Beranda / Fantasi / Penghakiman sang Penguasa Dunia / Mungkin Ini Adalah Hal Yang Buruk Untuk Dilalui

Share

Mungkin Ini Adalah Hal Yang Buruk Untuk Dilalui

Penulis: Azure Luster
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-04 08:51:52

Perlahan langkah kaki Azazel mendekatinya, tatapan penuh dengan kemarahan begitu terpancar.

Prajurit itu terus mengucurkan air keringat, matanya menangkap sebuah kemegahan dari kengerian di dalam tubuh Azazel.

“Kau tahu aku sangat berterima kasih kepada dirimu!”

“Eh?”

“Berkat dirimu sekarang aku sudah ingat apa tujuanku sebenarnya, aku hampir saja lupa untuk melakukan yang seharusnya sudah aku lakukan!”

Prajurit itu mencoba untuk menghela napasnya. “Apakah kau akan membiarkan aku hidup?”

Azazel terdiam untuk sejenak, matanya terus memancarkan kemarahan yang sangat tinggi.

“Berikan aku alasan untuk apa membiarkan dirimu hidup?” tanya Azazel.

“Aku ini memiliki istri dan anak, jika aku mati maka mereka akan sedih! Aku juga akan berjanji untuk menembus segala dosa yang telah aku lakukan hari ini!”

Mata Azazel melihat senyuman yang penuh dengan tatapan penuh harapan. “Baiklah, tapi aku di sini bukanlah makhluk yang akan bisa melihat dirimu bisa memegang janji itu! Kau tahu kalau kematian adalah hal yang paling indah bisa aku berikan kepada seseorang!”

Pedang dari tangan Azazel langsung meluncur ke wajah pria itu.

Crash!!!

Dari mulut hingga tenggorokan pedang tersebut menusuk masuk, darah terus mengucur dengan derasnya.

“Hehehe… apakah kau sudah paham kalau aku ini merupakan makhluk yang tidak akan pernah memberikan ampunan?”

Sebelum nyawanya hilang, pria itu melihat mata Azazel yang dipenuhi kekuatan besar. Mulai tubuh pria tersebut mengeluarkan asap berwarna putih yang masuk ke dalam badan Azazel.

“Jadi aku masih memiliki kemampuan untuk menyerap jiwa seseorang! Baiklah, dengan kemampuan ini aku akan membuat semua makhluk yang telah berbuat kekacauan di dunia ini menyesal!”

Semua yang terjadi tidak bisa Azazel hentikan, setelah itu dia mulai menghampiri mayat Layza. Gadis itu menderita di akhir hayatnya.

“Uhm… aku harap kau akan tenang di sana!”

Azazel menguburkan seluruh mayat yang bisa ditemukannya, dia memberikan doa kepada jiwa mereka yang mungkin saja bisa menemukan kedamaian.

Sekarang Azazel sudah membulatkan tekadnya, sudah sejak awal dirinya memang harus mengemban sebuah tugas untuk menjadi kematian bagi para pendosa.

Dia juga sudah cukup muak dengan dunia yang selalu saja penuh dengan penderitaan, dia berharap untuk bisa membasmi sumber tersebut.

***

Seorang pria dengan beberapa prajurit baru saja sampai di desa tempat tinggal Layza dan penduduk lainnya.

Namun, di sana hanya meninggalkan bekas sebuah peristiwa mengerikan. Seluruh rumah sudah terbakar, mereka tidak menemukan apa-apa kecuali mayat para prajurit yang telah dimakan oleh anjing liar.

Bau mayat itu menusuk hidung mereka yang ada di sana.

“Ketua!” Seorang prajurit yang sebelumnya diberi tugas untuk memeriksa area sekitar telah kembali, nada suara yang keluar dari mulutnya menandakan sesuatu hal yang penting.

“Ada apa?” tanya pria tersebut dengan nada tegas.

“Kami melihat ada sebuah pemakaman di sebelah utara di desa ini!”

“Pemakaman?”

Langsung saja pria itu mendatangi apa yang dikatakan oleh prajurit, di sana memang kayu yang tertancap di tanah sebagai penanda bahwa itu merupakan pemakaman.

“Itu artinya sudah ada seseorang yang sampai di sini terlebih dahulu, tapi siapa? Apakah itu para petualang atau kesatria yang tidak sengaja mampir ke sini?”

Apapun yang dirinya katakan tidak bisa diterima oleh otaknya sendiri, lokasi dari desa itu cukup terpencil dan terletak di bagian terdalam pegunungan.

Hanya sedikit petualang atau kesatria yang akan menemukan desa itu, namun semua hal bisa saja menjadi mungkin dikarenakan takdir siapa yang bisa mengetahuinya.

