Aulia duduk dengan tenang di ruang resepsionis kantor Firma Hukum yang merupakan rekomendasi salah seorang kenalannya. dengan penampilan yang elegan dan rambut yang tergerai dengan rapi,dia menatap jam tangan yang tersemat di pergelangan tangannya, menunggu surat kontrak kerja yang seharusnya sudah siap beberapa menit yang lalu.Ruangan resepsionis yang luas dan mewah itu dipenuhi dengan furniture yang elegan dan dekorasi yang modern, membuat Aulia merasa nyaman dan percaya diri tentang keputusannya untuk bekerja di sini.Tiba-tiba, suara yang tidak terduga memecah keheningan ruangan - suara tembakan yang keras dan jelas terdengar dari halaman gedung. Aulia dapat merasakan bagaimana hatinya berdegup kencang saat suara teriakan dan keributan mengikuti suara tembakan tersebut.Suasana ruangan resepsionis yang tadinya tenang dan elegan seketika berubah menjadi kacau dan tegang.Aulia langsung berdiri dari kursinya, mata tetap fokus pada pintu ruangan yang terbuka ke arah halaman gedung.
Saat ini Ryker, duduk di ruangannya yang mewah, menunggu kedatangan Adam, asisten pribadinya yang paling dipercaya.Dia memandang jam Rolex di pergelangan tangannya, menunjukkan bahwa Adam seharusnya sudah tiba 10 menit yang lalu.Tiba-tiba, pintu ruangannya terbuka dan Adam masuk dengan senyum ramah, menunjukkan rasa hormatnya kepada bosnya."Selamat pagi, Pak Ryker. Apa yang ingin Anda bicarakan?" Adam bertanya sambil duduk di depan meja Ryker yang terbuat dari kayu mahoni.Ryker memandang Adam dengan mata tajam, menandakan bahwa dia ingin mendapatkan informasi yang akurat."Aku ingin tahu tentang Aulia. tentang apa yang ia kerjakan kemarin." Ryker bertanya dengan suara yang tegas dan berwibawa.Adam terkejut sejenak sebelum menjawab dengan hati-hati,"Nyonya...aku tahu dia melamar pekerjaan di kantor cabang firma hukum milik Leon Hakim, Pak."wajah Ryker berubah memerah mendengar informasi yang membuatnya terkejut dan penasaran."Apa?! Kantor Leon Hakim?! Aku tidak menyangka dia aka
Aulia berdiri di depan cermin, memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna. Dia mengenakan blouse putih lengan pendek yang pas di tubuhnya, memperlihatkan kulit putih dan lembut di lengan dan lehernya. Blus itu memiliki potongan yang elegan, dengan kerah yang sedikit terbuka. Rok hitam yang dia kenakan jatuh tepat di bawah lutut, menekankan lekuk tubuhnya yang indah. Sepatu hak tinggi senada dengan warna rok yang dia pilih menambahkan sentuhan elegan pada penampilannya, membuat kaki-kakinya terlihat panjang dan ramping.Rambutnya yang panjang dan lembut tergerai di punggungnya, menambah kesan feminin yang kuat. Dengan penampilan yang sempurna, Aulia merasa siap untuk menghadapi hari baru.Dia berjalan ke lantai bawah, tapi tiba-tiba terhenti ketika melihat Ryker berdiri di depannya, memblokir jalannya.Ryker masih terlihat sedikit pucat dan lelah, tapi mata hitamnya yang tajam memandang Aulia dengan intensitas yang membuat Aulia merasa sedikit tidak nyaman.Dia berdiri dengan kaki
Pukul sebelas malam, Aulia sudah memutuskan untuk tidur, meninggalkan meja makan yang masih terisi dengan harapan bahwa Ryker akan kembali dan menikmati masakannya. Tapi jam terus berputar, dan Ryker belum juga kembali. Aulia akhirnya tertidur dengan perasaan kecewa dan penasaran.Tiba-tiba, pukul satu dini hari, keheningan malam dipecahkan oleh suara gedoran pintu utama rumah yang keras dan berulang-ulang. Bel pintu juga berbunyi dengan nada yang tajam, membuat Aulia terbangun dengan cepat. Dia melompat dari tempat tidur dan bergegas ke bawah, hampir jatuh saat menuruni tangga karena terburu-buru.Saat Aulia membuka pintu, dia disambut oleh pemandangan yang membuatnya begitu terkejut.Ryker berdiri di depan pintu, dengan tubuh yang terhuyung-huyung dan mata yang merah karena alkohol. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Ryker sedang dipeluk oleh Vania, wanita yang sama yang telah membuat Aulia merasa marah sebelumnya.Vania tersenyum manis ke arah Aulia, dengan mata yang berkilau karena
Aulia masih menatap Ryker dengan mata yang penuh kemarahan, menunggu jawaban atas pertanyaannya. Tapi sebelum Ryker bisa menjawab, ponselnya berbunyi dengan nada yang keras dan tajam.Ryker langsung mengambil ponselnya dan menjawab panggilan tersebut, tanpa menatap Aulia sedikit pun."Aku sedang sibuk," kata Ryker dengan nada yang singkat, sambil berjalan menjauh dari Aulia.Aulia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Ryker kepada peneleponnya, tapi dia bisa menangkap beberapa kata seperti "proyek", "klien", dan "deadline".Jelas bahwa Ryker sedang membahas persoalan kantor dengan seseorang. Ryker terus berbicara di telepon, tanpa mempedulikan keberadaan Aulia. pria itu berjalan menuju ruang tamu, meninggalkan Aulia sendirian di tempat itu.Aulia merasa seperti diabaikan, seperti tidak ada di dalam ruangan itu. Dia menatap punggung Ryker yang menjauh, dengan perasaan yang campur aduk antara marah dan merasa tak nyaman bersamaan.Aulia mengurungkan niatnya untuk kembali
Aulia dan Ryker kembali ke rumah mewah Ryker, dengan suasana yang tegang dan hening. Ryker masih bersikeras untuk melarang Aulia bekerja, dengan kata-kata yang keras dan tidak bisa ditawar. Tapi Aulia juga memilih untuk pada pendapatnya, dengan mata yang berkilau dan tekad yang kuat.Sampai saat Aulia akan menaiki anak tangga, tangannya ditarik oleh Ryker dengan kuat, membuat tubuh Aulia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke arah Ryker.Tubuh Aulia jatuh mengenai tubuh Ryker,membuat Ryker terkejut dan kehilangan kendali.Posisi jatuhnya, Ryker berada di bawah tubuh Aulia, dengan wajah mereka yang sangat dekat.Keduanya kembali melihat satu sama lain, dengan mata yang terpaku dan napas yang seakan berhenti begitu saja.Ryker baru menyadari bahwa mata Aulia berbeda, berwarna hijau zamrud yang sangat cantik dan mempesona, seperti permata yang tersembunyi di dasar laut.Mata hijau Aulia seperti menghipnotis Ryker, membuat dia lupa pada segalanya kecuali keindahan yang terpancar dari mata