Share

Pengorbanan Yang Akan Diterima

Azazel mencoba untuk mencari tahu apa yang harus dirinya lakukan, mudah bagi dirinya untuk bertindak. Namun, mengingat kalau ini semua adalah keinginan dari makhluk itu membuat dirinya menjadi muak.

Ingin rasanya Azazel langsung mendatangi orang tersebut dan mencabik-cabik tubuhnya.

“Huh... kenapa aku harus dihadapkan dengan sebuah hal seperti ini lagi? Apakah tidak akan ada lagi hal yang bisa aku lakukan? Hmm... terserahlah, mungkin ini sudah menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk orang seperti diriku!”

Dia mengerti kalau mengeluh hanya akan menambah rumit maslah, dalam hal ini dirinya ingin menjadi lebih tenang dan bijak.

Dari kejauhan Azazel melihat banyak orang yang sedang berkumpul dengan pandangan yang terus menatap papan di depan mereka.

“Uh? Apa yang sedang mereka perdebatkan?” Mata Azazel sedikit membesar, di sana memberitahu kalau sekarang ini sedang terjadi tindakan invasi oleh kerajaan timur.

Untuk membayangkan hal ini saja semuanya sangat sulit.

“Ayo kalian cepat bawa barang itu kemari!”

Licarilo sedang memeriksa barang yang baru saja dibawa oleh para blacksmith, persediaan dalam jumlah yang besar harus langsung dikirim.

Sekarang ini kondisinya cukup sulit, tidak akan ada yang bisa menebak apa yang terjadi.

“Aku harap kalau semua yang sedang terjadi ini tidak akan memberikan sebuah masalah yang besar!” Icarus menatap ke arah langit, sebagai seorang kesatria terbaik di kerajaan tersebut, dirinya memegang tanggung jawab yang sangat berat.

Setiap harapan dan kehidupan di tempat itu seolah ingin mengatakan kalau dirinya tidak akan mampu menghadapi masalah ini.

“Lapor, sekarang ini pasukan monster melakukan penyerangan dari arah sebelah barat!”

“Apa!” Icarus menjadi sangat kaget mendengar ucapan tersebut. “Cepat kau segera beritahu semua orang masalah ini!”

“Baik!”

Icarus buru-buru melihat keadaan di wilayah bagian barat. “Tidak aku sangka kalau ada monster yang akan melakukan penyerangan dalam kondisi seperti ini! Sepertinya memang kerajaan ini ingin dimusnahkan oleh mereka!” Gigi Icarus terus merapat dengan raut wajah yang penuh dengan rasa kesal.

Memang ini adalah hal yang harus dirinya lakukan, semua orang yang hidup di tempat itu sedang berharap pada dirinya.

“Komandan Icarus!” Salah satu prajurit yang menjadi kepala keamanan di sana langsung mendekati Icarus.

“Bagaimana kondisinya?”

“Sekarang ini musuh sudah mulai melakukan serangan secara brutal, mereka tidak memberikan ampunan! Setiap orang yang mencoba untuk menghadapi mereka berada di dalam keadaan buruk!”

“Huh... begitu rupanya!” Icarus tidak bisa langsung mempercayai apa yang dikatakan oleh prajurit itu, dia kemudian memeriksa ke atas pagar benteng.

Kerajaan Eunzalaria tidak terlalu besar, namun masih memiliki kekuatan militer yang tinggi. Kemampuan para kesatria di dalamnya sangat luar biasa dan tidak bisa dianggap remeh.

Salah satu kesatria terkuat saat ini adalah Icarus, sudah terlalu sering dirinya menghadapi musuh yang kuat. Namun, saat seperti ini dirinya baru melihat monster dalam jumlah besar yang akan segera menghantam kerajaan tersebut.

“Sial, apa yang harus aku lakukan!” Icarus sudah paham kalau kondisi kerajaan ini tidak akan memungkinkan untuk mengalahkan musuh dalam jumlah yang begitu besar.

Kesempatan untuk bertahannya mungkin kurang dari 15%, kegagalan dalam hal ini akan selalu terjadi. Dan, tentunya yang akan menderita adalah para penduduk yang tidak berdosa.

