Share

Bab 2272

Author: Anggur
Karena dia sudah menggunakan mobil seharga puluhan miliar ketika dia bertemu dengan Chintya yang sudah menyelamatkan hidupnya. Bram juga sudah mengakui kalau dia adalah CEO dari sebuah perusahaan besar di Mambera. Jadi, dia juga tidak perlu lagi menyamar menjadi orang miskin di hadapan Chintya.

Alasan Bram mengendarai mobil besar dan biasa hari ini adalah karena dia sudah menyiapkan hadiah untuk anak-anak murid Chintya. Hadiah yang dibawanya sangatlah banyak. Oleh karena itu, dia sampai harus mengganti mobilnya. Selain itu, dia juga tidak ingin menarik perhatian banyak orang, jadi dia mengganti mobilnya dengan mobil biasa.

Walaupun Bram Ardabas adalah sosok yang sangat terkenal di Mambera, dia jarang sekali terlihat di depan umum. Hanya segelintir orang saja yang pernah melihatnya secara langsung. Kemunculannya di Mambera Hotel dengan mobil seharga ratusan juta sama sekali tidak menarik perhatian siapa pun di sana. Dia juga langsung menelepon Chintya setelah dia tiba di Mambera Hotel
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2273

    “Pak Bram, nanti kita sambung lagi, ya. Sampai jumpa siang ini,” ujar Chintya berusaha menyudahi panggilan telepon dari Bram. “Oke, Bu Chintya! Silakan, lanjutkan urusan Ibu. Oh iya, apa Bu Chintya dan anak-anak ada kendaraan untuk kembali ke hotel? Aku bisa menjemput kalian di sana,” balas Bram. “Terima kasih atas kebaikan Pak Bram. Tapi, kami sudah menyewa bus dan akan kembali ke hotel dengan bus itu,” balas Chintya sopan. “Oke, lain kali kamu bisa langsung bilang padaku kalau memang butuh alat transportasi dan tidak perlu menyewa bus. Aku pasti akan menyediakannya untukmu dan murid-muridmu,” ujar Bram sambil tersenyum. “Oke, Pak Bram! Lain kali, kami sepertinya akan merepotkanmu dengan kedatangan kami ke Mambera,” ujar Chintya. Chintya dan murid-muridnya memang sering bepergian untuk bertanding, tapi mereka sangat jarang datang bertanding ke Mambera. Oleh karena itu, Chintya menyetujui tawaran Bram dengan santai karena berpikir Bram sangatlah sopan dan menawarkannya hanya untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2274

    “Bu Amelia, apa yang terjadi? Kenapa masalah ini bisa bocor? Kapan terjadinya?” tanya Bram dengan wajah kalut. “Kenapa kamu tanya padaku? Kamu kan pewaris keluarga Ardaba. Kamu adalah orang yang seharusnya tahu atas pertanyaanmu tadi. Pak Bram, kamu yang memulai masalah ini dan benar-benar sudah merugikanku. Sekarang, aku tidak peduli di mana pun kamu berada, kamu tetap harus segera datang ke rumahku!” seru Amelia penuh emosi. Bram tahu kalau dia adalah pihak yang salah dalam masalah ini, jadi dia pun berkata dengan tidak enak hati, “Bu Amelia, kamu tidak perlu marah. Aku memang orang yang salah dalam masalah ini sampai menyusahkanmu. Jadi, aku akan segera ke sana dan memberikan penjelasan kepada orang tuaku.”“Bu Amelia, kamu bisa menghubungiku kalau nanti kamu mungkin membutuhkan bantuanku. Aku akan segera membantumu sebisaku dan tanpa persyaratan apa pun,” ujar Bram yang merasa bersalah dan menawarkan bantuan untuk Amelia di masa depan untuk menghindari pertikaian dengan perempuan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2275

    Amelia mengangguk lalu berkata, “Aku sangat lelah sama mamaku saat itu. Aku yakin kalau Pak Yogi juga kesal dan lelah karena dia mengerti maksud dari mamaku. Bahkan sepertinya dia melihat keluargaku seperti sedang melihat kandang harimau karena sikap mamaku itu.”“Aku juga dengar kalau dia menjual rumahnya dan nggak lagi tinggal satu daerah dengan rumah keluargaku.” Amelia merasa sangat tidak berdaya sekaligus kasihan pada Yogi. Laki-laki itu harus terlibat dalam masalah keluarganya tanpa alasan yang jelas. “Yogi adalah sepupunya Stefan. Jadi, dia pasti langsung lari dan mengadu ke Stefan tentang rencana mamaku. Dia juga pastinya meminta bantuan sama Stefan,” lanjut Amelia sambil menebak sikap Yogi sebelum Olivia sempat membuka mulutnya. “Olivia, apa mungkin Yogi yang meminta Bram untuk mengejarku?” tanya Amelia tiba-tiba. Olivia sempat menghela napasnya lalu berkata, “Stefan memang sangat ahli dalam masalah seperti ini. Dia langsung menyuruh Yogi untuk meminta bantuan Pak Bram. Ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2276

