Share

Bab 42. Saya Tidak Tertarik

Tante Mariam mengotot ingin dipanggil Mama oleh Raina. Om Ibrahim sempat melarangnya karena khawatir Raina menjadi risih. Namun, dia jadi ikut-ikutan ingin dipanggil Papa juga oleh gadis di sebelah Irham.

"Anes dijadiin anak juga, sih, Om, Tan!" sindir Anes sambil menyuap nasi. Rasa rendang Tante Mariam membuat mulutnya tak ingin berhenti makan. Ini sudah piring kedua. Masa bodo dengan timbangan yang semakin ke kanan.

Tante Mariam hanya tersenyum geli.

"Wah, Papa nggak sia-sia pulang kerja, capek. Pulang ke rumah mendadak punya anak gadis, capeknya jadi hilang!" seru Papa.

Irham perlu mengorek telinga mendengar ucapan pria tua itu. Dia berusaha tenang menghadapi kekonyolan mama dan papanya.

"Astaga, Om! Lebay sekali kalimatnya!" Anes mencibir.

Sejak kapan om yang tegas dan banyak aturan berubah friendly?

Om Ibrahim tidak peduli. Dia tetap memamerkan senyum pada Raina.

Irham bergeming sejak datang ke meja makan. Dia sudah mengganti pakaian dengan kaus berkerah. Meskipun ingin t
Ulfah N

Gaess, thanks ya yang sudah baca pakai koin, yang komen baik, juga yang vote gem banyak buat aku. Dikasih gem banyak aja aku udah semangat, lho! Apalagi dikasih koin. :P Semoga terhibur. Bab selanjutnya? Ada, Sayang! Jangan khawatir. Kuminta gem kalian curahkan untukku semua. :v

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ulfah N
wkwkwk melting yuk
goodnovel comment avatar
Hanazawa
Awwww, Raina yang ditatap, aku yang melting
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status