Luster

Duel Yang Menentukan Semuanya

Semua bergoncang akibat serangan yang terjadi, mereka tidak bisa membayangkan hal tersebut akan datang.

Ting!!!

Medan pertempuran masih terasa begitu panas, dua pihak yang memiliki kekuatan berbeda. Pasukan yang saat ini bertarung merupakan pasukan yang memiliki kekuatan besar.

Di bagian selatan Kerajaan Minai telah terkenal akan kekuatan besar mereka yang mampu mengguncang dunia, sedangkan bagian barat merupakan pasukan dengan kekuatan yang cukup ditakuti bernama Gladium.

Dua kerajaan itu masing-masing memiliki kekuatan yang besar sehingga mereka dianggap sebagai kerajaan dengan kekuatan terbesar sepanjang sejarah.

Sekarang ini seorang pria sedang berdiri sembari memandangi medan peperangan.

Di bagian timur Minai telah mendapatkan serangan besar-besaran yang terjadi akibat pihak Gladium.

Langsung pemimpin kerajaan Gladium turun tangan untuk mengalahkan kerajaan rivalnya itu.

“Ini tidak bisa dibiarkan!” Di dalam kastil benteng seorang pria dengan armor putih telah bergumam kesal. “Kenapa kerajaan itu harus menyerang di saat tidak dalam kondisi yang baik!”

Memang selama dua bulan ini Kerajaan Minai terus mendapatkan serangan dari berbagai macam wilayah, kemunculan Gladium menyebabkan Kerjaan Mina semakin di dalam ambang kehancuran.

“Tuan Clovis ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda!”

Clovis menjawab, “Siapa?”

“Saya tidak tahu, tapi dia memiliki pesan dari pihak lawan!”

Mata Clovis melotot hebat, ini bukan pertanda baik untuk dirinya. “Baiklah, aku akan menemuinya!”

Seorang pria berdiri di depan pintu sembari menatap tajam, saat pintu itu dibuka Clovis telah keluar.

Pancaran aura yang besar dari tubuhnya cukup menakutkan, Clovis sudah memasang posisi bersiap untuk melepaskan tebasan maut. Dirinya tahu kalau kekuatan dari setiap orang dari Gladium tidak bisa dianggap remeh.

“Siapa kau ini? Apa yang membuat dirimu datang ke sini?” tanya Clovis dengan nada dingin.

“Tenanglah, aku di sini hanya sebagai utusan dari pemimpin! Aku ingin menyampaikan surat ini, dan sebaiknya kau baca dengan baik-baik!”

Scroll diberikan oleh pria itu, kemudian dia langsung pergi dari sana dengan kekuatan yang mampu membuatnya menghilang dalam sekejap mata.

Clovis merasa tegang untuk membaca surat tersebut. Perlahan dirinya melihat isi dari surat itu. “UH… ini…!” Matanya melotot hebat.

***

Pria yang telah menyampaikan scroll itu telah kembali ke hadapan pemimpinnya yang merupakan pria berwajah dingin dengan tatapan mata tajam.

“Tuan, aku sudah kembali untuk menyampaikan kalau surat itu telah berhasil disampaikan!”

“Bagus, sekarang kita hanya perlu menunggu apa tanggapan dari pihak kerajaan itu!” Matanya memancarkan aura yang cukup mengerikan.

Azazel dialah seorang pria yang memimpin Kerajaan Gladium, orang yang terkenal dengan kekuatan besarnya. Dirinya telah banyak menaklukkan sebuah wilayah hanya demi satu tujuan untuk menundukkan semua wilayah dan berada di dalam kekuasaan dirinya.

Azazel bukanlah seorang pria yang memiliki sifat yang kejam, namun dirinya telah dianggap sebagai iblis oleh sebagian orang akibat kekuatan besar yang ditakuti oleh semua orang.

Sekarang ini semua wilayah menganggapnya sebagai jelmaan iblis, namun bagi sebagian makhluk sebenarnya dia merupakan seseorang yang mempunyai kehebatan dalam memberikan keadilan.

Surat yang diberikan Azazel telah sampai ke Raja Barnard, Clovis sendiri yang mendatangi pria itu.

Pria dengan jenggot lebat di wajah dan memiliki postur tubuh yang cukup besar sedang memandangi Clovis dengan tatapan tajam.