Seorang perempuan sedang berjalan ke dalam ruangan, dia ingin menemui teman lama seperjuangan dengannya.

“Lama tidak bertemu!” ucap perempuan itu dengan nada penuh keramahan.

Dia menoleh. “Oh… kau rupanya, apa yang membuat dirimu datang ke sini?”

“Aku di sini ingin menanyakan apa yang terjadi beberapa hari ini! Kau pasti sudah menyadarinya, sebagai kesatria terkuat sudah paham dengan aura dan energi yang tiba-tiba muncul!”

Perlahan matanya menyipit. “Ya, energi kekuatan yang penuh dengan kengerian! Apakah dunia ini kembali akan diguncang oleh kehancuran seperti dahulu?”

“Entahlah, aku sendiri tidak tahu akan hal itu! Tapi, jika hal itu sampai terjadi maka kekuatan kita akan dibutuhkan!”

“Ya, aku paham akan hal itu! Sebanyak apapun kita berjuang tetap saja akan ada banyak yang meninggal di dunia ini!”

“Kita hanya bisa berusaha, yang terakhir menentukan tentu saja dia sang pemilik takdir!”

***

Azazel terdiam sembari menatap api di depannya. Ini sudah beberapa hari sejak kejadian itu, namun apa yang terjadi tetap saja bisa terbayang di matanya. Jeritan dan wajah penuh rasa penderitaan terus bermain di kepalanya.

Kedua kelopak matanya mulai menatap tangan. “Kekuatan ini adalah takdir yang diberikan!” Dia sebenarnya tidak menyukai apa yang terjadi, dirinya ingin melangkah tanpa harus memenuhi keinginan siapapun. Namun, tetap saja dirinya akan menemukan penderitaan yang nantinya hanya menjadi sebuah penyesalan. “Baiklah, aku akan terima apa yang dia inginkan! Sekarang aku ingin tahu di mana aku saat ini berada, sudah berapa lama waktu setelah peristiwa itu!”

Besok harinya…

Azazel melangkah kembali, dan dia telah menemukan sebuah peradaban. Di sana suasananya cukup ramai, beberapa manusia berlalu-lalang.

Ada beberapa momen dia melihat para budak yang diperlakukan kasar, Azazel berusaha untuk memalingkan pandangan matanya, ini terlalu menyakitkan untuk dirinya lihat.

Dari kejauhan matanya melihat sebuah istana yang cukup megah, bangunan yang begitu besar mengakibatkan mata akan selalu tertuju ke arahnya.

Suara gemuruh terdengar, tepat saat itu pasukan berkuda baru saja melintasi kota. Azazel merasakan suatu hal aneh dari pria yang melintas di depannya.

“Ada apa ini? Kenapa aku merasa kalau dia bukanlah orang biasa!” Perlahan kelopak matanya menyipit.

***

Sampai di istana langsung saja pria itu mendatangi ruangan singgasana.

Pria berbadan tinggi sudah duduk, dengan pandangan tajam. Dia menatap serius ke arah kesatria kerajaan yang baru saja kembali.

“Yang Mulia! Hamba telah kembali dari melakukan pemeriksaan!”

“Bagaimana? Apakah kau menemukan sesuatu?”

“Aku menemukan bahwa desa itu sudah diserang oleh pihak kerajaan!”

Raja itu menjadi kesal mendengar hal itu. “Apa yang harus dilakukan, apakah ini akan berakhir pada peperangan besar?”

Pria itu tidak bisa menjawabnya, dia sendiri bingung. Semua sudah terlalu jelas bahwa ini akan berujung pada konflik yang sangat besar.

Berita yang terjadi juga menjadi kabar buruk untuk mereka, panen yang seharusnya dikirim ke kerajaan harus terhalangi.

Kerugian yang tercipta tentu akan menjadi sesuatu permasalahan yang sulit diselesaikan. Sekarang ini juga kondisi dari wilayah sekitar sedang mengalami teror dari pihak kerajaan lain.

Setiap daerah sedang mendapatkan tekanan yang cukup berat.

