Ting!!!
Azazel berhasil disentak oleh Barnard, tidak bisa dipungkiri kalau kekuatan pria itu memang begitu besar.“Kenapa bocah? Apakah kau mulai berpikir ucapanmu tadi sudah salah?”
“Salah? Jangan bercanda! Aku sama sekali masih belum merasakan kekuatanmu yang dijuluki sebagai seorang pemimpin kuat!” Azazel mengangkat kepalanya sembari memberikan tatapan mata yang serius.
“Kurang ajar, akan aku cabik-cabik tubuhmu itu hingga kau menyesal telah dilahirkan di dunia ini!”
Azazel memasang posisi bersiaga. “Sejak awal aku memang tidak pernah berharap untuk dilahirkan ke dunia ini!”Whoosh!!!Azazel melesat dalam kecepatan tinggi untuk memberikan tebasan maut terhadap Barnard, kedatangan Azazel tentunya tidak bisa diprediksi oleh Barnard.“Shadow Slash!”
Crash!!!Barnard tersungkur jatuh, semua prajurit mendadak kaget akan hal itu, ini semua tidak bisa mereka bayangkan. Pertarungan baru saja dimulai.Tapi…
“Cih!” Barnard berusaha untuk berdiri dengan bertumpu pada pedangnya. “Aku seharusnya lebih berhati-hati lagi, tidak aku sangka kalau dia mampu melakukan ini!” Pedang yang dipegang oleh Barnard lalu mulai menyembuhkan tubuhnya kembali.
“Sudah aku duga kalau pedang itu memiliki kekuatan yang lebih besar dari apa yang aku bayangkan!” Azazel tidak terlalu khawatir dengan Barnard, dirinya lebih penasaran dengan pedang yang dipegang oleh Barnard itu.
Setelah luka yang diderita kembali pulih Barnard berdiri dan menghadapkan tubuhnya kepada Azazel.
“Kau akan merasakan betapa kuatnya pedang ini, akan aku buktikan kalau dirimu telah salah dalam memilih lawan!”
Whoosh!!!
Dash!!!Azazel berhasil menghindari serangan Barnard, akan tetapi serangan yang digunakan Barnard memiliki kecepatan yang sangat luar biasa hingga sulit bagi Azazel menghindari serangan tersebut. Kalau timing tidak tepat pastinya akan ada damage yang mendarat di tubuhnya.Azazel tidak akan membiarkan dirinya terpojok, secepat kilat dia sudah berada di belakang tubuh Barnard.
“Heh….”
Hempasan energi tiba-tiba muncul yang melempar tubuh Azazel.
“Apa itu tadi?”
Dalam kedaan itu Barnard kembali melancarkan serangan, pedang di tangannya sudah berayun.Tings!!!
Azazel melakukan blokade, energi besar bertemu dan mulai memercikkan energi besar ke segala arah.
Ledakan terjadi yang memisahkan mereka berdua, tapi mereka berdua masih berada di dalam posisi siap untuk bertarung.
Pedang dengan kuat digenggam.
“Siapa yang akan memenangkan duel ini?” ucap Clovis dengan nada penuh kegelisahan.
Suasana menjadi tegang, tidak ada yang mau melewatkan pertarungan ini. Semua berharap bahwa pemimpin yang saat ini mereka layani yang akan menang.Azazel melakukan serangan, dia datang dan meluncurkan serangan menusuk ke arah wajah Barnard.
Mata Barnard cukup kaget melihat kedatangan Azazel yang sangat cepat.
Shungs!!!Dengan sedikit mendorong tubuhnya ke belakang serangan itu berhasil dihindari.
Barnard kemudian melakukan serangan ke arah pinggang kanan Azazel, namun serangan itu telah berhasil dihindari dengan gerakan kilat yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa.
Azazel terus melakukan serangan dengan kecepatan tinggi untuk melukai Barnard, sedangkan Barnard sendiri berusaha menangkis dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya.
Ting!
