Azazel mencoba untuk mencari tahu apa yang harus dirinya lakukan, mudah bagi dirinya untuk bertindak. Namun, mengingat kalau ini semua adalah keinginan dari makhluk itu membuat dirinya menjadi muak.
Ingin rasanya Azazel langsung mendatangi orang tersebut dan mencabik-cabik tubuhnya.
“Huh... kenapa aku harus dihadapkan dengan sebuah hal seperti ini lagi? Apakah tidak akan ada lagi hal yang bisa aku lakukan? Hmm... terserahlah, mungkin ini sudah menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk orang seperti diriku!”
Dia mengerti kalau mengeluh hanya akan menambah rumit maslah, dalam hal ini dirinya ingin menjadi lebih tenang dan bijak.
Dari kejauhan Azazel melihat banyak orang yang sedang berkumpul dengan pandangan yang terus menatap papan di depan mereka.
“Uh? Apa yang sedang mereka perdebatkan?” Mata Azazel sedikit membesar, di sana memberitahu kalau sekarang ini sedang terjadi tindakan invasi oleh kerajaan timur.
Untuk membayangkan hal ini saja semuanya sangat sulit.
“Ayo kalian cepat bawa barang itu kemari!”
Licarilo sedang memeriksa barang yang baru saja dibawa oleh para blacksmith, persediaan dalam jumlah yang besar harus langsung dikirim.Sekarang ini kondisinya cukup sulit, tidak akan ada yang bisa menebak apa yang terjadi.
“Aku harap kalau semua yang sedang terjadi ini tidak akan memberikan sebuah masalah yang besar!” Icarus menatap ke arah langit, sebagai seorang kesatria terbaik di kerajaan tersebut, dirinya memegang tanggung jawab yang sangat berat.Setiap harapan dan kehidupan di tempat itu seolah ingin mengatakan kalau dirinya tidak akan mampu menghadapi masalah ini.
“Lapor, sekarang ini pasukan monster melakukan penyerangan dari arah sebelah barat!”
“Apa!” Icarus menjadi sangat kaget mendengar ucapan tersebut. “Cepat kau segera beritahu semua orang masalah ini!”“Baik!”Icarus buru-buru melihat keadaan di wilayah bagian barat. “Tidak aku sangka kalau ada monster yang akan melakukan penyerangan dalam kondisi seperti ini! Sepertinya memang kerajaan ini ingin dimusnahkan oleh mereka!” Gigi Icarus terus merapat dengan raut wajah yang penuh dengan rasa kesal.Memang ini adalah hal yang harus dirinya lakukan, semua orang yang hidup di tempat itu sedang berharap pada dirinya.
“Komandan Icarus!” Salah satu prajurit yang menjadi kepala keamanan di sana langsung mendekati Icarus.
“Bagaimana kondisinya?”“Sekarang ini musuh sudah mulai melakukan serangan secara brutal, mereka tidak memberikan ampunan! Setiap orang yang mencoba untuk menghadapi mereka berada di dalam keadaan buruk!”“Huh... begitu rupanya!” Icarus tidak bisa langsung mempercayai apa yang dikatakan oleh prajurit itu, dia kemudian memeriksa ke atas pagar benteng.Kerajaan Eunzalaria tidak terlalu besar, namun masih memiliki kekuatan militer yang tinggi. Kemampuan para kesatria di dalamnya sangat luar biasa dan tidak bisa dianggap remeh.
Salah satu kesatria terkuat saat ini adalah Icarus, sudah terlalu sering dirinya menghadapi musuh yang kuat. Namun, saat seperti ini dirinya baru melihat monster dalam jumlah besar yang akan segera menghantam kerajaan tersebut.
“Sial, apa yang harus aku lakukan!” Icarus sudah paham kalau kondisi kerajaan ini tidak akan memungkinkan untuk mengalahkan musuh dalam jumlah yang begitu besar.
Kesempatan untuk bertahannya mungkin kurang dari 15%, kegagalan dalam hal ini akan selalu terjadi. Dan, tentunya yang akan menderita adalah para penduduk yang tidak berdosa.
Ingin Icarus bisa bertindak demi kebaikan semua orang, tapi dia sadar kalau dirinya hanya makhluk biasa yang tidak akan mungkin mampu menghadapi lawan yang jauh memiliki jumlah lebih banyak.
“Baiklah, aku rasa ini sudah saatnya aku menggunakan cara untuk membuat semua makhluk yang ada di depan mata ini menjadi sadar dengan siapa mereka berurusan!”
Teng! Teng! Teng!Suara lonceng yang menggema ke seluruh kota menyebabkan semua orang menjadi panik, mereka berusaha menghindar sejauh mungkin dan bersembunyi. Tapi, tentunya setelah hal ini dilakukan seluruh gerbang langsung ditutup.Azazel melirik ke arah semua orang yang ada di sana, wajah mereka dipenuhi sebuah ketakutan yang begitu besar.
Azazel langsung melakukan gerakan, dia melompat tinggi hingga berada di atas gedung. Di sana dirinya melihat semua orang yang sedang berlari ketakutan, dari arah barat debu terlihat beterbangan.
