Perlahan langkah kaki Azazel mendekatinya, tatapan penuh dengan kemarahan begitu terpancar.
Prajurit itu terus mengucurkan air keringat, matanya menangkap sebuah kemegahan dari kengerian di dalam tubuh Azazel.“Kau tahu aku sangat berterima kasih kepada dirimu!”
“Eh?”“Berkat dirimu sekarang aku sudah ingat apa tujuanku sebenarnya, aku hampir saja lupa untuk melakukan yang seharusnya sudah aku lakukan!”Prajurit itu mencoba untuk menghela napasnya. “Apakah kau akan membiarkan aku hidup?”
Azazel terdiam untuk sejenak, matanya terus memancarkan kemarahan yang sangat tinggi.“Berikan aku alasan untuk apa membiarkan dirimu hidup?” tanya Azazel.
“Aku ini memiliki istri dan anak, jika aku mati maka mereka akan sedih! Aku juga akan berjanji untuk menembus segala dosa yang telah aku lakukan hari ini!”
Mata Azazel melihat senyuman yang penuh dengan tatapan penuh harapan. “Baiklah, tapi aku di sini bukanlah makhluk yang akan bisa melihat dirimu bisa memegang janji itu! Kau tahu kalau kematian adalah hal yang paling indah bisa aku berikan kepada seseorang!”
Pedang dari tangan Azazel langsung meluncur ke wajah pria itu.Crash!!!Dari mulut hingga tenggorokan pedang tersebut menusuk masuk, darah terus mengucur dengan derasnya.“Hehehe… apakah kau sudah paham kalau aku ini merupakan makhluk yang tidak akan pernah memberikan ampunan?”Sebelum nyawanya hilang, pria itu melihat mata Azazel yang dipenuhi kekuatan besar. Mulai tubuh pria tersebut mengeluarkan asap berwarna putih yang masuk ke dalam badan Azazel.“Jadi aku masih memiliki kemampuan untuk menyerap jiwa seseorang! Baiklah, dengan kemampuan ini aku akan membuat semua makhluk yang telah berbuat kekacauan di dunia ini menyesal!”
Semua yang terjadi tidak bisa Azazel hentikan, setelah itu dia mulai menghampiri mayat Layza. Gadis itu menderita di akhir hayatnya.
“Uhm… aku harap kau akan tenang di sana!”
Azazel menguburkan seluruh mayat yang bisa ditemukannya, dia memberikan doa kepada jiwa mereka yang mungkin saja bisa menemukan kedamaian.
Sekarang Azazel sudah membulatkan tekadnya, sudah sejak awal dirinya memang harus mengemban sebuah tugas untuk menjadi kematian bagi para pendosa.
Dia juga sudah cukup muak dengan dunia yang selalu saja penuh dengan penderitaan, dia berharap untuk bisa membasmi sumber tersebut.
***
Seorang pria dengan beberapa prajurit baru saja sampai di desa tempat tinggal Layza dan penduduk lainnya.Namun, di sana hanya meninggalkan bekas sebuah peristiwa mengerikan. Seluruh rumah sudah terbakar, mereka tidak menemukan apa-apa kecuali mayat para prajurit yang telah dimakan oleh anjing liar.Bau mayat itu menusuk hidung mereka yang ada di sana.
“Ketua!” Seorang prajurit yang sebelumnya diberi tugas untuk memeriksa area sekitar telah kembali, nada suara yang keluar dari mulutnya menandakan sesuatu hal yang penting.
“Ada apa?” tanya pria tersebut dengan nada tegas.
“Kami melihat ada sebuah pemakaman di sebelah utara di desa ini!”
“Pemakaman?”Langsung saja pria itu mendatangi apa yang dikatakan oleh prajurit, di sana memang kayu yang tertancap di tanah sebagai penanda bahwa itu merupakan pemakaman.“Itu artinya sudah ada seseorang yang sampai di sini terlebih dahulu, tapi siapa? Apakah itu para petualang atau kesatria yang tidak sengaja mampir ke sini?”
Apapun yang dirinya katakan tidak bisa diterima oleh otaknya sendiri, lokasi dari desa itu cukup terpencil dan terletak di bagian terdalam pegunungan.Hanya sedikit petualang atau kesatria yang akan menemukan desa itu, namun semua hal bisa saja menjadi mungkin dikarenakan takdir siapa yang bisa mengetahuinya.
Seorang perempuan sedang berjalan ke dalam ruangan, dia ingin menemui teman lama seperjuangan dengannya.
“Lama tidak bertemu!” ucap perempuan itu dengan nada penuh keramahan.Dia menoleh. “Oh… kau rupanya, apa yang membuat dirimu datang ke sini?”“Aku di sini ingin menanyakan apa yang terjadi beberapa hari ini! Kau pasti sudah menyadarinya, sebagai kesatria terkuat sudah paham dengan aura dan energi yang tiba-tiba muncul!”Perlahan matanya menyipit. “Ya, energi kekuatan yang penuh dengan kengerian! Apakah dunia ini kembali akan diguncang oleh kehancuran seperti dahulu?”“Entahlah, aku sendiri tidak tahu akan hal itu! Tapi, jika hal itu sampai terjadi maka kekuatan kita akan dibutuhkan!”“Ya, aku paham akan hal itu! Sebanyak apapun kita berjuang tetap saja akan ada banyak yang meninggal di dunia ini!”“Kita hanya bisa berusaha, yang terakhir menentukan tentu saja dia sang pemilik takdir!”***Azazel terdiam sembari menatap api di depannya. Ini sudah beberapa hari sejak kejadian itu, namun apa yang terjadi tetap saja bisa terbayang di matanya. Jeritan dan wajah penuh rasa penderitaan terus bermain di kepalanya.
