Home / Thriller / Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati / Bab 7 ( Pemandangan Menjijikan)

Share

Bab 7 ( Pemandangan Menjijikan)

Author: Tri Afifah
last update Last Updated: 2025-05-30 13:26:22

Aulia berdiri di depan sebuah bangunan megah yang menjulang tinggi, dengan arsitektur modern yang elegan. Kantor pengacara "Harapan & Partners" ini terletak di jantung kota, dengan alamat yang sangat mudah diingat.

Bangunan ini memiliki 20 lantai, dengan fasad kaca yang mengkilap dan atap yang berbentuk unik.

Di depan pintu masuk, terdapat sebuah plakat besar yang terbuat dari granit hitam, dengan logo perusahaan yang terbuat dari emas 24 karat.

Aulia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah masuk ke dalam lobi yang luas dan mewah.

Lantai lobi terbuat dari marmer putih, dengan langit-langit yang tinggi dan lampu gantung kristal yang indah.

Di sebelah kiri, terdapat sebuah meja resepsionis yang terbuat dari kayu mahoni, dengan seorang resepsionis cantik yang tersenyum ramah.

"Selamat pagi, saya Aulia Riani. Saya datang untuk menyerahkan lamaran pekerjaan sebagai pengacara," kata Aulia dengan suara yang sopan.

Resepsionis itu tersenyum dan mengambil CV Aulia.

"Terima kasih, Ibu Aulia. Saya akan menyerahkan CV Anda ke HRD. Mereka akan memproses lamaran Anda dan menghubungi Anda jika ada panggilan wawancara," kata resepsionis itu dengan suara yang profesional.

Aulia mengangguk dan tersenyum, lalu menunggu beberapa saat sambil duduk di sofa yang empuk di sebelah kanan.

Setelah beberapa menit, resepsionis itu kembali dan memberikan Aulia sebuah kartu kecil.

"Terima kasih, Ibu Aulia. Kami akan menghubungi Anda dalam waktu 3-5 hari kerja untuk memberitahu hasil proses lamaran Anda," kata resepsionis itu dengan suara yang sopan.

Aulia mengambil kartu itu, tersenyum dan mengucapkan terima kasih sebelum meninggalkan kantor pengacara yang mewah itu.

Aulia memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya, tapi dia tidak ingin bertemu dengan Ryker. Dia masih ingat percakapan mereka sebelumnya, dan dia yakin bahwa Ryker pasti sudah mulai merencanakan sesuatu untuk menghentikan impiannya bekerja di firma hukum.

Aulia kembali menggunakan Taksi untuk kembali pulang ke rumahnya. Jujur, ia rindu kamar dan ruang perpustakaan yang biasa ia gunakan bersama dengan sang kakek.

Saat taksi berjalan, Aulia memikirkan tentang Ryker dan rencana-rencananya.

Dia yakin bahwa Ryker akan menggunakan segala cara untuk menghentikan dia bekerja, mungkin dengan menggunakan koneksi bisnisnya atau bahkan mengancam kantor yang ia berikan CV nya.

Aulia merasa sedikit takut, tapi dia juga merasa lebih kuat dan bertekad untuk tidak menyerah.

Dia akan melakukan apa saja untuk mencapai impiannya bekerja di firma hukum, bahkan jika itu berarti harus melawan Ryker.

Saat taksi tiba di depan rumah, Aulia membayar sopir dan turun dari taksi dan melangkah menuju gerbang rumahnya, tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di depan gerbang.

Ryker Alvaro turun dari mobil dengan senyum percaya diri, diikuti oleh seorang wanita cantik berambut pendek dan berpakaian seksi.

Wanita itu langsung menempelkan tubuhnya pada Ryker, membungkus lengannya di pinggangnya sambil tersenyum sinis ke arah Aulia.

Aulia merasa seperti disengat listrik, matanya terpaku pada pemandangan yang tidak terduga itu.

Ryker tidak menunjukkan ekspresi apa pun, tapi wanita itu terus menatap Aulia dengan mata yang penuh kebencian dan kecemburuan.

"Aulia, aku rasa kau sudah kenal dengan Vania, kekasihku," kata Ryker dengan nada datar, sambil membiarkan Vania terus menempel pada tubuhnya.

