Share

Bab 3698

Author: Anggur
“Mama, aku bukannya membandingkan diri sama Liam. Aku kan nggak belajar kedokteran. Aku ikut dia menyalin cuma untuk meemani dia saja, supaya dia nggak bosan sendirian.”

Bagaimanapun juga mereka berdua adalah teman baik, sudah sewajarnya Russel menemani Liam dalam susah dan senang. Olivia pun bilang ke Russel, tidak ada salahnya ikut menyalin, karena itu juga dapat memberikan manfaat untuk Russel sendiri.

Di dunia ini, orang yang paling kepada Russel adalah ibu dan tantenya. Karena itu Russel juga sepenuhnya percaya dengan apa pun yang mereka katakan. Karena Olivia mengatakan itu akan memberikan manfaat, Russel pun melakukannya. Anggap saja itu sebagai latihan, supaya ketika tahun ajaran baru dimulai, dia bisa melampaui teman-teman di kelasnya.

“Iya, nggak perlu membanding-bandingkan. Gimana dua hari ini, kamu senang nggak main di sana?” tanya Odelina.

“Senang banget. Setiap hari aku senang di sini sampai aku nggak mau pulang. Tante Olivia bilang … apa ya, lupa apa gitu.”

“Kesenan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3814

    “Kamu kira aku ini apa bisa makan sebanyak itu. Kamu masaknya kebanyakan. Setiap lauk makan sedikit saja sudah kenyang, belum lagi masih ada sup semangkuk.” Olivia berdiri dan hendak membereskan peralatan makannya. Dia bersikeras tidak mau makan lagi, tetapi Stefan menghentikannya. “Biar aku yang bereskan. Kamu temani Nenek ngobrol saja. Oh ya, nanti malam Reiki dan Junia mau datang makan malam di sini.” “Nah, sup yang kamu bikin untukku dibagi saja untuk Junia juga.” Olivia senang sekali mendengar sahabatnya akan datang untuk makan malam bersama. Dengan begitu ada orang yang membantunya menghabiskan semua makanan itu. Mertua Olivia tidak akan bersikap keras dan suka mengatur-atur seperti kakak sepupunya Reiki. Oh, sekarang kakak sepupunya Reiki sudah tidak terlalu keras terhadap Junia. Perut Junia sedikit lebih besar dari Olivia, dia sudah hamil satu bulan lebih awal. Kakak sepupunya Reiki bilang dengan kandungan sebesar itu, Junia sudah tidak perlu lagi mengonsumsi makanan nutri

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3813

    “Orang lain kalau lagi mengandung badannya gemuk-gemuk. Coba lihat Olivia, kamu cuma bisa bikin perutnya saja yang besar, tapi badannya kurus begitu.” “... Nenek sendiri yang langsung manggil dia begitu lihat dia turun, kenapa malah jadi aku yang salah.” Sarah adalah contoh sempurna orang yang perbuatan dan ucapannya tidak selaras. “Nek, ini bukan salahnya Stefan. Aku bukannya kurus, kok. Aku cuma nggak terlalu gemuk saja. Lagi pula aku juga nggak mau terlalu gemuk, nanti kalau obesitas malah repot,” ucap Olivia membela suaminya. Olivia selalu teringat dengan kakaknya ketika dia baru melahirkan Russel. Odelina tidak menjaga tubuhnya dengan baik dan menyebabkan dia menderita obesitas. Olivia tidak ingin dirinya menjadi seperti itu, meskipun Stefan tidak akan menceraikan dia seperti apa yang Roni lakukan kepada Odelina. Olivia bukannya tidak percaya dengan Stefan, dia hanya ingin menjadi ibu yang cantik. “Kamu nggak gemuk, kok. Kamu tetap harus makan sebanyak mungkin. Sudah, ayo cep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3812

