Share

BAB 59: Penghinaan

Diantara lalu lalang orang-orang yang berjalan, Emier melihat keberadaan Floryn yang tengah duduk sendirian sambil makan, pandangan mereka saling bertemu dan mengunci.

Sorot mata Emier begitu tajam dipenuhi kebencian yang tidak terelakan.

Cerita Floryn dimalam itu tidak cukup mampu membuat Emier luluh apalagi memaafkan tindakannya. Cara kepergian Rafaela dan Abra jelas berbeda.

Emier mengakui kesalahannya, namun kematian Rafaela bukanlah tanggung jawabnya dengan Issabel.

Rafaela pergi atas keputusannya sendiri yang menyerah begitu saja, berbeda dengan Abra yang pergi karena dibunuh.

Tangan Emier terkepal kuat, matanya bergerak meneliti penampilan Floryn yang kini terlihat rapi dan mampu berpakaian bagus, dia tidak lagi kusut kotor seperti gelandangan, tidak ada tas yang dia gendong.

Floryn mampu makan tanpa mengais sampah dan mengantri makanan gratis.

Batin Emier mulai bertanya-tanya, darimana Floryn bisa mendapatkan itu semua dalam waktu cepat? Seharusnya kini dia luntang-lantung da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status