Lirea tidak pernah menyangka jika malam ulang tahun tunangannya justru menjadi awal kehancurannya. Dia tiba-tiba terbangun di pelukan Rendra, adik tunangannya. Skandal itu membuat Lirea dibenci. Tetapi, cinta terlarang antara dia dan Rendra mulai terjalin diam-diam. Saat kebenaran terungkap, siapa yang harus dipilih Lirea? Tunangannya atau adik iparnya?
Lihat lebih banyakSuasana di halaman Vila mewah itu penuh cahaya lampu kristal. Musik lembut mengalun, tamu-tamu berdandan glamor, dan di tengah keramaian itu berdiri Arka Maherson. Lelaki tampan putra pertama keluarga Maherson dari istri tidak sah, yang malam ini berulang tahun ke-28.
Lirea datang dengan gaun sederhana berwarna pastel. Meski cantiknya alami, dia tetap merasa minder. Dari tatapan-tatapan sinis keluarga Maherson, jelas sekali bahwa kehadirannya tidak begitu disukai. Tapi karena dia adalah tunangan Arka, jadi dia tetap datang untuk menghadiri pesta ini. Saat dia masuk, dia melihat Arka. Tapi di sebelah Arka, berdiri seorang gadis yang tidak dia kenal. Gadis itu seusianya. Terlihat sangat cantik dan menawan. Mereka mengobrol dengan akrab seperti sepasang kekasih. Itu membuat Lirea sedikit tidak senang. Pada saat itu Arka menoleh padanya, “Lirea, kamu sudah datang?” Arka menghampirinya Lirea dengan tergesa-gesa. Gadis di sebelah Arka ikut menatapnya. Senyumnya kaku dan tatapannya seperti melihat musuh. Lirea juga menatapnya, dia merasa jika gadis itu seperti sedang cemburu. Lalu Arka berjalan ke sampingnya, menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut, “Kamu sangat cantik.” Wajah Lirea memerah, kemudian dia berkata, “Arka, selamat ulang tahun.” Pada saat ini, gadis yang tadi di samping Arka bertanya, “Kak Arka, ini tunanganmu?” Nadanya seperti mengejek. Lirea menoleh. Gadis itu berjalan mendekatinya. Arka tersenyum, lalu meraih tangan Lirea dan berkata pada gadis itu, “Aira, dia Lirea.” Gadis itu kembali menatap Lirea dan tersenyum, “Nama kita hampir mirip ya, sayangnya kita beda...” Aira tidak melanjutkan kata-katanya. Lirea merasa tidak nyaman dengan Aira. Dan merasa jika gadis ini adalah saingan cintanya. Jadi dia merangkul lengan Arka untuk menunjukkan jika Arka adalah miliknya. Arka terlihat canggung, dia menunduk dan berkata, “Keluarga Aditama dan Maherson adalah rekan bisnis. Aira, kamu bisa menganggap Lirea sebagai adikmu.” Adik? Ekspresi wajah Lirea dan Aira tampak kaku dan sama-sama terlihat tidak senang. Lalu Arka mengajak Lirea menyambut tamu. Ayah Arka, Juna Maherson adalah orang kaya di ibukota, sedangkan Arka sendiri memiliki kemampuan hebat dalam berbisnis. Jadi pesta malam ini sangat ramai dihadiri oleh para pebisnis dan keluarga kaya. Orang-orang melihat Lirea dan mereka pun bertanya pada Arka, “Siapa Nona ini?” Arka menjawab dengan tersenyum ringan, “Namanya Lirea.” “Oh,” Orang-orang juga tidak terlalu memperhatikan Lirea. Wajar mereka tidak tahu jika Lirea adalah tunangan Arka, karena pertunangan mereka belum dipublikasikan dan masih antara keluarga. Lagipula, Arka tidak mengenalkan Lirea dengan terbuka, semisal ‘putri siapa’. Jadi orang-orang menganggap dia tidak memiliki latar belakang yang baik. Karenanya, orang-orang seolah meremehkannya. Lirea tidak terlalu memperdulikannya. Dengan berada di samping Arka, dia sudah cukup bahagia. Tetapi tatapan orang-orang membuatnya tidak nyaman. Dia menarik lengan Arka. Arka berhenti dan menoleh, “Ada apa?” “Aku.. sedikit pusing.” “Hah? Kalau begitu…” Arka melihat sekeliling dan menunjuk ke sebuah tempat istirahat, “Kamu duduk saja disitu. Nanti aku akan menemuimu setelah selesai menyambut tamu.” Lirea mengangguk setuju, dia merasa lega bisa terhindar dari tatapan orang-orang dan segera pergi ke tempat istirahat. Lirea mengambil gelas jus, meminum sedikit demi sedikit di kursinya sambil melihat Arka dari jauh. “Lirea, kenapa kamu ada disini? Tidak menemani kak Arka?” Lirea mendongak dan melihat Aira berdiri dengan anggun. Lirea meletakkan gelas di meja, “Aku agak pusing. Arka memintaku istirahat saja.” “Oh,” Aira menganggukkan kepalanya kemudian menoleh ke arah Arka. “Kak Arka terlihat sangat tampan ya?” Seketika Lirea langsung