Share

Amarah Meledak

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-30 12:55:52

"Lepas, Froy. Aghh—”

Moreau meringis sakit. Froy sengaja meninggalkan bekas gigitan kasar, terlalu dalam mungkin, hingga teriakannya menjadi tercekat. Menangis juga menjadi hal percuma. Dia tidak akan menunjukkan kelemahan di sini, di hadapan pria yang seperti kerasukan.

Wajah Moreau segera berpaling ke samping ketika Froy berniat ingin mencium bibirnya. “Lepas!” Dia mendesis masih menghadapi tekad memberontak, walalu pria itu terlalu tahu cara melumpuhkan lawan. Tenaga mereka tidak sebanding dan bahkan karena Froy mengunci pergerakan kaki—Moreau tak bisa menyerang dari arah mana pun.

Dia berharap seseorang datang membantunya. Berharap seseorang akan datang memberi bajingan kurang ajar saat ini, di sini, suatu pelajaran instan. Berharap semua muncul dan dapat menjadi pertimbangan besar. Froy sudah melewati batas ambisi tidak pasti. Terlalu berani. Gila. Namun, tidak cukup waras untuk segera sadar. Tindakannya bukan satu dari sekian cara menjadi lebih baik. Benar – ben
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Mungkin yang Akan Hilang?

    “Kau mau ke mana?”Suara pria itu seperti menahan rasa sakit, tetapi bentuk kekhawatiran Moreau tidak tersampaikan, mengingat sedang didesak kebutuhan untuk mencari anting yang hilang. Masih dengan minat menerobos pergi; dia dipaksa mundur begitu satu tangan Abihirt benar – benar mencengkeram di garis bahunya.“Bajingan itu sudah melarikan diri. Sebaiknya kita juga pergi, mengerti?” pria itu meneruskan.Moreau menatap bingung ketika tiba – tiba Abihirt nyaris membungkuk. Namun, naluri pria itu sekadar mendesis membuat situasi terasa berbeda. Dia menggeleng cepat. Barbara sudah mengambil semua yang dimiliki di masa lalu. Kehilangan kali ini tidak akan pernah menjadi bagian yang dia harapkan.“Anting pemberian ayahku hilang. Mungkin terlepas saat aku berusaha melarikan diri. Kau bisa tunggu di mobil, sementara aku akan pergi mencarinya.”Kebetulan Abihirt mengatakan Tigo sudah pergi. Moreau yakin pria

  • Perjanjian Terlarang   Yang Hilang

    “Kau masuk ke dalam perangkapku ....” Tawa mengerikan seakan menggema di langit malam. Pria ini lagi .... Moreau masih mengingat setiap detil hal di wajah itu. Bekas pukulan Abihirt bahkan masih membekas tipis – tipis di sana—terhadap siraman lampu mobil yang menyorot cukup terang. Moreau menelan ludah kasar. Berusaha untuk tetap tenang sambil sesekali melangkahkan kaki ke belakang. Berharap bisa sesegera mungkin masuk ke dalam mobil dan melarikan diri. Ironi. Semua bergantung dengan cara yang salah kali pertama dia memutuskan sekadar beranjak keluar. Sekarang, nyaris tidak ada ruang melarikan diri. Moreau berusaha memberontak. Pria itu mencengkeram lengannya terlalu kuat dan bagian paling dia waspadai adalah ancaman dari senjata tajam yang digenggam dan diarahkan begitu dekat. “Kau bisa memanggilku Tigo, Sayang. Mari bersenang – senang sebelum aku menghabisi nyawamu.” Tidak. Kewarasan Moreau masih mencoba mengambil andil. Masih dengan usaha m

  • Perjanjian Terlarang   Ancaman Berbahaya

    “Mommy, apakah kami tidak akan pernah bertemu dengan Daddy lagi?” Anak – anak menunjukkan sikap marah kepada Abihirt, tetapi Moreau tahu ... bagian tersudut dalam diri mereka masih menginginkan kebersamaan seperti sedia kala. Tidak ada yang tahu kapan saat – saat tersebut mungkin akan kembali terjadi. Sudah cukup lama Abihirt meninggalkan rumah mereka. Memang semacam sebuah kelegaan, yang akhirnya membuat dia harus menyaksikan bagaimana Lore dan Arias begitu murung—tadi. Udara dari celah bibir Moreau berembus kasar. Sudah saatnya untuk tidak melamun. Dia mengerjap. Mengendarkan pemandangan ke pelbagai arah di sekitar area parkir. Memang. Setelah pelbagai percakapan bersama anak – anak, mereka sepakat bahwa Moreau akan pergi membelanjakan beberapa makanan ringan, termasuk es krim yang tidak pernah tertinggal dari daftar pilihan, mengingat dia tetap memutuskan untuk tidak pergi bekerja. Yakin Arias dan Lore sudah menunggu tidak sabar, Moreau tersenyum tipis. Sedikit tid