Aulia merasa seperti dipukul di perut, dia tidak bisa bernapas atau berbicara.

Vania terus tersenyum sinis, seolah-olah menikmati reaksi Aulia.

"Kamu pikir bisa merebut Ryker dariku, Aulia? Kamu salah besar," kata Vania dengan suara yang terdengar begitu manis.

Aulia masih berdiri diam, matanya terpaku pada Ryker dan Vania yang masih menempel pada tubuhnya. bukan karena rasa cemburunya, tapi lebih ke perasaan jijik dengan pandangan dihadapannya.

Ryker akhirnya memecahkan keheningan, suaranya terdengar datar dan tidak bersahabat.

"Aulia, kita pulang. Sekarang," kata Ryker, sambil menatap Aulia dengan mata yang dingin.

Vania tersenyum sinis lagi, seolah-olah menikmati reaksi Aulia yang tidak menunjukkan emosi apa pun.

Aulia tidak menjawab, dia hanya mengangguk sedikit dan melangkah menuju mobil Ryker, meninggalkan rencananya untuk bersantai di rumahnya sendiri.Ryker mengikuti di belakangnya, sementara Vania masih menempel pada lengannya, membisikkan sesuatu di telinganya

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 12 Gadis Keras Kepala

    Aulia berdiri di depan cermin, memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna. Dia mengenakan blouse putih lengan pendek yang pas di tubuhnya, memperlihatkan kulit putih dan lembut di lengan dan lehernya. Blus itu memiliki potongan yang elegan, dengan kerah yang sedikit terbuka. Rok hitam yang dia kenakan jatuh tepat di bawah lutut, menekankan lekuk tubuhnya yang indah. Sepatu hak tinggi senada dengan warna rok yang dia pilih menambahkan sentuhan elegan pada penampilannya, membuat kaki-kakinya terlihat panjang dan ramping.Rambutnya yang panjang dan lembut tergerai di punggungnya, menambah kesan feminin yang kuat. Dengan penampilan yang sempurna, Aulia merasa siap untuk menghadapi hari baru.Dia berjalan ke lantai bawah, tapi tiba-tiba terhenti ketika melihat Ryker berdiri di depannya, memblokir jalannya.Ryker masih terlihat sedikit pucat dan lelah, tapi mata hitamnya yang tajam memandang Aulia dengan intensitas yang membuat Aulia merasa sedikit tidak nyaman.Dia berdiri dengan kaki

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 11 Ryker adalah Suamiku

    Pukul sebelas malam, Aulia sudah memutuskan untuk tidur, meninggalkan meja makan yang masih terisi dengan harapan bahwa Ryker akan kembali dan menikmati masakannya. Tapi jam terus berputar, dan Ryker belum juga kembali. Aulia akhirnya tertidur dengan perasaan kecewa dan penasaran.Tiba-tiba, pukul satu dini hari, keheningan malam dipecahkan oleh suara gedoran pintu utama rumah yang keras dan berulang-ulang. Bel pintu juga berbunyi dengan nada yang tajam, membuat Aulia terbangun dengan cepat. Dia melompat dari tempat tidur dan bergegas ke bawah, hampir jatuh saat menuruni tangga karena terburu-buru.Saat Aulia membuka pintu, dia disambut oleh pemandangan yang membuatnya begitu terkejut.Ryker berdiri di depan pintu, dengan tubuh yang terhuyung-huyung dan mata yang merah karena alkohol. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Ryker sedang dipeluk oleh Vania, wanita yang sama yang telah membuat Aulia merasa marah sebelumnya.Vania tersenyum manis ke arah Aulia, dengan mata yang berkilau karena

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 10 Jangan Berharap Lebih, Aulia

    Aulia masih menatap Ryker dengan mata yang penuh kemarahan, menunggu jawaban atas pertanyaannya. Tapi sebelum Ryker bisa menjawab, ponselnya berbunyi dengan nada yang keras dan tajam.Ryker langsung mengambil ponselnya dan menjawab panggilan tersebut, tanpa menatap Aulia sedikit pun."Aku sedang sibuk," kata Ryker dengan nada yang singkat, sambil berjalan menjauh dari Aulia.Aulia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Ryker kepada peneleponnya, tapi dia bisa menangkap beberapa kata seperti "proyek", "klien", dan "deadline".Jelas bahwa Ryker sedang membahas persoalan kantor dengan seseorang. Ryker terus berbicara di telepon, tanpa mempedulikan keberadaan Aulia. pria itu berjalan menuju ruang tamu, meninggalkan Aulia sendirian di tempat itu.Aulia merasa seperti diabaikan, seperti tidak ada di dalam ruangan itu. Dia menatap punggung Ryker yang menjauh, dengan perasaan yang campur aduk antara marah dan merasa tak nyaman bersamaan.Aulia mengurungkan niatnya untuk kembali

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 9 Siapa yang Mengganti Pakaianku?

