Anggota Klan Youlan?Karena jarak yang cukup jauh dan gelapnya malam, Suzy tidak bisa melihat jelas wajah wanita itu.Namun, tidak disangka, wanita itu menoleh dan menatap ke arah Suzy. Suzy merinding saat bertatapan dengan wanita itu."Serahkan Suzy kepadaku. Aku akan mengampuni kalian," kata wanita itu dengan acuh tak acuh."Oh? Mau merebut wanita itu?" Sopir terlihat acuh tak acuh, lalu memberikan kode kepada preman yang ada di sampingnya. "Maju! Habisi dia!""Baik!"Wanita itu sangat marah. "Cari mati!"Begitu melihat mereka yang sedang berkelahi, Suzy segera memutar otaknya sambil menatap mobil yang dikendarai wanita itu. "Mobil itu kelihatan masih bagus. Aku bisa memanfaatkannya."Setelah membuat rencana, Suzy kembali menatap ketiga orang yang masih bertempur. Seketika, Suzy mengerutkan alisnya dan tercengang. Tampaknya kedua preman itu akan kalah. Wanita itu tak hanya menghajar, tapi juga menyiksa kedua preman itu. Gawat, kedua preman itu bisa mati!Tidak, tidak bisa seperti ini
Sesampainya di tikungan gerbang desa, mobil yang dikendarai Suzy pun mogol.Tidak ada cara lain, Suzy terpaksa turun dari mobil dan menyeret kakinya yang terluka.Gawat, sekarang Suzy memerlukan tempat untuk mengobati luka dan memulihkan tenaganya.Namun, Suzy tidak boleh bersembunyi di desa ini. Melihat mobil yang berhenti di depan gerbang, para preman itu pasti akan mengejarnya dan menggeledah seluruh desa. Para preman tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menemukannya.Suzy melihat ke sekeliling sambil berpikir. Tak berapa lama, dia melihat sebuah kolam ikan yang terletak tak jauh dari sana.Tiba-tiba, sebuah ide terbesit di otak Suzy."Brruar." Suara air memecahkan keheningan malam.Untungnya tidak ada penduduk di sekitar sini, kecuali ikan-ikan yang terkejut melihat sebuah benda besar yang jatuh ke dalam kolam.Suzy menghela napas panjang. Seluruh tubuhnya berkeringat dan lemas, rasanya dia mau pingsan. Namun, Suzy menggertakkan gigi dan berusaha untuk bertahan.Dengan terhuyung
Kakek itu terlihat sangat ketakutan. Akhirnya, Suzy mengurungkan niatnya untuk meminta bantuan.Menyadari dirinya yang berlumuran darah, Suzy pun tidak ingin menyusahkan kakek itu.Untungnya, sekelompok orang itu bukan mencari Suzy. Suzy menghela napas lega, lalu melihat ke sekelilingnya. Seketika, tatapannya tertuju kepada sebuah gubuk yang berada di lereng belakang.Gubuk itu terlihat gelap dan tidak berpenghuni. Mungkin Suzy bisa memanfaatkan tempat itu untuk beristirahat sebentar.Dalam melakukan penggeledahan, biasanya orang-orang memprioritaskan rumah-rumah bagus yang berpenghuni. Gubuk terbengkalai seperti ini justru lebih aman.Angin berembus kencang. Suzy melihat tumpukan kayu yang ada di samping, lalu membawa beberapa dan menaiki lereng.Gubuk ini memiliki pintu yang sudah rusak, Suzy bahkan bisa masuk melalui celah jendela yang sudah bolong.Walaupun sudah usang, tempat ini cukup luas untuk ukuran gubuk.Suzy melihat ke sekeliling dan berjalan ke arah dapur. Kemudian, Suzy d
Suzy baru mengerti, ternyata yang menjadi buronan adalah Gollda!Sejak Keluarga Yan tertimpa masalah, Suzy sudah tidak pernah mendengar kabar Gollda. Em, ternyata dia bersembunyi di sini.Suzy segera menenangkan emosinya dan menatap pria kurus tinggi yang bersamanya.Karena keterbatasan penerangan, Suzy tidak bisa melihat jelas wajah pria yang kurus. Hanya saja, Suzy merasa tidak asing, apakah mereka pernah bertemu?Pria yang kurus dan tinggi terlihat sangat kaku, dia berdiri dan hanya mematung di tempat. Menurut tebakan Suzy, mungkin pria kurus itu adalah pengawal yang ditugaskan untuk melindungi Gollda.Suzy tidak bisa melupakan semua yang dilakukan oleh Keluarga Yan. Tanpa disadari, ternyata suara Suzy cukup keras. Begitu mendengar panggilan "Gollda", kedua pria itu berhenti dan mengamati sekelilingnya. Gollda sudah lama tidak mendengar panggilan ini."Si ... siapa?" Gollda bertanya dengan serius. Dia belum menyadari bahwa itu adalah suaranya Suzy.Selama hidup sebagai buronan, Goll
