"Kamu yang bener ngirim pesan ini di grub?" tanya Andreas dengan serius ke Lhea.Lhea menimpalinya dengan senyuman, lalu wanita itu menganggukkan kepalanya.Wanita yang berparas cantik itu menatap Andreas, "bagaimana, nanti pulang bareng ya?" tanyanya kembali dang ingin mengetahui jawaban dari Andreas.Lhea bener-benar menjadi wanita yang tebar pesona ke Andreas dan dia juga menyelingi dengan sikap manja dan sedikit menggoda membuat Andreas kian was-was namun jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa senang melihat Lhea yang memperlakukan dirinya seperti ini, dirinya ingin Lhea terus melakukan itu kepada dirinyaAndreas menganggukkan kepalanya yang tandanya setuju membuat Lhea membalasnya dengan tersenyum.Lalu Lhea pun beranjak dari duduknya meninggallkan Andreas membuat Andreas yang tengah duduk dia mematap kepergian dari Lhea, dia menatap pinggung belakang Lhea.Lalu laki-laki itu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan wanita yang di cintainya.Jam sudah sore menunjukann sudah p
Lhea yang telah berdiri di dalam dekapan Andreas dia hanya bisa terdiam dan menelan ludahnya, saat ini dia tidak bisa mengelak lagi."Kenapa kamu diam?" tanya Andreas sekali lagi.Lhea pun tak tahu harus berbuat apa, tiba-tiba terdengar ponselnya yang berada di dalam tasnya berbunyi."Sebentar aku angkat dulu ya teleponnya." jawabnya kepada Andreas.Mau tak mau Andreas melepaskan tanganya, lalu Lhea langsung melangkah dan kakinya sambil meraih ponsel yang berada di dalam tasnya.Dia melangkahkan kakinya sedikit jauh dari andreas,"Untung saja ada yang telepon." jawabnya di dalam hati.Lalu Lhea keluar dari ruangan tersebut sambil menempelkan ponselnya di telinga kanannya, "huhhhh lega untung saja." jawabnya sambil mengelus tangannya di dada.Lhea langsung pergi dari dari rumah tersebut sambil memakai kacamata hitam,Andreas yang tengah berdiri sambil memasukkan tangannya di saku melihat itu, dia yang tengah berdiri sambil tersenyum tipis melihat Lhea pergi terburu-buru."Kita lihat s
Andreas langsung melanglahkan kakinya untuk keluar dari kamar itu dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya sendiri, laki-laki tersebut lalu masuk ke dalam kamarnya dan dia duduk di sofa yang berada di dalam kamarnya saat dia duduk lalu membuka sebuah buku catatan cerita kisah hidup dari ayahnya.Dia membuka lembaran demi lembaran cerita catatan tersebut yang mana cerita itu menyisakan goresan luka di dalam hatinya,Catatan tersebut adalah catatan pedih kehidupan ayahnya yang berjuang sendiri untuk menyelamatkan kehidupannya namun dalam catatan tersebut menceritakan jika Robin ayah Lhea hidup dalam kemudahan padahal mereka sama-sama berjuang.Ayah Andreas harus menanggung beban hutang seorang diri.Andreas menelan ludahnya, dia teringat apa yang dikatakan oleh Lhea, dia teringat jika kita harus memulainya dengan sebuah kejujuran, namun untuk saat ini Andreas tidak bisa melakukan kejujuran tersebut kepada Lhea karena terlalu banyak hal menyakitkan di dalam hatinya.Andreas pun menutup b
Andreas yang sudah berlari itu langsung memeluk Lhea, dia memeluk wanita yang sudah tidak sadarkan diri tersebut dengan tubuh yang begitu sangat dingin, dia langsung membuka lakban yang menutup mulutnya dan langsung membuka tali yang mengikat tangannya. "Lheaaaa bertahanlah Lheaa." ucapnya.Andreas melihat danau yang begitu sangat luas dan banyak pepohonan yang berada di pinggir danau tersebut.Lalu dia langsung menggendong wanita tersebut untuk naik kembali ke atas, dia dengan susah payah melangkahkan kakinya untuk kembali ke mobil karena jalanan yang bebatuan yang begitu sangat tajam kini badan Andreas juga ikut basah jadi dia juga merasa kedinginan.Tak terasa hari sudah mulai gelap, Andreas langsung memasukkan Lhea ke dalam mobil, lalu dia mengambil bajunya yang berada di mobil.Laki-laki tersebut langsung mengganti pakaian Lhea yang basah karena terendam air yang kelihatannya dia sudah beberapa jam berada di danau yang memiliki air yang begitu dingin.Andreas mengganti baju Lh
Lhea langsung membalikan badannya, dia melangkahkan kakinya untuk keluar dari apartemen tersebut, "ya sudah kalau begitu aku pulang dulu ya Kevin." ujarnya sambil berlalu pergi.Kevin pun mengangkat kedua tangannya, "aggghhh." ucapnya kesal dia merasa gagal untuk bisa berduaan dengan Lhea,Lalu Kevin langsung meraih ponsel yang berada di meja dia langsung melakukan panggilan telepon kepada Bram, dia menempelkan ponselnya di telinga kanannya. "Hallo, apa yang kamu lakukan sekarang apa yang kamu lakukan kenapa kamu melakukan transaksi illegal atas nama mama. kamu harus menghentikan ini semua" ucapnya yang bercecar kepada Bram.Kevin terus bertanya hal itu membuat Bram langsung mematikan panggilan teleponnya secara sepihak.Ternyata saat ini Bram berada di kantornya tengah duduk, dia duduk didampingi oleh asistennya yang tengah berdiri. "sialan rencanaku gagal aku sudah berusaha untuk menyembunyikan nama itu supaya tidak diketahui oleh Robin." ucapnya.Bram saat ini sungguh merasa k
Saat ini Lhea yang berada di rumahnya dia tengah melihat papanya yang baru saja masuk ke dalam rumah, Lhea yang tengah duduk dia melihat papanya masuk sambil berjalan dengan sedikit cepat membuat Lhea yang melihat itu dia merasa sedikit curiga, dan dia menggerutkan dahinyaDia curiga dengan gelagat papanya yang tidak biasa."Kokk sepertinya ada yang aneh?" tanyanya pada dirinya sendiri.Lalu Lhea pun beranjak dari duduknya, dia melangkahkan kakinya mengikuti langkah kaki papanya menuju keruangan pribadi, yang tak lain itu adalah ruangan dia kerja saat berada di rumah, Lhea sedikit mengintip dari balik jendela yang terbuat dari kaca dia melihat papanya memasukkan kertas yang dibawanya masuk ke dalam sebuah brankas. "Ahhh aku tambah curiga kalau kayak gini?" ujarnya sambil matanya terus mengintai.Lalu dia melihat papanya yang membalikkan badannya, lalu Lhea secepat kilat dia langsung melangkahkan kakinya untuk bersembunyi, dia bersembunyi di balik almari besar yang berada di depan rua