Share

Tak Tahu Malu

Dua Minggu berlalu, hari ini aku baru pulang dari pengadilan telah melakukan mediasi di sidang pertama. Yang hadir hanya aku ditemani si Minul, biar persidangan tidak ribet dan cepat usai. Alhamdulillah, lancar juga, dan tak ada omongan keluar dariku untuk rujuk.

Sedang aku menuju sidang ke dua, pun dengan Mbak Widya, dia juga tengah menunggu sidang berikutnya dengn Mas Aryo. Bagaimanapun juga, aku harus memastikan mereka pisah. Tidak boleh sampai mereka rujuk, aku tak rela Mas Aryo yang baik masih jadi istrinya Mbak Widya si lakn*t.

"Gak sabar aku nunggu statusmu jadi janda, Nur. Hahaha …." Si Menul tertawa dalam penderitaanku. Eh, tapi bukan penderitaan, malah ini kegembiraan.

"Gila kamu, Nul, masak iya orang cerai kamu tertawain. Tapi gak papa lah, aku juga senang. Hahaha."

Kami berdua tergelak tawa. Sampai akhirnya aku tiba di rumah dan si Menul pulang ke kandangnya, dan di rumahku di sana sudah ada si calon mantan suami. Sepertinya sedang ngapel sama si Mbak Widya. Cocok, cocok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status