Saat itu, kelompok yang penasaran melihat sekeliling, menyadari bahwa ada banyak orang yang berada di bawah gunung, dan mulai memperhatikan situasi sekitarnya dengan lebih jelas. "Hey, ini sepertinya sebuah sekta? Dan kenapa mereka semua berlarian?" ucap Ling Yue, yang menyadari banyak orang yang berada di bawah, memakai seragam sekta, namun terlihat sangat terburu-buru sehingga menjadi pemandangan yang aneh bagi mereka. "Ini benar-benar sebuah sekta. Dan ada gerbang teleportasi di sekta ini... Sangat mewah," tambah Mei Ying dengan ekspresi aneh. "Hmm.. Sepertinya kami benar-benar berada di dunia nyata, tetapi mengikuti waktu, seharusnya kami keluar 2 bulan kemudian? Atau apakah aku salah menghitung?" ucap Xue Mei yang terlihat sedang menghitung dengan jari halusnya, dengan ekspresi bingung. Karena mereka berada di ruang dengan waktu yang berbeda, mereka mencoba menghitung perbedaan waktu, namun juga merasa bingung karena biasanya mereka berada di menara latihan tanpa terlalu
Ketika Xue Feng ingin pergi bersama mereka, tiba-tiba Ling Qi mendekatinya dan memberikan balasan surat dari Kakek Yang. Tanpa berpikir panjang, Xue Feng langsung membukanya, yakin bahwa itu pasti sesuatu yang mendesak. Setelah membaca surat tersebut, Xue Feng menatap kelompok yang menatapnya dengan curiga. "Kalian pergi dahulu, aku harus melakukan sesuatu," ucap Xue Feng. Kemudian dia menoleh pada Ling Qi, yang mengangguk mengerti, dan sebelum kelompok tersebut bisa mengatakan apapun, mereka mulai menghilang. "Panggil Kakek Du, kami akan pergi bersama. Sepertinya Sekta Matahari tidak sabar untuk menunjukkan taring mereka, mulai menjarah kota-kota terdekat dengan sekta mereka. Sepertinya monster peliharaan mereka yang baru saja menerobos sangat kelaparan dan menginginkan daging manusia," ucap Xue Feng, merasa bahwa ada sesuatu yang masih disembunyikan oleh Sekta Matahari selain berhasilnya monster peliharaan mereka menerobos. "Apakah kepala sekta mereka juga berhasil mempraktekk
"Akhirnya kalian keluar! Sudah seharian aku menunggu!" teriak seorang paman, memakai seragam prajurit Kekaisaran, yang terbang sambil menarik busur hingga membentuk bulan, dan terus memanah ke arah empat sosok yang berada di langit. Terlihat empat anak panah api yang ganas meluncur cepat ke arah empat sosok yang mengenakan jubah gelap. Saat anak panah tersebut mendekati mereka, mereka hanya mendengus dan menahan serangan tersebut dengan pertahanan mereka. Anak panah api tersebut menabrak pelindung gelap mereka, dan terdengar suara ledakan keras di langit. "Oh sial! Kalian bersembunyi seperti kelinci sejak tadi. Sekarang kalian berubah menjadi kura-kura!" teriak paman tersebut dengan ekspresi kesal. Saat itu, muncul seorang paman tampan yang melihat ke arah empat sosok tersebut dengan kekhawatiran. "Berhati-hatilah, salah satu dari mereka berada pada tahap 9. Kita harus menggunakan
Sementara itu, tuan kota berusaha menahan serangan serangga dan kedatangan induk serangga untuk memberikan peluang pada keduanya untuk menyerang dengan kekuatan penuh. "Kamu masih meremehkanku! Aku akan membiarkan serangga kecilku memakan otakmu dengan sangat perlahan untuk memberikan kamu rasa sakit yang amat! Serang mereka semua dengan kekuatan penuh kalian!" teriak pemimpin kelompok si jubah hitam, kesal karena tuan kota itu tidak menargetkannya, namun peliharannya, membuatnya merasa diabaikan. Dia terus mengekspresikan kemarahannya, menggertak gigi, dan mengepal tangannya, sambil memerintahkan semua bawahannya untuk menyerang. Seketika itu, langit dipenuhi dengan aura gelap saat semua sosok berjubah hitam mengaktifkan domain gelap mereka. Warga yang melihatnya, menunjukkan ekspresi ngeri, karena pertama kalinya mereka melihat energi kegelapan digunakan secara luas, yang mereka ketahui sebagai en
