Share

Bab 130 Rumah Cantik Punya Siapa?

Bangun tidur aku langsung mandi wajib karena baru selesai haid. Saat selesai berganti baju ternyata anakku juga sudah bangun.

“Ucil mau ikut ke mesjid sama Bubun,” katanya saat melihatku memakai mukena.

Di kampung kami shalat Subuh dan Maghrib memang selalu ramai bukan hanya oleh bapak-bapak tapi juga ibu-ibu dan anak-anak. Bahkan sebagian mereka setelah shalat Maghrib duduk menunggu shalat Isya sekalian.

“Anak saleh. Yuk Bubun bantu ambil air wudlu.” Aku menggendongnya dan membawanya ke kamar mandi.

Azan Subuh terdengar dari masjid dekat rumah saat kami keluar dari kamar mandi. Di ruang tengah Ibu, Lina, juga suamiku sudah siap dengan pakainan shalat. Kami beriringan menuju masjid yang hanya berjarak seratus meter. Subuh yang dingin tapi hatiku hangat.

Ibu membawa setermos air panas serta serenceng kopi. Tanganku langsung menyambar sekaleng kue yang kami bawa kemarin. Kadang-kadang warga di sini memang berinisiatif membawa apa saja yang mereka punya untuk sarapan bersama setelah sh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status