Share

Bab 1833

Setelah meninggalkan gudang senjata, langit sudah agak gelap. Wira pun memilih untuk pulang.

"Rupanya kamu masih ingat untuk pulang?" Begitu masuk, Wira langsung mendengar suara Dewina yang dipenuhi nada cemburu.

Dian yang berdiri di samping pun menutup mulutnya sambil terkekeh-kekeh. Bisa dibilang, karakter Dian dan Wulan sama.

Julian juga sangat patuh. Meskipun dulunya berasal dari Sekte Langit, sekarang dia sudah menjadi manusia biasa. Karena tidak ada yang bersikap sombong, para wanita ini pun berhubungan dengan harmonis.

"Uhuk, uhuk." Wira terbatuk, lalu tersenyum sambil membalas, "Gimana lagi? Aku terlalu sibuk. Aku pasti sudah pulang sejak awal kalau nggak punya urusan. Pengembara selalu merindukan kampung halaman mereka. Apalagi, ada begitu banyak wanita cantik di rumahku."

Dewina mengerlingkan mata dan berkata, "Kemari, biar kucium dulu. Mulutmu benar-benar manis, aku mau lihat mulutmu produksi madu atau nggak."

Dian tergelak sampai perutnya sakit. Wira memeluk keduanya, lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status