“Apa yang terjadi?” Azazel menyebarkan energi sensornya dengan cara menutup kedua kelopak matanya, dan dirinya menjadi sangat kaget dikarenakan dari kejauhan sudah ada para monster yang akan melakukan serangan terhadap area tersebut. “Jadi begitu, sekarang ini semua orang panik akibat para monster itu!”Para monster sudah hampir mencapai benteng, namun mereka disambut dengan sebuah serangan anak panah yang terus berjatuhan tanpa henti. Banyak dari mereka yang telah mati secara mengenaskan.“Serang...! Jangan biarkan mereka berhasil memasuki kota!” Icarus harus memupuk semangat semua prajurit dalam melindungi tugas mereka.
“Apa! Sekarang ini ada monster yang sedang melakukan serangan?” Alstein menjadi kaget dengan apa yang baru saja disampaikan oleh prajurit.
“Benar, sekarang ini Komandan Icarus dan para pasukan sedang mencoba untuk menghalangi mereka!”
Alstein berharap kalau usaha Icarus tidak akan menjadi sia-sia, seluruh jiwanya terus mengeluarkan sebuah lontara untuk keberhasilan yang akan dilakukan oleh pria tersebut.Azazel sendiri yang berada di lokasi kejadian telah melihat bagaimana para prajurit sedang berusaha payah.
Dia menjadi teringat waktu dulu saat peperangan yang terjadi menghadapi serangan para monster, masa lalu yang cukup membuat Azazel tidak bisa melupakannya.
“Mungkin di saat seperti inilah semua kehidupan akan menyadari kalau semua yang telah mereka lakukan adalah hal yang sia-sia! Ketakutan dan kecemasan selalu saja menyadarkan semua orang akan kengerian yang sejati, namun mereka tidak sadar kalau mereka sudah lama melupakan aturan kehidupan!”
Tangguhnya para monster menyebabkan seluruh prajurit menjadi kewalahan, dalam beberapa menit saja para monster berhasil melakukan tindakan.Gerbang berhasil ditembus, bukan menggunakan sebuah serangan yang digunakan untuk menghantam dinding gerbang melainkan banyak monster yang memiliki kemampuan yang cukup luar biasa dalam memanjat bangunan.
Pertempuran semakin sengit, para monster sudah memasuki wilayah kota. Mereka dengan cepat melakukan serangan terhadap siapa saja yang dilihat.
“Gawat! Jika seperti ini seluruh kota akan berada dalam bahaya, aku harus segera melakukan tindakan!”
Tapi, apa yang dilakukan oleh Icarus adalah hal yang tidak berguna, di sini jumlah monster sudah terlalu banyak untuk dirinya atasi.Para penduduk sudah mulai kehilangan nyawa mereka, semua hanya pasrah dengan serangan para monster yang begitu brutal.
“Kiyaaaa....”
Azazel mendengar suara teriakan yang berada di arah jam satu, di sana ada gadis kecil yang sedang dikepung oleh para monster. Wajah setiap monster menandakan nafsu yang tinggi.Dia tidak sanggup untuk melihat apa yang terjadi, para monster akan langsung menjadikan tubuhnya sebagai santapan.
__To Be Continued__
Crash....Tebasan maut yang berasal dari tangan yang telah dilapisi energi khusus telah diberikan oleh Azazel, tidak ada yang dapat bertahan dari serangan tersebut.Gadis kecil itu memberanikan diri untuk membuka matanya, dan di sana sudah ada seorang pria yang sangat tegap berdiri dengan pandangan mata yang menatap lurus ke depan.“Apa kau bisa bergerak?” tanya Azazel dengan nada dingin.Gadis tersebut memberikan anggukan.“Bagus, sekarang kau pergilah ke tempat yang aman!”“T-Tapi....” Gadis itu memberikan pandangan yang penuh dengan permohonan.“Tenang saja, aku yang akan mengawal dirimu! Kau hanya perlu pergi ke arah evakuasi!”“B-Baik....”Mulai gadis itu berlari sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Azazel.“Sial, apa yang aku lakukan ini? Aku ini bukanlah makhluk yang seharusnya menjadi seseorang yang dengan perasaan sentimental!”Satu monster berukuran besar telah muncul, di pundaknya terdapat satu mace berukuran besar. Matanya satu besar langsung menatap gadis kecil yang tert
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Azazel memasuki wilayah kota yang cukup ramai, dan ini tidak seperti kota sebelumnya yang terlalu banyak kriminal. Di sini semua orang hidup dengan damai, bisa dilihat dari wajah mereka yang dipenuhi kebahagiaan.Dia berdiri di depan satu bangunan yang mengidentifikasi kalau itu adalah bangunan dari guild petualang.Memasukinya sudah banyak orang yang berkumpul, suasana ramai menjadi hal yang cukup wajar.“Selamat datang!” Maid guild telah memberikan hormat kepada dirinya. “Apa ada yang bisa saya bantu?”“Ya, aku ingin mendaftar menjadi seorang petualang!”“Oh, petualang! Baiklah, aku akan memberikan Anda beberapa formulir yang harus Anda isi!”Dua formulir kemudian telah tiba, Azazel terdiam sejenak di depan formulir itu. Teringat waktu itu saat dirinya masih seorang amatir yang tidak mengerti apa-apa, dia bahkan bingung bagaimana cara menulis namanya sendiri.“Anda hanya perlu mengisi semua informasi yang ada di dalam kertas ini!”“Aku mengerti!” Azazel mencari tempat duduk untuk me
