Share

Sindrom Kehamilan Simpatik

Di sudut tea house Noah menikmati secangkir tehnya. Teh yang disajikan hangat pun perlahan dingin ketika sang empunya tidak segera meminumnya. Seminggu kepulangan Cia, Noah masih dengan pikirannya. Rasa bersalahnya begitu menghantui, hingga membuatnya benar-benar kacau.

“Hai,” sapa Albert seraya menarik kursi dan mendudukkan tubuhnya. Dilihatnya temannya itu sudah sebulan belakangan ini terlihat murung sekali.

“Kamu lama sekali!” keluh Noah. Sudah satu jam dia menunggu temannya itu, tetapi sang teman tak kunjung tiba.

“Maaf, ada beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan.”

Noah memanggil pramusaji. Meminta untuk mengganti teh hangat baru. Teh dingin tidak terlalu enak ketika diminum.

“Bagaimana, berhasil?” tanya Albert.

“Tidak,” jawab Noah seraya menggeleng.

“Aku sudah sampai menghilangkan barang bukti dan kamu tidak berhasil!” Albert hanya bisa menggeleng. Ternyata usahanya sia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
cuma bs berdoa semoga cia dan keluarga membuka hati utkmu noah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status