Setiap serangan terus dilancarkan tanpa henti, bunyi pedang mereka terus berdengung. Percikan energi yang berpijar sangat indah, namun juga menakutkan.Selama 2 jam lebih mereka berdua terus melakukan serangan tanpa henti, masih belum ada tanda-tanda siapa yang akan memenangkan pertarungan.
Mereka tidak ada yang mau mengalah, kekuatan di dalam tubuh terus dipaksa keluar demi mengalahkan lawan yang ada di depan mata.
“Begitu rupanya, dia menggunakan kekuatan lincah untuk mengecoh diriku, tapi hal itu sebenarnya sebuah kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan olehnya!”
Barnard mengukir senyuman di wajahnya yang menyebabkan Azazel sadar akan sesuatu hal yang tidak beres.
Azazel mencoba melakukan apa yang terbaik untuk menghindari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Azazel menghilang dari pandangan Banard, dan muncul di belakang pria tersebut.
Barnard terdiam sejenak, tapi dia sudah bersiap untuk kedatangan Azazel. Dengan cepat tubuh diputar dan kemudian dirinya melayangkan tebasan maut ke arah Azazel.Azazel cukup terkejut akan hal itu, pedang mereka berbenturan. Namun, kekuatan dari pedang milik Barnard jauh lebih berat dari apa yang dibayangkan.
Azazel berusaha untuk mempertahankan diri dalam benturan itu.
Kaboom!!!
Ledakan harus kembali terjadi yang memisahkan mereka berdua, semua yang terjadi seolah menunjukkan kalau diri mereka tidak akan menemukan siapa pemenangnya.“Baiklah, aku rasa sudah waktunya untuk menggunakan kekuatan yang lebih serius!” Peningkatan energi di dalam tubuh Azazel telah menciptakan sebuah aura hitam yang begitu besar.
“Jadi dia telah menggunakan kekuatannya, baiklah! Akan aku gunakan juga kekuatan yang sudah tersimpan di dalam tubuh ini cukup lama!”Kedua orang itu mengeluarkan energi yang cukup besar sehingga menimbulkan terpaan angin yang begitu dahsyat.
Mereka tidak akan pernah bergeming untuk menyaksikan pemimpin siapa yang akan menang.Whoosh!!!
Mereka saling mendatangi dengan kekuatan besar yang terus bergejolak.Ting! Ting! Ting!
Saling beradu kekuatan besar yang timbul dari benturan pedang, satu kali hantaman mampu memercikkan aliran listrik.“H-Hebat… siapa yang akan memenangkan pertarungan ini?” Seorang wanita bergumam dari kejauhan.
Peningkatan energi di sekitar tubuh mereka terus terjadi, suasana merasakan hawa panas yang luar biasa.
Kaboom!!!
Ledakan besar terjadi, kali ini ledakan tersebut menyapu semua orang yang ada di sekitarnya. Mereka ditelan oleh cahaya terang yang menyilaukan mata.Semua telah rata dengan tanah, tidak ada yang tersisa selain hanya bekas mayat yang berkaparan.
Baik Azazel maupun Barnard telah berada di dalam kondisi yang begitu buruk, seluruh tubuh mereka mendapatkan damage yang sangat besar.
Pedang milik Barnard harus terlepas dari tangan. Tanpa pedang itu Barnard tidak memiliki kekuatan apa-apa, dia hanya mampu menatap pedang itu dari kejauhan yang masih memancarkan sinar terang.
Azazel bangun, semua damage yang dideritanya perlahan mulai hilang sendiri. “Aku sudah berulang kali melewati kematian, dan sekarang ini sebuah hal yang cukup menyenangkan jika bisa melawan yang musuh yang bisa membuat diriku berada pada titik ini!”
Azazel mulai melangkah, tubuhnya masih sempoyongan. Banyak kerusakan yang harus diperbaiki, namun dirinya masih memaksa untuk mendekati Barnard. Pertarungan masih belum selesai sampai di antara mereka ada yang mati.Barnard yang mendengar kedatangan kaki Azazel mencoba untuk mengambil pedangnya yang berjarak 5 meter dari lokasinya sekarang ini. Kakinya telah mengalami mati rasa, hanya merangkak yang bisa dirinya lakukan.