    Olivia mengikuti Amelia keluar kantor dan melihat sepupunya itu pergi dengan tergesa-gesa. Olivia kembali ke kantornya setelah mobil Amelia meninggalkan area kantor mereka lalu bergegas menelepon suaminya. Stefan tahu bagaimana sifat seorang Amelia, jadi dia buru-buru bertanya ketika Olivia meneleponnya, “ Apa Amelia marah padaku sampai mau menguliti kulitku?”Olivia sengaja meledek Stefan dengan berkata, “Dia sangat marah sampai mau menguliti kulitmu. Bahkan dia memintaku untuk membawanya ke ruang kerjamu saat kamu tidur.”“Nggak mungkin, ah! pokoknya nggak akan ada orang yang bisa memisahkan kita berdua. Aku juga akan menerima semua kemarahannya. Lagi pula, aku kan cuma bilang sama Yogi untuk bicara sama Bram. Tapi, aku juga nggak nyangka kalau Bram benar-benar bersedia membantu Yogi. Selain itu, Yogi juga merasa nggak enak sama Amelia karena Amelia dan Jonas punya perasaan yang kuat satu sama lain,” balas Stefan. “Yogi itu kan sepupuku, jadi wajar dong kalau aku membantunya. Lagi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2277

    Rudy Sanjaya ikut berkata, “Pak Ardian, semua ini hanyalah kesalahpahaman saja. Pak Bram sama sekali tidak mengejar Amelia. Lagi pula, Amelia sudah punya pacar dan hubungan mereka juga sangat baik.”Ardian langsung tersenyum seraya berkata, “Calon besan, saya sudah menanyakan perihal masalah ini dengan sangat jelas. Saya tahu kalau Bram diam-diam sering mengirimkan hadiah dan bunga kepada Amelia tanpa sepengetahuan kami. Dia juga sempat beberapa kali datang ke sini. Selain itu, dia menjemput Amelia di bandara ketika putri kalian pulang dinas.”“Anak saya sudah menyembunyikan hal ini sangat erat, sampai kami berdua tidak mengetahuinya. Kami pasti sudah sejak lama datang ke sini untuk melamar Amelia kalau saja kami mengetahuinya. Lagi pula, keluarga kita juga sudah saling mengenal sejak lama. Selain itu, hubungan kita terjalin sangat baik. Jadi tenang saja, kami pasti akan menjaga dan menganggap Amelia seperti putri kandung kami setelah dia menikah dengan Bram,” balas Ardian.Gloria juga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2278

    Amelia dan Bram mungkin bisa bersama kalau saja Bram tidak memiliki penyakit itu. Namun, sayangnya Bram memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yuna tidak ingin Amelia dan Bram memiliki nasib malang seperti itu. Yuna memang berharap Amelia bisa menikah dengan laki-laki yang tinggal di Mambera, tapi dia tetap ingin Amelia hidup bahagia. Bagaimana mungkin Yuna tega membiarkan putrinya untuk menjadi seorang perawan seumur hidup?“Pak, Bu, Pak Bram sudah datang,” ujar seorang pelayan memberitahu kedatangan Bram kepada Yuna dan suaminya.“Cepat, suruh dia masuk,” jawab Yuna yang tiba-tiba sangat mengharapkan kedatangan Bram. Tidak lama kemudian, Bram masuk ke dalam ruang tamu. Amelia juga tiba-tiba datang ketika Bram baru saja masuk ke dalam ruang tamu. Di sampingnya, ada Jonas yang menemani kekasihnya itu. “Pa, Ma, kalian ngapain di sini?” tanya Bram dengan wajah membiru setelah melihat meja teh dipenuhi hadiah yang dibawa oleh kedua orang tuanya. “Bram, kamu keterlaluan, ya! Kam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2279