Ingin Icarus bisa bertindak demi kebaikan semua orang, tapi dia sadar kalau dirinya hanya makhluk biasa yang tidak akan mungkin mampu menghadapi lawan yang jauh memiliki jumlah lebih banyak.

“Baiklah, aku rasa ini sudah saatnya aku menggunakan cara untuk membuat semua makhluk yang ada di depan mata ini menjadi sadar dengan siapa mereka berurusan!”

Teng! Teng! Teng!

Suara lonceng yang menggema ke seluruh kota menyebabkan semua orang menjadi panik, mereka berusaha menghindar sejauh mungkin dan bersembunyi. Tapi, tentunya setelah hal ini dilakukan seluruh gerbang langsung ditutup.

Azazel melirik ke arah semua orang yang ada di sana, wajah mereka dipenuhi sebuah ketakutan yang begitu besar.

Azazel langsung melakukan gerakan, dia melompat tinggi hingga berada di atas gedung. Di sana dirinya melihat semua orang yang sedang berlari ketakutan, dari arah barat debu terlihat beterbangan.

“Apa yang terjadi?” Azazel menyebarkan energi sensornya dengan cara menutup kedua kelopak matanya, dan dirinya menjadi sangat kaget dikarenakan dari kejauhan sudah ada para monster yang akan melakukan serangan terhadap area tersebut. “Jadi begitu, sekarang ini semua orang panik akibat para monster itu!”

Para monster sudah hampir mencapai benteng, namun mereka disambut dengan sebuah serangan anak panah yang terus berjatuhan tanpa henti. Banyak dari mereka yang telah mati secara mengenaskan.

“Serang...! Jangan biarkan mereka berhasil memasuki kota!” Icarus harus memupuk semangat semua prajurit dalam melindungi tugas mereka.

“Apa! Sekarang ini ada monster yang sedang melakukan serangan?” Alstein menjadi kaget dengan apa yang baru saja disampaikan oleh prajurit.

“Benar, sekarang ini Komandan Icarus dan para pasukan sedang mencoba untuk menghalangi mereka!”

Alstein berharap kalau usaha Icarus tidak akan menjadi sia-sia, seluruh jiwanya terus mengeluarkan sebuah lontara untuk keberhasilan yang akan dilakukan oleh pria tersebut.

Azazel sendiri yang berada di lokasi kejadian telah melihat bagaimana para prajurit sedang berusaha payah.

Dia menjadi teringat waktu dulu saat peperangan yang terjadi menghadapi serangan para monster, masa lalu yang cukup membuat Azazel tidak bisa melupakannya.

“Mungkin di saat seperti inilah semua kehidupan akan menyadari kalau semua yang telah mereka lakukan adalah hal yang sia-sia! Ketakutan dan kecemasan selalu saja menyadarkan semua orang akan kengerian yang sejati, namun mereka tidak sadar kalau mereka sudah lama melupakan aturan kehidupan!”

Tangguhnya para monster menyebabkan seluruh prajurit menjadi kewalahan, dalam beberapa menit saja para monster berhasil melakukan tindakan.

Gerbang berhasil ditembus, bukan menggunakan sebuah serangan yang digunakan untuk menghantam dinding gerbang melainkan banyak monster yang memiliki kemampuan yang cukup luar biasa dalam memanjat bangunan.

Pertempuran semakin sengit, para monster sudah memasuki wilayah kota. Mereka dengan cepat melakukan serangan terhadap siapa saja yang dilihat.

“Gawat! Jika seperti ini seluruh kota akan berada dalam bahaya, aku harus segera melakukan tindakan!”

Tapi, apa yang dilakukan oleh Icarus adalah hal yang tidak berguna, di sini jumlah monster sudah terlalu banyak untuk dirinya atasi.

Para penduduk sudah mulai kehilangan nyawa mereka, semua hanya pasrah dengan serangan para monster yang begitu brutal.

“Kiyaaaa....”

Azazel mendengar suara teriakan yang berada di arah jam satu, di sana ada gadis kecil yang sedang dikepung oleh para monster. Wajah setiap monster menandakan nafsu yang tinggi.

Dia tidak sanggup untuk melihat apa yang terjadi, para monster akan langsung menjadikan tubuhnya sebagai santapan.

__To Be Continued__

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status