Share

Istri David

Di dalam sebuah kamar besi Rosaline terlihat sedang berdiri diantara kerumunan orang-orang di dalam lift. Paras cantik dan penampilannya yang segar mencuri perhatian orang-orang di sana tanpa mengetahui jika wanita itu adalah istri dari bos mereka. Seusai menghadiri undangan dari Nyonya Joo rupanya Rosalinne tak lantas kembali ke kediamannya melainkan bertandang mengunjungi sang suami yang tengah bekerja.

Lift terus naik menuju lantai paling atas, namun sebelumnya kamar besi itu sempat berhenti di beberapa lantai dan membawa serta beberapa orang untuk masuk di dalamnya. Ruangan lift yang semula longgar kini mulai menyempit. Saat Rosalinne hendak terhimpit tiba-tiba seseorang lebih dulu melindunginya.

“Nyonya apakah anda baik-baik saja?”

Masih belum menjawab, Rosalinne memperhatikan pria di depannya.

“Maaf Nyonya saya tidak punya pilihan lain selain seperti ini,” jelas pria tersebut pada Rosalinne.

Memang sedikit canggung, posisi perhadapan dengan kedua tangan si pria yang menyilang dada. Sebenarnya Rosalinne ingin tertawa, bagaimana bisa pria itu berpose menyilangkan dada seperti itu meski sebenarnya Rosalinne tahu jika pria itu berusaha agar tubuh keduanya tidak saling menabrak tapi posisi ini cukup lucu di matanya.

“Ah maaf harus bertemu anda dengan keadaan yang seperti ini,” kata pria itu lagi.

“Tidak apa-apa,” jawab Rosalinne menggantung memikirkan sesuatu.

Seolah dapat membaca pertanyaan dari wajah Rosalinne, pria itu kemudian berkata.

“Lucas Park, asisten Tuan Han.”

Begitu mendengarnya Rosalinne segera mengingat pria ini yang sempat hadir di acara pernikahannya.

Triiing….

Pintu lift terbuka, orang-orang mulai keluar begitupun Rosalinne dan Lucas.

Lucas segera mengarahkan Rosalinne untuk mengikutinya. Begitu sampai di sebuah pintu yang tidak tembus pandang Lucas segera berhenti dan berbalik menghadap Rosalinne.

“Senang bertemu dengan anda Nyonya, Tuan Han ada di dalam,” ucapnya seraya mempersilahkan Rosalinne untuk memasukin ruangan tersebut.

“Kenapa cepat sekali?”

David pikir itu adalah Lucas maka dengan cepat pria itu bertanya bagaimana Lucas bisa secepat ini.

“Kupikir seseorang mencari anda jadi-,”

“Katakan aku sibuk.”

Lucas Park, pria itu hendak melakukan protes tapi sebelum itu terjadi Rosalinne telah menghentikannya dan langsung melangkahkan kaki menuju meja kebesaran sang suami.

“Sudah kukatakan aku sibuk jadi pergilah jika tidak penting.”

Lidahnya kelu suaranya melemah begitu didapati istri cantiknya berkunjung menemuinya.

“Habiskan,” kata Rosalinne sembari meletakkan kotak yang dibungkus dengan kain di meja milik David.

“Tunggu-tunggu jangan pergi!”

“Kenapa bukankah kau sibuk?”

“Tidak sesibuk itu untuk istriku.”

Mengerti dengan suasana yang sedang terjadi, Lucas memilih untuk keluar dan meninggalkan kedua pasangan itu dalam ruang yang senyap.

Begitu Lucas pergi dan pintu kembali ditutup, David segera meraih Rosalinne dan memeluknya.

“Kau membuatku sesak Dav,” protes Rosalinne menginterupsi.

Melonggarkan pelukkannya David kemudian melepaskan Rosalinne dan membawa wanita itu untuk duduk di sebuah sofa di ruang kerjanya.

David menandaskan minumnya mengakhiri acara makan siang menyenangkan bersama sang istri.

“Dav.”

“Ya?”

Mengeluarkan sebuah undangan sederhana dari dalam clutch miliknya.

“Apa kita harus hadir?”

“Hadir? Ah.. itu tidak perlu jika kau tidak ingin. Lagi pula aku bisa menghadirinya sendiri jika kau mau.”

Mendapati istrinya yang tidak memberikan respon lantas David bertanya.

“Kenapa? Apa sesuatu telah salah?”

“Aku akan ikut denganmu. Aku tidak ingin sendiri Dav,” ucap Rosalinne pada akhirnya.

“Begitukah?”

“Heum.” Angguknya di hadapan David.

“Gadis pintar.”

Pria dengan telapak tangan yang hangat itu segera mengelus puncak kepala sang istri membuat Rosalinne memandang David lekat.

“Jadi kau mengakui aku masih gadis?”

“Tentu. Apa perlu aku membuktikannya?” pertanyaan David yang sedikit ambigu membuat Rosalinne memiliki semburat merah di pipi.

Tanpa aba-aba David justru menjulurkan tangannya, dengan lembut meraih pipi kemerahan yang menggemaskan di hadapannya itu. Sedikit demi sedikit jarak mulai terkikis, deru nafas yang hangat saling menerpa wajah satu sama lain. Ketika kedua hidung saling bertemu dan bersinggungan serta hanya mengikis sedikit jarak tiba-tiba dengan tidak tahu dirinya Lucas menyerobot masuk melupakan kehadiran istri dari atasannya tersebut.

“Akh maaf, ah maaf. Maafkan aku, a.. aku permisi.”

Segera Rosalinne mendorong David menjauh darinya.

“Dave kau gila.”