  • Perjanjian Terlarang   Kau Benar-Benar?

    Moreau terkesiap ketika dia harus kehilangan pegangan. Abihirt sudah menjulang sangat dekat. Atmosfer di sekitar semacam sesuatu yang terasa besar dan mengancam. Berharap bisa menghindari pria itu lebih cepat. Masalahnya, mantan suami Barbara tahu untuk benar – benar menyingkirkan sisa jarak di antara mereka.“Matilah kau, Abi! Aku tidak ingin melihatmu ada di dunia ini lagi!”“Menjauh dariku.”Moreau terus melakukan usaha pemberontakan setelah mendeteksi bagaimana tangan Abihirt terangkat. Dia menepis lengan pria itu kuat. Tujuan penghindaran masih sama. Masih dengan langkah terus dibawa mundur ke belakang, hingga secara tak terduga ... lengan sofa membuat kakinya kehilangan pijakan.Moreau nyaris jatuh—rasanya seperti membiarkan kejut listrik diperlambat. Dia melihat sendiri bagaimana Abihirt menunjukkan reaksi murni—ingin menarik tubuhnya, tetapi naluri liar menuntut supaya penolakan berakhir lebih pasti.Ta

  • Perjanjian Terlarang   Membujuk

    “Moreau, buka pintunya. Kau tidak bisa percaya kata – katanya begitu saja. Dia bohong. Kami tidak pernah memiliki hubungan apa pun.”Ketukan pintu yang keras sebenarnya menjadi masalah besar. Moreau tidak pernah berharap Abihirt masih di sana, berusaha membujuknya, sementara dia harus pergi bekerja. Mantan suami Barbara jelas akan melakukan sesuatu ketika pintu dibuka; berusaha menjelaskan pelbagai macam hal yang Moreau sendiri tidak berusaha mendengar lebih banyak. Dia lelah. Juga takut bahwa apa pun tindakan Abihirt di luar akan memberi dampak kepada anak – anak.Lore dan Arias sedang meletakkan wajah di pangkuannya. Moreau yakin ke mana perhatian anak – anak. Dia harus mati – matian mengendalikan diri supaya tidak menangis di hadapan mereka. Sangat berharap bahwa akhirnya suara Abihirt akan segera hilang terendam.Sayup, nyaris tidak ada apa pun lagi. Untuk beberapa saat Moreau menunggu. Sedikit memulai hitungan dan sekarang cuku

  • Perjanjian Terlarang   Salah Paham

    Moreau menggeleng samar. Ini merupakan petunjuk di mana Abihirt memulai hubungan mereka dengan kebohongan. Meminta kesempatan kedua, tetapi yang pria itu lakukan justru kembali membuatnya menjadi orang ketiga. Tidakkah Abihirt berpikir bahwa dia tidak pernah menginginkan hal ini lagi? Tidak pernah ingin menjadi duri bagi siapa pun di sekitar mereka? Mengapa masih tega melibatkannya ke dalam urusan yang begitu ingin dihindari? Moreau yakin Abihirt mengerti bagaimana caranya menatap, sehingga pria itu segera berkata, “Dengarkan aku, Moreau. Ini tidak seperti yang kau—“ “Tutup mulut sialanmu dan pergi dari sini!” Moreau tidak ingin mendengar apa pun; juga tidak berusaha menatap ekspresi wajah Menesis. Dia segera melangkah pergi. Untuk saat ini, rumah adalah persembunyian terbaik. Hanya saja, sesuatu dalam dirinya tidak memperhitungkan saat di mana ... anak – anak berlarian—diliputi satu tujuan instan sekadar menemui Abihirt. Hampir. Moreau segera bersimpuh dan menan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status