(Adult Story 21+) Brice Harold karena suatu misi harus menikah dan mencari seorang istri. Karena bingung, dia berniat mencari wanita di klub malam. Namun, di klub malam tersebut membuatnya bertemu seorang wanita bernama Agnes yang membuatnya lupa akan tujuan awalnya. Karena minuman, membuat mereka menghabiskan satu malam yang panas. Dan sejak kejadian itu, Brice mencari tahu sosok wanita yang bernama Agnes itu. Dan tercetuslah sebuah ide ketika mendengar tentang identitas Agnes, dia mendatangi Agnes dengan terang - terangan setelah pertemuan mereka terakhir kali di klub dan menawarkan sesuatu yang gila, "Bagaimana kalau kita menikah?" Penasaran dengan kelanjutannya? Baca kisah Brice Harold dan Agnes Quinza Eloise... IG : ma2.zan️️
Lihat lebih banyakBrice mengangkat tubuhnya dan mengarahkan tubuh bawah Agnes agar naik ke wajahnya, “Brice...?” kaget Agnes yang kini inti tubuhnya berada di atas wajah Brice. “Lanjutkan sayang...” Agnes tersenyum, tangannya yang masih memegang batang kejantanan Brice pun ia arahkan kembali ke dalam mulutnya. “Oh yes! So good!” Brice kembali mengerang penuh kepuasan, kemudian tangannya mengusap bokong indah Agnes yang terpampang begitu indah, tangan panas itu kian turun dan menyingkap dalaman berbentuk tali yang menutupi inti tubuh Agnes. Brice menghirup aroma bunga yang begitu segar di area kewanitaan istrinya, “Glek!” ia menelan salivanya melihat betapa kenyal dan bersihnya area intim Agnes. Dengan rasa haus, dengan kedua tangannya ia membuka bibir kewanitaan Agnes dan menyapu dengan lidahnya. “Damn! Ini sangat enak!” pikirnya yang semakin dalam memasukkan lidahnya, menyesap sari yang keluar dari kewanitaan Agnes. “Euhm...” Agnes melenguh geli merasakan inti tubuhnya berdenyut akibat perbuatan B
Suasana di Amsterdam begitu hidup pada malam itu, dengan lampu-lampu kota yang berkelip-kelip memantulkan sinar bokeh di jalanan yang padat. Brice Harold melangkah keluar dari markas besar miliknya bersama para The Angel’s, langkahnya mantap menuju mobil Aston hitam yang berdiri angkuh di parkiran. Begitu ia masuk ke dalam mobil, jari-jarinya bergerak gesit mengetik nomor ponsel Agnes. “Sayang, aku sudah dalam perjalanan menuju rumah,” ucap Brice dengan suara yang tenang namun penuh kehangatan. “Berapa lama lagi, sayang?” Agnes bertanya cepat, kegirangan terdengar dalam suaranya. “Sekitar 15-20 menit, sayang,” jawab Brice sambil mengatur kemudi mobilnya. Agnes mengakhiri panggilan dengan singkat, “Ok sayang, see you.” Brice membelah kepadatan lalu lintas Amsterdam, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam di kota yang tak pernah tidur ini. Dengan kecepatan teratur dan bantuan GPS, Brice mampu menghindari kemacetan jalanan yang biasa terjadi di malam hari. “Nice!” Brice tersenyum
Beberapa menit sebelumnya, Brice yang terlebih dahulu tiba di markas menunggu kedatangan Alpha dan anggota baru mereka yaitu Yohan.“Sepertinya mereka benar-benar menikmati waktu mereka...” gumam brice melihat ke arah jam tangan, di mana sudah lewat dari lima menit dari waktu rapat mereka.“Mr. B, Kak Alpha baru saja masuk ke dalam basement,” imbuh Zeta saat mendapatkan laporan dari penjaga gerbang markas mereka.Brice mengangguk paham dan melanjutkan membaca laporan yang di berikan oleh Beta. Tidak lama kemudian Alpha masuk bersama seorang pria bertubuh tegap dan tinggi, terlihat seorang pria yang cukup terlatih.“Maaf Mr.B tadi ada sedikit kendala,” ucap Alpha dengan berdiri tegap di depan Mr. B, sedangkan di mana kelima pasang mata sedang tertuju mengamati dirinya dan pria di sampingnya.Brice menoleh dan menaikkan satu alisnya, “Hmm, tidak masalah, kalian pasti susah untuk mengabaikannya, tapi lain kali jangan sampai membuatku menunggu!” jawaban sarkas Brice yang menekan kata meng
Rosa menarik tangan Agnes dengan penuh semangat, membawa mereka menuju salah satu toko brand yang menjual pakaian dalam yang seksi. Suasana di dalam toko begitu terang dengan berbagai koleksi yang memikat mata.Sementara mereka terburu-buru, Agnes yang tak sengaja bertabrakan dengan tumpah di atas pakaiannya. “Aiish, maaf ya,” ujarnya sambil memegangi bagian pakaian yang terkena tumpahan kopi.Kopi yang dipegang wanita itu pun tumpah ke pakaiannya sendiri, seorang wanita langsung mendesis kesakitan saat merasakan rasa pedas dari cairan kopi yang mengenai kulitnya, Agnes merasa bersalah, “Sorry, apa Anda baik-baik saja? Biar aku mengganti pakaian Anda, Miss.”Wanita yang di tabrak hanya tersenyum, “Tidak apa-apa, ini hanya kecelakaan kecil. Namaku Maria Sanchez.”Meskipun begitu, Agnes tetap merasa tidak enak hati, “Tidak, saya ingin menggantinya. Biar saya bayar.”Begitu pun Rosa yang menjadi salah satu penyebab kekacauan ini.“Iya Miss, biar kami membantu Anda.” Imbuhnya di sela perc