Kedua kelopak matanya mulai menatap tangan. “Kekuatan ini adalah takdir yang diberikan!” Dia sebenarnya tidak menyukai apa yang terjadi, dirinya ingin melangkah tanpa harus memenuhi keinginan siapapun. Namun, tetap saja dirinya akan menemukan penderitaan yang nantinya hanya menjadi sebuah penyesalan. “Baiklah, aku akan terima apa yang dia inginkan! Sekarang aku ingin tahu di mana aku saat ini berada, sudah berapa lama waktu setelah peristiwa itu!”
Besok harinya…Azazel melangkah kembali, dan dia telah menemukan sebuah peradaban. Di sana suasananya cukup ramai, beberapa manusia berlalu-lalang.
Ada beberapa momen dia melihat para budak yang diperlakukan kasar, Azazel berusaha untuk memalingkan pandangan matanya, ini terlalu menyakitkan untuk dirinya lihat.
Dari kejauhan matanya melihat sebuah istana yang cukup megah, bangunan yang begitu besar mengakibatkan mata akan selalu tertuju ke arahnya.
Suara gemuruh terdengar, tepat saat itu pasukan berkuda baru saja melintasi kota. Azazel merasakan suatu hal aneh dari pria yang melintas di depannya.
“Ada apa ini? Kenapa aku merasa kalau dia bukanlah orang biasa!” Perlahan kelopak matanya menyipit.***
Sampai di istana langsung saja pria itu mendatangi ruangan singgasana.
Pria berbadan tinggi sudah duduk, dengan pandangan tajam. Dia menatap serius ke arah kesatria kerajaan yang baru saja kembali.
“Yang Mulia! Hamba telah kembali dari melakukan pemeriksaan!”
“Bagaimana? Apakah kau menemukan sesuatu?”“Aku menemukan bahwa desa itu sudah diserang oleh pihak kerajaan!”Raja itu menjadi kesal mendengar hal itu. “Apa yang harus dilakukan, apakah ini akan berakhir pada peperangan besar?”Pria itu tidak bisa menjawabnya, dia sendiri bingung. Semua sudah terlalu jelas bahwa ini akan berujung pada konflik yang sangat besar.Berita yang terjadi juga menjadi kabar buruk untuk mereka, panen yang seharusnya dikirim ke kerajaan harus terhalangi.
Kerugian yang tercipta tentu akan menjadi sesuatu permasalahan yang sulit diselesaikan. Sekarang ini juga kondisi dari wilayah sekitar sedang mengalami teror dari pihak kerajaan lain.
Setiap daerah sedang mendapatkan tekanan yang cukup berat.
__To Be Continued___
Azazel mencoba untuk mencari tahu apa yang harus dirinya lakukan, mudah bagi dirinya untuk bertindak. Namun, mengingat kalau ini semua adalah keinginan dari makhluk itu membuat dirinya menjadi muak.Ingin rasanya Azazel langsung mendatangi orang tersebut dan mencabik-cabik tubuhnya.“Huh... kenapa aku harus dihadapkan dengan sebuah hal seperti ini lagi? Apakah tidak akan ada lagi hal yang bisa aku lakukan? Hmm... terserahlah, mungkin ini sudah menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk orang seperti diriku!”Dia mengerti kalau mengeluh hanya akan menambah rumit maslah, dalam hal ini dirinya ingin menjadi lebih tenang dan bijak.Dari kejauhan Azazel melihat banyak orang yang sedang berkumpul dengan pandangan yang terus menatap papan di depan mereka.“Uh? Apa yang sedang mereka perdebatkan?” Mata Azazel sedikit membesar, di sana memberitahu kalau sekarang ini sedang terjadi tindakan invasi oleh kerajaan timur.Untuk membayangkan hal ini saja semuanya sangat sulit.“Ayo kalian cepat bawa
Crash....Tebasan maut yang berasal dari tangan yang telah dilapisi energi khusus telah diberikan oleh Azazel, tidak ada yang dapat bertahan dari serangan tersebut.Gadis kecil itu memberanikan diri untuk membuka matanya, dan di sana sudah ada seorang pria yang sangat tegap berdiri dengan pandangan mata yang menatap lurus ke depan.“Apa kau bisa bergerak?” tanya Azazel dengan nada dingin.Gadis tersebut memberikan anggukan.“Bagus, sekarang kau pergilah ke tempat yang aman!”“T-Tapi....” Gadis itu memberikan pandangan yang penuh dengan permohonan.“Tenang saja, aku yang akan mengawal dirimu! Kau hanya perlu pergi ke arah evakuasi!”“B-Baik....”Mulai gadis itu berlari sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Azazel.“Sial, apa yang aku lakukan ini? Aku ini bukanlah makhluk yang seharusnya menjadi seseorang yang dengan perasaan sentimental!”Satu monster berukuran besar telah muncul, di pundaknya terdapat satu mace berukuran besar. Matanya satu besar langsung menatap gadis kecil yang tert
