Share

Bab 209

Penulis: Anggur
Stefan meraih kedua tangan Olivia, lalu menahannya dengan erat di atas kepala perempuan itu. Kemudian, Stefan tiba-tiba menutup mulut Olivia dengan bibirnya.

Ciuman itu sama sekali tidak lembut. Stefan lebih seperti sedang melampiaskan amarahnya. Bibir Olivia digigit, dengan paksa lagi.

Olivia sangat marah dengan perilaku Stefan. Dia pun menggigit balik bibir pria itu dengan geram sampai keluar darah. Setelah Stefan kesakitan, dia baru melepaskan Olivia.

Saat Stefan masih dalam keadaan linglung, Olivia cepat-cepat mendorongnya hingga jatuh ke lantai. Setelah itu, Olivia melompat dan menjauh beberapa langkah dari pria itu sambil menatapnya dengan waspada.

Stefan perlahan berdiri, lalu menyeka darah di bibirnya. Raut wajahnya seketika menjadi sangat menakutkan.

“Stefan, kamu gila, ya? Mabuk sedikit kamu langsung gila, ya?”

Stefan memelototinya dengan mata muram, lalu berkata dengan dingin, “Olivia, aku tanya sekali lagi. Hari ini kamu benar-benar ada di rumah kakakmu?”

“Aku benar-benar a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 210

    Terserah Stefan mau menghancurkan barang sebanyak apa. Toh, rumah ini juga miliknya. Kalau semua barang hancur, dia juga yang rugi.Stefan melirik gelas yang sudah pecah. Kemudian, dia pun kembali ke kamarnya sendiri. Dia bergegas ke kamar mandi, lalu mengisi bathtub hingga penuh. Kemudian, dia merendam tubuhnya di air dingin agar pikirannya jadi lebih jernih.Stefan memang minum banyak alkohol, tapi dia tidak sepenuhnya mabuk. Dia masih berpikir rasional, tapi dia selalu bertindak impulsif ketika minum terlalu banyak alkohol.Pada akhirnya, Olivia yang keluar dari kamar untuk mematikan lampu di ruang tamu. Dia membantu Stefan hemat biaya listrik.Malam ini, pasangan itu bolak-balik di atas tempat tidur, tidak bisa tidur. Keduanya saling merasa kesal.Olivia marah karena Stefan mencurigainya. Sedangkan Stefan marah karena Olivia dekat dengan Albert. Stefan sangat yakin kalau yang dia lihat adalah kebenarannya.Olivia mengatakan kalau dia telah mengenal Albert lebih dari sepuluh tahun.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 211

    Grand Yard Residence adalah kompleks vila kelas atas di Kota Mambera. Orang-orang yang tinggal di kompleks tersebut sudah pasti konglomerat yang kaya raya.Sebelum Stefan menikah dengan Olivia, setiap hari dia pulang dan tinggal di sini. Sesekali dia baru kembali ke rumah lama keluarganya untuk menemani orang tua dan neneknya.Vila yang Stefan tempati awalnya terdiri dari beberapa vila kecil. Setelah membeli vila-vila itu, dia gusur semuanya dan membangun kembali sebuah vila besar dengan taman di bagian depan dan belakang. Meskipun tidak sebesar rumah lama keluarganya, vila itu sudah sangat luas untuk Stefan tempati sendiri.Pak Arif tahu kalau Stefan pulang, bahkan pulang dengan keadaan lapar. Karena itu, dia segera meminta bagian dapur menyiapkan makan siang untuk Stefan dulu.Stefan bangun kesiangan, maka dari itu yang seharusnya sarapan sudah jadi makan siang. Setelah kembali ke rumah yang familiar baginya, lalu makan sampai kenyang, suasana hati Stefan yang buruk berangsur membaik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 212

    Setelah melihat pemandangan cukup lama, Olivia mulai merasa mengantuk. Karena itu dia bersandar di kursi ayun dan berniat tidur selama dua menit. Pada akhirnya, begitu dia tidur, dia tidur sampai pukul lima pagi. Saat dia bangun, langit sudah hampir terang. Bisa-bisanya dia tidur di balkon sepanjang malam.Setelah bangun, Oliva pun tahu kalau Stefan belum pulang semalaman. Kalau tidak, pria itu akan membangunkannya.Pria itu memang agak dingin, tapi dia bukan orang yang tidak berperasaan. Stefan sangat baik pada Olivia. Dia telah memberi Olivia semua yang seharusnya dimiliki seorang istri.Olivia berdiri dan meninggalkan kursi ayun. Dia kembali ke ruang tamu dan menyalakan lampu. Kemudian, dia melihat dua barang kerajinan yang dia bawa pulang masih ada di atas meja. Olivia terdiam sesaat, lalu dia berjalan ke kamar Stefan.Pintu kamar itu terkunci. Olivia tidak memiliki kunci kamar Stefan, karena itu dia tidak bisa membuka pintu kamar itu. Kemungkinan, pria itu tidak pulang.Hari ini h

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 213

    Roni menoleh dan melihat ke dalam rumah. Dia kembali sendiri tadi malam. Dia kembali karena dibujuk terus oleh orang tua dan kakaknya. Kalau tidak, dia masih ingin tinggal di rumah orang tuanya selama beberapa hari lagi. Dengan begitu, dia bisa bersama Yenny terus dan pergi ke mana-mana dengan bebas.Biasanya Odelina tidak pergi ke rumah mertuanya. Setiap kali dia pergi ke sana, dia hanya akan mendapat sindiran dari ibu mertua dan kakak iparnya. Karena sering mengalami hal itu, Odelina pun merasa kesal. Oleh karena itu, dia tidak akan pergi ke rumah mertuanya kalau tidak ada apa-apa. Itu sebabnya Roni berani menempel terus dengan Yenny.Selama beberapa hari Roni cuti untuk memulihkan diri di rumah, Yenny akan datang merawatnya selepas kerja. Yenny akan membelikan suplemen dan makanan yang enak untuknya. Hubungan keduanya mengalami kemajuan yang sangat besar. Seandainya bukan karena Yenny bersikeras menunggu Roni bercerai dan tidak ingin memiliki hubungan tanpa status dengan Roni, mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 214