    Olivia spontan tertawa lepas, dan Chintya juga tak bisa menahan tawanya. Bram juga ingin tertawa bersama mereka, tetapi dia takut Nenek Sarah akan membalasnya nanti, jadi dia terpaksa menahannya. Merasa dipelototi oleh mertuanya, Dewi menegakkan postur tubuhnya dan berkata dengan lantang, “Mama kenapa pelototi aku begitu. Apa yang aku bilang benar, ‘kan. Mama nggak begitu karena memang nggak ada kesempatan. Coba saja kalau Mama punya anak atau cucu perempuan, Mama pasti bakal lebih sayang sama dia.” Karena tidak berkesempatan untuk lebih menyayangi anak atau cucu perempuan, makanya Sarah selalu menyayangi cucu-cucu lelakinya. Sarah menepuk menantunya dan bersungut, “Aku nggak punya cucu perempuan juga gara-gara kalian. Nggak cuma kamu saja, tapi yang lain juga lahirnya anak laki-laki. Padahal punya cucu perempuan itu menggemaskan banget, tapi kalian nggak kasih aku. Coba lihat, tuh, Audrey. Dia lucu banget, ‘kan. Setiap kali ketemu dia, aku mau bawa dia pulang biar aku yang rawat. Se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3811

    “Eh, Olivia sudah bangun,” sapa Nenek Sarha sambil melambaikan tangannya meminta Olivia untuk mendekat. Sebenarnya tanpa perlu dipanggil pun, setiap kali Olivia turun dan melihat Sarah dan Dewi sedang duduk di ruang tengah, dia pasti akan langsung menghampiri dan mengobrol dengan mereka. “Halo, Nek. Halo, Ma.” Olivia menyapa mereka berdua dengan lembut, tidak lupa dia juga menyapa Bram dan Chintya. Bram menganggukkan kepalanya sebagai balasan, dan Chintya juga tersenyum ke arahnya. “Lama nggak ketemu, Olivia,” ucap Bram. matanya tertuju kepada perut Olivia yang membesar, dan dia bertanya, “Kapan lahiran?” “Prediksi di akhir bulan Mei.” “Wah, berarti tinggal beberapa bulan lagi, ya,” ucap Chintya tersenyum sembari menghitung waktu. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu saat melihat perut Olivia, tetapi dia tidak jadi mengatakannya. Olivia pun duduk di seberang Nenek Sarah, persisnya di sebelah Dewi. di sofa yang panjang itu sudah tidak ada tempat lagi untuk Stefan, jadi Stefan duduk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3810

    “Aku rasa satu tahun sudah cukup. Kami cowok-cowok keluarga Adhitama pada hebat, punya daya tarik yang nggak terbatas.” Selagi Stefan memuji adiknya, dia tidak lupa untuk memuji diri sendiri. Dia merasa dia juga memiliki daya tarik yang tidak ada habisnya. Namun memang seperti itulah faktanya. “Iya, deh, iya. Kalian semua sembilan bersaudara memang hebat. Tapi sebenarnya yang paling menarik dari kalian semua itu adalah tradisi keluarga kalian. Kalian semua serius banget kalau sudah bicara soal hubungan dan sayang banget sama istri.” Tradisi keluarga yang baik akan melahirkan pria-pria yang baik pula. Sifat setia kepada pasangan itulah yang menjadi daya tarik paling besar. Keluarga mana pun yang memiliki anak perempuan pasti berharap bisa menikah dengan keluarga Adhitama. Dan yang mereka incar itu bukanlah harta atau kekayaan, melainkan kesetiaan. “Russel di mana?” “Dia dari tadi sudah main sama Sandy. Entah lagi main di sekitar vila atau sudah turun ke aki gunung. Tapi asal ada Sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3809

    “Oke, kalau begitu nggak usah dipaksain tidur. Sini, biar Om yang gendong.” Stefan menawarkan diri untuk menggendong Russel karena khawatir Olivia sudah kelelahan. Stefan mencari topik pembicaraan untuk mengobrol dengan Russel dan bergurau dengannya. Melihat Stefan asyik bercanda dengan Russel, tatapan mata Stefan yang biasa tampak tajam dan serius sekarang terlihat lembut dan hangat. Setiap pertanyaan konyol yang Russel berikan selalu dijawab dengan serius olehnya. Keberuntungan Olivia bisa menikah dengan Stefan di kehidupan ini adalah berkat atas kebaikannya di kehidupan lampaunya. Selagi terus menatap Stefan, kelopak mata Olivia perlahan terasa berat. Tanpa disadari, dia sudah tertidur dengan bersandar di jok mobil. Ketika terbangun, Olivia menyadari dia sudah berada di Vila Permai, tepatnya di kamar dia dan Stefan. Suasana kamar terasa begitu sunyi senyap dan tenang. Seharusnya Russel tidak sedang berada di kamar, begitu juga dengan Stefan. Olivia duduk dan melihat ponselnya dit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status