“Yang Mulia, mohon ampun atas kedatangan hamba ini!” Clovis bertekuk lutut di depan Barnard.

“Ada apa Clovis, sepertinya kau memiliki sebuah kepentingan yang darurat sehingga berani meninggalkan wilayah yang seharus kau jaga!”

“Mohon maaf, sekarang ini di sana peperangan sudah dihentikan sampai Anda menjawab apa yang saya bawa ini!”

Barnard mengangguk ke arah pelayan di sana untuk mengambilkan scroll tersebut.

Sampai di tangan Barnard, scroll itu langsung dibuka olehnya. “Uh!” Langsung diremas scroll tersebut dengan wajah yang berubah menjadi marah. “Bajingan pria itu, ternyata dirinya berani melakukan ini hanya demi membuat dirinya menjadi seperti orang yang lebih hebat! Baiklah, akan aku buktikan kepada dirinya seberapa kuatnya diriku ini!”

Isi dari scroll itu merupakan tantangan kepada Barnard untuk berduel satu lawan satu melawan Azazel. Siapapun yang kalah nantinya harus mengakui kedaulatan kemenangan pihak kerajaan yang menang, di dalamnya juga mengatakan bahwa hanya mereka yang memiliki sikap pejuang yang berani mengambil keputusan yang besar.

Barnard langsung mengirimkan surat balasan kepada Azazel.

“Heheh… ternyata memang hebat pria itu, dia berani menyanggupi apa yang akan aku lakukan!” ucap Azazel sembari tersenyum menyeringai.

Pertempuran duel antara satu lawan satu diadakan di depan lapangan luas milik benteng kerajaan, di sana kedua belah pihak telah berkumpul untuk menyaksikan siapa yang akan memenangkan pertempuran.

Barnard maju bersama dengan kuda kesayangannya begitu juga Azazel yang memacu kuda untuk beberapa langkah.

Mereka berdua kemudian turun dan mulai mendekat satu sama lain.

“Aku tidak menyangka kalau kau berani mengirim surat seperti itu bocah tengik!” Barnard telah menunjukkan emosi menggelegar dari ekspresi wajahnya.

“Hehehe… jangan sombong dulu orang tua! Dunia ini sudah terlalu sering mendapatkan hal buruk dari dirimu, kini banyak wilayah yang menganggap kerajaan ini sebagai kerajaan yang tidak terkalahkan. Namun, kau harus tahu tidak selamanya sebuah kerajaan akan berjaya! Hari ini aku akan mengakhiri apa yang sudah kau perbuat untuk semua makhluk di dunia ini!”

Mata Barnard menyipit. “Kau pikir dengan kekuatan milikmu seperti ini bisa mengalahkan diriku ini? Kau itu harus sadar diri, kemampuan milikmu tidak jauh lebih dari seorang prajurit amatiran yang mencoba melawan seekor singa!”

“Singa? Kau hanya bisa memenangkan peperangan akibat dukungan yang kau dapatkan dari kekuasaanmu itu, sebenarnya kau tidak lebih dari seekor cacing berukuran besar!”

Urat-urat kepala Barnard bermunculan, dia sudah seperti air yang mendidih. “Bajingan sekali dirimu ini, jika kau memang memiliki kekuatan yang besar maka sekarang juga coba kau buktikan kepada diriku!”

“Baiklah, hal itu juga yang ingin aku buktikan dari dirimu! Apakah hanya badanmu saja yang besar?”

Mereka berdua mulai mengeluarkan pedang yang memilki energi sihir yang cukup besar, pedang milik Barnard telah ditempa melalui proses yang cukup panjang. Bahan yang digunakan mengandung sihir tingkat tinggi sehingga mampu menghancurkan pedang atau senjata lain.

Sedangkan, untuk pedang yang di tangan Azazel merupakan pedang yang telah banyak menyerap jiwa makhluk hidup, pedang itu merupakan senjata yang dimilikinya untuk memberikan hukuman kepada makhluk lain yang telah berbuat seenaknya.

Whoosh!!!

Barnard mulai mendatangi Azazel bagaikan seekor beruang yang mengayunkan cakar ke arah target.

Tings!!!

Pedang milik Azazel dengan sangat sigap menahan serangan tersebut, benturan tenaga yang dimiliki Barnard memang sangat luar biasa. Terlihat Azazel harus mengerahkan banyak tenaga untuk menahannya.

__To Be Continued__

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status