menoleh dan langsung menatap Aira. “Sebenarnya dulu aku pernah berjanji akan menikah dengan kak Arka. Aduh!” Seperti sadar keceplosan, Aira buru-buru memukul mulutnya sendiri. “Itu, kamu nggak marah, kan? Aku hanya bercanda kok.” “Oh, nggak masalah.” Lirea tersenyum, tapi sebenarnya hatinya sangat dongkol dan ingin menampar wajah Aira. Apa otaknya tidak waras? Berkata seperti itu di depan tunangan Arka? Lirea menunduk menahan marah. Aira melihat Lirea menunduk, dia segera memanfaatkan waktu untuk meraih gelas sampanye. Setelah beberapa detik, dia mengambil gelas lain yang baru dan mengulurkan gelas yang tadi pada Lirea. “Untuk perkenalan kita, mari kita bersulang.” Lirea menggigit bibirnya. Ini pastí perkenalan yang kurang baik! Karena tidak ingin memberi kesan buruk, dia menerima gelas itu dan mereka bersulang. Keduanya meminumnya dengan perlahan. Aira memperhatikan Lirea meminum sampanye dengan puas, lalu dia pamit pergi. Aksi Aira dilihat oleh Arka, dia segera berkata pada ayahnya, “Ayah, aku akan menemui Lirea.” Juna Maherson mengerutkan kening, “Memangnya kemana dia? Harusnya di sampingmu. Dasar gadis miskin tidak berpendidikan!” Kalau bukan karena perjodohan para orang tua, dan putranya juga menyukai Lirea, Juna Maherson sama sekali tidak ingin menerima Lirea sebagai calon menantunya. Baru saja Arka ingin menjawab, kepala pelayan datang dan berkata pelan pada Juna, “Tuan, Tuan Muda. Tuan muda Rendra baru saja tiba di bandara.” Juna terkejut, ekspresinya terlihat marah, “Kenapa pulang sekarang?Aku menyuruhnya pulang minggu depan!” Tapi Arka buru-buru berkata, “Ayah, biarkan saja. Hari ini, juga hari ulangtahunnya.” Tuan Muda Rendra, adalah putra kedua Juna Maherson. Dia memang lahir di tanggal yang sama dengan Arka. Hanya tahun kelahiran mereka yang berbeda. Arka lahir dua tahun lebih dulu dari Sely, pacar Juna Maherson sebelum dia dijodohkan dengan Siena Wijaya, ibu Rendra. Saat Rendra berusia lima tahun, ibunya meninggal karena kecelakaan dan dua bulan setelahnya, Juna Maherson menikahi Sely dan membawa Sely serta Arka masuk ke dalam rumah Maherson. Sejak saat itu, Rendra diasuh oleh ibu tiri dan besar bersama Arka yang dikenalkan sebagai putra pertama sang ayah. Rendra adalah anak yang tidak patuh, sering memberontak dan selalu membuat masalah. Jadi dia dikirim keluar negeri untuk merenungkan kesalahannya setelah selesai sekolah menengah. Karena keluarga Maherson akan membangun cabang perusahaan, Juna meminta Rendra pulang untuk mengajarinya mengelola perusahaan baru. Tapi Juna tidak menyangka jika Rendra pulang malam ini. Juna khawatir, anak nakal itu akan membuat onar di pesta ulang tahun kakaknya. Juna terdiam beberapa saat, dia menahan marahnya demi menjaga emosi Arka. Lalu dia berkata pada kepala pelayan, “Suruh sopir menjemputnya dan langsung antar ke kamarnya. Jangan biarkan dia bergabung di pesta ini.” “Baik.” Kepala pelayan mengangguk dan mundur dengan tenang. Saat ini, Lirea merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya. Diluar cuaca mendung, dan ini sudah mulai malam. Seharusnya cuaca sejuk, tapi dia merasa tubuhnya kepanasan. Dia kemudian berdiri dan berjalan sempoyongan. Dari jauh, Aira melihatnya dengan senyuman puas di wajahnya. ‘Arka hanya bisa menjadi milikku. Bukan kamu!’Yang dikatakan Arka memang benar. Bagaimana bisa Lirea meminta Arka untuk memaafkannya dengan mudah. Dia sudah tidur dengan pria lain. Bahkan pria yang menidurinya itu adalah adik kandungnya Arka sendiri.Sudah begitu jelas kesalahan Lirea. Apa yang bisa ia harapkan lagi? Lirea mengangkat kepalanya sambil menangis tersedu-sedu. Angin datang berhembus dari sekelilingnya membuat rambutnya beterbangan dengan liar. Beberapa saat kemudian, Lirea mendengar suara benturan logam yang cukup keras, seketika ia pun menoleh dan melihat Rendra keluar dari gerbang. Brak! Rendra berhenti di gerbang besi, kakinya yang panjang berada di tengah jalan, dan saat ini posisinya hanya berjarak setengah meter dari Lirea. Rendra meninggalkan barang bawaannya di tanah. Dia melihat ke atas dan merasakan angin di sekelilingnya. Lalu ia berkata, "Cuaca yang bagus." Tidak lama setelah Rendra berkata seperti itu, tetesan air hujan besar menghantam Lirea, dan suara guntur terdengar sangat keras. Dalam sek
