Azazel mencoba untu mengabaikan tugas yang telah diberikan kepadanya, dia tidak ingin terpengaruh oleh ucapan makhluk putih itu. Dia ingin menjalani hidup damai tanpa adanya hal buruk seperti terjadi di masa lalu.
Bersama Layza, Azazel berkerja di perkebunan. Sudah 2 minggu sejak dirinya tiba di sana, semua orang memberikan sambutan hangat.
Azazel tidak begitu peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain.
Sekarang adalah jam istirahat, mereka duduk di dekat gubuk kecil untuk menikmati pemandangan indah dari perkebunan.
“Berapa lama kau telah bekerja di sini?” tanya Azazel terhadap Layza.“Aku bekerja di sini sudah lebih dari 5 tahun, desa tempat tinggalku memang terbiasa untuk memanen dam merawat perkebunan ini sehingga kebanyakan akan mejadi pekerja di sini!” balas Layza.
“Hmm… begitu rupanya! Apa kau tidak ingin mencoba mencari pekerjaan lain, atau bisa pergi ke daerah lain yang mungkin ingin kau kunjungi!”
“Kenapa kau bertanya seperti itu?”“Tidak, aku hanya ingin bertanya saja!” Azazel menatap ke arah awan.“Aku pernah berpikir untuk melakukannya, namun aku sadar kalau dunia ini terlalu keras untuk gadis desa seperti diriku!”
Azazel teringat dengan dirinya yang dulu juga berpikir seperti itu. “Dunia ini memiliki berbagai macam hal yang tidak akan pernah kau bayangkan, mungkin dari berbagai sisi semuanya akan berbeda. Semua tertanggung dari cara kita memandangnya, ketika kau memandang semua ini dengan sangat baik, maka kehidupan yang akan kau jalani terasa lebih mudah! Namun, berbeda jika kau melihatnya dari sisi penderitaan, dunia ini akan kau anggap sebagai tempat yang menyiksa!”
Layza melotot mendengar ucapan Azazel.“Ada apa?”
“Tidak, aku sangat heran, bagaimana kau bisa mempelajari kata-kata dengan sangat bijak seperti itu!”Azazel tidak menjawabnya, dia mempelajari semua itu dari pengalaman selama hidup di dalam dunia baik di zaman modern atau di zaman sebelumnya. Dan, apa yang dilihatnya selalu sama saja.“Kalau begitu aku akan kembali membawa hasil panen hari ini!”
Di depan mereka sudah bertumpuk buah di dalam tas keranjang.“Apa kau tidak apa untuk membawanya?” Dari ukurannya membuat Azazel khawatir dengan kondisi tubuh Layza yang terlihat begitu lemah.
“Tentu saja, aku saat ini sudah sangat sehat dan kuat! Aku sudah bertahun-tahun berkerja di sini sehingga hal seperti ini bisa aku lakukan sendiri!” Senyuman manis terukir di bibir Layza.“Begitu ya!”
Layza mulai berjalan dan menggendong kerajang itu. “Aku akan kembali ke desa dulu, kau tetap di sini! Nanti aku akan membawakan makan siang!”
“Ya!”Layza lalu pergi, walaupun Azazel mencoba menolaknya, tapi tetap saja dia ingin selalu melihat bagian belakang tubuh Layza.Mungkin kalau gadis itu istrinya dia bisa membayangkan fantasi yang lebih liar, selama dua minggu ini memang lekak-lekuk tubuh Layza sudah terlihat. Gadis itu tidak begitu malu memperlihatkan tubuhnya saat berpakaian minim.
Azazel tidak ingin pikiran itu terus menghantui kepalanya, dia memilih untuk kembali bekerja. Memang sekarang sedang panen, namun dirinya juga harus membersihkan kebun dari daun kering dan menyiram tanaman.
Setiap hari hal itu dilakukan olehnya, luas kebun itu bisa mencapai 799 meter. Mungkin jika dibuat kota di sana akan menjadi sebuah peradaban yang megah.
Di saat itu semua orang sudah kembali ke desa untuk istirahat, hanya Azazel yang tidak kembali. Sama sekali dia tidak merasa lapar meski sudah bekerja seharian.
Azazel yakin kalau dirinya masih memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir dan seluruh indra normal di dalam tubuhnya sudah tidak berfungsi lagi. Dia sudah bagaikan robot yang tidak memiliki perasaan, namun nafsu di dalam tubuhnya masih tetap saja ada saat melihat tubuh wanita.
Azazel tetap berpikir jernih, dia menganggap kalau itu merupakan hal yang wajar untuk seorang makhluk hidup.
4 jam berlalu, Layza sama sekali tidak datang kembali. Hari sudah memasuki waktu senja, cahaya matahari sudah menjadi kuning terang.
“Huh… mungkin dia lupa akan janjinya tadi!”
Azazel memutuskan untuk kembali ke desa, dia rasa kalau pekerjaan hari ini sudah cukup. Namun, saat dirinya menatap desa di sana ada sebuah asap hitam yang terbang ke udara.“Apa itu?” Tanpa banyak pikir Azazel langsung saja memacu kakinya.
