Para preman bergetar ketakutan, mereka tidak tahu harus menjawab apa.Sesaat mendengar nama Robert, preman yang tersungkur di tanah langsung berteriak, "Kabur!"Sekelompok preman pun panik dan berusaha melarikan diri."Paman!" kata Robert sambil mendengus dingin.Begitu mendapatkan perintah dari Robert, James langsung membawa para pengawal yang sudah disiapkannya dan menangkap sekelompok preman itu.Para preman dilumpuhkan dengan mudah. Dalam sekejap, terdengar erangan mereka yang kesakitan.Robert berjalan melewati sekelompok preman ini, tatapannya terlihat tajam dan dingin. "Aku sarankan, sebaiknya kalian pikirkan baik-baik. Asalkan memberitahuku siapa yang mengutus kalian, aku akan membebaskan semuanya."Pria berbadan kekar berkedip gugup. Bibirnya bergetar, tapi dia ragu untuk mengatakannya.Melihat reaksi preman berbadan kekar, Robert mengerutkan alisnya dan berkata, "Bawa mereka semua!"Kemudian, Robert berjalan menghampiri Lance dan Gollda yang berbaring di tanah. Gollda sudah l
"Robert!" James tidak setuju dengan ide Robert. "Kamu mau pergi sendiri? Tunggu sebentar, orang kita akan segera sampai.""Aku bisa menunggu, tapi Suzy tidak!" kata Robert sambil menutup pintu helikopter.Selama beberapa detik, Lance menatap helikopter yang beranjak pergi, lalu tersenyum lega."Tuan Lance, ayo, kita pergi!" kata James.Lance menganggukkan kepala. "Em."Kemudian, Lance, Gollda, James, dan yang lainnya masuk ke helikopter yang satunya. Di dalam penerbangan kembali, James mengeluarkan ponselnya untuk mengatur kondisi persidangan yang akan berlangsung nanti.James membawa para preman yang berusaha untuk membunuh Lance dan Gollda. Setibanya di ibu kota, James akan membereskan preman-preman ini. Mungkin saja mereka bisa dimanfaatkan untuk menjadi saksi di persidangan.Hari masih pagi, tapi beberapa orang tidak tidur semalaman untuk menunggu datangnya hari ini.Di Rutan Keamanan Nasional.Ronny melamun di depan komputernya. Mata Ronny terlihat merah dan kelelahan. Sepertinya,
Thomas mengerutkan alis, jantungnya terasa seperti tenggelam. "Apa? Sudah mengutus begitu banyak orang, tapi mereka masih jatuh ke tangan Robert?"Thomas mengambil cangkir yang ada di atas meja dan melemparkannya. "Apa kerja kalian?"Pengawal langsung berlutut, wajahnya terlihat pucat. "Komandan, Suzy memisahkan diri untuk mengalihkan perhatian kamu. Kalau tidak, Robert tidak mungkin bisa menemukan mereka."Thomas mengangkat alisnya. "Suzy? Bukannya dia ...."Pengawal segera mengangguk dan menjawab, "Benar, kami sudah menangkapnya. Komandan, apa yang harus dilakukan selanjutnya?"Setelah mendengar berita ini, ekspresi Thomas terlihat lebih "bersahabat"."Awasi dia. Sebelum kasus Keluarga Xin selesai, jangan biarkan dia kabur!" jawab Thomas sambil mengepalkan tangan."Baik!""Oh iya, Robert sendiri yang membawa Lance dan Gollda?" tanya Thomas."Bukan, James yang menjemput mereka.""Oh, dia." Thomas memerintahkan, "Siapkan mobil."Pengawal menjawab, "Komandan, hari masih pagi. Kalau ada
Seiring matahari yang menyongsong, sekelompok pengawal mulai berlalu-lalang di depan gerbang kerajaan.Samantha berdiri di jendela sambil bergumam sendiri, "Bukannya Ayah sudah mengirimkan mata-mata? Kenapa masih bisa meleset?"Samantha sudah tidak punya hasrat untuk menikmati cantiknya matahari yang terbit di ufuk timur. Dia membalikkan badan dan memerintahkan pelayan, "Aku mau mandi dan ganti baju. Siapkan semuanya.""Putri, Anda mau pergi sepagi ini?" tanya pelayan."Em," jawab Samantha.Setengah jam kemudian, Samantha sudah siap dan masuk ke dalam mobilnya. Di sisi lain, Nolan bingung setelah mendapatkan informasi mengenai pergerakan Samantha."Mau ke mana dia? Masih pagi begini, persidangan juga belum dimulai. Pasti ada sesuatu, mencurigakan!" kata Nolan sambil melipat kedua tangannya. "Aku harus bangun!"Nolan bangkit dari tempat tidur, lalu mandi dan mengenakan pakaiannya.Di saat bersamaan, sebuah kapal pesiar berlayar mendekati pelabuhan.Seorang pria kekar berdiri di atas kap