    Odelina tetap menanggapinya, “Nggak sarapan dulu?”“Nggak, deh. Aku beli di luar saja. Nanti siang aku ada perjamuan, nggak bisa pulang untuk makan. Kamu makan sama Russel saja.”Roni merasa cukup kesal ketika melihat Odelina hanya bertanya sebentar. Perempuan itu tidak mengambilkan jaket dan tasnya, lalu mengantarnya ke luar seperti sebelumnya. Dia merasa Odelina tinggal di rumahnya, makan dengan uangnya, tapi tidak mau melayaninya.Shella, kakaknya, sangat baik kepada suaminya. Boleh dibilang, Shella memperlakukan suaminya seperti seorang raja. Shella bahkan harus pergi bekerja untuk mencari uang.Sedangkan Odelina tidak melakukan apa pun, malah bersikap buruk padanya. Oleh karena itu, bukan salahnya dia tidak mencintai Odelina. Perempuan itu tidak layak menjadi seorang istri.Roni menemukan alasan yang masuk akal untuk berselingkuh. Pada akhirnya, dia pergi sendiri untuk mengambil jas, tas kerja dan kunci mobil. Sebelum pergi, dia pun berkata pada anaknya, “Russel, Papa pergi kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 215

    “Setelah menikah, dia nggak kerja, nggak punya penghasilan. Dia hanya tahu bergantung sama aku. Semua barang di rumah dibeli pakai uang aku. Dia punya hak apa untuk bagi harta denganku?” Roni berkata dengan angkuh, “Asalkan aku dan dia bercerai, dia pasti pergi dengan tangan kosong, Dia nggak akan mendapatkan apa pun.”Terakhir kali Odelina bilang pada Roni. Kalau mereka bercerai, Roni harus mengembalikan uang untuk renovasi rumah kepada Odelina. Roni juga sudah mengatakan kalau dia tidak akan memberikan sepeser pun kepada Odelina.Sekarang Roni tidak menceraikan Odelina karena mempertimbangkan Russel masih kecil, butuh seseorang untuk menjaganya. Karena itu, Roni anggap Odelina sebagai pengasuh gratis. Pengasuh gratis ini benar-benar menjaga anaknya dengan sepenuh hati. Dia sama sekali tidak perlu khawatir anaknya akan dianiaya oleh pengasuh.Yenny ingin mengatakan kalau tabungan juga termasuk harta bersama. Begitu Odelina mengajukan gugatan, perempuan itu bisa mengambil setengah dari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 216

    Begitu Roni mendengar kalau orang yang tadi adalah Stefan, dia langsung tersentak dan berkata, “Pantas saja rombongannya begitu besar. Ternyata Pak Stefan. Aduh, sayang sekali. Kalau aku tahu itu Pak Stefan, aku pasti akan menerobos ke depan untuk lihat wajah tampan Pak Stefan.”Dengar-dengar, Stefan memiliki wajah yang sangat tampan.Bapak-bapak yang tadi melirik Roni sekilas, lalu berkata sambil tertawa pelan, “Kamu tampan juga. Tapi kalau bandingkan kamu dan Pak Stefan, kamu akan kalah telak.”Roni juga tidak marah, “Aku mana berani bandingkan aku dengan Pak Stefan? Satu-satunya orang di Kota Mambera yang bisa dibandingkan dengan Pak Stefan mungkin hanya Pak Aksa. Aku merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan Pak Stefan hari ini. Nanti aku harus pergi beli lotre, siapa tahu bisa dapat jackpot.”Bapak itu tertawa karena kata-kata Roni. Sementara itu, Yenny tampak takjub. Setelah bapak itu pergi, dia langsung menggandeng tangan Roni dan berjalan ke restoran hotel sambil berkata, “Pa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 217

    Roni memikirkan status keluarga Adhitama, lalu memikirkan kondisi adik iparnya. Kemudian, dia merasa kalau Stefan adalah anggota keluarga Adhitama, makam leluhur keluarga Hermanus pun akan mengeluarkan asap.Olivia cukup cantik, tapi kualifikasinya jauh lebih rendah daripada Amelia dalam segala aspek. Stefan bahkan tidak suka dengan Amelia, bagaimana mungkin pria itu akan menyukai Olivia?Setelah membandingkan keduanya, Roni otomatis membuang jauh-jauh pemikirannya. Dia pun beranggapan dirinya yang terlalu banyak berpikir.Stefan suami Olivia tidak mungkin anggota keluarga Adhitama!“Salah lihat kali. Ayo, kita pergi sarapan dulu.”Yenny justru berharap Roni dan Stefan saling kenal. Dengan begitu, dia ikut Roni terus, dia pun bisa mengenal Stefan juga. Mungkin saja, dia bisa masuk ke lingkungan sosial kelas atas.Akan tetapi, kenyataan telah memberinya tamparan. Hal itu tidak mungkin bisa terjadi. Lebih baik dia berhenti berkhayal.Bisa mengambil hati Roni dan membuat Roni bercerai dan

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status