“Gila karnamu. Kau tau, kau benar-benar membuatku gila Nyonya Han.”

Mendekatkan dirinya David berbisik di telinga sang istri.

“Malam itu diranjang, kau sangat hebat di atas sana.”

Mendengarnya Rosalinne segara menjauhkan diri dan segera berdiri hendak pergi karna rasa malu yang dideritanya. Sementara itu David justru terkekeh dan dengan sigap meraih pergelangan sang istri dan menariknya hingga jatuh terduduk di pangkuannya.

Semakin mendekatkan diri David memeluk istrinya dari belakang menempelkan dagunya pada perpotongan leher dan selangka Rosalinne lau dengan seduktif berkata.

“Kau hebat sampai aku tak sanggup menahan doronganmu. Kau terlalu kuat sayang, kakimu yang ini begitu nakal, menendangku hingga terjungkal kau tahu?”

Tentu saja Rosalinne tahu arah pembicaraan David. Malam itu saat David mencoba menciumnya tanpa sadar kaki-kainya justru menendang David dengan sekuat tenaga hingga membuat David terjungkal dan mengaduh. Momen yang cukup memalukan mengingat citra lembut yang selama ini ia bangun di depan sang suami hancur begitu saja karna tendangan refleks dari dirinya. 

Siang itu menjadi momen pertama Rosalinne berkunjung mengunjungi seorang lelaki yang bernotabene sebagai suaminya. Melakukan penjajakan baru yang menyenangkan juga menantang.

---

Tak terasa waktu yang dimaksutpun tiba. Dengan berbalut setelan jas mahal miliknya, David terlihat berkali-kali lipat lebih tampan. Tuxedo di balik jas mahal itu benar-benar membungkus dada bidangnya dengan sangat rapi. Tanpa celah dan terlihat menakjubkan. Paras tampannya sangat menggoda untuk terus diperhatikan.

Di sisi lain seorang wanita dengan gaun sebatas betis tengah duduk di sebuah kursi mengabaikan orang-orang yang berlalu lalang dengan raut yang berbahagia. Selama dirinya duduk Rosalinne kerap mendengar kasak-kusuk dari beberapa wanita yang juga duduk tak jauh darinya. Saling tertawa renyah melemparkan pujian bahkan tak jarang diantaranya menyombongkan diri satu sama lain. Dari percakapan keempatnya Rosalinne tahu siapa mereka. Wanita yang berusia sekitar 26 tahunan tampak dewasa dengan gaun yang memamerkan bahu putihnya dia Lee Hana istri dari Lee Jeonghyun pemilik perusahaan property. Di sebelahnya wanita muda berusia 23 tahun Choi Yein istri pemilik rumah sakit Choi Siwon. Sedangkan dua lainnya wanita lajang Amber Kim dan Seo Bora yang masing-masing putri dari konglomerat Korea.

Menghembuskan nafasnya sedikit kasar rupanya berhasil menginteruspi kegiatan para wanita itu.

“Maaf, apa kami mengganggu anda nona?”

“Sedikit kurasa.”

Mendapat jawaban seperti itu membuat Bora menyimpan rasa tidak suka pada Rosalinne. Memandang ramah Rosalinne gadis itu menilai penampilan Rosalinne.

“Jadi, siapa nama anda? Dari mana anda berasal dan bagaimana latar keluarga anda?”

“Aku Rosalinne, istri seorang penjaga di salah satu perusahaan. Tidak ada yang menarik, keluargaku hanyalah seorang penjaga toko kecil di pasar.”

Tanpa menunggu reaksi keempat wanita tersebut Rosalinne segera berdiri dan dengan tenang melangkahkan kaki berjalan kea rah beberapa orang pria yang tengah berbincang di tengah aula pesta. Menyelipkan tangan rampingnya pada lengan kekar seorang pria Rosalinne melirik ke arah kerumunan wanita tersebut lalu tersenyum menang.

Mengangkat wajahnya Rosalinne memandang David yang tengah serius bercakap dengan rekan bisnisnya yang jika diperhatikan lebih teliti pria itu juga membagi fokusnya pada sang sitri, mengelus lembut punggung tangannya sebagai bentuk rasa kasih dan perhatian darinya.

Jadi suami yang bekerja sebagai penjaga yang dimaksudnya adalah David Han pria nomor satu yang sangat luar biasa. Sebenarnya tidak salah perkataan Rosalinne mengenai profesi suaminya hanya saja selain menjaga suaminya juga merupakan penguasa yang mengendalikan seluruh isi perusahaan. Mendapati kenyataan itu Seo Bora  seperti tidak diberi muka setelah dengan pongahnya menanyakan latar belakang dari seorang Rosalinne. Bahkan ia juga tidak menyangka jika David Han seseorang yang diidamkannya ternyata telah beristri, sungguh Bora merasa mata kecewa dan marah. Bagaimana bisa dirinya kehilangan dan tidak tahu-menahu tentang informasi sperti ini.

“Dia istrinya?” tanya Bora masih tidak menyangka.

“Aku tidak mendengar pernikahnnya, apakah itu hanya sebuah kebohongan?”

“Tidak. Rosalinne memang istri dari David. Kami sempat bertemu dia jamuan minum teh Keluarga Joo,” sela Amber.

Ketiga wanita lainnya segera mengalihkan perhatian mereka dan menatap ke arah Amber Kim.

Sementara Amber yang ditatap merasakan aura intimidasi dari teman-temannya yang menuntut atas rasa ingin tahu mengenai Rosalinne yang berhasil menyandang gelar sebagai Nyonya Han yang menjadi incaran para wanita.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status