Share

Bab 88 - Bukan Erland

Author: EYN
last update Last Updated: 2025-09-13 23:55:32
Bahu Maureen luruh saat melihat nama Suster yang menjaga Nenek ada disana.nTadi Maureen sudah mengirimkan pesan, tapi Erland belum memberi kabar hingga hari ini.

"Ya, Sus?"

“Sekarang kami di rumah sakit. Kondisi Nenek drop. Tapi jangan khawatir, semua sudah ditangani dengan baik." Suster menjelaskan situasinya dengan cepat, supaya Maureen tidak panik.

Jantung Maureen mencelos. "Aku kesana sekarang," putusnya cepat. Reinner diam dan mengamati.

Maureen menutup telepon, sesaat matanya memejam lalu menghembuskan napas panjang. Mencoba mengendalikan gejolak di dadanya.

"Ada apa dengan Nenek?" tanya Reinner ikut khawatir. Tadi Maureen menyebut kata 'Sus', kemungkinan ada sesuatu terjadi di rumah.

Alih-alih menjawab, Maureen malah mengetik di halaman percakapan pribadinya dengan Erland. Dia hendak memberitahu kabar kalau Nenek sakit.

Saat jempolnya hendak mengirimkan pesan itu, sebuah pikiran terbersit. Erland baru saja tiba di karantina. Pasti suaminya itu sedang sibuk. Pesan darinya yang ta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 160 - Mencintai Tanpa Halangan

    Keduanya sama-sama terperanjat melihat seseorang yang tidak disangka-sangka bertemu di lorong rumah sakit seperti ini.Seorang wanita muda yang cantik dan modis sedang tersenyum kepada mereka. Senyumannya ramah dan bersahabat."Maureen?" sapa Erland seakan tak percaya.Mereka terakhir bertemu saat perceraian dan tidak pernah berhubungan lagi setelah itu."Hai, apa kabar kalian?" Maureen merentangkan tangan dan memeluk Lourdes dengan hangat."B-baik. Bagaimana kabarmu?" balas Lourdes gugup. Dia buru-buru melepaskan genggaman tangan Erland dan membalas pelukan mantan istri Erland dengan canggung. Seramah apa pun Maureen, tetap saja Lourdes merasa dia adalah penyebab perceraian Erland dan Maureen."Siapa yang sakit?" tanya Maureen kemudian. Dia melerai pelukannya, lalu mundur satu langkah dan mengamati Lourdes penuh perhatian."Eh, ehm, tidak ada. Aku cuma cek kesehatan saja," jawab Lourdes, tidak ingin mengatakan tentang kehamilannya karena masih sungkan pada Maureen."Oh, semoga saja h

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 159 - Melindungi Dan Mencintainya

    Mobil yang dikendarai Erland baru saja meninggalkan bandara. Setelah kasusnya dengan Clarisse terekspose, dan berakhir dengan dia menikahi Lourdes, kagum dan simpati terus mengalir kepadanya.Agensinya sengaja memanfaatkan moment itu untuk mengatur jadwal yang padat supaya momentum popularitasnya tidak turun.Mulai dari shooting iklan, promo album baru, mini konser, tampil sebagai tamu undangan dan rangkaian kegiatan lain yang susul menyusul tanpa jeda.Dan akhirnya setelah dua bulan, bertepatan dengan kabar kehamilan Lourdes, Erland bisa kembali ke rumahnya."Langsung pulang ke rumah," perintah Erland pada Jefta yang melajukan mobilnya. Dia tidak bisa mendefinisikan perasaannya pada kabar kehamilan Lourdes.Bahagia atau tidak? Erland benar-benar tidak tahu. Yang dia tahu, pulang ke rumah dimana Lourdes tinggal adalah hal yang benar dan harus dia lakukan."Baik, Tuan." Jefta menjawab sambil melirik sekilas pada majikannya. Dia tahu rumah yang dimaksud oleh Erland adalah tempat tingga