Rosa benar-benar menjadi obat nyamuk yang di bakar dan menjadi debu ringan siap terbang jika di hembus oleh angin tipis.Ia menemani Agnes dan Brice untuk makan, namun yang ia dapati hannyalah dua pasangan suami istri yang memadu kasih tanpa malu di depannya.“Apa mereka beranggapan jika di Mall ini hanya ada mereka berdua ?? Hello? Ada manusia lain di sini wahai makhluk bucin!” geram Rosa yang tentu saja di dalam hatinya menatap punggung Agnes dan Brice yang baru keluar dari pintu restaurant.“Oh makhluk yang bernama pria… Adakah yang bisa mendatangiku sekarang ini!” gumum Rosa dalam hati.“Ros, ayo! Ngapain di situ?” seru Agnes dari sedikit kejauhan karena Rosa yang sengaja memperlambat jualannya.Rosa tersenyum lebar dan memaerkan deretan gigi putihnya dan berkata, “Aku hanya menjaga jarak agar tidak terbang bagai debu yang tak berarti!”“Pfttt!” Agnes terkek
Setelah selesai membersihkan dirinya dari pakaian yang yang di penuhi percikan darah dari musuhnya, Brice segera masuk ke dalam basement mobil dan memilih Aston Martin Vantage untuk ia kendarai hari ini untuk menjemput wanita pujaan hatinya, satu-satunya wanita yang membuat seorang mafia berdarah dingin menjadi anak kucing yang haus akan belaian dan begitu manja.Brice menyalakan mesin mobilnya, sebuah Aston Martin Vantage berwarna dark silver metallic yang merupakan salah satu mobil yang ia sukai serta akan membuat sang istri nyaman. Ia memandang jam tangan Rolex di pergelangan tangannya dan tersenyum. Hari ini ia akan memberikan kejutan kecil untuk Agnes, di mana wanita cantik itu tidak mengetahui jika dirinya akan menyusul.Pria berhazel biru itu menekan tombol panggilan dari layar lcd mobilnya, “Di mana posisi istriku?”“Saat ini Miss A sedang bersama temannya di Versailles Spa, lantai empat, Mr.B.” jawab seoran
“I’ll prove it—aku akan membuktikannya!” Yohan meraih tengkuk leher Alpha dan memberikan lumatan yang begitu kuat dan liar usai mengatakan itu. Yang disusul suara erangan dari Alpha, “Oh damn! Yohan!” umpatnya merasakan milik Yohan masuk begitu dalam ke inti tubuhnya. Tangan Yohan turun meremas bongkahan jelly padat nan kenyal milik Alpha, di sesap dan dihisapnya dengan penuh damba. Membuat wanita cantik itu terus saja membuka mulutnya larut dalam desahan yang tak kunjung usai. Pria itu lalu memutar tubuh Alpha agar memungginya dengan posisi menjorok ke belakang, memperlihatkan bongkahan semok miliknya, Yohan tersenyum dan mengusap bongkahan tersebut dengan sedikit keras, “Hurry up!” seru Alpha yang tidak tahan dengan godaan yang diberikan Yohan. Pria itu hanya mengusap batang kejantanannya di celah bibir bawahnya sambil meremas bongkahan padatnya itu. “Begging me—memohon padaku!” Alpha membelalakkan ma
Dengan nafas terengah-engah, Alpha menatap tajam pada Yohan, “Berhenti bertanya berengsek! Lakukan apa yang ingin kau lakukan! Dan selesaikan apa yang kau mulai!”seru Alpha yang mendekatkan wajahnya dan menjulurkan lidahnya. Yohan membuka mulutnya dan membalas lilitan lidah Alpha, mereka berciuman cukup lama, “Aku akan lakukan apa yang aku mau mulai sekarang, Alpha.” Seru Yohan yang lalu memutar posisi mereka dan membiarkan Alpha untuk duduk di atas bathtub. Yohan berlutut dan melebarkan kaki Alpha membuat belahan mahkota Alpha terlihat begitu jelas, ia mengambil keran shower dan membasuh tubuh Alpha begitu juga tubuhnya. Begitu sabun sudah mengalir bersama air, tanpa menunggu lama ia membenamkan wajahnya dan mulai menyapu bibir tebal itu dengan lidahnya. “Oh shit!” umpat Alpha sambil meremas rambut Yohan yang sedang bergerilya di inti tubuhnya. “Kamu sudah sangat basah,” gumam Yohan yang terus memainkan milik Alpha, bahkan pri
Yohan menaikkan satu alisnya, “Memangnya kalau aku bilang, kau mau memandikanku?” “Hahh?” Alpha berseru hampir berteriak. Alpha berdehem menetralkan pikiran dan rasa terkejutnya, “Ck! Memangnya itu hal yang sulit?” Yohan mengerutkan keningnya, “Jadi?” Alpha berjalan masuk tanpa ragu mendekati dan mengulurkan tangannya kepada Yohan, seolah tidak peduli dengan tubuh telanjang Yohan saat ini. “Berdirilah! Aku akan membantumu!” “Kamu yakin?” tanya Yohan memastikan. “Ck! Apa sekarang ada pilihan lain? Atau kau mau aku panggilkan perawat? Tapi jangan lupa status profesi kita! Lagi pula aku tidak suka orang asing masuk kerumahku!" sahut Alpha, memberikan penjelasan yang terdengar masuk akal. Tapi hal itu membuat Yohan tergelitik, pria itu pun meraih tangan Alpha sambil berkata dengan suara beratnya, “Hmm, aku senang karena kau sudah tidak menganggapku orang asing.” “Whaaattt?” “Bukankah ta
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.