    Semua orang langsung menatap ke arah Bram dengan tatapan kaget. Bahkan Amelia yang baru saja datang langsung menatap bingung ke arah Bram dan Jonas tiba-tiba saja kehilangan semua amarahnya yang memuncak. “Sungguh? Di mana gadis itu? Kamu nggak bohong, kan? Jangan salahkan Papa kalau sampai Papa berlaku kasar padamu karena kamu sudah berbohong sama Papa. Papa dan Mama menghabiskan waktu siang dan malam untuk mengkhawatirkan nasibmu,” ujar Ardian setelah sempat tertegun selama beberapa saat. Bram mengeluarkan sebuah gantungan kunci yang selalu dibawanya ke mana pun. Dia tidak pernah mengembalikan gantungan kunci itu setelah berhasil bertemu dengan Chintya. Benda ini adalah benda yang berhasil menghubungkan Bram dengan cintanya. Jadi, bagaimana mungkin Bram bisa lepas dari benda itu?Bram menyerahkan gantungan kunci berfoto itu kepada orang tuanya lalu berkata, “Pa, Ma, ini adalah foto gadis itu. Aku berhasil menemukannya berkat Bu Amelia.”“Aku? Aku nggak menjodohkanmu dengan siapa pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2280

    Gloria menyerahkan gantungan kunci itu kepada Yuna sambil menyeringai lalu berkata, “Saya lega sekarang. Akhirnya, Bram bisa terselamatkan. Dia juga tidak harus menjadi bujangan seumur hidup. Bu Yuna, coba Ibu perhatikan perempuan ini. Bukankah dia terlihat sangat serasi dengan putra saya?”Gloria terdengar sudah mengubah nada suaranya. Sebelumnya, dia terus memanggil Yuna dan Rudi sebagai calon besannya. Namun, sekarang nada suaranya tidak lagi selembut sebelumnya. Yuna memperhatikan foto perempuan itu lalu menunjukkannya kepada Rudi seraya berkata, “Perempuan ini memiliki kesan perempuan baik-baik dari pertama kali melihatnya. Dia sangat serasi bila bersanding dengan Pak Bram.”Yuna akan tetap memuji gadis itu, sekalipun gadis itu tidaklah terlihat baik. Terlebih lagi, foto gadis itu memang memberikan kesan yang baik di mata Yuna sejak pertama kali melihatnya. Dia adalah orang kedua yang bisa melakukan hal itu kepada Yuna setelah sebelumnya Odelina yang bisa memberikan kesan baik te

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3668

    “Terima kasih banyak atas perhatiannya, Non Yohanna. Nenekku sudah berumur 80 tahun lebih, tapi badannya masih segar bugar dan nggak masalah bepergian naik pesawat. Tapi masalahnya anggota keluargaku terlalu banyak, rasanya nggak enak kalau kami semua datang,” kata Ronny. “Atau begini saja, aku coba bilang ke mereka kalau tahun ini aku nggak pulang. Kurasa mereka pasti bisa mengerti.” Sebelum menginjakkan kaki di Aldimo, Ronny sudah memikirkan soal ini. Begitu pun dengan para senior di keluarga Adhitama yang juga sudah mempersiapkan diri andaikan Ronny tidak bisa pulang untuk melewati tahun baru bersama. Di tahun depan, Ronny berniat untuk membawa Yohanna ke pulang ke Mambera untuk mengurus pernikahan mereka. Nenek Sarah memberi waktu satu tahun kepada Rony dan saudara-saudaranya. selama mereka memperlakukan calon istri mereka dengan baik, satu tahun sudah cukup untuk meluluhkan hati seorang wanita. “Soal gaji kerja di libur tahun baru, Non Yohanna sesuaikan saja dengan hari kerjaku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3667

    Christian tidak bersuara saat dia ditendang oleh Tommy, tetapi raut wajahnya tidak bisa menutupi rasa sakitnya. Christian mengira Tommy memang ingin belajar,bukan karena paksaan dari kakaknya. Yohanna sangat tegas dalam mendidik mereka, bahkan lebih tegas dari guru-guru mereka di sekolah. Para senior di keluarga saja sampai tidak berani ikut campur ataupun berkomentar di hadapan Yohanna. Tommy melampiaskan kekecewaannya ke nafsu makan. Dia makan banyak sekali, sampai-sampai Yohanna harus menghentikannya karena khawatir akan sakit perut. Tommy sengaja ingin membuat diri sendiri kekenyangan sampai sakit perut, karena dengan begitu dia punya alasan untuk kabur dari tugasnya. Setelah makan, Yohanna berkata kepada Ronny, “Ronny, habis istirahat siang, kamu bikinin dessert untuk bocah-bocah, ya. Oh ya, sisain sedikit untuk Dira juga. Dia paling suka sama dessert buatan kamu. Nanti malam aku nggak makan di rumah, kamu bebas mau pulang atau tetap di sini. Oh ya, aku mau diskusi tentang jadw

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status