"Salam hormat, senior.." ucap kedua orang tersebut dengan mata berbinar-binar melihat sosok Kakek Du. Kakek Du hanya mengangguk ringan, dengan ekspresi curiga. "Apakah kalian mengenal aku?" "A-ku sangat mengenal kamu, senior. Saat aku masih awal-awal menjadi prajurit, kamu adalah idola banyak prajurit yang menggunakan pedang. Awalnya aku juga ingin menggunakan pedang, namun ayahku memaksa aku untuk menggunakan busur panah, karena itu adalah ketrampilan yang aku latih sejak kecil.." ucap paman yang membawa busur dengan tubuh tegak, tersenyum meskipun kelelahan. "Aku juga sempat melihat senior 12 tahun lalu. Saat itu kamu sangat aktif mencari lawan untuk bersaing, dan akhirnya mendapat gelar penguasa pedang di Kekaisaran Selatan.." tambah tuan kota yang juga terlihat seperti penggemar Kakek Du. "Hahaha. Hey, itu kenangan lalu. Agak memalukan untuk mendengarnya dari kalian berdua. Lagipula, kepala sekta ada di sini.." balas Kakek Du yang terlihat sedikit malu dengan pujian mereka
Saat itu, si jubah hitam yang terkapar terlihat putus asa, namun tiba-tiba matanya berbinar seolah mendapatkan kembali keyakinannya setelah mendengar pertanyaan Xue Feng. Dia mengangkat kepalanya, melihat ke arah sosok-sosok yang menatapnya dengan penuh penasaran dan curiga, yang membuatnya, yang sombong, sangat marah, seolah mereka melihatnya sebagai makhluk yang tak berdaya. "Kuhahaha! Kalian akan binasa setelah Master Hei Huo keluar, dan memakan kalian semua!" teriaknya dengan ekspresi kejam dan bersemangat. Saat itu, Kakek Du dan yang lainnya semakin penasaran tentang siapa Master yang dibicarakannya, bahkan terlihat meremehkan kekuatan mereka semua, menunjukkan bahwa Master Hei Huo yang dia sebutkan memiliki kekuatan yang melebihi mereka. Saat mereka masih bingung, tiba-tiba mereka tertegun melihat Xue Feng menendang sosok si jubah yang masih tertawa, dan sosok tersebut menghilang dari pandangan mereka. Kebingungan mereka semakin bertambah saat melihat tindakan Xue Feng. Tib
"Hey, kamu punya tugas disini! Kita juga harus menyebarkan tentang Sekta Matahari yang menyerang kota, dan mempraktekkan teknik gelap. Sepertinya mereka tidak mengizinkan orang pergi ke sektanya sebelumnya adalah untuk menyembunyikan perbuatan terkutuk mereka. Pasti hal-hal aneh yang berlaku selama ini di sekitar wilayah Sekta Matahari adalah perbuatan mereka. Aku akan mengirim pesan pada teman-temanku yang terdekat, kamu memerintahkan prajurit dan warga untuk membersihkan sekitarnya," ucap tuan kota dengan cepat, saat melihat paman busur yang ingin bergegas pergi. Terlalu bersemangat untuk membagikan berita dengan teman-teman prajuritnya yang lain, tentang dia bersama penguasa pedang Kekaisaran Selatan bertempur bersama. "Baiklah.. Di mana aku ingin membuang mayat-mayat murid Sekta Matahari ini. Aku khawatir ada sesuatu yang aneh di tubuh mereka mempraktekkan teknik gelap. Lihat, warga juga tidak berani mendekati mayat mereka," balas paman busur yang menyadari bahwa kota merek
Saat itu mereka juga menyadari. 'Hei Huo' bermaksud api hitam. Kemungkinan monster yang berada tahap hukum itu mempunyai kemampuan api hitam yang ganas. Dia juga berada tahap hukum yang mempunyai kekuatan yang kuat di Sekta Matahari. Tidak aneh dia mulai diberi panggilan master oleh orang-orang di sekta matahari setelah kekuatannya yang terkuat disana. "Karena dia sebelumnya adalah monster yang dijinakkan, dia masih tidak terlalu mengganas meskipun kekuatannya adalah yang terkuat. Kemungkinan adanya pembatasan pada dirinya oleh seseorang di Sekta Matahari, dan orang itu juga mungkin kepala Sekta Matahari," ucap Xue Feng, yang merasakan kecurigaannya pada kepala Sekta Matahari sudah selesai menguasai teknik gelapnya, dan menculik warga untuk dijadikan mayat hidup makin kuat. Karena jika monster yang dia jinakkan dengan cara jahat sudah mulai melampaui kekuatannya, maka dia akan tidak dapat istirahat dengan tenang. Meskipun Xue Feng tidak mengetahui situasi sebenarnya, dia sudah dapat