“Aku tidak akan kalah, aku harus menggunakan pedang itu untuk mengalahkan pria itu!” Tanpa pedang itu Barnard tidak akan mampu melakukan apa-apa, dirinya akan menjadi kuat seperti sebelumnya jika menggenggam pedang tersebut.
“Huh… apakah kau pikir masih bisa berharap untuk memenangkan pertarungan ini?” Azazel mengangkat pedangnya yang kemudian berayun dengan sangat cepat,
__To Be Continued__
Crash!!!Satu kepala telah melayang, tebasan itu telah memisahkan antara tubuh dan kepala Barnard.Azazel memberikan pandangan hina terhadap pria itu, sayangnya tidak ada yang melihat kejadian tersebut akibat ledakan yang sebelumnya terjadi yang meratakan semua makhluk yang ada di sekitar.“Huh… sungguh kau adalah lawan yang lumayan merepotkan!”Azazel tiba-tiba terkejut dengan kemunculan sosok misterius yang sudah menggenggam pedang milik Barnard.Sosok itu memakai topeng berwarna putih, dari penampilannya yang serba putih orang tersebut bukanlah orang biasa.“Siapa kau ini?” tanya Azazel dengan nada geram.“Maaf telah mengganggu kemenangan yang seharusnya bisa kau dapatkan, tapi sepertinya ini memang harus diakhiri!”“Diakhiri? Apa maksudmu? Apa tujuan sebenarnya dirimu itu?”Seluruh tubuh Azazel sudah kembali meregenerasi, kekuatan di dalam tubuhnya telah kembali pulih. Kapanpun dirinya siap untuk melakukan serangan.“Aku akan mengakhiri zaman kejayaan di dunia ini, kau harus siap
Azazel mencoba untu mengabaikan tugas yang telah diberikan kepadanya, dia tidak ingin terpengaruh oleh ucapan makhluk putih itu. Dia ingin menjalani hidup damai tanpa adanya hal buruk seperti terjadi di masa lalu.Bersama Layza, Azazel berkerja di perkebunan. Sudah 2 minggu sejak dirinya tiba di sana, semua orang memberikan sambutan hangat.Azazel tidak begitu peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain.Sekarang adalah jam istirahat, mereka duduk di dekat gubuk kecil untuk menikmati pemandangan indah dari perkebunan.“Berapa lama kau telah bekerja di sini?” tanya Azazel terhadap Layza.“Aku bekerja di sini sudah lebih dari 5 tahun, desa tempat tinggalku memang terbiasa untuk memanen dam merawat perkebunan ini sehingga kebanyakan akan mejadi pekerja di sini!” balas Layza.“Hmm… begitu rupanya! Apa kau tidak ingin mencoba mencari pekerjaan lain, atau bisa pergi ke daerah lain yang mungkin ingin kau kunjungi!”“Kenapa kau bertanya seperti itu?”“Tidak, aku hanya ingin bertanya saja
Perlahan langkah kaki Azazel mendekatinya, tatapan penuh dengan kemarahan begitu terpancar. Prajurit itu terus mengucurkan air keringat, matanya menangkap sebuah kemegahan dari kengerian di dalam tubuh Azazel.“Kau tahu aku sangat berterima kasih kepada dirimu!”“Eh?”“Berkat dirimu sekarang aku sudah ingat apa tujuanku sebenarnya, aku hampir saja lupa untuk melakukan yang seharusnya sudah aku lakukan!”Prajurit itu mencoba untuk menghela napasnya. “Apakah kau akan membiarkan aku hidup?”Azazel terdiam untuk sejenak, matanya terus memancarkan kemarahan yang sangat tinggi.“Berikan aku alasan untuk apa membiarkan dirimu hidup?” tanya Azazel.“Aku ini memiliki istri dan anak, jika aku mati maka mereka akan sedih! Aku juga akan berjanji untuk menembus segala dosa yang telah aku lakukan hari ini!”Mata Azazel melihat senyuman yang penuh dengan tatapan penuh harapan. “Baiklah, tapi aku di sini bukanlah makhluk yang akan bisa melihat dirimu bisa memegang janji itu! Kau tahu kalau kematian