__To Be Continued___

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Lonceng Kehidupan Yang Memiliki Hal Sungkan

    Violet menghampiri Nadena, perlahan dia menyentuh kulit tubuh wanita ini dengan halus, kemudian membawa jari-jari tangannya melewati bagian sensitif yang menyebabkan sedikit desahan.“Ada apa dengan tubuhku ini? Aku terasa panas, dia pasti sudah melakukan sesuatu dengan diriku ini...”Napas Nadena sangat sulit untuk diatur, matanya semakin membesar setelah melihat wajah Violet mendekat.Bibir wanita itu terus mendekat seakan ingin menyentuh tubuhnya, tapi sebenarnya itu tidak benar, dia hanya berdiri di samping telinga Nadena.“Kau mau tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya?”Pupil mata Nadena sekali lagi membesar, dia ingin berbicara untuk membuat Violet melepaskan tubuhnya, tapi percuma, dia tidak akan mungkin punya kesempatan seperti itu.Dengan tubuh yang sudah setengah terbuka seperti ini, dia tidak akan berharap kalau Violet akan memp

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Perjalanan Terakhir

    Kubah raksasa ini perlahan mulai mengecil hingga seukuran bola baseball.Zemius dan Mary mendekati kubah tersebut, masih mereka rasakan kekuatan magis dari dalam tubuh Azazel yang menyebabkan rasa enggan untuk mengambil kubah tersebut.“Apa yang akan kita lakukan dengan benda ini?” tanya Mary.“Tidak ada lagi, benda ini harus kita serahkan kepada Ratu Violet! Hanya dia yang akan mampu melakukan ini semua...”Mendadak Zemius menoleh ke arah belakang, matanya terpicing ke satu lokasi yang aneh.“Apa yang kau lakukan?”“Tidak, aku merasa kalau di sana ada musuh yang sedang mengintai...”Mary mencoba memastikan ucapan ini dengan menyebarkan energi sensor, meski dilakukan, tidak ada hal yang didapatkan olehnya, hanya sebuah keheningan di malam yang begitu dingin.Itu tidak sepenuhnya salah, memang di

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Rencana Di Luar Nalar

    “Kalau sudah sejauh ini, maka tidak akan ada waktu untukku berhenti di sini!”Whoosh...Dengan kecepatan tinggi, pedang Azazel menemaninya untuk bergerak. Menusuk targetnya saat ini dengan luka yang penuh kengerian.“Argh...”Darah menyembur keluar tanpa henti, percuma untuk John hentikan, semua itu berdasarkan energi kehampaan yang akan merusak jiwa seseorang.Crash...Ditariknya kembali pedang itu, perlahan bekas luka yang tercipta mulai mengucurkan darah tanpa henti.“S-Sial, kenapa kau mampu melakukan ini? Bukankah seharusnya kau mudah untuk kami kalahkan?”“Bagaimana mungkin makhluk rendahan seperti kalian mau mengalahkanku, seharusnya kalian lebih sadar diri dalam bertindak...”Dia menebar rasa takut terhadap tubuh John, matanya melihat wujud Azazel yang diselimuti jubah hitam

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Jalan Yang Terlalu Terjal Untuk Dipilih

    Kaboom...Hanya ledakan yang besar mengguncang lokasi itu, entah apa yang akan terjadi jika mereka tidak berada di dalam ruang dimensi yang dibuat Mary.“Jadi kekuatan yang digunakan oleh orang itu sangat berbahaya, bahkan di dalam ruang dimensi ini saja sudah memberikan dampak yang begitu besar...” John melihat ke arah Mary.Setiap kerusakan yang diterima oleh ruang dimensi akan ditransfer ke pengguna, tapi itu hanya sebesar 6 persen, itu terbilang sangat rendah, tapi jika serangan yang digunakan melampaui daya tahan ruang dimensi, maka aturan sudah tidak lagi berarti.Regar yang berhasil diselamatkan masih tidak percaya tetap bisa bernapas, dia melihat kedua rekannya yang berada di sana dengan sorot mata yang sama, mereka semua terkejut untuk mengetahui fakta mengerikan ini.Azazel sudah menatap ketiganya dari kejauhan, wajahnya tampak sangat marah atas semua ini.

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Sebuah Kekuatan Yang Tidak Mungkin Mampu

    Satu hal yang tidak dimengerti Jeluis, lawannya saat ini bukanlah seorang amatir, sosok yang sudah melakukan berbagai macam pertarungan berbahaya, bahkan berkali-kali menghancurkan wilayah dengan kekuatan penuh.Kalau dibandingkan dengan dirinya yang hanya menggunakan kekuatan saat ada dalam bahaya, Azazel justru jauh daripada hanya sekedar seorang kesatria dalam petarungan.Namun, dia adalah sang malaikat kematian itu sendiri.Dengan percaya diri Jeluis mengerahkan kekuatan untuk menyatukan tubuhnya kembali yang telah terpisah.Crash...Tapi, di saat itulah ada sebuah serangan yang begitu cepat, tidak sekali, melainkan...“Tidak, jangan bilang kalau dia akan melakukan serangan secara beruntun tanpa henti, bagaimana bisa aku memulihkan tubuh kalau dia tidak memberikan aku jeda...”Pola yang sama pernah Azazel gunakan, salah satu cara untuk membuat

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Tidak Ada Hal Yang Bisa Untuk Dilakukan lagi