Asap mulai semakin membanyak, cahaya merah yang berasal dari rumah yang terbakar begitu terang di mata Azazel.“Apa yang terjadi di sini?”
Baru masuk ke area desa, dia disuguhkan dengan mayat seseorang yang telah tergeletak. Langsung saja Azazel menghampiri mayat itu, dia lihat tubuh pria itu sudah terkena tebasan dengan luka yang mash mengeluarkan darah segar.
“Arrgh….”
Suara teriakan terdengar, bergegas Azazel menghampiri suara itu.
“Kenapa dengan wanita ini!”
Tidak rela tubuhnya dinikmati oleh para lelaki itu, dia terus memukul tubuh pria yang sedang menungganginya.
Crash!!!
Pria itu tidak tahan, dan langsung menusukkan pedangnya ke tubuh gadis tersebut. Momen itu tepat terjadi di depan mata Azazel.Azazel tidak mampu untuk berkedip, yang ditusuk itu adalah Layza. Di sana tidak hanya ada Layza, namun ada beberapa gadis yang juga ikut diperkosa bahkan mereka masih sedang dinikmati oleh para pria dengan armor berwarna biru.
“Bajingan! Memang pemandangan seperti ini yang selalu akan terlihat!”Para prajurit di sana menjadi heran dengan suara Azazel yang tiba-tiba menggeram marah, aura kuat terpancar dari tubuh Azazel.
“Siapa pria ini? Oh… jadi dia mungkin adalah penduduk yang kebetulan belum kembali dari kebun! Semuanya serang dia!” Pemimpin pasukan yang menusuk Layza langsung memberikan perintah.
Para prajurit di sana mulai menghampiri Azazel.
Sekarang ini Azazel sudah tertunduk dengan tangan yang mengepal, perlahan kepalanya terangkat dengan memberikan pandangan kemarahan.
“Para pendosa akan diberi hukuman, di dunia ini memang sudah seharusnya ada pembersihan dari makhluk keji seperti kalian semua!”
Azazel mulai mengeluarkan energi dengan kegelapan yang pekat.Satu prajurit sedang berlari ke arahnya.Crash!!!Tebasan maut mendarat dengan sangat sempurna hingga langsung memisahkan tubuh prajurit tersebut, mereka yang menyaksikan hal ini mendadak kaget.
Mulai kaki dan tubuh diselimuti perasaan takut, jika mereka tidak ingin maju maka Azazel yang akan maju.
Dalam gerakan secepat kilat Azazel menghampiri seluruh prajurit, semua orang yang ada di sana sudah tertebas.Sekarang hanya menyisakan satu orang, dia orang yang telah membunuh dan memperkosa Layza.
“Tidak akan aku biarkan makhluk seperti dirimu mendapatkan kematian yang tenang!” Azazel menyebarkan aura kematian dari sekujur tubuhnya.
Prajurit itu tidak bisa bergerak, dia sudah dikuasai ketakutan. Penampakan Azazel saat ini sudah mirip seperti makhluk yang berasal dari dunia kegelapan.__To Be Continued___
Perlahan langkah kaki Azazel mendekatinya, tatapan penuh dengan kemarahan begitu terpancar. Prajurit itu terus mengucurkan air keringat, matanya menangkap sebuah kemegahan dari kengerian di dalam tubuh Azazel.“Kau tahu aku sangat berterima kasih kepada dirimu!”“Eh?”“Berkat dirimu sekarang aku sudah ingat apa tujuanku sebenarnya, aku hampir saja lupa untuk melakukan yang seharusnya sudah aku lakukan!”Prajurit itu mencoba untuk menghela napasnya. “Apakah kau akan membiarkan aku hidup?”Azazel terdiam untuk sejenak, matanya terus memancarkan kemarahan yang sangat tinggi.“Berikan aku alasan untuk apa membiarkan dirimu hidup?” tanya Azazel.“Aku ini memiliki istri dan anak, jika aku mati maka mereka akan sedih! Aku juga akan berjanji untuk menembus segala dosa yang telah aku lakukan hari ini!”Mata Azazel melihat senyuman yang penuh dengan tatapan penuh harapan. “Baiklah, tapi aku di sini bukanlah makhluk yang akan bisa melihat dirimu bisa memegang janji itu! Kau tahu kalau kematian
Azazel mencoba untuk mencari tahu apa yang harus dirinya lakukan, mudah bagi dirinya untuk bertindak. Namun, mengingat kalau ini semua adalah keinginan dari makhluk itu membuat dirinya menjadi muak.Ingin rasanya Azazel langsung mendatangi orang tersebut dan mencabik-cabik tubuhnya.“Huh... kenapa aku harus dihadapkan dengan sebuah hal seperti ini lagi? Apakah tidak akan ada lagi hal yang bisa aku lakukan? Hmm... terserahlah, mungkin ini sudah menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk orang seperti diriku!”Dia mengerti kalau mengeluh hanya akan menambah rumit maslah, dalam hal ini dirinya ingin menjadi lebih tenang dan bijak.Dari kejauhan Azazel melihat banyak orang yang sedang berkumpul dengan pandangan yang terus menatap papan di depan mereka.“Uh? Apa yang sedang mereka perdebatkan?” Mata Azazel sedikit membesar, di sana memberitahu kalau sekarang ini sedang terjadi tindakan invasi oleh kerajaan timur.Untuk membayangkan hal ini saja semuanya sangat sulit.“Ayo kalian cepat bawa
