Share

Bab 16. Diam-diam Perhatian (2)

"Kamu demam Non dan tadi sempat pingsan," sahut Bik Lin lalu mengambil gelas berisi air teh hangat.

"Minum dulu Non agar punya tenaga," ucap wanita tua itu sambil mengarahkan gelas ke mulut Arandita.

"Aku duduk dulu Bik." Arandita berusaha untuk duduk. Bik Lin langsung membantu dengan satu tangannya.

"Mas Bastian mana Bik?"

"Den Bastian baru saja keluar kamar. Minumlah Non!"

Arandita mengangguk, termenung sebentar dengan tatapan tertuju pada pintu kamar yang terbuka. Dia menggeleng kala menyadari apa yang bisa diharapkan dirinya pada Bastian.

"Non minum!"

Segera Arandita meraih gelas di tangan Bik Lin lalu meneguk teh hingga tandas.

"Makasih ya Bik."

"Sama-sama Non."

Arandita ingin merebahkan tubuhnya kembali, tetapi segera dicegah oleh Bik Lin.

"Minum obatnya dulu ya Non!"

"Obat?"

"Iya, obat dari dokter tadi."

"Dokter?"

"Ya. Den Bastian langsung memanggil dokter saat melihat Non Aran pingsan."

Arandita mengulum senyum, entah kenapa ia begitu senang mendengar kabar tersebut dari Bik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status