Azazel mencoba untuk mencari tahu apa yang harus dirinya lakukan, mudah bagi dirinya untuk bertindak. Namun, mengingat kalau ini semua adalah keinginan dari makhluk itu membuat dirinya menjadi muak.Ingin rasanya Azazel langsung mendatangi orang tersebut dan mencabik-cabik tubuhnya.“Huh... kenapa aku harus dihadapkan dengan sebuah hal seperti ini lagi? Apakah tidak akan ada lagi hal yang bisa aku lakukan? Hmm... terserahlah, mungkin ini sudah menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk orang seperti diriku!”Dia mengerti kalau mengeluh hanya akan menambah rumit maslah, dalam hal ini dirinya ingin menjadi lebih tenang dan bijak.Dari kejauhan Azazel melihat banyak orang yang sedang berkumpul dengan pandangan yang terus menatap papan di depan mereka.“Uh? Apa yang sedang mereka perdebatkan?” Mata Azazel sedikit membesar, di sana memberitahu kalau sekarang ini sedang terjadi tindakan invasi oleh kerajaan timur.Untuk membayangkan hal ini saja semuanya sangat sulit.“Ayo kalian cepat bawa
Crash....Tebasan maut yang berasal dari tangan yang telah dilapisi energi khusus telah diberikan oleh Azazel, tidak ada yang dapat bertahan dari serangan tersebut.Gadis kecil itu memberanikan diri untuk membuka matanya, dan di sana sudah ada seorang pria yang sangat tegap berdiri dengan pandangan mata yang menatap lurus ke depan.“Apa kau bisa bergerak?” tanya Azazel dengan nada dingin.Gadis tersebut memberikan anggukan.“Bagus, sekarang kau pergilah ke tempat yang aman!”“T-Tapi....” Gadis itu memberikan pandangan yang penuh dengan permohonan.“Tenang saja, aku yang akan mengawal dirimu! Kau hanya perlu pergi ke arah evakuasi!”“B-Baik....”Mulai gadis itu berlari sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Azazel.“Sial, apa yang aku lakukan ini? Aku ini bukanlah makhluk yang seharusnya menjadi seseorang yang dengan perasaan sentimental!”Satu monster berukuran besar telah muncul, di pundaknya terdapat satu mace berukuran besar. Matanya satu besar langsung menatap gadis kecil yang tert
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Azazel memasuki wilayah kota yang cukup ramai, dan ini tidak seperti kota sebelumnya yang terlalu banyak kriminal. Di sini semua orang hidup dengan damai, bisa dilihat dari wajah mereka yang dipenuhi kebahagiaan.Dia berdiri di depan satu bangunan yang mengidentifikasi kalau itu adalah bangunan dari guild petualang.Memasukinya sudah banyak orang yang berkumpul, suasana ramai menjadi hal yang cukup wajar.“Selamat datang!” Maid guild telah memberikan hormat kepada dirinya. “Apa ada yang bisa saya bantu?”“Ya, aku ingin mendaftar menjadi seorang petualang!”“Oh, petualang! Baiklah, aku akan memberikan Anda beberapa formulir yang harus Anda isi!”Dua formulir kemudian telah tiba, Azazel terdiam sejenak di depan formulir itu. Teringat waktu itu saat dirinya masih seorang amatir yang tidak mengerti apa-apa, dia bahkan bingung bagaimana cara menulis namanya sendiri.“Anda hanya perlu mengisi semua informasi yang ada di dalam kertas ini!”“Aku mengerti!” Azazel mencari tempat duduk untuk me