Pesona Suami Wasiatku

Pesona Suami Wasiatku

last updateLast Updated : 2025-10-29
By:  Suci KomalaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
12Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Mereka menikah karena wasiat, bukan karena cinta. Mei Lin --mahasiswi tengil yang bicara dulu baru mikir, tidak menyangka hidupnya akan sekomedi ini. Suaminya? Zhang Yichen, CEO dingin yang bahkan lebih kaku dari jasnya. Tapi siapa sangka ... gaya bicara dan tingkah Mei Lin yang selalu di luar prediksi BMKG justru membuat sang CEO jatuh hati lebih cepat dari jadwal rapatnya. Karena terkadang, cinta datang bukan lewat bunga, tapi lewat lelucon dan sup gosong di meja makan.

View More

Chapter 1

1. Undangan Aneh dari Keluarga

"Mei Lin! Cepat bangun!"

Suara Lin Xiu Lan --ibu Mei Lin, menggema dari ruang tamu seperti alarm hidup.

Mei Lin menggeliat malas di tempat tidur. Matanya terbuka perlahan.

"Cepat! Hari ini penting!" teriak ibunya lagi.

"Bu, ini hari Minggu! Penting apanya? Dunia nggak akan kiamat kalau aku bangun jam sembilan!"

Namun, begitu Lin Xiu Lan menyerbu masuk lengkap dengan dress bermotif bunga dan ekspresi 'ini serius', Mei Lin tahu ... tidak ada jalan keluar. Walaupun demikian, Mei Lin memilih menutup mata kembali.

"Kau harus ikut ke jamuan keluarga Zhang hari ini. Jangan banyak alasan!"

Mei Lin membuka mata setengah. "Keluarga Zhang? Siapa itu? Kita punya hubungan keluarga sama mereka?"

"Bukan punya, tapi pernah!" Sang ibu memasang wajah misterius yang membuat Mei Lin sedikit curiga.

"Nenekmu dulu bersahabat dengan ibunya Madam Zhang. Dan hari ini … mereka mengundang kita ke makan siang keluarga."

"Makan siang?" Mei Lin duduk setengah sadar.

"Kenapa Ibu terlihat tegang, sih? Itu cuma makan siang, bukan wawancara kerja," lanjut Mei Lin.

"Kau tak tahu. Ini bukan sembarang makan siang. Mereka keluarga konglomerat, Mei. Lihat bajumu!"

Mei Lin menunduk memerhatikan piyamanya yang warna kuning dengan gambar bebek lucu.

Ia terkekeh-kekeh.

"Menurutku imut, Bu."

"Imut tidak bisa membuatmu kaya!"

Ibunya menarik selimut, menyeret Mei Lin menuju lemari.

"Cepat mandi dan pakai gaun biru muda yang Ibu belikan dua bulan lalu, yang belum pernah kau pakai karena katanya terlalu 'dewasa'."

Mei Lin menghela napas.

"Ya ampun! Seperti mau dijodohkan aja …" gumamnya pelan.

Sang ibu terdiam sejenak, lalu tersenyum samar. Ia merasa putrinya memiliki insting yang kuat.

"Kau tidak akan tahu kalau belum datang."

---

Dua jam kemudian, mobil tua peninggalan ayah Mei Lin berhenti di depan rumah utama keluarga Zhang. Tidak cocok disebut rumah, karena mirip istana. Mei Lin melongo.

"Bu, jujur aja. Ini makan siang atau ...?"

"Diam! Nanti kau tahu sendiri."

Lin Xiu Lan tersenyum aneh.

Kedatangan mereka disambut pelayan dengan ramah. Saat masuk ke ruang makan besar yang dipenuhi perabot antik dan aroma teh melati, pandangan Mei Lin langsung berhenti pada satu sosok pria di ujung meja.

Pria itu duduk tegak, bersetelan kemeja abu-abu muda, wajahnya dingin, tetapi luar biasa tampan. Mata tajamnya menatap layar tablet, sama sekali tak memedulikan sekitar.

"Demi apa …" bisik Mei Lin pelan, lalu memiringkan kepalanya. "Dia kayak keluar dari drama Korea. Tidak, tidak! Aku tidak boleh berkedip. Aku takut ketika aku berkedip dia akan berubah jadi kakek tua!"

"Dia Zhang Yichen," ucap ibunya pelan. "Anak laki-laki Madam Zhang. CEO Zhang Group."

"CEO?" Mei Lin hampir tersedak ludahnya. "Ibu bercanda, kan? Orang sekeren itu mau makan siang sama kita?"

"Selamat datang, dan silakan duduk!" Fang Qiu Hua atau dikenal dengan sebutan Madam Zhang menyambut.

Mei Lin mencubit lengan ibunya. "Bu, ini bukan mim--"

"Diam, dan duduk sopan!"

Mei Lin duduk di seberang, berusaha menahan diri agar tidak menatap pria itu terus, tetapi gagal total. Zhang Yichen menoleh sekilas, tatapannya singkat, tetapi cukup membuat jantung Mei Lin berlari maraton.

"Apa kau baik-baik saja, Nona Lin?" suara baritonnya rendah, tenang, dan dingin.

"Ba-baik," jawab Mei Lin cepat, hampir gagap. "Aku cuma … kagum dengan arsitektur ruang makan ini. Sangat … simetris."

Suasana hening beberapa detik, lalu Madam Zhang tersenyum hangat.

"Nenekmu pasti akan senang melihat kalian berdua akhirnya bertemu."

Mei Lin menatap bingung. "Maksudnya?"

Madam Zhang menatap ke arah Zhang Haoren --suaminya, lalu tersenyum samar.

"Bukan cuma jamuan, Mei Lin. Ini soal wasiat ibu kami," tutur Haoren.

"Wasiat?" Mei Lin mengulang, napasnya tercekat.

Di saat itu juga, Yichen menatap langsung ke arahnya untuk pertama kalinya, dingin tapi tegas.

"Tampaknya, Nona Mei Lin … kau akan menjadi bagian dari keluarga kami."

Suara pria itu tenang, tapi cukup untuk membuat Mei Lin terpaku, bibirnya setengah terbuka.

"Tunggu …. Maksudmu, bagian keluarga … kayak … keluarga menantu gitu?"

Tidak ada yang menjawab. Hanya ada tatapan lembut dari Madam Zhang dan wajah kaku Zhang Yichen.

Sementara ibu Mei Lin tersenyum lebar, bahkan terlalu lebar.

"Selamat, Nak Mei. Sepertinya nenekmu memang punya selera bagus."

"Apa--APA?!"

Suara Mei Lin menggema di ruang makan megah itu. Dan begitulah, hidupnya yang biasa saja berubah total hanya karena makan siang. Bahkan, mie instan di dapurnya pun belum sempat dimasak.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status