    Aulia dan Ryker kembali ke rumah mewah Ryker, dengan suasana yang tegang dan hening. Ryker masih bersikeras untuk melarang Aulia bekerja, dengan kata-kata yang keras dan tidak bisa ditawar. Tapi Aulia juga memilih untuk pada pendapatnya, dengan mata yang berkilau dan tekad yang kuat.Sampai saat Aulia akan menaiki anak tangga, tangannya ditarik oleh Ryker dengan kuat, membuat tubuh Aulia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke arah Ryker.Tubuh Aulia jatuh mengenai tubuh Ryker,membuat Ryker terkejut dan kehilangan kendali.Posisi jatuhnya, Ryker berada di bawah tubuh Aulia, dengan wajah mereka yang sangat dekat.Keduanya kembali melihat satu sama lain, dengan mata yang terpaku dan napas yang seakan berhenti begitu saja.Ryker baru menyadari bahwa mata Aulia berbeda, berwarna hijau zamrud yang sangat cantik dan mempesona, seperti permata yang tersembunyi di dasar laut.Mata hijau Aulia seperti menghipnotis Ryker, membuat dia lupa pada segalanya kecuali keindahan yang terpancar dari mata

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 8 ( Aku Bisa Memberikan Apapun yang Kau Inginkan ! )

    Mobil mewah itu meluncur dengan mulus di jalan raya yang sunyi, seperti kupu-kupu yang terbang di kegelapan. Ryker menyetir dengan konsentrasi penuh, matanya terpaku pada jalan di depan seperti magnet yang tidak bisa dilepaskan. Vania duduk di sebelahnya, menatap ke luar jendela dengan senyum misterius, seperti bulan sabit yang tersembunyi di balik awan. Ekspresinya tidak berubah, seolah-olah dia sedang menikmati pemandangan yang tidak terlihat oleh mata biasa.Di belakang, Aulia duduk sendirian, menatap ke luar jendela juga, tapi matanya tidak fokus pada apa pun. Dia membiarkan pikirannya mengembara, seperti daun kering yang terbawa angin, memikirkan tentang situasi yang sedang dia alami dengan perasaan yang campur aduk.Suasana di dalam mobil sangat hening, seperti kuburan yang sunyi di malam hari. Tidak ada suara apa pun kecuali suara mesin mobil yang berjalan lancar, seperti detak jantung yang stabil. Ryker tidak menoleh ke belakang, tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia men

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 7 ( Pemandangan Menjijikan)

    Aulia berdiri di depan sebuah bangunan megah yang menjulang tinggi, dengan arsitektur modern yang elegan. Kantor pengacara "Harapan & Partners" ini terletak di jantung kota, dengan alamat yang sangat mudah diingat.Bangunan ini memiliki 20 lantai, dengan fasad kaca yang mengkilap dan atap yang berbentuk unik. Di depan pintu masuk, terdapat sebuah plakat besar yang terbuat dari granit hitam, dengan logo perusahaan yang terbuat dari emas 24 karat.Aulia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah masuk ke dalam lobi yang luas dan mewah. Lantai lobi terbuat dari marmer putih, dengan langit-langit yang tinggi dan lampu gantung kristal yang indah. Di sebelah kiri, terdapat sebuah meja resepsionis yang terbuat dari kayu mahoni, dengan seorang resepsionis cantik yang tersenyum ramah."Selamat pagi, saya Aulia Riani. Saya datang untuk menyerahkan lamaran pekerjaan sebagai pengacara," kata Aulia dengan suara yang sopan.Resepsionis itu tersenyum dan mengambil CV Aulia."Terima kasih, Ibu Auli

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status