Setelah ditepuk beberapa kali, Lirea bangun dan mengeluh, "Sayang… aku masih ngantuk. Biarkan aku tidur lagi.” Nada bicara Lirea terdengar manja, seolah-olah dia telah mengenal pria yang ia jadikan sandaran di belakangnya. Hal ini membuat semua orang di ambang pintu semakin bingung. Tatapan mata Lirea tampak redup, ia tidak melihat dengan jelas siapa orang yang ada di belakangnya, kemudian ia memiringkan badan dan kembali tidur. Beberapa saat kemudian, Lirea seperti menyadari sesuatu. Dia terkejut-- Pria yang ada di belakangnya ternyata bukan Arka!Lirea menoleh dan melihat pria yang ada di depannya. Kemudian ia pun berteriak dengan kencang, "Ahhh..." Rendra membuka bibirnya dan berkata, "Ingin mencari suamimu?" Seluruh tubuh Lirea terasa dingin dan matanya membelalak lebar karena terkejut. Su... Suami? Dia tampak linglung. Lirea ingat adegan panas yang telah ia lakukan sebelumnya. Dia memanggil 'suami' lagi dan lagi. Ternyata pria ini bukan Arka, tapi pria itu adalah pria
Lirea merasa takut dan tidak berani berbicara. Pria itu tersenyum dengan sangat puas. Apa yang ingin dilakukan Arka sampai membawa gadis ini ke tempat tidurnya? Apa Arka ingin menyenangkanku. Lalu berdamai denganku? Hehe... jangan bercanda. Setelah kejadian itu, Arka sangat membencinya. Pria itu menundukkan kepalanya dan langsung mencium bibir Lirea. seketika Lirea merasa sedih, "Arka? Kenapa kamu..." Pria itu mengerutkan keningnya dan berkata dengan tidak senang, "Panggil suami!" Pria ini tidak ingin Lirea memanggil nama itu untuk saat ini. "Suami?" Lirea mengulangi dengan sedikit kebingungan. Memikirkan arti dari kata ini, seluruh badannya bersandar ke pelukan pria itu dengan rasa malu dan kelembutan, lalu ia memanggil dengan manis, "Suamiku..." Ternyata, Arka tidak ingin aku memanggilnya karena ini? Pikir Lirea dengan setengah sadar. Di lantai bawah, karena Lirea tidak hadir di acara ulang tahun Arka, saat ini Aira menemani Arka untuk memulai tarian. Dia mendapatkan pujia
Prang! Lirea tersandung dan secara tidak sengaja membuat seorang pelayan yang lewat terjatuh. Gelas kaca yang ia pegang langsung terjatuh ke lantai dan membuat suara yang cukup keras. Orang-orang sangat terkejut. Mereka memandang Lirea dan mulai menunjuk ke arahnya, "Putri siapa itu? Kenapa tidak punya sopan santun?" Lirea tertegun saat mendengarnya. Dia tiba-tiba teringat ketika Arka memperkenalkannya kepada para tamu, Arka hanya berkata 'Namanya Lirea', dan tidak pernah berkata, 'Ini tunanganku'. Bukankah itu berarti Arka tidak ingin mengakui diriku sebagai tunangan kepada orang lain? Wajar saja jika mereka menunjuknya dengan sinis begitu. Lirea merasa sangat malu dan tidak tahu harus berbuat apa. Untungnya Arka berjalan dengan cepat ke arahnya, "Lirea, ada apa denganmu?" "Aku... aku kepanasan." Jawab Lirea. Arka meletakkan tangannya di dahi Lirea dan bertanya, "Apa kamu sakit? Sepertinya kamu demam." "Se... Sepertinya iya..." Lirea merasa pendekatan Arka ini membuatnya sem
Suasana di halaman Vila mewah itu penuh cahaya lampu kristal. Musik lembut mengalun, tamu-tamu berdandan glamor, dan di tengah keramaian itu berdiri Arka Maherson. Lelaki tampan putra pertama keluarga Maherson dari istri tidak sah, yang malam ini berulang tahun ke-28.Lirea datang dengan gaun sederhana berwarna pastel. Meski cantiknya alami, dia tetap merasa minder. Dari tatapan-tatapan sinis keluarga Maherson, jelas sekali bahwa kehadirannya tidak begitu disukai. Tapi karena dia adalah tunangan Arka, jadi dia tetap datang untuk menghadiri pesta ini.Saat dia masuk, dia melihat Arka. Tapi di sebelah Arka, berdiri seorang gadis yang tidak dia kenal. Gadis itu seusianya. Terlihat sangat cantik dan menawan. Mereka mengobrol dengan akrab seperti sepasang kekasih.Itu membuat Lirea sedikit tidak senang.Pada saat itu Arka menoleh padanya, “Lirea, kamu sudah datang?” Arka menghampirinya Lirea dengan tergesa-gesa.Gadis di sebelah Arka ikut menatapnya. Senyumnya kaku dan tatapannya seperti
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen