Share

Bab 3019

Penulis: Anggur
“Nenek mau ke mana?” tanya Reiki setelah melihat Nenek berjalan keluar rumah.

“Aku sudah lama nggak pulang ke sini, makanya aku mau ke kaki gunung untuk bertemu teman-teman lamaku. Aku mau mengobrol dan bermain kartu bersama mereka.”

Nenek selalu memberikan aura muda di mana pun dia berada. Dia juga berteman dengan para pekerja tua di kaki gunung. Para perempuan tua itu senang bergosip bersama Nenek.

“Kalian mengobrollah, Nenek mau keluar dulu. Kalian juga nggak usah memanggilku kalau hot potnya sudah jadi. Kalian suruh orang saja untuk membawa hot potnya ke kaki gunung. Aku mau memakannya bersama teman-temanku di sana. Kalau bisa kalian tambahkan barbeque juga agar terasa lebih lezat.”

Olivia kemudian berkata, “Nenek sudah tua, jadi harus mengurangi masakan yang dibakar.”

“Oke, aku nggak akan makan apa yang kamu larang,” balas Nenek.

“Kenapa kalau aku yang melarang Nenek marah? Tapi, Nenek justru patuh ketika Olivia yang melarang Nenek,” keluh Stefan dengan sengaja.

Ada yang bilan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4123

    Kedua pria itu adalah kakak kandungnya Fani. “Baguslah. Nggak ada gunanya juga sakit hati terus. Aku harus membalas dendam untuk Fani supaya dia mendapat keadilan.” Kedua kakak Fani tidak berkomentar. Mereka tidak bisa apa-apa. Dulu ketika ayah mereka masih bekerja sebagai kepala pelayan di kediaman keluarga Gatara, dia mendapatkan gaji yang tinggi dan berbagai macam tunjangan. Keluarganya hidup dengan layak di kampung halaman. Merasa sudah banyak uang, kedua kakak Fani jadi tidak serius belajar. Mereka hanya menghabiskan waktu bermain dan mabuk-mabukan. Setelah menikah dan membina rumah tangga, mereka berdua jadi sedikit lebih baik. Namun pada saat itu ayah mereka sudah di berada di penjara. Felicia yang dulu mereka tindas sudah kembali ke keluarga Gatara. Fani tidak ingin pulang dan hanya mengirimkan uang untuk keluarganya. Kedua kakak Fani membangun rumah di kampung mereka dengan uang yang Fani berikan, serta sebagian dari tabungan ibu mereka. Namun setelah itu, kondisi keuangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4122

    Siang harinya, Daniel sengaja datang lebih awal menunggu Odelina selesai bekerja untuk makan bersama. Felicia merasa iri melihat Odelina dan Daniel pergi berdua saja sementara dia hanya sendirian di depan pintu masuk gedung kantornya. Felicia sangat merindukan Vandi meski Vandi selalu mengikutinya dalam kegelapan. Felicia hanya belum terbiasa tidak melihat wajah Vandi dari pagi hingga malam. Namun Felicia harus bisa menahan diri dan dengan sabar menunggu, demi menjebloskan tiga kakaknya ke dalam penjara. Dalam hati Felicia berharap ketiga kakaknya cepat beraksi agar dia tidak menunggu terlalu lama. Ivan dan kedua adiknya baru saja keluar dari lift. Mereka sempat tersentak sesaat melihat adik mereka berada di depan, tetapi mereka langsung berpura-pura tidak lihat dan berjalan melewati Felicia begitu saja. Tak lama, tiga buah mobil yang masing-masing dikemudikan oleh ketiga kayak Felicia pergi meninggalkan area kantor. Felicia juga menuju ke parkiran setelah berdiri di sana selama beb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4121

    “Aku sudah terbiasa Vandi selalu ada di sisiku. Giliran sekarang dia lagi bersembunyi, aku malah jadi nggak terbiasa,” kata Felicia mendecakkan lidahnya, “Bahkan mau cium dia juga cuma bisa di mimpi.” “....” Melihat reaksi Odelna yang diam tanpa kata seperti itu, Felicia tersenyum dan berkata, “Kenapa? Kamu merasa aku jadi kayak orang yang berbeda?” “Iya. aku nggak pernah lihat Felicia yang seperti ini sebelumnya.” “Vandi terlalu serius orangnya. Dia kelewat sopan sama aku. Kalau aku nggak berinisiatif duluan, mungkin tidur pun dia nggak berani menghadap ke aku andaikan sudah menikah nanti. Odelina jadi terpikir akan Vandi yang wajahnya selalu terlihat serius. Dia juga hanya bertingkah seperti orang normal di depan Felicia. Namun rasa hormat dia terhadap Felicia tidak diragukan lagi. Tak pernah satu kali pun Vandi berani menyinggung perasaan Felicia. “Sekarang kamu masih bos dia, jadi wajar kalau dia begitu,” kata Odelina. “Kalau sudah jadi suami istri, dia nggak bakal begitu lagi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4120

    Felicia yang bergerak pertama memecah keheningan yang canggung itu. Dia berjalan keluar dari lift, tetapi Ivan menutupi jalannya sehingga Felicia terhalang. Felicia sedang tidak ingin ribut dengan kakaknya. Dia berjalan mengitari mereka dan langsung menuju ke kantor CEO di mana Odelina berada. Ivan dan dua adiknya hanya melihat Felicia pergi menjauhi mereka. “Kak Ivan, ayo turun,” kata Julio seraya dia memasuki lift duluan. Ivan pun mengalihkan pandangannya kembali ke depan dan masuk ke dalam lift bersama dengan Erwin. “Aku dengar Vandi lagi disuruh Felicia pergi ke luar kota, mungkin baru pulang sekitar setengah bulan lagi,” kata Erwin dengan suara lirih. “Dari beberapa hari lalu aku lihat Felicia cuma ditemani sama pengawalnya, tapi aku nggak lihat Vandi. Setelah aku cari tahu, katanya Vandi baru pergi beberapa hari yang lalu dengan pesawat. Gimana, Kak Iva?” “Kita lagi di kantor. Jangan bahas soal itu dulu,” jawab Ivan pelan. “Nanti saja kita bahas di rumah.” Kedua adiknya lan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4119

    “Sekarang yang memimpin sudah bukan mama kalian lagi, tapi aku. Kalau kalian nggak bisa, jangan jadi wakil CEO. Gaji buta namanya.” Odelina tidak akan menoleransi mereka yang selalu bermalas-malasan. Ivan dan kedua adiknya juga rugi banyak ketika mereka melakukan investasi atau melakukan bisnis mereka sendiri. Hanya dengan membeli properti dan menyewakannya kepada orang lain yang bisa menjadi pendapatan stabil untuk mereka. Karena alasan itu juga Cakra menasihati ketiga putranya untuk membeli banyak properti yang disewakan. Cukup hidup dari uang sewa saja, setidaknya itu lebih aman daripada harus berbisnis atau melakukan investasi yang penuh risiko. Andaikan tidak bisa disewakan, dijual kembali juga masih untung. Andaikan mereka bertiga menjalankan bisnis sendiri, jangankan rugi, biasanya mereka malah berakhir dengan utang banyak. Saat Patricia masih hidup, entah sudah berapa kali dia menggunakan dana pribadinya untuk melunasi utang ketiga putranya. Memang ada momen di mana mereka un

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4118

    Mereka mengajukan cuti sakit, tetapi begitu mendapatkan kabar bahwa Vandi sedang tidak ada, “penyakit” mereka langsung menghilang dan mereka kembali bekerja. Sifat mereka tidak berubah sedikit pun. Mereka masih suka pamer kekuasaan dan bersikap arogan seperti biasanya. Karyawan lain mengerjakan tugas yang diberikan oleh Odelina tepat waktu. Hanya mereka bertiga saja yang suka terlambat sampai harus didesak. Hasil pekerjaan mereka pun tidak pernah memuaskan. “Lihat laporan yang kalian serahkan. Berantakan begini. Kalian sudah duduk di bangku wakil CEO dan terima gaji tinggi, tapi cuma begini saja hasil pekerjaan kalian? Apa kalian pikir kalian layak digaji setinggi itu dengan performa kalian yang ampas begini?” Odelina sedang berada di ruang kantornya duduk di belakang meja kerjanya yang berbentuk seperti bulan sabit. Ivan dan kedua adiknya dipanggil menghadap Odelina dan berdiri di sisi luar meja. Odelina melempar hasil pekerjaan mereka ke atas meja sambil marah-marah dan memaki. I

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status