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 158 - Garis Dua

    Lourdes tercengang.Meski sudah menduga sebelumnya, tetap saja dia terkejut."Bagaimana, Nyonya?" tanya Bibi Maretha. Menghempaskan Lourdes kembali kepada kenyataan.Lourdes menoleh pada Bibi Maretha yang berdiri di ambang pintu kamar mandi. Wajah wanita itu tampak harap-harap cemas.Perlahan Lourdes mengangkat batang testpack ditangannya dan berkata pelan, "Warnanya kurang jelas."Bibi Maretha yang sudah berusia diatas empat puluh tahun menyipitkan mata, lalu mendekat."Bagaimana, bagaimana?" tanyanya antusias."Dua garis, Bibi.""O'ya?" pekik Bibi Maretha."Dua garis, tapi warnanya kurang jelas. Artinya, aku hamil atau tidak?" tanya Lourdes yang tiba-tiba saja merasa bodoh sekali. Dia tahu Erland bertanggung jawab atas kejadian malam itu, tapi tidak ada pembicaraan soal anak."Bodoh sekali! Seharusnya aku minum pil pencegah kehamilan," sesal Lourdes dalam hati. Saat itu dia terlalu fokus pada pelaku kejahatan yang sudah menjebaknya.Bibi Maretha mengambil testpack dari tangan Lourde

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 157 - Jangan-Jangan...

    "Tampaknya aku harus pergi malam ini, Lou. Masih ada beberapa jadwal yang harus aku selesaikan," kata Erland dengan raut wajah penuh sesal.Lourdes tersenyum manis. Dari awal dia sudah tahu pekerjaan Erland adalah seorang penyanyi yang sedang naik daun. Saat ini agency sedang gencar-gencarnya promo album terbarunya.Mengharapkan bersama Erland di malam pernikahan adalah hal yang konyol. Terlebih pernikahan mereka karena kecelakaan."Kamu harus maklum, Lou," ucap Lourdes dalam hati."Istirahatlah. Aku akan bersiap-siap." Ucapan Erland berikutnya membuyarkan lamunan Lourdes."Bagaimana kalau aku membantumu bersiap-siap?" tawar Lourdes, bersiap memulai tugas pertama sebagai seorang istri. Toh, mereka sudah terlanjur menikah.Erland tersenyum tipis. "Terima kasih."Selanjutnya, mereka berbenah. Lourdes mempersiapkan keperluan Erland dengan detail. Hal yang tidak pernah dilakukan oleh Maureen selama ini karena Erland terlalu mandiri."Kamu tahu kemana harus menghubungiku kalau butuh sesuat

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 156 - Kamu Bersedia?

    Lourdes mengangkat wajah dan menatap wajah Erland. Lelaki itu tampak berbeda hari ini. Entah caranya memandang kepada Lourdes, atau karena sikap bertanggung jawabnya yang membuat Lourdes semakin jatuh cinta pada Erland.Sebelumnya dia sudah kagum pada Erland berkat penampilannya di layar televisi.Dan, sekarang?Kekaguman itu naik berlipat-lipat, ditambah dengan hati yang meleleh. Lelaki ini bersedia menanggung kesalahan orang lain, dalam hal ini Clarisse."Bagaimana, Lou?" tanya Erland, memecahkan keheningan yang tercipta beberapa saat."Erland, apa kamu serius?" tanya Lourdes untuk memastikan. Dia menatap mata Erland dalam-dalam.Erland membalas tatapan Lourdes."Tentu saja," jawabnya sungguh-sungguh. Seumur-umur, dia tidak pernah meminta seorang gadis menikah dengannya. Dengan Maureen sekali pun. Tapi kali ini, dia harus - yang anehnya, dia tidak merasa keberatan menikahi Lourdes.Lourdes menahan napas saat Erland memalingkan wajah, dan melanjutkan ucapannya."Tapi, Lou... aku tida

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 155 - Perasaan Bersalah

    Mobil yang dikendarai Jefta meninggalkan kantor polisi. Masalah Clarisse, dia sudah memastikan gadis itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Setidaknya, Clarisse tidak akan gampang-gampang bisa kembali ke dunia hiburan.Tapi, Erland belum bisa bernapas lega. Masih ada satu beban pikiran yang belum terselesaikan, yaitu janjinya untuk menikahi Lourdes.Meski mulutnya berkata akan menikahi, tapi hatinya tidak yakin bisa membahagiakan Lourdes."Pergi ke Lourdes!" perintah Erland, seraya memasukkan alamat Lourdes ke layar yang terpasang di dashboard mobil."Baik, Tuan." Jefta melirik sekilas peta digital yang kini menampilkan titik tujuan.Tanpa bertanya lebih jauh, dia menginjak pedal gas dan mengikuti arah yang dipandu oleh suara sistem navigasi mobil.Rasa bersalah pada Lourdes membuat Erland memutuskan secara impulsif dengan mengatakan akan menikahi Lourdes. Sekarang dia baru meragukan keputusannya itu. Maureen dan dirinya harus patah hari, rasanya tidak adil.Sepanjang perjalanan,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status