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Azazel memasuki wilayah kota yang cukup ramai, dan ini tidak seperti kota sebelumnya yang terlalu banyak kriminal. Di sini semua orang hidup dengan damai, bisa dilihat dari wajah mereka yang dipenuhi kebahagiaan.Dia berdiri di depan satu bangunan yang mengidentifikasi kalau itu adalah bangunan dari guild petualang.Memasukinya sudah banyak orang yang berkumpul, suasana ramai menjadi hal yang cukup wajar.“Selamat datang!” Maid guild telah memberikan hormat kepada dirinya. “Apa ada yang bisa saya bantu?”“Ya, aku ingin mendaftar menjadi seorang petualang!”“Oh, petualang! Baiklah, aku akan memberikan Anda beberapa formulir yang harus Anda isi!”Dua formulir kemudian telah tiba, Azazel terdiam sejenak di depan formulir itu. Teringat waktu itu saat dirinya masih seorang amatir yang tidak mengerti apa-apa, dia bahkan bingung bagaimana cara menulis namanya sendiri.“Anda hanya perlu mengisi semua informasi yang ada di dalam kertas ini!”“Aku mengerti!” Azazel mencari tempat duduk untuk me
Azazel masih berada di bagian belakang, dirinya memantau apa yang akan terjadi terhadap dua rekannya yang ada di depan.“Aku tidak menyukai tempat ini!” gumam Tania.Dilihat dari mana pun area tersebut memang terlihat menyeramkan, tidak akan ada yang mau menganggap kalau ini adalah lokasi yang memiliki sebuah ketenangan di dalamnya.Lilia terus menggigil sembari memegangi tongkat. “Aku harap kalau monster tidak ada di sini!”Mata Azazel hanya melirik ke arah samping, teringat dirinya kalau dulu dia sering merasakan hal ini.Semua yang terjadi pada waktu itu hanya sebuah kenangan yang tidak ingin lagi dirinya ingat.“Huh... mungkin aku yang terlalu lama memikirkan hal tersebut!”Joey berhenti, secara mendadak semuanya menjadi heran.“Tunggu, apa yang kau lakukan?” tanya Tania dengan nada heran.“Ssst... ada sesuatu di depan sana!”“Monster?”“Tidak, dapat memastikan apa yang ada di depan sana! Namun, auranya sangat terasa aneh!”Tidak beberapa lama kemudian sosok monster yang dimaksud
Ini mungkin tindakan yang bodoh, tapi hasrat di dalam tubuh terkadang menjadi penyebab utama untuk mereka berani memasuki area yang sudah jelas akan memiliki monster di dalamnya.“Lihat lubang-lubang ini, apa mereka memang bisa hidup di dalamnya?” tanya Joey dengan nada penasaran.“Mungkin mereka hidup seperti semut yang ada di dalam tanah, mereka membangun sarang yang kemudian beranak di dalamnya!”“Itu masuk akal, tapi bagaimana kita akan melawan mereka?” Semua menjadi terdiam mendengar pertanyaan Lilia, dan semua saling menandang dengan wajah yang bingung.Azazel yang di sini tetap tenang sembari melirik ke ara sekitar, dia paham kalau area ini benar-benar berbahaya, bisa ditebak apa yang akan terjadi kalau mereka menjadi lengah.Suara aneh terdengar dari dalam lubang, tidak satu, namun jumlahnya cukup banyak hingga sangat nyaring di dalam telinga.“Datang!” ucap Azazel.Dan, memang benar kalau para monster sudah datang, Kegure dengan jumlah yang begitu banyak. Mereka menjadi nger
Dari peristiwa ini yang terjadi adalah kengerian yang tidak dapat untuk dibayangkan oleh Lilia, yang terjadi adalah mimpi buruk yang selama ini tidak pernah dirinya harapkan akan terjadi.She terdiam di depan mayat kedua rekannya yang terlihat sangat mengenaskan.“Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa mereka berdua harus mati? Apakah kami salah kalau ingin menjadi seorang petualang yang hebat?”“Kau mungkin akan menganggap apa yang diriku ucapkan ini adalah hal yang konyol, namun kau harus ikhlas dengan kondisi mereka berdua! Sekarang sudah jelas kalau kalian adalah makhluk yang lemah, tidak akan mungkin kalian akan terus melakukan sebuah tindakan, harapan dan air mata akan terus saja terjadi! Kalau kau terus bermimpi di dalam kehidupan ini akan terjadi hal yang menyenangkan, maka kau sudah salah! Tidak akan ada yang mau hal seperti ini terjadi, kau atau aku hanya pion yang akan memainkan takdir yang penuh dengan kekejaman!”“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, setelah dua rekanku ini