    Jeluis masih memandang dengan sorot tenang, dia seolah tidak menyimpan rasa takut terhadap sosok Azazel yang sudah menebar rasa kengerian.“Itu dia, ayo tangkap...”Sampai akhirnya keberadaan mereka sudah memancing para pengintai.Mata Azazel melirik ke arah orang-orang yang berdatangan untuk menangkapnya, tapi sebelum itu bisa dilakukan, mereka harus mengepung Azazel terlebih dahulu.“Kalian di sini tidak akan mampu mengalahkan dirinya!” Ucapan Jeluis tidak didengar oleh orang-orang tersebut, mereka masih terlalu percaya diri bahwa Azazel adalah orang yang akan mudah untuk ditangkap.Tanpa banyak pikir, mereka satu persatu mencoba menyerang Azazel.Crash...Dan, seperti itulah hal yang terjadi selanjutnya, dalam gerakan seperti cahaya, Azazel menabrak setiap orang yang ingin mendekatinya.Dari satu tubuh yang

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Penyergapan Yang Harusnya Sudah Diketahui Sejak Lama

    “Bagaimana mungkin dia bisa melakukan ini...”Apa yang dilakukan oleh Jeluis sangat jauh dari dugaan Nadena, saat serangan yang hampir dilepaskannya, ternyata Jeluis memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak dan kemudian mencekik lehernya.Tubuh Nadena diangkat oleh Jeluis, tenggorokannya benar-benar tercekik oleh cengkeraman kuat pria tersebut.“Lepaskan aku...”“Kalau kau mau lepas, kama aku akan melakukannya...”Dengan hempasan yang kasar, tubuh Nadena dilempar ke arah dinding, punggungnya terasa sakit, tapi itu sudah mengurangi mobilitasnya untuk melakukan tindakan.“Sial, kalau seperti ini, aku tidak akan mungkin mampu mempertahankan diri...”“Seharusnya kau tetap tenang, dan membiarkan aku menangkap dirimu...”Nadena tidak sudi dengan hal tersebut, walau sudah terlalu lelah dan kesulitan, dia masih tetap mencoba untuk berdiri, dengan berani bertumpu pada tongkat untuk memberikan pengertian kalau dia bukanlah gadis lemah.“Masih kau ingin menghadapiku?”Jawabannya sudah dipast

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Sebuah Pemikiran Yang Harus Didengar

    “Apa dia akan baik-baik saja, ya? Aku yakin kalau?”Mata Nadena segera menyipit tajam, dia merasakan seseorang yang sedang mendekat ke dalam kamar. Tidak, itu bukan energi dari dalam tubuh Azazel.Memang energi Azazel akan terasa jauh lebih mengerikan, tapi justru hal itulah yang membuatnya lebih mudah untuk dikenali.Dia mencoba memejamkan mata untuk mengidentifikasi lebih lanjut, wilayah ini sudah dipasang sensor khusus sehingga akan mempermudahnya untuk tahu siapa yang sengaja datang atau hanya sekedar lewat.Tentu semua akurasi ini tidak bisa seratus persen, harus ada pemikiran yang matang sebelum menganggap kalau itu memang tindakan musuh.Tap...Tapi, di sini justru orang-orang itu mendekat, lalu berhenti di depan pintu. Dirasakan ada tiga energi yang berdiri di depan pintu.“Apa yang akan mereka lakukan? Apakah sengaja untu

  • Penghakiman sang Penguasa Dunia   Selangkah Sesuai Dengan Perjuangan

    Pada akhirnya, Nadena tidak menemukan penjelasan apa-apa. Azazel memilih untuk tetap bungkam, selama di dalam perjalanan tidak ada perbincangan yang bisa mereka buka.Nadena juga khawatir kalau Azazel juga berpikir kalau dirinya masih bagian dari Heiran, entah itu akan menambah rumit permasalahan ini.Punggung pria yang tegap ini masih tidak menunjukkan tanda-tanda untuk roboh, matanya yang serius tetap mengarah pada hutan yang begitu luas.“Apa aku bisa bertanya sesuatu padamu...” Kata-kata ini sangat tidak bisa ditahan Nadena lagi, dan dia dengan sengaja menghentikan langkah kaki Azazel.Azazel tidak menoleh, hanya sedikit melirik ke arah belakang, namun itu tidak memberikan waktu untuk langkah kakinya berhenti.“Apa?”“Kau mempercayai orang bertopeng tadi?”“Tidak, aku tidak pernah mempercayai siapa pun, termasuk dirimu...” jawabnya dengan lugas.Merinding sekujur tubuh Nadena mendengarnya, hingga sejauh ini dia tidak percaya kalau Azazel masih menganggap dirinya sebagai orang asin

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status