Crash....Tebasan maut yang berasal dari tangan yang telah dilapisi energi khusus telah diberikan oleh Azazel, tidak ada yang dapat bertahan dari serangan tersebut.Gadis kecil itu memberanikan diri untuk membuka matanya, dan di sana sudah ada seorang pria yang sangat tegap berdiri dengan pandangan mata yang menatap lurus ke depan.“Apa kau bisa bergerak?” tanya Azazel dengan nada dingin.Gadis tersebut memberikan anggukan.“Bagus, sekarang kau pergilah ke tempat yang aman!”“T-Tapi....” Gadis itu memberikan pandangan yang penuh dengan permohonan.“Tenang saja, aku yang akan mengawal dirimu! Kau hanya perlu pergi ke arah evakuasi!”“B-Baik....”Mulai gadis itu berlari sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Azazel.“Sial, apa yang aku lakukan ini? Aku ini bukanlah makhluk yang seharusnya menjadi seseorang yang dengan perasaan sentimental!”Satu monster berukuran besar telah muncul, di pundaknya terdapat satu mace berukuran besar. Matanya satu besar langsung menatap gadis kecil yang tert
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Azazel memasuki wilayah kota yang cukup ramai, dan ini tidak seperti kota sebelumnya yang terlalu banyak kriminal. Di sini semua orang hidup dengan damai, bisa dilihat dari wajah mereka yang dipenuhi kebahagiaan.Dia berdiri di depan satu bangunan yang mengidentifikasi kalau itu adalah bangunan dari guild petualang.Memasukinya sudah banyak orang yang berkumpul, suasana ramai menjadi hal yang cukup wajar.“Selamat datang!” Maid guild telah memberikan hormat kepada dirinya. “Apa ada yang bisa saya bantu?”“Ya, aku ingin mendaftar menjadi seorang petualang!”“Oh, petualang! Baiklah, aku akan memberikan Anda beberapa formulir yang harus Anda isi!”Dua formulir kemudian telah tiba, Azazel terdiam sejenak di depan formulir itu. Teringat waktu itu saat dirinya masih seorang amatir yang tidak mengerti apa-apa, dia bahkan bingung bagaimana cara menulis namanya sendiri.“Anda hanya perlu mengisi semua informasi yang ada di dalam kertas ini!”“Aku mengerti!” Azazel mencari tempat duduk untuk me
Azazel masih berada di bagian belakang, dirinya memantau apa yang akan terjadi terhadap dua rekannya yang ada di depan.“Aku tidak menyukai tempat ini!” gumam Tania.Dilihat dari mana pun area tersebut memang terlihat menyeramkan, tidak akan ada yang mau menganggap kalau ini adalah lokasi yang memiliki sebuah ketenangan di dalamnya.Lilia terus menggigil sembari memegangi tongkat. “Aku harap kalau monster tidak ada di sini!”Mata Azazel hanya melirik ke arah samping, teringat dirinya kalau dulu dia sering merasakan hal ini.Semua yang terjadi pada waktu itu hanya sebuah kenangan yang tidak ingin lagi dirinya ingat.“Huh... mungkin aku yang terlalu lama memikirkan hal tersebut!”Joey berhenti, secara mendadak semuanya menjadi heran.“Tunggu, apa yang kau lakukan?” tanya Tania dengan nada heran.“Ssst... ada sesuatu di depan sana!”“Monster?”“Tidak, dapat memastikan apa yang ada di depan sana! Namun, auranya sangat terasa aneh!”Tidak beberapa lama kemudian sosok monster yang dimaksud
Ini mungkin tindakan yang bodoh, tapi hasrat di dalam tubuh terkadang menjadi penyebab utama untuk mereka berani memasuki area yang sudah jelas akan memiliki monster di dalamnya.“Lihat lubang-lubang ini, apa mereka memang bisa hidup di dalamnya?” tanya Joey dengan nada penasaran.“Mungkin mereka hidup seperti semut yang ada di dalam tanah, mereka membangun sarang yang kemudian beranak di dalamnya!”“Itu masuk akal, tapi bagaimana kita akan melawan mereka?” Semua menjadi terdiam mendengar pertanyaan Lilia, dan semua saling menandang dengan wajah yang bingung.Azazel yang di sini tetap tenang sembari melirik ke ara sekitar, dia paham kalau area ini benar-benar berbahaya, bisa ditebak apa yang akan terjadi kalau mereka menjadi lengah.Suara aneh terdengar dari dalam lubang, tidak satu, namun jumlahnya cukup banyak hingga sangat nyaring di dalam telinga.“Datang!” ucap Azazel.Dan, memang benar kalau para monster sudah datang, Kegure dengan jumlah yang begitu banyak. Mereka menjadi nger