Azazel masih berada di bagian belakang, dirinya memantau apa yang akan terjadi terhadap dua rekannya yang ada di depan.“Aku tidak menyukai tempat ini!” gumam Tania.Dilihat dari mana pun area tersebut memang terlihat menyeramkan, tidak akan ada yang mau menganggap kalau ini adalah lokasi yang memiliki sebuah ketenangan di dalamnya.Lilia terus menggigil sembari memegangi tongkat. “Aku harap kalau monster tidak ada di sini!”Mata Azazel hanya melirik ke arah samping, teringat dirinya kalau dulu dia sering merasakan hal ini.Semua yang terjadi pada waktu itu hanya sebuah kenangan yang tidak ingin lagi dirinya ingat.“Huh... mungkin aku yang terlalu lama memikirkan hal tersebut!”Joey berhenti, secara mendadak semuanya menjadi heran.“Tunggu, apa yang kau lakukan?” tanya Tania dengan nada heran.“Ssst... ada sesuatu di depan sana!”“Monster?”“Tidak, dapat memastikan apa yang ada di depan sana! Namun, auranya sangat terasa aneh!”Tidak beberapa lama kemudian sosok monster yang dimaksud
Ini mungkin tindakan yang bodoh, tapi hasrat di dalam tubuh terkadang menjadi penyebab utama untuk mereka berani memasuki area yang sudah jelas akan memiliki monster di dalamnya.“Lihat lubang-lubang ini, apa mereka memang bisa hidup di dalamnya?” tanya Joey dengan nada penasaran.“Mungkin mereka hidup seperti semut yang ada di dalam tanah, mereka membangun sarang yang kemudian beranak di dalamnya!”“Itu masuk akal, tapi bagaimana kita akan melawan mereka?” Semua menjadi terdiam mendengar pertanyaan Lilia, dan semua saling menandang dengan wajah yang bingung.Azazel yang di sini tetap tenang sembari melirik ke ara sekitar, dia paham kalau area ini benar-benar berbahaya, bisa ditebak apa yang akan terjadi kalau mereka menjadi lengah.Suara aneh terdengar dari dalam lubang, tidak satu, namun jumlahnya cukup banyak hingga sangat nyaring di dalam telinga.“Datang!” ucap Azazel.Dan, memang benar kalau para monster sudah datang, Kegure dengan jumlah yang begitu banyak. Mereka menjadi nger
Dari peristiwa ini yang terjadi adalah kengerian yang tidak dapat untuk dibayangkan oleh Lilia, yang terjadi adalah mimpi buruk yang selama ini tidak pernah dirinya harapkan akan terjadi.She terdiam di depan mayat kedua rekannya yang terlihat sangat mengenaskan.“Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa mereka berdua harus mati? Apakah kami salah kalau ingin menjadi seorang petualang yang hebat?”“Kau mungkin akan menganggap apa yang diriku ucapkan ini adalah hal yang konyol, namun kau harus ikhlas dengan kondisi mereka berdua! Sekarang sudah jelas kalau kalian adalah makhluk yang lemah, tidak akan mungkin kalian akan terus melakukan sebuah tindakan, harapan dan air mata akan terus saja terjadi! Kalau kau terus bermimpi di dalam kehidupan ini akan terjadi hal yang menyenangkan, maka kau sudah salah! Tidak akan ada yang mau hal seperti ini terjadi, kau atau aku hanya pion yang akan memainkan takdir yang penuh dengan kekejaman!”“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, setelah dua rekanku ini
Keduanya kembali ke Guild, sang pelayan di sana merasa heran dengan wajah Lilia yang masih terlihat murung.“Selamat datang kembali, apakah kalian berhasil dalam menyelesaikan quest?”Tidak ada yang menjawab.Lirikan mata Azazel terarah pada Lilia. “Dia masih memikirkan apa yang sudah terjadi!” Bagi Azazel di sinilah dia harus berkata, “Yeah, kami sudah menyelesaikannya!”“Oh, baiklah jika begitu! Aku akan memberikan kalian imbalan! Hmm....” Dia tiba-tiba memberikan pandangan heran. “Apa sesuatu terjadi?” “Tidak, maksudku, Anda tadi pergi bersama empat orang, tapi....”Wajah Lilia semakin murung.“Oh... Aku minta maaf... Aku tidak bermaksud untuk membuatmu menjadi seperti ini....”“Tidak apa, mereka berdua telah tiada akibat quest yang kami jalankan! Mungkin tanpa pria ini, diriku pasti sudah mati akibat quest tersebut!”Suasana menjadi hening.“Berikan semua uang dari quest ini untuknya!”“Eh... kenapa?” tanya Lilia. Wajahnya tampak dipenuhi kebingungan atas sikap pria itu.“Kau le