Lance? Suzy terkejut mendengar namanya.Suzy mengamati wajah Lance dan mencari kemiripannya dengan Jenderal Xin. Benar, wajahnya mirip dengan Ayah!Mata Suzy berbinar-binar, dia bahkan sudah melupakan rasa sakit di tangannya."Kamu adalah kakakku?" Suzy terlihat sangat emosional.Lance terkejut mendengar panggilan Suzy. "Kakakmu? Kamu ...."Suzy membuka mulut untuk menjelaskan, tapi setelah dipikir-pikir, akhirnya Suzy mengajak mereka untuk mengobrol di dapur.Mereka bertiga duduk melingkar. Saat ini, Suzy tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Dia pun tidak sabar dan menceritakan semuanya kepada Lance.Lance tercengang setelah mendengar cerita Suzy. Ternyata Suzy adalah putri Keluarga Xin yang sudah lama hilang ....Lance tidak menyangka mereka akan bertemu dengan cara seperti ini. Dengan bantuan cahaya bulan, Lance berusaha memperhatikan wajah adiknya.Suzy karakter yang anggun dan lembut, sorotan serta bentuk matanya juga sama seperti Lorraine. Oleh sebab itu, Lance langsung memercayai
"Bruak!" Pintu gubuk didobrak."Ayo, pergi!" kata Lance sambil memegang tangan Suzy yang terluka dan melihat ke sekitar.Pandangan Lance tertuju kepada jendela yang berada di samping dapur. Jendela itu terlihat sudah rapuh dan tua, Lance hanya menariknya dengan satu tangan dan jendela itu pun terlepas."Cepat, baik!" Lance mengulurkan tangannya untuk membantu Suzy.Suzy menggelengkan kepala, lalu menoleh ke arah Gollda. "Kamu duluan."Gollda terlalu gemuk, takutnya dia tidak bisa melewati jendela ini. Jadi, Suzy mempersilakan Gollda lewat duluan agar memastikannya selamat.Lance langsung memahami maksud Suzy. Lance melepaskan tangan Suzy, lalu memberikan isyarat kepada Gollda. "Kamu, sini!"Gollda maju dan menaiki sebuah bangku kecil sambil mengulurkan tangannya kepada Lance.Ketika memanjat, Gollda melihat ketinggian di luar dan berkata, "Tinggi juga."Namun, para preman di luar sudah mendobrak pintu, mereka bisa menyerang kapan saja.Tanpa basa-basi, Lance mendorong badan Gollda dan
"Kak Lance, turunkan aku," Suzy berbisik di telinga Lance.Lance kebingungan, tapi akhirnya dia tetap menurunkan Suzy.Suzy berkata, "Kalian cari tempat untuk bersembunyi dulu. Aku akan mengalihkan perhatian mereka.""Tidak boleh!" Lance menolak saran Suzy. "Aku lebih gesit, biar aku saja."Suzy menggelengkan kepala sambil memandang langit yang mulai terang. "Kak, kita sudah menghabiskan terlalu banyak waktu. Kalian harus segera membawa kaset ini ke persidangan.""Kak, kamu harus menyelamatkan Ayah dan Ibu. Semuanya bergantung padaku. Tenang saja, aku tidak akan mati secepat ini. Aku masih ingin berkumpul dan menghabiskan waktu bersama kalian," kata Suzy sambil memberikan kaset tersebut.Namun, Lance bersikeras menolak saran Suzy. Dia menarik tangan Suzy dan berakta, "Aku sudah terluka, tidak akan bisa berlari terlalu cepat. Ditambah, aku juga tidak bisa membantu kalian. Kak, kamu harus menyelamatkan Gollda.""Mereka tidak akan membunuhku. Kalau memang mau membunuhku, mereka sudah mela
Di saat langit masih berkabut dan orang-orang masih tidur, terdengar dua helikopter yang terbang di langit. Suara baling helikopter sontak memecah keheningan di pagi buta.Gonggongan anjing yang baru saja berhenti digantikan oleh suara helikopter yang menderu di langit.Robert duduk di dalam helikopter sambil mengamati desa dan pegunungan yang dipenuhi pepohonan lebat. Tiba-tiba, Robert mengerutkan alisnya dan menunjuk ke sebuah titik di tengah hutan. Pilot langsung menambah kecepatan dan mengarahkan helikopter ke arah yang ditunjuk oleh Robert.Di tepi jalan, terlihat dua orang yang sedang berkelahi melawan sekelompok orang. Si Gendut sudah terluka, dia tidak sanggup bangun lagi. Sekarang, hanya tersisa Lance yang berusaha untuk mengalahkan sekelompok preman ini.Sepanjang perjalanan , Lance selalu melindungi Gollda. Tidak mudah bagi Lance untuk meloloskan diri sampai ke sini. Mereka berdua tidak hanya harus menghindari pengawal kerajaan, tapi juga sekelompok preman yang berusaha unt