Sopir menginjak pedal gas dan melaju mengikuti instruksi Tori."Belok kanan di depan. Setelah 100 meter, ada pertigaan dan belok ke kiri.""Jangan lewat atas, langsung masuk ke terowongan.""Ingat, jangan lewat jembatan, belok melalui terowongan! Tiga belas detik lagi lampu lalu lintas akan berubah jadi merah, kita bisa menghindari mereka!"Setelah mengikuti instruksi Tori, mobil-mobil yang mengikuti tadi pun sudah tidak terlihat.Tepat di saat James dan yang lainnya mau menghela napas lega, mereka mendengar peringatan dari Tori. "Hati-hati, ada mobil yang datang dari depan!"Begitu Tori selesai bicara, James melihat lima mobil yang datang dari arah berlawanan. Sekarang masih pagi dan jalanan belum sepadat biasanya.Kelima mobil itu jelas memiliki niat yang buruk, mereka melaju berjejer untuk menghadang jalan James.Tori segera berkata, "Tunggu sebentar! Aku akan mencari alternatif jalan lain."Begitu Tori selesai bicara, terdengar suara, "Cit ...."Untuk menghindari terjadinya tabrak
Motor yang dikendarai Tori berhenti sempurna dengan diiringi suara gesekan yang memekakan telinga.Belum sempat melepaskan helm, Tori mendengar suara mobil yang datang dari samping. Seorang pria mengeluarkan setengah badannya sambil memegang tongkat besi.Begitu mendengar suara mobil, Tori bergegas menyalakan motornya, lalu berputar dan menendang pria yang memegang tongkat besi.Pria yang memegang tongkat besi menjerit dan terhempas dari dalam mobil."Krak!" Terdengar suara tulang yang patah.Tanpa basa-basi, Tori mengambil tongkat besi itu dan menyerang setiap mobil yang berusaha untuk menghalangi James. Meskipun mengenakan helm dan mengenakan balutan jaket berwarna hitam, gerakan Tori terlihat gesit dan mengagumkan.Tori adalah wanita yang keren!Lance tidak berdiam diri, dia juga turun tangan untuk membantu Tori. Namun, entah kenapa Lance merasa familier dengan cara bertarung Tori. Lance merasa seperti mengenali orang ini.Pikiran-pikiran itu membuat Lance kehilangan fokus. Di saat
Motor yang dikendarai Tori melaju secepat kilat, tidak ada yang bisa menghentikannya.Beberapa mobil yang mengejarnya tidak berdaya, mereka hanya dapat menyaksikan motor yang melaju pergi dan menghilang dalam sekejap mata.Daripada mengejar yang sudah tidak ada, mereka pun mengalihkan perhatiannya kepada Gollda. Gollda adalah target utama mereka.Asalkan membunuh Gollda, setidaknya ada tugas yang bisa dilaksanakan dengan baik."Swoosh!" Puluhan pistol mengarah kepada Gollda yang bersembunyi di sudut."Dug, dug, dug!" Jantung Gollda berdegup sangat kencang. Sekarang, nyawanya berada dalam bahaya.Ketika mengangkat kepala, jiwa Gollda terasa seperti terbang keluar. Seluruh tubuhnya membeku saat melihat pistol-pistol yang diarahkan kepadanya."Awas!" James melompat ke arah Gollda, lalu bergulung dan bersembunyi di belakang mobil."Duar, duar, duar ...." Peluru ditembakkan secara beruntun.Gollda sangat ketakutan, wajahnya sontak memucat. Dia mengangkat tangan dan menutupi telinganya.Jame
Setahu Lance, Gilbert adalah musuh Keluarga Xin. Gilbert pernah melakukan hal yang memalukan.Di mata Lance, Gilbert bukanlah orang baik. Meskipun Gilbert dan Herera sempat menemui Raja untuk membantu Keluarga Xin, Lance merasa niat Gilbert tidaklah tulus.Namun, Suzy memercayai Gilbert. Sebelum pergi, Suzy sempat mengatakan bahwa dia hanya memercayai Gilbert dan Robert.Waktu itu keadaan sedang mendesak, Suzy tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan maksud ucapannya.Tori memapah Lance masuk ke Rumah Sakit Nasional. Sesampainya di halaman, Tori melihat Gilbert dan beberapa dokter yang sedang bermain kartu."Pak Gilbert, perutnya tertembak, tolong obati dia!" kata Tori.Ketika melihat kartu-kartu yang berserakan di atas meja, wajah Lance berubah menjadi masam. Hari ini adalah persidangan kasus Keluarga Xin, tapi mereka masih bisa bermain kartu?Katanya Gilbert membantu Keluarga Xin, tapi tampaknya semua hanya omong kosong.Lance berpikir, jangan-jangan Suzy sudah ditipu tua bangka in