Share

13. Hamil

Sudah dua bulan Nirina menjalani perannya sebagai seorang istri. Ia bagaikan terpenjara di sangkar emas. Bahkan untuk menjenguk orang tuanya pun Cynthia tidak mengizinkan. Orang tuanya yang bijaksana memaklumi dengan sering datang ke rumah mewah itu.

Pagi ini saat bangun tidur tubuh Nirina terasa sangat lemas. Kepalanya pusing dan perutnya mual, ingin muntah. Namun, tidak sedikit pun mengeluarkan muntahan, hanya lendir yang pahit. Sudah dua kali Nirina keluar masuk kamar mandi usai salat Subuh, bahkan ia tidak kuat harus keluar kamar dan membantu bik Jum.

Haziq yang sudah terbangun hanya memicingkan mata, heran melihat Nirina yang berulang kali keluar masuk kamar mandi. Meskipun terlihat dingin dan tak tersentuh, Haziq masih mempunyai hati. Ia kasihan melihat Nirina. Haziq menyusul Nirina yang sudah berada di kamar mandi.

"Kamu kenapa?" tanya Haziq khawatir melihat Nirina muntah-muntah.

"Huweek ... huweeek ...."

Belum menjawab Nirina semakin merasakan mual di perutnya. Haziq mendek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status